UNIT UTILITAS
Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian
penting utnuk menunjang berlangsungnya proses dalam suatu pabrik. Unit-unit
pendukung proses yang terdapat pada pabrik Benzene antara lain unit penyediaan
dan pengolahan air, unit pembangkit steam, unit pengadaan udara tekan serta unit
pembangkit dan pendistribusian listrik.
1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air (Water system), unit ini bertugas
menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air seperti air
pendingin, air umpan boiler, air konsumsi, air proses, air pemadam kebakaran dan
air make up.
2. Unit Pembangkit Steam (Steam generation system) yang bertugas untuk
menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas untuk vaporizer dan
reboiler.
3. Unit Pengadaan udara tekan, unit ini bertugas menyediakan udara tekan
untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic controller, penyediaan udara tekan di
bengkel dan kebutuhan lainnya.
4. Unit Pembangkit dan pendistribusian listrik (Power plant and power
distribution system), unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga
penggerak untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan
elektronik atau listrik AC maupun untuk penerangan.
71
72
= 15.208,33 m3/jam
= 15,2083 kg/jam
b. Air untuk laboratorium
Kebutuhan air untuk laboratorium adalah 1000-1800 liter/hari (Metcalf
dan Eddy, 1991).
Maka air untuk keperluan ini diperkirakan = 1800 liter/hari
= 75 kg/jam
c. Air untuk kebersihan dan pertanaman
Kebutuhan air untuk kebersihan dan pertanaman adalah 40-140 liter/hari
(Metcalf dan Eddy, 1991).
Maka air untuk keperluan ini diperkirakan = 140 liter/hari
= 5,833 kg/jam
d. Air untuk Perumahan
Air untuk keperluan ini diperkirakan = 100 rumah x 200 L/hari/org x 5 org
= 100.000 liter/hari
= 4.166,6667 kg/jam
e. Air Pemadam Kebakaran = 3.000 kg/jam
Over desain 10% = 300 kg/jam
Sehingga total air pemadam kebakaran = 3.000 kg/jam + 300 kg/jam
= 3.300 kg/jam
Sehingga Total untuk keperluan umum adalah = 22.680,8333 kg/jam
Over desain 20% = 4.536,1667 kg/jam
Total Keperluan Umum = 22.680,8333 + 4.536,1667 kg/jam
= 27.217 kg/jam
Dari data-data jumlah air diatas maka jumlah total kebutuhan air pada pabrik
Benzene yang harus disediakan oleh unit penyediaan air adalah sebagai berikut:
Tabel 7.3 Kebutuhan Air Pabrik
Penggunaan Jumlah (kg/jam)
Air Proses 132.841,3889
Air Pendingin 144.917,8788
Air Pembangkit Steam 45,2606
75
Adapun total kebutuhan air pabrik etil asetat yang diperlukan yaitu
sebanyak 52.386,3710 kg/jam. Parameter air yang sesuai dengan peraturan
pemerintah dapat dilihat pada tabel 7.4 berikut :
Tabel 7.4 Parameter Baku Mutu Air Sungai
Parameter Satuan Kadar
(1) (2) (3)
O
Suhu C 27 – 28OC
COD Mg/L 1,2
BOD Mg/L 0,55
Nitrat (NO3-N) Mg/L 0,55
Nitri-t (NO2-N) Mg/L -
Fosfat (PO4) Mg/L -
Ammonia (NH3-N) Mg/L -
Deterjen Mg/L -
Bakteriologi Jumlah sel/100 ml 50
Ph 7,0
Oksigen Terlarut (DO) Mg/L 7,0
Total Disolved Solid Mg/L 250
(TDS) S/m 55,0
Konduktivitas Mg/L 8,7
Chlorida (Cl) Mg/L 16
Sulfat (SO4) Mg/L 1,142
Iron (Fe) Mg/L 0,154
Mangan (Mn) Mg/L 0,113
Tembaga (Cu) Mg/L 87
Hardness (as CaCO3) Mg/L 43
Kalsium Magnesium (Mg) Mg/L 28
(Sumber : KepMen LH No. 51 Thn 2004 tentang Baku Mutu Air Sungai)
Untuk menjamin kelangsung penyediaan air, maka dilokasi pengambilan
air dibangun fasilitas penampungan air (water intake) yang juga merupakan
tempat pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah
dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan kelokasi
pabrik untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air
dipabrik terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Pengendapan (B-500)
76
di saringan, maka akan dilakukan backwash secara berkala. Penyaring pasir (sand
filter) (V-500) yang digunakan terdiri dari 3 lapisan yaitu:
a. Lapisan I terdiri dari pasir hijau (green sand) setinggi 24 in = 60,96 cm.
b. Lapisan II terdiri dari anterakit setinggi 12,5 in = 31,75 cm
c. Lapisan III terdiri dari batu kerikil (gravel) setinggi 7 in = 17,78 cm
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai panahan.
Selama pemakaian data saring sand filter akan menurun. Untuk ini diperlakukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian ulang (back washing). Dari sand
filter (V-500), air dipompakan (P-505) ke tangki air penampungan (TK-502)
sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan. Untuk air proses, masih
diperlakukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses demineralisasi dari deaerasi.
Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah serta poliklinik,
dilakukan proses klorinasi yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh
kuman-kuman dalam air.
Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit Ca(ClO) 2. Khusus untuk air
minum, setelah dilakukan proses klorinasi diteruskan ke penyaring air (water
treatment system) sehingga air yang keluar merupakan air sehat yang memenuhi
syarat-syarat air minum tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Air dari sand filter
(V-500) ini dibagi menjadi 3 yaitu air domestik, make up cooling water, serta air
umpan boiler (KB-500) yang nantinya akan diproses kembali pada demin plant
untuk menghasilkan air yang bebas mineral yang akan digunakan sebagai air
umpan boiler (KB-500).
4. Demineralisasi
Air yang nantinya digunakan sebagai umpan boiler (KB-500) harus
terbebas dari garam-garam terlarut. Unit ini berfungsi untuk membebaskan air
dari unsur-unsur silika, sulfat, klorida dan karbonat dengan menggunakan resin,
unit ini terdiri dari:
a) Penukar Kation (cation exchanger) (TK-503)
Penukar kation (TK-503) berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali
dan mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah
pertukaran antara kation Ca, Mg dan kation lain yang terlarut dalam air dengan
78
kation dari resin. Resin yang digunakan bermerek Daulite C-20. Reaksi yang
terjadi seperti:
Na2R + Ca2+ → CaR + 2Na+ ……………………………………….….(7.2)
Na2R + Mg2+ → MgR + 2Na+ ……………………………………........(7.3)
Untuk regenerasi dipakai NaCl berlebih pada persamaan:
CaR + 2NaCl → Na2R + CaCl2 ……………………………………….(7.4)
MgR + 2NaCl → Na2R + MgCl2 ………………………………..…….(7.5)
b) Penukar Anion (Anion Exchanger) (TK-505)
Penukar anion (TK-505) berfungsi untuk menukar anion yang terdapat
dalam air dengan ion hidroksida dan resin. Resin yang digunakan bermerk Dower
2. Reaksi yang terjadi seperti:
2ROH + SO22- → R2SO4 + 2OH ………………..…………………….(7.6)
ROH + Cl- → RCl + OH ………………..…………………………….(7.7)
Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH terlihat pada persamaan:
R2SO4 + 2NaOH → Na2SO4- + 2ROH ………………..…………...….(7.8)
RCl + NaOH → NaCl + ROH ………………..……………………….(7.9)
5. Deaerasi
Deaerator (DE-500) berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat
penukar ion (ion exchanger) dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air
umpan boiler (KB-500). Pada deaerator (DE-500) dipanaskan hingga supaya gas-
gas yang terlarut dalam air, seperti O 2 dan CO dapat dihilangkan, sebab gas-gas
tersebut menyebabkan korosi. Pemanasan digunakan dengan menggunakan koil
pemanas dalam deaerator (KB-500).
Total 3.966,13997
Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik dan
air limbah proses dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan
menggunakan lumpur aktif, aerasi dan desinfektan Ca-hypoclorite.
b. Air berminyak dari mesin proses
Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat lain.
Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak dibagian atas
dialirkan ke penampungan minyak dan pengolahannya dengan pembakaran di
dalam tungku pembakar, sedangkan air dibagian bawah dialirkan ke
penampungan akhir kemudian dibuang.
c. Air sisa Proses
Limbah cair sisa proses merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan
proses produksi. Air sisa proses tersebut dinetralkan di dalam kolam penetralan.
Penetralan dilakukan dengan menggunakan larutan H2SO4 jika pH buangannya
lebih dari 7,0 dengan menggunakan larutan NaOH jika pH buangannya kurang
dari 7,0. Air yang netral dialirkan ke kolam penampungan akhir.
2. Pengolahan Buangan Padat
Limbah padat yang dihasilkan berasal dari limbah domestik dan IPAL.
Limbah domestik berupa sampah-sampah dari keperluan sehari-hari seperti kertas
dan plastik, sampah tersebut ditampung di dalam bak penampung dan selanjutnya
dikirim ke tepat pembuangan akhir (TPA). Limbah yang berasal dari IPAL diurug
di dalam tanah yang dindingnya dilapisi dengan clay (tanah liat) agar apabila
limbah yang dipendam termasuk berbahaya tidak menyebar ke lingkungan
sekitarnya.
didiamkan agar partikel – partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat
mengendap ke dasar bak. Endapan partikel tersebut akan membentuk lumpur yang
kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk diolah lebih
lanjut. Pada proses ini, limbah diendapankan dengan metode gravitasi.
Selanjutnya limbah yang sudah melalui tahap pengendapan atau sedimentasi ini
dapat dibuat ke lingkungan.
7.5 Laboratorium
Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik untuk
memperoleh data-data yang diperlukan. Data-data tersebut digunakan untuk
evaluasi unit-unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi dan untuk pengendalian
mutu. Pengendalian mutu atau pengawasan mutu didalam suatu pabrik pada
hakekatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang dihasilkan
agar sesuai dengan standar yang ditentukan mulai bahan baku saat proses
berlangsung dan juga pada hasil atau produk. Pengendalian rutin dilakukan untuk
menjaga kadar kualitas dari bahan baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan. Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat
diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan
mudah dapat diketahui dan diatasi. Laboratorium berada dibawah bidang teknik
dan perekayasaan yang mempunyai tugas pokok antara lain:
1. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk
2. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi
3. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler dan lain-
lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi
Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan
non shift.
1. Kelompok Shift
Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa-analisa rutin
terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini
menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan dibagi
menjadi 3 shift dalam 4 regu kerja. Masing-masing shift bekerja selama 8 jam.
88
Jumlah : 1 Unit
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Diameter tangki; Dt : 2,25 m
Tinggi Tangki; H : 4,50 m
Tebal silinder; ts : 3/16 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun
Daya motor : 0,0688 hp
Tipe pengaduk : Flat six turbin impeller
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Diameter tangki; Dt : 1,95 m
Tinggi Tangki; H : 2,93 m
Tebal silinder; ts : 3/16 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun