Anda di halaman 1dari 29

BAB VII

UNIT UTILITAS

Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian
penting utnuk menunjang berlangsungnya proses dalam suatu pabrik. Unit-unit
pendukung proses yang terdapat pada pabrik Benzene antara lain unit penyediaan
dan pengolahan air, unit pembangkit steam, unit pengadaan udara tekan serta unit
pembangkit dan pendistribusian listrik.
1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air (Water system), unit ini bertugas
menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air seperti air
pendingin, air umpan boiler, air konsumsi, air proses, air pemadam kebakaran dan
air make up.
2. Unit Pembangkit Steam (Steam generation system) yang bertugas untuk
menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas untuk vaporizer dan
reboiler.
3. Unit Pengadaan udara tekan, unit ini bertugas menyediakan udara tekan
untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic controller, penyediaan udara tekan di
bengkel dan kebutuhan lainnya.
4. Unit Pembangkit dan pendistribusian listrik (Power plant and power
distribution system), unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga
penggerak untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan
elektronik atau listrik AC maupun untuk penerangan.

7.1 Unit Penyediaan dan Pengolahan Air (Water system)


Air sangat dibutuhkan untuk bisa menjalankan sebuah pabrik, baik dari
segi kebutuhan untuk proses maupun kebutuhan domestik. Kebutuhan air pada
pabrik pembuatan Benzene dapat dilihat sebagai berikut.

71
72

7.1.1 Kebutuhan Air Proses


Kebutuhan air proses meliputi kebutuhan air pendingin dan air umpan
ketel uap.
Tabel 7.1 Kebutuhan Air Pendingin
Alat Jumlah (Kg/jam)
Reaktor (PFR-100) 59.506,619
Expander (K-102) 27.262,65
Cooler (HE-102) 5.578,86
Cooler (HE-103) 28.416,77
Total 120.764,8990
Jumlah air pendingin = 120.764,8990 kg/jam
= 120,7649 m3/jam
Make up air pendingin 20% = 24.152,9798 kg/jam
Total Air yang dibutuhkan = Jumlah air pendingin + make up pendingin 20%
= 120.764,8990 kg/jam + 24.152,9798 kg/jam
= 144.917,8788 kg/jam
= 144,9179 m3/jam
Tabel 7.2 Kebutuhan Air Pembangkit Steam
Alat Jumlah (kg/jam)
Heater (HE-100) 2.217,3177
Compressor (K-101) 27.262,65
Total 29.389,9677
Jumlah air pemanas = 29.289,9677 kg/jam
Make up 10% = 2.938,9968 kg/jam
Total Air yang dibutuhkan = Jumlah air pemanas + Make up 10%
= 29.389,9677 kg/jam + 2.938,9968 kg/jam
= 32.328,9645 kg/jam
Air pembangkit steam adalah 1,2 kali kebutuhan steam sebenarnya
Kondensat = 1,2 x 32.328,9645 kg/jam
= 38.794,7574 kg/jam
Asumsi: Boiler hanya dapat merecoveri 80% sehingga make up water
73

Make up = (100%-80%) x 32.328,9645 kg/jam


= 20% x 32.328,9645 kg/jam
= 6.465,7929 kg/jam
Total ke deaerator = kondensat + make up
= 38.794,7574 kg/jam + 6.465,7929 kg/jam
= 45.260,5503 kg/jam
= 45,2606 m3/jam

7.1.2 Kebutuhan Air Domestik


Air yang digunakan untuk keperluan konsumsi dan sanitasi merupakan air
tawar. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yaitu :
1. Syarat Fisik :
a. Warna jernih
b. pH netral
c. Dibawah suhu udara
d. Tidak berbusa
e. Kekeruhan kurang dari 1 ppm SiO2
f. Tidak berbau
g. Tidak berbusa
2. Syarat Kimia
a. Tidak mengandung logam berat seperti Pb, As, Cr, Cd, Hg
b. Tidak mengandung zat-zat kimia beracun
3. Syarat Mikrobiologis
a. Tidak mengandung kuman maupun bakteri, terutama bakteri pathogen
yang dapat merubah sifat air
(Said dan Wahjono, 1999)
a. Kebutuhan air perkantoran
Menurut Metcalf et al. (1984) kebutuhan air domestik untuk tiap
orang/shift adalah 40-100 liter/hari. Diambil 100 liter/orang/hari. Jumlah pekerja
dalam pabrik 365 orang.
Maka dalam 1 hari dibutuhkan air sebanyak = 365.000 liter/hari
74

= 15.208,33 m3/jam
= 15,2083 kg/jam
b. Air untuk laboratorium
Kebutuhan air untuk laboratorium adalah 1000-1800 liter/hari (Metcalf
dan Eddy, 1991).
Maka air untuk keperluan ini diperkirakan = 1800 liter/hari
= 75 kg/jam
c. Air untuk kebersihan dan pertanaman
Kebutuhan air untuk kebersihan dan pertanaman adalah 40-140 liter/hari
(Metcalf dan Eddy, 1991).
Maka air untuk keperluan ini diperkirakan = 140 liter/hari
= 5,833 kg/jam
d. Air untuk Perumahan
Air untuk keperluan ini diperkirakan = 100 rumah x 200 L/hari/org x 5 org
= 100.000 liter/hari
= 4.166,6667 kg/jam
e. Air Pemadam Kebakaran = 3.000 kg/jam
Over desain 10% = 300 kg/jam
Sehingga total air pemadam kebakaran = 3.000 kg/jam + 300 kg/jam
= 3.300 kg/jam
Sehingga Total untuk keperluan umum adalah = 22.680,8333 kg/jam
Over desain 20% = 4.536,1667 kg/jam
Total Keperluan Umum = 22.680,8333 + 4.536,1667 kg/jam
= 27.217 kg/jam
Dari data-data jumlah air diatas maka jumlah total kebutuhan air pada pabrik
Benzene yang harus disediakan oleh unit penyediaan air adalah sebagai berikut:
Tabel 7.3 Kebutuhan Air Pabrik
Penggunaan Jumlah (kg/jam)
Air Proses 132.841,3889
Air Pendingin 144.917,8788
Air Pembangkit Steam 45,2606
75

Air Keperluan Umum 27.217


Total 305.021,5283

Adapun total kebutuhan air pabrik etil asetat yang diperlukan yaitu
sebanyak 52.386,3710 kg/jam. Parameter air yang sesuai dengan peraturan
pemerintah dapat dilihat pada tabel 7.4 berikut :
Tabel 7.4 Parameter Baku Mutu Air Sungai
Parameter Satuan Kadar
(1) (2) (3)
O
Suhu C 27 – 28OC
COD Mg/L 1,2
BOD Mg/L 0,55
Nitrat (NO3-N) Mg/L 0,55
Nitri-t (NO2-N) Mg/L -
Fosfat (PO4) Mg/L -
Ammonia (NH3-N) Mg/L -
Deterjen Mg/L -
Bakteriologi Jumlah sel/100 ml 50
Ph 7,0
Oksigen Terlarut (DO) Mg/L 7,0
Total Disolved Solid Mg/L 250
(TDS) S/m 55,0
Konduktivitas Mg/L 8,7
Chlorida (Cl) Mg/L 16
Sulfat (SO4) Mg/L 1,142
Iron (Fe) Mg/L 0,154
Mangan (Mn) Mg/L 0,113
Tembaga (Cu) Mg/L 87
Hardness (as CaCO3) Mg/L 43
Kalsium Magnesium (Mg) Mg/L 28
(Sumber : KepMen LH No. 51 Thn 2004 tentang Baku Mutu Air Sungai)
Untuk menjamin kelangsung penyediaan air, maka dilokasi pengambilan
air dibangun fasilitas penampungan air (water intake) yang juga merupakan
tempat pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah
dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan kelokasi
pabrik untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air
dipabrik terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Pengendapan (B-500)
76

Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada screening,


partikel-partikel padat yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan kimia.
Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit
pengolahan selanjutnya. Diameter padat dalam air berkisar antara 10 -4 m (Alaerts,
1984). Untuk membunuh kuman-kuman dalam air dilakukan proses klorinasi
yaitu dengan mereaksikan air dengan klor. Klor yang digunakan biasanya berupa
kaporit (Ca(ClO)2).
2. Klarifikasi (CL-500)
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Air
dari screening dialirkan ke clarifier (CL-500) setelah diinjeksi larutan alum.
Clarifier (CL-500) berfungsi sebagai tempat pengolahan air tahap pertama yaitu
proses penjernihan air untuk menghilangkan zat padat dalam bentuk suspensi
yang dapat menyebabkan kekeruhan (turbidity sekitar 20 ppm) terhadap air
dengan jalan netralisasi, sedimentasi, koagulasi, dan filtrasi. Al dan larutan soda
abu Na2CO3. Larutan alum berfungsi sebagai koagulan utama dan soda abu
sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan pembantu untuk
mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Setelah pencampuran yang disertai
pengadukan maka akan terbentuk flok-flok yang akan mengendap kedasar
clarifier (CL-500) karena gaya gravitasi, sedangkan air jernih akan keluar
melimpah (overflow) yang selanjutnya akan masuk kepenyaring pasir (sand filter)
(V-500) untuk penyaringan. Reaksi yang terjadi seperti pada persamaan:
Al2SO4(s) + 6H2O(l) → 2Al(OH)3(l) + 6H+ + SO42- …………………………….(7.1)
Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air
yang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan soda abu adalah
1:0,54 (Baron, 1982).
3. Filtrasi (V-500)
Filtrasi (V-500) berfungsi untuk memisahkan flok dan koagulan yang
masih terikut bersama air. Komponen utama dari saringan pasir (V-500) adalah
pasir yang ukuran berbeda-beda. Pasir ukuran yang besar pada bagian atas,
sedangkan yang lebih kecil pada bawah. Saringan pasir (V-500) bekerja secara
kontinyu, jika kotoran-kotoran mengumpul atau lumpur yang sudah terlalu tebal
77

di saringan, maka akan dilakukan backwash secara berkala. Penyaring pasir (sand
filter) (V-500) yang digunakan terdiri dari 3 lapisan yaitu:
a. Lapisan I terdiri dari pasir hijau (green sand) setinggi 24 in = 60,96 cm.
b. Lapisan II terdiri dari anterakit setinggi 12,5 in = 31,75 cm
c. Lapisan III terdiri dari batu kerikil (gravel) setinggi 7 in = 17,78 cm
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai panahan.
Selama pemakaian data saring sand filter akan menurun. Untuk ini diperlakukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian ulang (back washing). Dari sand
filter (V-500), air dipompakan (P-505) ke tangki air penampungan (TK-502)
sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan. Untuk air proses, masih
diperlakukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses demineralisasi dari deaerasi.
Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah serta poliklinik,
dilakukan proses klorinasi yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh
kuman-kuman dalam air.
Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit Ca(ClO) 2. Khusus untuk air
minum, setelah dilakukan proses klorinasi diteruskan ke penyaring air (water
treatment system) sehingga air yang keluar merupakan air sehat yang memenuhi
syarat-syarat air minum tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Air dari sand filter
(V-500) ini dibagi menjadi 3 yaitu air domestik, make up cooling water, serta air
umpan boiler (KB-500) yang nantinya akan diproses kembali pada demin plant
untuk menghasilkan air yang bebas mineral yang akan digunakan sebagai air
umpan boiler (KB-500).
4. Demineralisasi
Air yang nantinya digunakan sebagai umpan boiler (KB-500) harus
terbebas dari garam-garam terlarut. Unit ini berfungsi untuk membebaskan air
dari unsur-unsur silika, sulfat, klorida dan karbonat dengan menggunakan resin,
unit ini terdiri dari:
a) Penukar Kation (cation exchanger) (TK-503)
Penukar kation (TK-503) berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali
dan mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah
pertukaran antara kation Ca, Mg dan kation lain yang terlarut dalam air dengan
78

kation dari resin. Resin yang digunakan bermerek Daulite C-20. Reaksi yang
terjadi seperti:
Na2R + Ca2+ → CaR + 2Na+ ……………………………………….….(7.2)
Na2R + Mg2+ → MgR + 2Na+ ……………………………………........(7.3)
Untuk regenerasi dipakai NaCl berlebih pada persamaan:
CaR + 2NaCl → Na2R + CaCl2 ……………………………………….(7.4)
MgR + 2NaCl → Na2R + MgCl2 ………………………………..…….(7.5)
b) Penukar Anion (Anion Exchanger) (TK-505)
Penukar anion (TK-505) berfungsi untuk menukar anion yang terdapat
dalam air dengan ion hidroksida dan resin. Resin yang digunakan bermerk Dower
2. Reaksi yang terjadi seperti:
2ROH + SO22- → R2SO4 + 2OH ………………..…………………….(7.6)
ROH + Cl- → RCl + OH ………………..…………………………….(7.7)
Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH terlihat pada persamaan:
R2SO4 + 2NaOH → Na2SO4- + 2ROH ………………..…………...….(7.8)
RCl + NaOH → NaCl + ROH ………………..……………………….(7.9)
5. Deaerasi
Deaerator (DE-500) berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat
penukar ion (ion exchanger) dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air
umpan boiler (KB-500). Pada deaerator (DE-500) dipanaskan hingga supaya gas-
gas yang terlarut dalam air, seperti O 2 dan CO dapat dihilangkan, sebab gas-gas
tersebut menyebabkan korosi. Pemanasan digunakan dengan menggunakan koil
pemanas dalam deaerator (KB-500).

7.1.3 Kebutuhan Bahan Kimia


Kebutuhan bahan kimia pada pabrik pembuatan benzene adalah sebagai
berikut:
1. Alumina Sulfat (Al2(SO4)3) dan Na2CO3
Alumina sulfat berfungsi untuk membentuk gumpalan dari partikel yang
tersuspensi dalam air. Al dan larutan soda abu Na2CO3. Larutan alum berfungsi
sebagai koagulan utama dan soda abu sebagai koagulan tambahan yang berfungsi
79

sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH.


Bila alum dikontakkan dengan air maka akan terjadi hidrolisa yang menghasilkan
alumunium hidroksida (Al2(SO4)3) dan asam sulfat. Reaksi yang terjadi adalah:
Al2(SO4)3. 18H2O + 6 H2O → 2Al(OH)3 + 3H2SO4 + 18H2O ……………....(7.10)
2. Soda Kaustik (NaOH)
Soda Kaustik berfungsi untuk menetralkan asam akibat reaksi pada proses
sebelumnya. Konsentrasi caustic soda yang ditambahkan bergantung pada
keasaman larutan pH diharapkan antara 6 - 8. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut:
H2SO4 + NaOH → Na2SO4 + 2H2O ………………..……………………….
(7.11)
3. Asam Sulfat (H2SO4)
Asam Sulfat berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang
terdapat dalam air yang keluar dari demineraliser. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :
H2SO4 + 2R = N – OH → (R = N)2SO4 + 2H2O ………………..…………..
(7.12)
4. Kaporit (Ca(Cl)2)
Kaporit berfungsi untuk menstrilkan air dengan membunuh kuman,
bakteri dan virus alam air. Reaksi yang terjadi adalah:
(Ca(Cl)2)+ 2H2O→Ca(OH)2 + 2HCL + 2O2 ………………..……………...(7.13)
Adapun kebutuhan bahan kimia yang diperlukan dalam pabrik benzene
dapat dilihat pada tabel 7.5 berikut ini.
Tabel 7.5 Kebutuhan bahan kimia pabrik Benzene
No. Bahan Kimia Kebutuhan
1. Al2(SO4)3 15,2511 kg/jam
2. Na2CO3 8,2356 kg/jam
3. Kaporit 0,0435 kg/jam
4. H2SO4 0,8444 kg/jam
5. NaOH 0,7628 kg/jam
80

7.2 Kebutuhan Listrik


Pada prarancangan pabrik benzene kebutuhan akan tenaga listrik dipenuhi
dari generator. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak-balik
dengan pertimbangan:
1. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar
2. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan
dengan menggunakan transformator.
3. Generator yang digunakan jenis generator AC, yang mempunyai keuntungan:
a. Tenaga listrik stabil
b. Daya kerja lebih besar
c. Kawat penghantar yang digunakan lebih sedikit
Kebutuhan listrik untuk keperluan utilitas tercantum dalam Tabel 7.6.
Tabel 7.6 Kebutuhan listrik untuk keperluan utilitas
No. Nama Alat Kode Daya (hp)
1. Pompa Air Sungai P-500 315,075866
2. Pompa Bak Pengendapan P-501 315,075866
3. Tangki Pelarutan Alum TK-500 0,080527889
4. Pompa Alum P-502 0,000271553
5. Tangki Pelarutan Soda Abu TK-501 0,068772852
6. Pompa Soda Abu P-503 0,000146638
7. Pompa Clarifier P-504 315,075866
8. Pompa Sand Filter P-505 315,075866
9. Pompa Tangki Air P-506 315,075866
10. Tangki Pelarutan H2SO4 TK-504 0,000131419
11. Pompa Pelarutan H2SO4 P-507 0,00001503
12. Pompa Penukar Kation P-508 0,115163555
13. Tangki Pelarutan NaOH TK-506 0,000104476
14. Pompa Pelarutan NaOH P-509 0,00001358
15. Pompa Anion P-510 0,115163555
16. Pompa Daaerator P-511 0,115163555
81

17. Boiler KB-500 2739,255537


18. Pompa Masuk Water Cooling Tower P-512 0,645413479
19. Pompa Keluar Water Cooling Tower P-513 0,645413479
20. Tangki Pelarut Kaporit TK-508 3,47205 x 10-6
21. Pompa Pelarut Kaporit P-515 7,736 x 10-7

22. Pompa Air Domestik P-514 0,677282923


Total 4317,098480
Total kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas adalah
4.317,098480 hp. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat tidak terdeskripsikan
adalah ±10% dari total keseluruhan sebesar 4.317,098480 hp, sehingga:
Total kebutuhan listrik = 10% x 4.317,098480 hp
= 431,709848 hp
= 4.317,098480 hp + 431,709848 hp
= 4.748,8083 hp
= 3.541,18637 Kw
Penentuan besaran tenaga listrik untuk penerangan digunakan persamaan
berikut:
axF
L=
UxD
Keterangan:L : Lumen per alat
A : Luas area
F : foot candle yang diperkirakan (Tabel 13, Perry’s Hanbook edisi 3)
U : Koefisien Utilitas (Tabel 16, Perry’s Hanbook edisi 3)
D : Efisiensi lampu yang diharapkan (Tabel 16, Perry’s Hanbook edisi 3)
Kebutuhan listrik untuk penerangan dapat dilihat pada tabel 7.7 berikut
Tabel 7.7 Kebutuhan listrik Untuk Penerangan
Luas
Bangunan Luas (ft2) F U D Lumen (luas x Cd)
(m2)
Area Proses 60.000 645834 10 0,59 0,75 8209754,2373
Aula 800 8611,12 10 0,51 0,75 126634,1176
Bengkel 800 8611,12 10 0,51 0,75 126634,1176
Kantin 1.200 12916,68 10 0,51 0,75 189951,1765
Laboratorium 800 8611,12 10 0,56 0,75 115327,5000
82

Parkir 2.600 27986,14 10 0,49 0,75 428359,2857


Pembangkit Listrik 4.000 43055,6 10 0,59 0,75 547316,9492
Perumahan karyawan 31.000 333680,9 10 0,6 0,75 4171011,2500
Pengolahan Air 3.000 32291,7 1 0,59 0,75 41048,7712
Pengolahan Limbah 1.000 10763,9 5 0,59 0,75 68414,6186
Perkantoran 4.000 43055,6 20 0,6 0,75 1076390,0000
Perpustakaan 3.000 32291,7 15 0,6 0,75 605469,3750
Poliklinik 1.800 19375,02 10 0,56 0,75 259486,8750
Pos satpam 200 2152,78 10 0,42 0,75 38442,5000
Taman 1.000 10763,9 5 0,55 0,75 73390,2273
Tempat Ibadah 3.000 32291,7 10 0,55 0,75 440341,3636
Unit Pemadam
2.000 21527,8 10 0,51 0,75 316585,2941
kebakaran
Ruang Boiler 1.000 10763,9 10 0,1 0,75 807292,5000
Stasiun Operator 1.200 12916,68 10 0,59 0,75 164195,0847
Daerah Evakuasi 20.000 215278 5 0,51 0,75 1582926,4706
Area Bahan Baku 1.400 15069,46 10 0,59 0,75 191560,9322
Area Produk 2.400 25833,36 5 0,59 0,75 164195,0847
Total 146.200 1573682,18 19.744.727,7311
Untuk semua area bangunan direncanakan menggunakan lampu TL 40
Watt. Dimana lumen output tiap lampu instan starting daylight 40 Watt adalah
1.960 lumen.
Jadi total jumlah lampu yang digunakan = 19.744.727,7311 / 1960
= 10.073,84068 buah
Sehingga total daya penerangan = 10.073,84068 x 40 W
= 402.953,63 W
= 402,95363 kW
Sementara kebutuhan listrik untuk AC diperkirakan menggunakan listrik
sebesar 12.000 Watt atau 12 kW serta kebutuhan listrik untuk instrumentasi
diperkirakan sebesar 10.000 Watt atau sebesar 10 kW. Total kebutuhan listrik
pabrik Benzene secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 7.8 berikut.
Tabel 7.8 Total Kebutuhan Listrik Pabrik
Kebutuhan kW
Listrik untuk keperluan proses dan Utilitas 3.541,18637
Listrik Untuk Penerangan 402,9536
Listrik untuk AC 12
Listrik untuk instrumentasi 10
83

Total 3.966,13997

Generator yang digunakan sebagai sumber energi listrik mempunyai


effisiensi 80% sehingga generator yang disiapkan harus mempunyai output
sebesar:
Output Generator = 3.966,13997 kW/0,8
= 4.957,6750 kW
Ditetapkan input generator 6.000 kW, sehingga:
= (6.000 – 4.957,6750) Kw x 0,8
= 833,86 kW
Maka masih tersedia cadangan daya sebesar 833,86 kW. Adapun
spesifikasi generator yang digunakan adalah:
Jenis : AC Generator
Kapasitas : 6.000 kW
Effisiensi : 80%
Jumlah : 1 buah
Bahan Bakar : Solar

7.3 Kebutuhan Bahan Bakar


Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakar pada boiler dan pembangkit tenaga listrik (generator).
Jenis bahan bakar yang digunakan adalah solar. Pemilihan bahan bakar cair
tersebut didasarkan pada alasan:
1. Mudah didapat
2. Efisien
3. Mempunyai nilai bakar yang tinggi
Keperluan Bahan Bakar Generator :
Nilai Bakar Solar : 19,86 Btu/lb (Perry,1999)
Densitas Solar : 0,89 lb/liter
Kebutuhan Listrik : 4.011,2119 kW
84

Output Generator = 4.011,2119 kW /0,8


= 5.014,0148 kW
Daya Generator = (5.014,0148 kW) x (0,9478 Btu/det)/kW x (3600 det/jam)
= 17.108.219,92 Btu/jam
Sehingga jumlah bakan bakar yang dibutuhkan generator yaitu:
Bahan Bakar = (17.108.219,92 Btu/jam/19,86 Btu/lb) x 0,4539
= 391,0081 lb/jam
= 391008,1078 kg/jam
Kebutuhan Bahan Bakar Boiler :
Uap yang dihasilkan boiler : 6.465,7929 kg/jam
Panas laten superheated steam pada 200oC : 3.291,8283 kJ/kg
Steam yang dibutuhkan = 6.465,7929 kg/jam x 3.291,8283 kJ/kg
= 21.284.279,99 kJ/jam
Effisiensi : 80%
Panas yang harus di suplai = (21.284.279,99 kJ/jam)/0,8
= 26.605.349,99 kJ/jam
= 25.216.550,72 Btu/jam
Digunakan batubara jenis lignit sebagai bahan bakar pada boiler dengan nilai
kalor 7000 Btu/lb
Jumlah solar yang dibutuhkan = (25.216.550,72 Btu/jam)/ 7000 Btu/lb
= 3.602,3643 lb/jam
= 1.633,6722 kg/jam

7.4 Unit Pengolahan Limbah


Limbah yang dihasilkan dari pabrik benzene ini di klarifikasikan menjadi
dua, yaitu buangan cair dan buangan padat. Dalam penanganannya didasarkan
pada jenis buangannya:
1. Pengolahan buangan cair
Air buangan dari pabrik benzene ini berupa:
a. Unit Pengolahan air buangan
85

Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik dan
air limbah proses dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan
menggunakan lumpur aktif, aerasi dan desinfektan Ca-hypoclorite.
b. Air berminyak dari mesin proses
Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat lain.
Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak dibagian atas
dialirkan ke penampungan minyak dan pengolahannya dengan pembakaran di
dalam tungku pembakar, sedangkan air dibagian bawah dialirkan ke
penampungan akhir kemudian dibuang.
c. Air sisa Proses
Limbah cair sisa proses merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan
proses produksi. Air sisa proses tersebut dinetralkan di dalam kolam penetralan.
Penetralan dilakukan dengan menggunakan larutan H2SO4 jika pH buangannya
lebih dari 7,0 dengan menggunakan larutan NaOH jika pH buangannya kurang
dari 7,0. Air yang netral dialirkan ke kolam penampungan akhir.
2. Pengolahan Buangan Padat
Limbah padat yang dihasilkan berasal dari limbah domestik dan IPAL.
Limbah domestik berupa sampah-sampah dari keperluan sehari-hari seperti kertas
dan plastik, sampah tersebut ditampung di dalam bak penampung dan selanjutnya
dikirim ke tepat pembuangan akhir (TPA). Limbah yang berasal dari IPAL diurug
di dalam tanah yang dindingnya dilapisi dengan clay (tanah liat) agar apabila
limbah yang dipendam termasuk berbahaya tidak menyebar ke lingkungan
sekitarnya.

7.4.1 Unit Pengolahan Limbah Pabrik Benzene


Penanganan limbah pabrik benzene ini berdasarkan dari sifat limbah yang
dihasilkan, sehingga limbah yang diolah sesuai dengan standart mutu yang
diharapkan. Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang diproses melalui
beberapa tahapan baik secara fisika maupun kimia, sebelum dibuang ke
lingkungan.
A. Sumber Limbah Pabrik Benzene
86

1. Sisa proses produksi pabrik benzene


a. Aliran atas (F18) distilasi I hasil Pemurnian Produk (MD-100)
i. COLO = 8,0447 Kg/h
ii. Benzene (C6H6) = 4.719,8943 Kg/h
iii. Air (H2O) = 3,7858 Kg/h
b. Aliran bawah (F22) distilasi II hasil pemurnian produk (MD-101)
i. COLO = 1.712,2834 Kg/h
ii. Benzene (C6H6) = 2.286,7954 Kg/h
iii. Air (H2O) = 1,4405 Kg/h
Total limbah sisa proses = 8.732,72 liter/jam
2. Limbah Domestik = 2.590,3593 liter/jam
3. Limbah Laboratorium = 60 liter/jam
Total limbah yang harus diolah = 10.051,9625 liter/jam
B. Proses Pengolahan Limbah
1. Tahap Penampungan Limbah
Pada tahap ini limbah cair yang berasal dari aliran atas distilasi I (MD-
100) dan aliran bawah distilasi II (MD-101) dipompakan (P-501) menuju bak
penampungan (B-501), yang berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat
teruspensi lain yang berukuran relatif besar. Pada tahap ini juga terjadi
pengendapan awal secara gravitasi.
2. Tahap Penetralan
Limbah yang berasal dari bak penampungan (B-501) limbah dialirkan
melalui pompa (P-502) menuju bak penetralan (B-502), karena limbah yang
dihasilkan dari proses pabrik ini bersifat asam, maka perlu adanya penetralan.
Pada bak penetralan (B-502) ditambahkan senyawa kimia berupa basa NaOH
untuk menetralkan limbah, karena limbah yang dihasilkan bersifat asam.
3. Tahap Pengendapan
Limbah yang sudah melalui proses penetralan, selanjutnya dialirakan
menggunakan pompa (P-503) menuju bak pengendapan (B-503). Metode
pengendapan adalah metode pengolahan utama yang digunakan pada proses
pengolahan primer limbah cair. Di bak pengendapan (B-503), limbah cair
87

didiamkan agar partikel – partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat
mengendap ke dasar bak. Endapan partikel tersebut akan membentuk lumpur yang
kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk diolah lebih
lanjut. Pada proses ini, limbah diendapankan dengan metode gravitasi.
Selanjutnya limbah yang sudah melalui tahap pengendapan atau sedimentasi ini
dapat dibuat ke lingkungan.

7.5 Laboratorium
Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik untuk
memperoleh data-data yang diperlukan. Data-data tersebut digunakan untuk
evaluasi unit-unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi dan untuk pengendalian
mutu. Pengendalian mutu atau pengawasan mutu didalam suatu pabrik pada
hakekatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang dihasilkan
agar sesuai dengan standar yang ditentukan mulai bahan baku saat proses
berlangsung dan juga pada hasil atau produk. Pengendalian rutin dilakukan untuk
menjaga kadar kualitas dari bahan baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan. Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat
diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan
mudah dapat diketahui dan diatasi. Laboratorium berada dibawah bidang teknik
dan perekayasaan yang mempunyai tugas pokok antara lain:
1. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk
2. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi
3. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler dan lain-
lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi
Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan
non shift.
1. Kelompok Shift
Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa-analisa rutin
terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini
menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan dibagi
menjadi 3 shift dalam 4 regu kerja. Masing-masing shift bekerja selama 8 jam.
88

2. Kelompok non shift


Kelompok ini mempunyai tugas analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya
tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di laboratorium.
Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift, kelompok ini
melaksanakan tugasnya dilaboratorium utama dengan tugas antara lain:
a) Menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium
b) Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran
produksi

7.6 Spesifikasi Peralatan Utilitas


7.6.1 Pompa Air Sungai (P - 500)
Fungsi : Memompa air dari sungai ke bak penampungan air
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (2 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 315,0759 hp

7.6.2 Bak Penampungan Air (B - 500)


Fungsi : Menampung air sungai untuk mengendapkan partikel-
partikel yang besar tanpa bantuan bahan kimia
Jenis : Bak dengan permukaan bentuk persegi
Jumlah : 2 Unit (1 standby)
Bahan konstruksi : Beton
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Panjang bak : 31,96 m
Lebar bak : 15,98 m
Tinggi bak : 15,98 m

7.6.3 Pompa Bak Pengendapan (P - 501)


Fungsi : Memompa air dari bak penampungan air ke clarifier
89

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 315,0759 hp

7.6.4 Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4)3] (TK - 500)


Fungsi : Membuat larutan alum [Al2(SO4)3]
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan Konstruksi : Carbon steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 Unit
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Diameter tangki; Dt : 2,31 m
Tinggi Tangki; H : 4,62 m
Tebal silinder; ts : 3/16 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun
Daya motor : 0,0805 hp
Tipe pengaduk : Flat six turbin impeller

7.6.5 Pompa Alum [Al2(SO4)3] (P - 502)


Fungsi : Memompa alum dari tangki pelarutan alum ke clarifier
Jenis : Pompa injeksi
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,00027 hp

7.6.6 Tangki Pelarutan Soda Abu [Na2CO3] (TK - 501)


Fungsi : Membuat larutan soda abu (Na2CO3)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan Konstruksi : Carbon steel SA-283 Grade C
90

Jumlah : 1 Unit
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Diameter tangki; Dt : 2,25 m
Tinggi Tangki; H : 4,50 m
Tebal silinder; ts : 3/16 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun
Daya motor : 0,0688 hp
Tipe pengaduk : Flat six turbin impeller

7.6.7 Pompa Soda Abu [Na2CO3] (P-503)


Fungsi : Memompa soda abu dari tangki pelarutan soda abu ke
clarifier
Jenis : Pompa injeksi
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,0001466 hp

7.6.8 Clarifier (CL - 500)


Fungsi : Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena
penambahan alum dan soda abu
Bahan kontruksi : Carbon stell SA-283 grade C
Tipe : Ekternal solid recirculation clarifier
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Diameter tangki; Dt : 9,87 m
Tinggi Tangki; H : 14,82 m
Tebal silinder; ts : 1 in
Bahan konstruksi : Carbon steel
Faktor korosi : 1/8 in/tahun

7.6.9 Pompa Clarifier (P - 504)


91

Fungsi : Memompa air dari clarifier ke sand filter


Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 315,0759 hp

7.6.10 Sand Filter (V - 500)


Fungsi : Tempat menyaring partikel-partikel yang masih terbawa
dalam air yang keluar dari clarifier
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : 30 °C. 1 atm
Diameter tangki; Dt : 4,85 m
Tinggi Tangki; H : 6,47 m
Tebal silinder; ts : 1/2 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C

7.6.11 Pompa Sand Filter (P - 505)


Fungsi : Memompa air dari sand filter ke tangki air
Tipe : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan konnstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30oC, 1 atm
Daya pompa, P : 315,0759 hp

7.6.12 Tangki Air (TK - 502)


Fungsi : Tempat menampung air sementara untuk didistribusikan
ke unit lain
Jenis : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
92

Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 Grade C


Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Diameter tangki; Dt : 8,55 m
Tinggi Tangki; H : 6,41 m
Tebal silinder; ts : 3/4 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun

7.6.13 Pompa Tangki Air (P - 506)


Fungsi : Memompa air dari tangki air ke kation exchanger
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30oC, 1 atm
Daya pompa, P : 315,0759 hp

7.6.14 Penukar Kation (Cation Exchanger) (TK - 503)


Fungsi : Mengikat senyawa logam yang terdapat dalam air umpan
ketel (umpan boiler)
Bentuk : Silinder tegak dengan atas dan bawah elipsoidal
Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Diameter tangki; Dt : 1,95 m
Tinggi Tangki; H : 2,93 m
Tebal silinder; ts : 3/16 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun

7.6.15 Tangki Pelarutan H2SO4 (TK - 504)


Fungsi : Tempat membuat larutan asam sulfat (H2SO4)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
93

Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C


Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : 30oC, 1 atm
Diameter tangki; Dt : 0,96 m
Tinggi Tangki; H : 1,44 m
Tebal silinder; ts : 1/4 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun
Daya motor : 0,00013 hp

7.6.16 Pompa Pelarut H2SO4 (P-507)


Fungsi : Memompa larutan H2SO4 dari tangki pelarutan H2SO4 ke
Cation Exchanger
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,00001503 hp

7.6.17 Pompa Penukar Kation (Cation Exchanger) (P - 508)


Fungsi : Memompa air dari kation exchanger ke anion exchanger
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,1152 hp

7.6.18 Penukar Anion (Anion Exchanger) (TK - 505)


Fungsi : Mengikat senyawa logam yang terdapat dalam air umpan
ketel (umpan boiler)
Bentuk : Silinder tegak dengan atas dan bawah elipsoidal
Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C
94

Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Diameter tangki; Dt : 1,95 m
Tinggi Tangki; H : 2,93 m
Tebal silinder; ts : 3/16 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun

7.6.19 Tangki Pelarutan NaOH (TK - 506)


Fungsi : Tempat membuat larutan natrium hidroksida (NaOH)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Diameter tangki; Dt : 0,90 m
Tinggi Tangki; H : 1,35 m
Tebal silinder; ts : 1/4 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun
Daya motor : 0,000104 hp

7.6.20 Pompa Pelarutan NaOH (P-509)


Fungsi : Memompa larutan NaOH dari tangki pelarutan NaOH ke
Cation Exchanger
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,00001358 hp

7.6.21 Pompa Penukar Anion (Anion Exchanger) (P - 510)


Fungsi : Memompa air dari anion exchanger ke deaerator
Jenis : Pompa sentrifugal
95

Jumlah : 2 unit (1 standby)


Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,1152 hp

7.6.22 Deaerator (DE - 500)


Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan
ketel (umpan boiler)
Bentuk : Silinder horizontal dengan alas dan tutup elipsoidal
Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Waktu operasi : 1 jam
Diameter tangki; Dt : 0,049 m
Tinggi Tangki; H : 0,0742 m
Tebal silinder; ts : 3/16 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun

7.6.23 Pompa Daerator (P - 511)


Fungsi : Memompa air dari daerator ke boiler
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan kontruksi : Commercial steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,1152 hp

7.6.24 Boiler (KB - 500)


Fungsi : Menyediakan uap untuk keperluan proses
Jenis : Ketel pipa air (water tube boiler)
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Carbon steel
Jumlah tube; Nt : 55 tube
96

Kondisi operasi : 200oC


Daya : 2.739,2555 hp

7.6.25 Pompa Masuk WCT (P - 512)


Fungsi : Memompa air dari tangki air ke menara air pendingin
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan kontruksi : Commercial steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,6454 hp

7.6.26 Menara Air Pendingin (Water Cooling Tower) (WCT - 500)


Fungsi : Menurunkan temperatur air pendingin bekas dari
temperatur 77oC menjadi 27oC
Jenis : Mechanical draft cooling tower
Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Luas Menara : 64,5672 ft2

7.6.27 Pompa Keluar WCT (P - 513)


Fungsi : Memompa air dari tangki air ke menara air pendingin
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan kontruksi : Commercial steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,6454 hp

7.6.28 Tangki Penampungan Air Domestik (TK - 507)


Fungsi : Menampung air dari tangki air untuk keperluan air
domestik
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
97

Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C


Jumlah : 1 unit
Diameter tangki; Dt : 9,07 m
Tinggi Tangki; H : 6,80 m
Tebal silinder; ts : 1/2 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun

7.6.29 Pompa Air Domestik (P - 514)


Fungsi : Memompa air dari tangki air untuk kebutuhan domestik
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan kontruksi : Commercial steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,6773 hp

7.6.30 Tangki Pelarut Kaporit [Ca(ClO)2] (TK - 508)


Fungsi : Tempat membuat larutan klorin untuk proses klorinasi air
domestik
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Diameter tangki; Dt : 0,47 m
Tinggi Tangki; H : 0,71 m
Tebal silinder; ts : 1/2 in
Faktor korosi : 1/8 in/tahun

7.6.31 Pompa Pelarut Kaporit [Ca(ClO)2] (P-515)


Fungsi : Memompa larutan Klorin dari tangki pelarutan Klorin
untuk proses Klorinasi
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
98

Bahan kontruksi : Commercial steel


Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 0,0000007736 hp

7.7 Spesifikasi Peralatan Pengolahan Limbah


7.7.1 Pompa Bak Penampungan (P-501)
Fungsi : Memompa limbah cair menuju bak penampungan
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 315,0759 hp

7.7.2 Bak Penampung (B - 501)


Fungsi : Tempat menampung air buangan sementara dan
menetralkan pH limbah.
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Volume : 1.362,9659 m 3
Panjang bak : 17,600 m
Lebar bak : 8,8000 m
Tinggi bak : 8,8000 m

7.7.3 Pompa Bak Penetralan (P-502)


Fungsi : Memompa limbah cair dari bak penampungan menuju
bak penetralan
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 315,0759 hp
99

7.7.4 Bak Penetralan (B - 502)


Fungsi : Tempat penetralan limbah pabrik
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Volume : 584,128 m 3
Panjang bak : 13,27 m
Lebar bak : 6,63 m
Tinggi bak : 6,63 m

7.7.5 Pompa Bak Pengendapan (P-503)


Fungsi : Memompa limbah cair dari bak penetralan menuju bak
pengendapan
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit (1 standby)
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi : 30℃ , 1 atm
Daya pompa; P : 315,0759 hp

7.7.6 Bak Pengendapan (B – 503)


Fungsi : Tempat pengendapan limbah pabrik
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Volume : 389,4188 m 3
Panjang bak : 11,59 m
Lebar bak : 5,79 m
Tinggi bak : 5,79 m

Anda mungkin juga menyukai