Anda di halaman 1dari 6

DIO FANY AL-FAHRI

190120148

PENGARUH TEMPERATUR TUANG


DAN WAKTU TUANG TERHADAP
PENYUSUTAN SILINDER CORAN
ALUMUNIUM DENGAN CETAKAN
LOGAM
BAB 1 PENDAHULUAN
Aluminuim adalah logam paling
berlimpah.Aluminium bukan merupakan
elemen berat,tetapi merupakan elemen yang
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan
paling berlimpah ketiga.
Pada saat ini terdapat bermacam macam
cara pengecoran, antara lain pengecoran yang
umum dan pengecoran yang khusus. Cara-cara
pengecoran yang khusus adalah seperti
pengecoran sentrifugal, pengecoran tekanan
rendah, pengecoran cetakan logam, pengecoran
pola lillin dan sebagainya.
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengecoran berdasarkan cetakan dapat dibedakan menjadi:
Kelebihan cetakan dari bahan logam:

• Dapat digunakan berulang kali


Pengecoran berdasarkan cetakan dapat dibedakan menjadi:
1. Pengecoran dengan cetakan sekali pakai (expendable mold casting)
Pengecoran dengan cetakan sekali pakai (expendable mold
casting) • Permukaan produk cor lebih halus
Contohnya: sand casting, shell molding, dll.
Contohnya: sand casting, shell molding, dll.
Pengecoran
2. Pengecoran dengan cetakan yang dipakai dengan
berulang kali cetakan • Efisien
yang dipakai berulang
(multiple-use kalijika digunakan untuk produksi masal
(multiple-use mold cating) Contohnya: die casting Cetakan
mold cating) Contohnya: die casting Cetakan (rongga cetakan) dapat
(rongga cetakan) dapat dibuat dari logam atau bahandipakai
• Dapat non logam.
pada proses semi otomatis
dibuat dari logam atau bahan non logam. Pada saat ini terdapat bermacam macam
cara pengecoran, antara lain pengecoran yang
umum dan pengecoran
Alumunium sangat luas penggunaannya dalam bidangyang khusus. Cara-cara
Kekurangan cetakan dari bahan logam:
pengecoran yang khusus adalah seperti
industri karena karakteristik yang dimilikinya antara lain :
pengecoran sentrifugal, pengecoran tekanan cetakan mahal
• Biaya pembuatan
 Strength-to weight ratio yang rendah,
tinggi pengecoran cetakan logam, pengecoran
pola lillin dan sebagainya. • Tidak dapat digunakan untuk benda kerja yang rumit
 Ketahanan terhadap korosi yang baik
• Rawan terjadinya cacat blowhole karena kurangnya
 Memiliki konduktivitas termal dan elektris yang baik
permaebilitas cetakan
 Kemudahan dalam proses pembentukan dan permesinan
Proses peleburan Aluminium
Proses peleburan aluminium dilakukan sesuai dengan urutan titik cair tertinggi terlebih dahulu yaitu aluminium dengan titik lebur
1000°C. Disaat memasukkan material panas dari dapur krusibel harus diukur temperaturnya terlebih dahulu untuk menyesuaikan temperature
lebur material yang akan dilebur. Setelah temperature mencapai kurang lebih 1000°C umpan pertama dimasukkan dalam dapur krusibel dan
disusul dengan serbuk arang yang ditabur diatas material untuk mengurangi penguapan pada logam cair. Demikian berturut-berturut untuk
material yang lain, dari titik leburnya yang paling tinggi menuju ke yang rendah 900°C,800°C begitu selanjutnya

Proses Penuangan
Setelah logam aluminium mencair seluruhnya dan telah mencapai temperature yang di tentukan maka langkah yang selanjutnya harus
di lakukan adalah memasukkan logam cair ke dalam cetakan logam. Penuangan pertama dilakukan pada temperature 1000C dituang kedalam
cetakan dalam waktu 1 detik cetakan harus penuh kemudian pada penuangan selanjutnya dituang ke dalam cetakan dalam cetakan dalam
waktu 10 detik cetakan harus sudah penuh. Begitu juga untuk temperature-temperatur yang selanjutnya 900ºCdan 800ºC. Perlu diperhatikan
saat penuangan ke logam cair tidak boleh putus karena bila ini terjadi maka akan menimbulkan cacat pada hasil coran yang dapat membuat
data jadi kurang maksimal. Setelah penuangan selesai cetakan dibiarkan sampai cairan aluminium benar-benar telah mengeras. mudah dan
sederhana
Pembongkaran Cetakan
Proses pembongkaran cetakan dilakukan untuk mengeluarkan hasil Penuangan, untuk mengeluarkan hasil coran dapat
dilakukan dengan cara tuas pemegang cetakan di tarik ke arah keluar dengan berlawanan arah (membuka) selanjutnya cetakan di pukul-pukul
sampai hasil coran lepas dari cetakannya. Karena cetakan terbuat dari logam maka pembongkarannya sangat mudah dan sederhana
METEDEOLOGI PENELITIAN Bahan yang digunakan
 Aluminium
 Serbuk Arang
 Gas(LPG)
Peralatan yang digunakan
1. Dapur krusibel
Digunakan sebagai memanaskan atau meleburkan aluminium
2. Cawan lebur
Digunakan sebagai tempat mencairkan aluminium selama proses peleburan
berlangsung
3. Penumpu cawan lebur
Digunakan sebagai menumpu cawan lebur pada ruang bakar yang tahan api
4. unit stopwatch
Digunakan sebagai menghitung waktu penuangan
5. unit timbangan
Digunakan sebagai menghitung berapa besar penyusutan aluminium
6. Tang Penjepit
Digunakan sebagai memasukkan atau mengeluarkan cawan lebur ke dalam
dapur krusibel
dan untuk menuangkan leburan aluminium ke dalam cetakan
7. Cetakan
Digunakan sebagai tempat atau ruang penuangan leburan aluminium yang
sudah dipanaskan
Adapun tahapan tahapan dalam melakukan pengujian adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan dapur krusibel terlebih dahulu apakah mengalami kebocoran atau tidak
2. Memeriksa cawan lebur mengalami kebocoran atau tidak dan membersihkan cawan lebur dari kotoran
3. Memasang dan menghidupkan bahan bakar gas untuk proses peleburan aluminium
4. Memanaskan cawan lebur
5. Menimbang aluminium
6. Memasukkan aluminium ke dalam cawan lebur
7. Mengatur suhu temperatur yang telah di tentukan dalam penelitian ini suhu temperatur ada tiga ketentuan 800 0c,9000c dan 10000c
8. Kemudian tutup cawan lebur agar pemanasan terjadi di dalam cawan tersebut tidak menyebar keluar sehingga panas di dalam cawan
akan cepat meleburkan aluminium
9. Ketika cawan lebur sudah panas dan berwarna merah dan sudah mencapai suhu tertentu, aluminium akan menyusut dan terjadi
peleburan aluminuim taburkan serbuk arang untuk pengurangi penguapan pada aluminium
10. Setelah aluminium mencair seluruhnya langkah selanjutnya penuangan leburan aluminium
11. kemudian menghitung waktu tuang yang sudah di tentukan dalam penelitian ini waktu tuang ada tiga ketentuan 2 detik,5detik dan 10
detik jika sudah memenuhi waktu tuang dan leburan alumunium sudah di tuangkan ke dalam cetakan
12. langakah selanjutnya membongkar cetakan untuk mengeluarkan hasil coran aluminium

Anda mungkin juga menyukai