SARANA PENUNJANG
Sarana penunjang (utilitas) adalah sebuah bagian yang memiliki peranan penting
dalam kegiatan operasional sebuah pabrik. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan yang
baik dalam merancang pemenuhan kebutuhan sarana penunjang pabrik Fatty Alcohol ini.
Dalam hal ini unit utilitas dalam pabrik Fatty Alcohol dibagi menjadi beberapa unit, yaitu:
1. Unit penyediaan air.
2. Unit penyediaan listrik.
3. Unit penyediaan bahan bakar.
V-1
BAB V Sarana Penunjang V-2
Bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan steam dari proses pemanasan air
di dalam sebuah boiler adalah biodiesel. Air yang digunakan sebagai umpan boiler dan
proses, harus melewati tahap proses demineralisasi yaitu penghilangan mineral – mineral
yang tidak dikehendaki, yaitu berupa ion positif (Ca2+, Mg2+ ) dan ion – ion negatif (Cl,
SO42-, PO43-). Steam yang digunakan adalah saturated steam dengan suhu 400 °C dan
tekanan 3,800 kPa. Kebutuhan steam untuk peralatan pabrik adalah sebagai berikut :
Tabel V.2 Kebutuhan Steam
Kebutuhan steam
No Nama Alat
(Kg/jam)
1. Reaktor 01 1.447,22
2. Heater 01 (E-01) 5.512,33
3. Heater 02 (E-02) 7.877,04
4. Heater 03 (E-03) 9.252,34
5. Heater 04 (E-05) 3.325,35
6. Heater 06 (E-20) 4.108,97
7. Reboiler D-01 396,41
8. Reboiler D-02 224,59
9. Reboiler D-03 2.754,73
Total 34.898,98
V.1.1.2 Boiler
Fungsi : Menghasilkan saturated steam yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan steam pada alat proses.
Jenis : Water Tube karena laju alirnya > 20.000 lb/jam)
Jumlah : 1 unit
= 3.477,73 Hp
Menentukan Heating Surface Boiler
Diketahui :
Heating surface boiler tiap Hp = 10 ft2 (Severn, hal.140)
Maka :
2
Heating surface boiler yang dipakai = 3.477,73 Hp 10 ft
Hp
= 34.777,29 ft2
kg
Jumlah air yang dibutuhkan = 54.422,27 kg/jam / 1.023
m3
= 53,30 m3/jam
msteam (h h f )
mbiodiesel
E Hv
Maka jumlah biodiesel yang dibutuhkan adalah =
𝑙𝑏
84.647,47 𝑗𝑎𝑚 𝑥 (1.429,3297−54,0000 )𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏
=
0,8 𝑥 17.280 𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏
= 8.421,45 lb/jam
= 3.819,89 kg/jam
Sehingga :
Cooling range = T2 – T1 = 36 °F
Temperatur Approach = T2 – Tw
= 30 - 23.89
= 6.11 °C
Penentuan Tinggi Menara Cooling Tower
Untuk approach temperature sebesar 4,4 - 8 °C, dari Perry’s hal 12–15
diperoleh :
Tinggi menara = 7,6 - 9,1 m
Dipilih :
Tinggi menara = 8m
Perhitungan Luas Menara Cooling Tower (A)
Dari figur 12–14, Perry’s, hal 12-16; pada temperatur air panas (T1) = 122
°F, temperatur air dingin (T2) = 86 °F dan dengan temperatur bola basah (Tw) = 75
°F, maka diperoleh :
Kandungan air = 2,3 gallon/menit. ft2
Wc
Luas menara =
Kandungan Air
24,7293
=
2,3
= 10,7519 ft2
Diperkirakan efisiensi menara adalah 90%, maka :
Luas Menara
Luas menara sesungguhnya =
Effisiensi
= 11,9465 ft2
= 1,1099 m2
Menghitung Daya Fan
Dari figur.12–15, Perry’s, hal 12-17; untuk effisiensi kerja cooling tower = 90%,
maka diperoleh :
Daya fan = 0,03 Hp/ft2
Daya fan sesungguhnya = Daya fan Luas menara sesungguhnya
Hp
= 0,03 11,9465 ft2
ft 2
= 0,3584 Hp
Dipakai daya fan yang ada di pasaran sebesar = 0,5 Hp
Menghitung Jumlah Air Make Up (Wm)
Wm = We + Wb + Wd (Perry’s, pers. 12 – 9)
Dimana :
Wm = Jumlah make up water (lb/jam)
We = Jumlah air yang teruapkan (gpm)
Wb = Jumlah air yang dibuang untuk mengurangi konsentrasi padatan dalam air
(blow down) gpm
Wd = Jumlah air yang terbawa dalam aliran uap yang keluar dari cooling tower
(drift loss), gpm
Menghitung jumlah air yang menguap (We)
We = 0,00085 Wc (Tmasuk – Tkeluar)
(Sumber : Pers. 12-10, Perry’s, hal 12-17)
We = 0,00085 24,7193 (122 - 86)
= 0,7567 gpm
Menghitung jumlah air yang terbawa blow down (Wb)
We
Wb = (Pers.12-12, Perry’s, hal 12-17)
Siklus 1
Diketahui :
Jumlah siklus berkisar antara 3 – 5 siklus. (Sumber : Perry’s, hal 12-17)
Diambil :
Siklus = 4, sehingga :
0,7567
Wb =
4−1
= 0,2522 gpm
Menghitung drift loss (Wd)
Wd = (0,1 – 0,2 %) Wc (Perry’s, pers 12-16)
Diambil :
Wd = 0,1 % Wc
= 0,1 % 24,7193
= 0,0247 gpm
Dalam pabrik, kebutuhan air domestik diambil dari air sungai yang kemudian diolah lebih
lanjut.
menyebabkan reaksi antara reaktan-reaktan yang terdapat dalam proses bila air tersebut
langsung digunakan tanpa diolah terlebih dahulu. Air untuk keperluan domestik diperoleh
dari air sungai yang telah disaring kasar dan dibuat bertekanan tinggi dengan memasang
pompa pada reservoir. Untuk memenuhi kebutuhan air lainnya, air yang berasal dari
sumber air (sungai) diolah melalui beberapa tahap pengolahan air, yaitu : Untuk
memenuhi kebutuhan air lainnya, air yang berasal dari sumber air (sungai) diolah melalui
beberapa tahapan pengolahan, yaitu :
Penyaringan kasar untuk menyaring kotoran besar seperti sampah, dll
Koagulasi dan Flokulasi dengan alum dan Ca(OH)2
Sedimentasi untuk mengendapkan kotoran-kotoran kasar maupun halus
Filtrasi dengan sand filter
Penyaluran ke aliran untuk proses, cooling tower dan unit demineralisasi
dengan menggunakan resin penukar ion.
2. Reservoir
Fungsi : Untuk menampung air sungai yang keluar dari penyaringan
Bentuk : Empat Persegi Panjang
Bahan Konstruksi : Beton
Lama Penyimpanan : 12 jam
Diasumsikan partikel-partikel pengotor yang tertinggal 10% dari volume total tiap bak
Volume air yang harus ditampung adalah = 200,5195 m3
Volume bak dengan faktor keamanan 20% adalah = 200,5195 m3 x 1.2
= 240,6235 m3
Dimensi bak reservoir, P : L : T = 3 : 2 : 1, maka :
V =3×T×2×T×T
240,6235 m3 = 6 × T3
T = 240,6235 m3 / 6)1/3
= 3,4229 m
P = 3 × 3,4229 m
= 10,2687 m
L = 2 × 3,4229 m
= 6,8458 m
3. Bak Pre Sedimentasi
Fungsi : Untuk mengendapkan kotoran-kotoran dalam air sungai yang lolos
screen
Bentuk : Empat Persegi Panjang
Bahan Konstruksi : Beton
Lama Penyimpanan : 2 jam
Volume air yang harus ditampung adalah = 33,4199 m3
Volume bak dengan faktor keamanan 20% adalah = 33,4199 m3 x 1.2
= 40,1039 m3
Dimensi bak pre sedimentasi, P : L : T = 3 : 2 : 1, maka :
V =3×T×2×T×T
40,1039 m3 = 6 × T3
T = (40,1039 m3 / 6)1/3
= 1,8837 m
P = 3 × 1,8837 m
= 5,6511 m
L = 2 × 1,8837 m
= 3,7674 m
4. Bak Koagulasi dan Flokulasi
Fungsi : Untuk mengikat partikel-partikel padat yang ada dalam air sungai
setelah proses pre sedimentasi dengan penambahan koagulan
Al2(SO4)3
Bentuk : Empat Persegi Panjang
Bahan Konstruksi : Beton
Waktu tinggal : 20 menit – 1 jam (Powel, Water Conditioning For Industry),
diambil : 40 menit
Volume air yang harus ditampung adalah = 10,5830 m3
Volume bak dengan faktor keamanan 20% adalah = 10,5830 m3 x 1.2
= 12,6996 m3
Dimensi bak koagulasi dan flokulasi, P : L : T = 3 : 2 : 1, maka :
V =3×T×2×T×T
12,6996 m3 = 6 × T3
T = 12,6996 m3 / 6)1/3
= 1,2839 m
P = 3 × 1,2839 m
= 3,8518 m
L = 2 × 1,2839 m
= 2,5679 m
Kebutuhan alum
Kadar alum : 50 – 75 mg/liter
Diambil : 60 mg/liter
Jumlah air yang diolah : 15.874,4642 liter/jam
15.874,4642 liter 1 kg 60 mg
Kebutuhan alum = x x
jam 1.000.000 mg liter
= 0,9525 kg/jam
= 22,8532 kg/hari
5. Bak sedimentasi
Fungsi : Untuk tempat mengendapkan kotoran yang lebih halus lagi
partikelnya
Bentuk : Empat Persegi Panjang
Bahan Konstruksi : Beton
Waktu tinggal : 2 – 6 jam (Powel, Water Conditioning For Industry), Diambil
: 4 jam
Volume air yang harus ditampung bak dengan faktor keamanan 20% adalah
= 60,3230 m3
Volume bak dengan faktor keamanan 20% adalah = 60,3230 m3 x 1,2
= 72,3876 m3
Bila dibuat bak sedimentasi sebanyak 1 buah, maka volume bak = 72,3876 m3
V =P×L×T
Kedalaman (T) = 10 – 20 ft (Powel, Water Conditioning For Industry)
Diambil T = 10 ft = 3 m
P/L = 1 – 2,5 (Powel, Water Conditioning For Industry)
Diambil P/L =2
Maka :
72,3876 m3
A = V/T =
3m
= 24,1292 m2
A = P x L = 2L2 = 24,1292 m2
L = 3,4734 m
24,1292 m2
P =
2,4976m
= 6,9468 m
T = 3,0000 m
6. Tangki Filtrasi
Fungsi : Untuk menghilangkan material tersuspensi di dalam air baku
Media : Pasir dengan ukuran 25 – 30 mesh, 6- 10 mesh dan kerikil ukuran
1/4 samai 1/8 mesh
Bentuk : Tangki silinder tegak
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
= 13,6104 x 1,2 m3
= 16,3324 m3
Dimensi bak pre sedimentasi, P : L : T = 3 : 2 : 1, maka :
V =3×T×2×T×T
16,3324 m3 = 6 × T3
T = (16,3324 m3 / 6)1/3
= 1,3963 m
P = 3 × 1,3963 m
= 4,1888 m
L = 2 × 1,3963 m
= 2,7925 m
8. Tangki Demineralisasi dengan Ion Exchanger
Fungsi : Untuk menukar ion-ion yang tidak diinginkan yang terdapat dalam
air dengan ion-ion H+ dan OH- dari suatu bahan yang menjadi
sumber-sumber ion H+ dan OH- aktif.
Media : Resin Sintetis
Bentuk : Tangki silinder tegak
Tipe Resin : Mixed cation and strong base anion (chemical equivalent mixture)
Air yang diproses : Make up boiler dan make up cooling tower
Dari tabel 16-9, Perry halaman 16-66 diperoleh :
Kecepatan air maksimum : 5 m/jam
Tinggi bed minimum : 1,2 m
Digunakan tinggi bed sebesar : 2 m
Laju alir volumetrik air yang didemineralisasi adalah = 17.921,2636 m3/jam
Luas penampang tangki :
17.094,2914 m3/jam
=
10 m/jam
= 1,6710 m2
Volume resin untuk satu bed adalah :
= A x tinggi bed
= 1,6710 m2 x 2 m
= 3,3420 m3
Waktu tinggal air dalam tangki resin = 15 menit
ft 3
= 16,7100 m3/jam = 0,1639
detik
Diameter Optimum (IDoptimum)
Asumsi :
Jenis aliran dalam pipa adalah turbulen (Re > 2.100), maka :
IDoptimum = 3,9 Qf 0,45 0,13
(Sumber : Pers. (15), Peters, hal 496)
IDoptimum = 3,9 Qf 0,45 0,13
= 3,9 0,1639,45 63.86370,13
= 2,9671 inch
Jadi, Spesifikasi pipa yang digunakan adalah :
(Tabel 11, Kern, hal 844)
Bahan : Stainless steel
Ukuran nominal : 3,00 inch
Schedule number : 40
OD : 3,5000 inch
ID : 2,9920 inch = 0,2493 ft
Flow area per pipe (A) : 0,0488 ft2
B. Menentukan Kecepatan Linier Fluida (v)
Qf
v =
A
Dimana :
v = Kecepatan linier fluida (ft/dt)
Qf = Laju alir volumetrik (ft3/dt)
A = Flow area per pipe (ft2)
v = 3,3589 ft/dt
C. Menentukan Faktor Friksi (f)
Bilangan Reynold (Re)
ρ v ID
Re =
μ
Re = 97.179,3227 (turbulen)
Dari Figur 126, Brown, hal 141, untuk pipa dengan tipe commercial steel (
= 0,00015) dan ID = 2,9920 inch diperoleh :
Relative roughness (/D) = 0,00059
= 0,0440
L = Panjang total pipa
= 130,8084 ft
v = Kecepatan linier fluida
= 2,7857 ft/dt
ID = Diameter dalam pipa
= 0,2803 ft
gc = 32,1740 lbm.ft/lbf.dt2
F = 15,4781 ft.lbf/lbm
Pressure Head
P1 = 1 atm
P2 = 1 atm
∆P = P2 − P1
= (1 – 1) atm
= 0 atm
kgf 2,2lbf 10 4 cm 2 1m 2
note : 1atm 1,0332 x x x =
cm 2 1kgf m2 10,76 ft 2
lbf
2.112,5
ft 2
lbf
ft 2
∆P = 0 atm x 2.112,5 = 0 lbf 2
atm ft
ΔP
Pressure head =
ρ
0 lbf
ft 2
= = 0 ft.lbf/lbm
54,9533 lbm 3
ft
Velocity Head
Δv 2
Velocity head =
2 gc
=
v 2 v1
2 2
2 gc
= 0,1753 ft.lbf/lbm
W = 29,0500 ft.lbf/lbm
F. Menentukan Daya Pompa (BHP) dan Daya Motor Pompa (DHP)
W ρ Qf
Daya fluida (LHP) =
550
Dimana :
W = Head pompa
= 26,8835 ft.lbf/lbm
= Densitas bahan
lbm
= 63,8637
ft 3
Qf = Laju alir volumetrik
= 73,5718 gpm
LHP = 0,5117 Hp
Dari Figure 14-37 Peters, hal 520 Q = 73,5718 gpm maka diperoleh :
Efisiensi pompa ( η ) = 65 %
Sehingga :
LHP
Daya pompa (BHP) =
η
= 0,7872 Hp
Dari Figur 14-38 Peters, hal 521 untuk BHP = 0,7872 Hp, diproleh
Efisiensi motor ( η motor) = 80%
Maka :
BHP
Daya motor (DHP) =
η motor
= 0,9840Hp
Jadi, untuk memenuhi kebutuhan digunakan daya motor pompa sebesar 1
Hp
Hasil perhitungan pompa – pompa yang lain dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel V.5. Spesifikasi Pompa Utilitas
Daya
Kode Fungsi
(HP)
PU-01 Memompa air dari badan sungai ke reservoir 1,0
PU-02 Memompa air dari reservoir ke bak presedimentasi 1,0
PU-03 Memompa air dari bak presedimentasi ke bak koagulasi 1,0
PU-04 Memompa air dari bak koagulasi ke bak sedimentasi 1,0
PU-05 Memompa air dari bak sedimentasi ke bak filtrasi 1,0
PU-06 Memompa air dari bak filtrasi ke bak penampungan air bersih 1,0
PU-07 Memompa air dari bak penampungan air bersih ke ion exchanger 1,5
PU-08 Memompa air dari ion exchanger ke tangki umpan boiler 0,5
PU-09 Memompa air dari ion exchanger ke bak penampung air pendingin 0,5
PU-10 Memompa air dari tangki umpan boiler ke boiler 0,5
PU-11 Memompa air dari bak umpan air pendingin ke unit proses 0,5
PU-12 Memompa air dari bak penampung air pendingin ke cooling tower 1,0
PU-13 Memompa air dari bak penampungan air bersih ke bak air proses 1,0
PU-14 Memompa air dari bak penampungan air bersih ke bak air domestik 0.5
Total 12,0
V.2 Penyediaan Tenaga Listrik
Secara garis besar, kebutuhan listrik dalam pabrik dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Listrik untuk penggerak motor
2. Listrik untuk peralatan penunjang
V.2.1 Listrik Untuk Penggerak Motor
V.2.1.1 Peralatan Proses
Beberapa peralatan proses menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak motor.
Daya yang dibutuhkan masing-masing alat :
Tabel V.6. Daya Peralatan Proses
No Nama Alat Daya (Hp)
1 Pompa dari proses (total) 1.090,0
2 Kompresor 47.000,0
Total 48.090,0
1. Peralatan bengkel
Dalam suatu pabrik diperlukan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan peralatan
pabrik. Daya listrik yang dibutuhkan untuk fasilitas ini diperkirakan = 40
kW/hari = 2,350 HP/jam
2. Instrumentasi
Alat – alat instrumentasi yang digunakan berupa alat – alat control dan alat
pendeteksi. Daya listrik yang dibutuhkan diperkirakan sebesar = 10 kW/hari =
0,5588 HP/jam
3. Penerangan lampu jalan, pendingin ruangan dan perkantoran
Alat–alat penerangan yang dibutuhkan untuk pabrik, kantor dan lingkungan
sekitar pabrik. Selain itu dibutuhkan pendingin ruangan untuk kantor dan
laboratorium, perlu diberikan daya listrik untuk mengoperasikan peralatan
laboratorium. Alat–alat tersebut memerlukan daya listrik sebesar = 50 kW/hari =
2,7938 HP/jam
Selain itu peralatan kantor seperti komputer, pengeras suara dan lainnya
membutuhkan tenaga listrik sebesar = 40 kW/hari = 2,235 HP/jam
1 kg
= 232,4636 lb/jam × = 105,4455 kg/jam
2,20462 lb
= 91.782,7440 kg/hari
= 105,4974 m3/hari
= 105.497,4069 L/hari
D = 8,2643 m = 325,3663 in
E = 0,8
f = 13,750
C = 0,125
PxD
t = +C
2 x f x E - 1,2 x P
16,16 psi x 325,3663 in
= + 0,125
2 x 13,750 x 0,8 - 1,2 x 16,16 psi
= 0,3642 in
Digunakan t standard = 0,375 in
4. Penyediaan training sebelum mulai kerja dan membuat prosedur standar operasi
yang harus dipatuhi oleh seluruh operator.
5. Bila tercecer, gunakan kertas absorben untuk menyerapnya.
6. Kertas absorben dan pakaian yang terkontaminasi bahan-bahan beracun tersebut
diisolasi dengan plastic kedap udara.
7. Permukaan (lantai, pakaian, dll) yang terkontaminasi dicuci dengan Ethanol 60 –
70%, kemudian dicuci dengan sabun dan air.
8. Bila terjadi kontak dengan mata, bagi yang memakai lensa kontak, lensa tersebut
harus dilepas, dan mata dibilas dengan air selama 20 – 30 menit, kemudian segera
diperiksa dokter.
9. Bila terkena kulit, siram kulit yang terkena bahan beracun tersebut dengan air,
lalu dicuci dengan sabun. Bila terjadi iritasi segera periksa ke dokter.
Selain tindakan preventif untuk menghadapi bahaya bahan-bahan beracun tersebut
diatas, para operator pabrik juga perlu dilengkapi dengan pelindung telinga (earplug),
untuk melindungi telinga dari suara-suara bising dari peralatan pabrik.
Untuk menghindari adanya kebakaran akibat arus listrik diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Untuk mencegah terjadinya kebakaran, maka disediakan beberapa peralatan
pemadam kebakaran seperti fire box & fire hydrant dalam ruangan, serta unit
pemadam kebakaran.
2. Menggunakan isolasi pada jaringan listrik.
3. Menggunakan alat penangkal petir untuk peralatan tinggi.
4. Pengawasan terhadap kabel terpasang.
5. Pemasangan instalasi listrik tidak menghalangi kerja.
Untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh alat produksi, beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain :
1. Pemakaian alat proses yang melebihi kapasitas.
2. Mengadakan pemeriksaan dan perawatan alat produksi secara berkala.
3. Memperkerjakan operator-operator terlatih.
4. Membuat sistem pengendalian kontrol secara manual dan otomatis pada setiap
unit, sehingga memudahkan pengendalian apabila terjadi bahaya.
Bahaya yang ditimbulkan manusia