Anda di halaman 1dari 29

BAB VIII

UTILITAS

Utilitas merupakan unit pendukung proses untuk menunjang keberlangsungan


suatu proses produksi. Sehingga, diperlukan sarana dan prasarana utilitas yang baik
agar proses produksi dapat berlangsung secara berkesinambungan. Berdasarkan
kebutuhannya, unit-unit utilitas pada pabrik gula semut ini terdiri atas:
1. Unit penyediaan air;
2. Unit penyediaan steam;
3. Unit pembangkit tenaga listrik;
4. Unit penyediaan bahan kimia;
5. Unit penyediaan bahan bakar; dan
6. Unit pengolahan limbah.

8.1 Unit Penyediaan Air


8.1.1 Kebutuhan Air
Unit ini bertujuan untuk menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan air pada kawasan industri yang meliputi:
1. Air sanitasi merupakan air yang digunakan untuk keperluan domestik.
2. Air proses merupakan air yang digunakan untuk keperluan operasional (proses)
dalam menjalankan pabrik.
3. Air pemanas merupakan air yang digunakan sebagai air umpan boiler sehingga
diperoleh steam (proses penguapan).
4. Air pendingin merupakan air yang digunakan sebagai media pendingin.

Adapun kebutuhan air pada pabrik gula semut dapat dilihat pada Tabel 8.1
hingga 8.4 sebagai berikut,
Tabel 8. 1 Data Kebutuhan Air Sanitasi
Jumlah Kebutuhan Air
No Nama Fasilitas
(Kg/Jam)
Kantor (120 L/orang/hari)
1 - 52 × 4 (dalam keluarga)× 120 L/hari = 1040
22560 L/hari

VIII-1
VIII-2

Laboratorium
2 208
- 20% dari kebutuhan kantor = 4512 L/hari
Kantin
3 - 10% dari kebutuhan kantor = 2256 L/hari 104
Mushalla
4 312
- 30% dari kebutuhan kantor = 6768 L/hari
Pemadam
5 - 10% dari kebutuhan kantor = 2256 L/hari 104
Poliklinik
6 104
- 10% dari kebutuhan kantor = 2256 L/hari
Taman dan lainnya
7 - 20% dari kebutuhan kantor = 4512 L/hari 208
Total kebutuhan air sanitasi 2080
Over design (+10%) 2288

Tabel 8. 2 Data Kebutuhan Steam


Jumlah Kebutuhan
No Nama Alat Kode Alat Steam (kg/jam)
1 3,852 E-101 3,852
2 100,803 EV-201 822,368
3 4,578 VP-201 77,862
4 10,986 E-301 10,986
Total kebutuhan steam 915,068
Total kebutuhan steam (+10%) 1006,575

Tabel 8. 3 Data Kebutuhan Air Pendingin


Jumlah Kebutuhan Air
No Nama Alat Kode Alat
Pendingin (kg/jam)
1 Crystalizer CR-201 975,985
2 Kondensor I BR-201 19667,045
3 Kondensor II BR-202 1875,196
Total kebutuhan air pendingin 22518,226
Total kebutuhan air pendingin (+10%) 24770,049

Tabel 8. 4 Data Kebutuhan Air Sungai


Jumlah Kebutuhan
No Kebutuhan Air
Air (kg/jam)
1 Air Sanitasi 2288
2 Make-up water (steam + air pendingin) 23433,294
Total Kebutuhan air sungai 25721,294
VIII-3

8.1.2 Pengolahan Air


Kebutuhan air pada suatu pabrik dapat diperoleh dari berbagai sumber,
seperti air sungai, air laut, dan air danau. Pada prarancangan pabrik gula semut ini,
air yang digunakan untuk kebutuhan pabrik bersumber dari sungai Merbau, Deli
Serdang, Sumatera Utara (Tabel 8.5)

Tabel 8. 5 Kualitas Air Sungai Merbau, Kabupaten Deli Serdang


Parameter Satuan Kadar
Suhu °C 28,40
COD mg/L 68
BOD mg/L 35
Nitrat (NO3-N) mg/L 0,40
pH 6,5
DO (Oksigen Terlarut) mg/L 6
-
Klorida (Cl ) mg/L 14
Sulfat (SO4) mg/L 20
Besi (Fe) mg/L 0,1
Mangan (Mn) mg/L 0,00
Tembaga (Cu) mg/L 0,00
Seng (Zn) Mg/L 0,00
Kekeruhan mg/L 600
Sumber: (Laporan Lingkungan Hidup Sumatera Utara, 2018)

Air yang disuplai dari sungai diolah terlebih dahulu agar memenuhi syarat
untuk digunakan. Pengolahan dapat meliputi syarat fisik dan kimia. Pada lokasi
pabrik (unit utilitas) didirikan water intake yang merupakan tempat penampung air
dari sumbernya. Unit ini dilengkapi dengan bar screen yang berfungsi untuk
menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Secara umum pengolahan air
pada pabrik gula semut terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: screening, klarifikasi,
filtrasi, demineralisasi dan deaerasi.
VIII-4

8.1.2.1 Screening
Screening berfungsi untuk menyaring partikel besar tanpa bahan kimia,
sedangkan partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju bak
pengendapan. Bak pengendapan bertujuan untuk mengendapkan dan memisahkan
lumpur yang mungkin terbawa (sehingga dapat menyebabkan gangguan).

8.1.2.2 Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan dan pengendapan
partikel yang tersuspensi di dalam air dengan bantuan penambahan kimia di dalam
alat clarifier. Proses klarifikasi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu koagulasi,
flokulasi dan sedimentasi. Pada proses ini ditambahkan bahan kimia, yaitu larutan
alum (Al2(SO4)3) sebagai koagulan utama dan larutan soda abu (Na2CO3) sebagai
koagulan pendukung. Penambahan larutan alum akan menyebabkan terbentuknya
gumpalan partikel-partikel yang tersuspensi (menjernihkan air). Larutan soda abu
dapat membantu pembentukan flok, mempercepat pengendapan serta mengatur pH
agar kondisi netral dikarenakan air sungai cenderung asam.
Reaksi yang terjadi pada proses klarifikasi adalah sebagai berikut:

Al2(SO4)3.18H2O + 3Ca(HCO3)2 2Al(OH)3 + 3CaSO4 + 6CO2 + 18H2O


Al2(SO4)3.18H2O + 3Na2CO3 + 3H2O 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 + 3CO2 + 18H2O

Pada umumnya larutan alum yang digunakan mencapai 50 ppm terhadap air
yang akan diolah, dengan perbandingan alum dan soda abu 1:0,54 (Baumann Vonna
A., dkk., 2008).
Air yang telah mengalami proses koagulasi dan flokulasi masuk ke tahap
akhir dari proses klarifikasi yaitu tahap sedimentasi. Air yang telah bersih dapat
dipisahkan ketika flok telah mengendap dan selanjutnya air menuju tahap
penyaringan pasir (sand filter) atau filtrasi.

8.1.2.3 Filtrasi
Air yang berasal dari clarifier dialirkan ke sand filter untuk dilakukan proses
filtrasi. Filtrasi berfungsi untuk menyaring partikel-partikel halus yang masih lolos
dan belum terendapkan dari proses sebelumnya. Partikel-partikel yang akan disaring
VIII-5

akan tertahan pada bagian bed. Proses ini menggunakan beberapa jenis lapisan bed,
seperti coarse sand, fine sand dan selanjutnya activated carbon. Lapisan tersebut
disusun berurutan dari partikel terbesar hingga terkecil, penyaring warna, dan bau.
Apabila bagian bed sudah banyak terkumpul oleh pengotor, maka tekanan aliran
akan tinggi. Sehingga perlu dilakukan proses backwash dari aliran yang lebih tinggi
dari filtrasi, proses tersebut dilakukan untuk melepas kotoran dari permukaan filter
dan memperluas proses penyaringan. Air yang telah diolah dari sand filter akan
dialirkan ke activated carbon untuk penghilangkan bau dan penyaringan lebih lanjut.
Air yang telah melewati proses activated carbon dialirkan ke tangki
penampung. Aliran air pada tangki penampung dibagi menjadi 3 aliran, menuju ke
sand filter (untuk ion exchanger dan proses backwash) serta kebutuhan domestik
(sanitasi). Untuk air sanitasi diinjeksikan desinfektan yaitu klorin CaOCl2 terlebih
dahulu untuk membunuh bakteri serta menghilangkan kandungan Fe dan Mn dalam
air.
Untuk kebutuhan air minum, setelah diinjeksikan klorin, dilanjutkan ke
penyaring air (water treatment system), sehingga keluaran air dapat memenuhi
persyaratan air minum (konsumsi). Aliran air yang terakhir, air akan diproses lebih
lanjut untuk kebutuhan proses pada pabrik, yaitu digunakan sebagai air proses, air
pendingin, dan air umpan boiler.
Kebutuhan CaOCl2 untuk membunuh kuman = 2 ppm dari massa air masuk
Kebutuhan CaOCl2 untuk mengikat Fe = 0,886 mg/L untuk 1 mg/L Fe
Kebutuhan CaOCl2 untuk mengikat Mn = 1,857mg/L untuk 1 mg/L Mn
(Lin dalam Vonna, A., dkk., 2008).

8.1.2.4 Demineralisasi
Fungsi dari demineralisasi adalah memurnikan air dan bebas dari garam-
garam terlarut. Air murni ini dibutuhkan untuk umpan proses, umpan ketel dan
pendingin. Air yang telah mengalami proses ini disebut air demin (deionized water).
Pada proses demineralisasi menghilangkan segala material baik ion positif (kation)
maupun ion negatif (anion) yang terlarut dalam air. Resin kation berfungsi untuk
mengikat kation-kation yang terkandung dalam air yang kemudian ditukarkan dengan
ion hidrogen (H+). Sedangkan resin anion untuk mengikat anion-anion dalam air lalu
ditukarkan dengan ion hidroksil (OH-). Air demin ini dibutuhkan untuk umpan steam.
VIII-6

8.1.2.5 Deaerasi
Deareasi berfungsi untuk menghilangkan kandungan gas yang terlarut dalam
air. Gas-gas tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada alat. Alat yang digunakan
pada proses ini adalah deaerator. Prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan steam
yang dialirkan secara counter-current untuk menstrip dissolved gas pada boiler feed
water. Untuk mengikat udara yang terlarut dalam air, maka harus diinjeksikan
hidrazin (N2H4) atau senyawa lain yang berfungsi sebagai oxygen scavenger di
deaerator. Reaksi hydrazine dengan oksigen adalah sebagai berikut:
N2H4 + O2 2H2O + N2

8.2 Unit Penyediaan Steam


Steam yang digunakan pada prarancangan pabrik gula semut ini adalah
saturated steam yang berfungsi untuk menukar panas pada aliran yang perlu
dinaikkan suhunya. Sistem penyediaan steam terdiri dari deaerator dan boiler.
Pembentukan steam terjadi di dalam boiler. Pada umumnya jenis steam ada dua yaitu
fire tube boiler dan water tube boiler. Alat yang digunakan adalah boiler jenis water
tube boiler. Berdasarkan perhitungan neraca masa dan energi kebutuhan steam untuk
pabrik ini sebesar 1006,575 Kg/jam .

8.3 Unit Pembangkit Tenaga Listrik


Tenaga listrik dipergunakan untuk menjalankan peralatan proses pabrik
seperti pompa, kondensor, menjalankan infrastruktur dan perlengkapan kantor dan
lain-lain. Kebutuhan listrik suatu industri dapat diperoleh dari suplai dari pembangkit
listrik negara dan pembangkit tenaga listrik sendiri, maka disediakan satu unit
generator diesel.
Perincian kebutuhan listrik pabrik gula semut yang meliputi unit proses,
utilitas, penerangan dan perumahan dapat dilihat pada Tabel 8.6 hingga Tabel
8.10 sebagai berikut:

Tabel 8.6 Kebutuhan listrik pada peralatan proses


Kebutuhan Energi
No Kode Nama Alat
Hp Watt
1 P-101 A/B Pompa I 0,05 37,285
2 P-102 A/B Pompa II 0,05 37,285
3 P-103 A/B Pompa III 0,05 37,285
4 P-201 A/B Pompa IV 0,05 37,285
5 P-202 A/B Pompa V 0,05 37,285
6 P-203A/B Pompa VI 0,05 37,285
7 BR-201 Barometric Condensor 1,5 372,85
8 BR 202 Barometic Condensor 2 37,285
VIII-7

9 C-201 Kristalisasi 0,5 372,85


10 SC-301 Screw Conveyor 0,05 37,285
11 BL-301 Blower 0,5 372,85
12 RD-301 Rotary Dryer 9 4474,199
13 RC-301 Rotary Cooler 5 2982,799
14 SC-302 Screw Conveyor 0,05 37,285
Total 18,90 14093,73
Total kebutuhan listrik pada peralatan proses = 14093,73 Watt = 14,09373 kW

Tabel 8.7 Kebutuhan listrik pada peralatan unit utilitas


Kebutuhan Energi
No. Kode Nama
Hp Watt
Alat
1 P-401 A/B Pompa I 1,000 745,700
2 P-402 A/B Pompa II 1,50 1118,550
3 T-403 Tangki pelarutan alum 0,5 372,850
4 T-404 Tangki pelarutan soda abu 0,05 37,285
5 CL-401 Clarifier 0,1 37,285
6 P-403 A/B Pompa III 1,25 932,125
7 P-404 A/B Pompa IV 1,25 932,125
8 P-405 A/B Pompa V 2 1491,400
9 P-406 A/B Pompa VI 1,00 745,700
10 P-407 A/B Pompa VII 0,125 93,212
11 P-408 A/B Pompa VIII 1,25 932,125
12 P-409 A/B Pompa IX 0,125 93,212
13 T-411 Tangki pelarutan natrium klorida 0,050 37,285
14 P-410 A/B Pompa X 1,250 932,125
15 T-412 Tangki pelarutan kaustik soda 0,050 37,285
16 P-411 A/B Pompa XI 2,000 1491,400
17 P-412 A/B Pompa XII 2,000 1491,400
18 P-413 A/B Pompa XIII 2,00 1491,400
19 P-414 A/B Pompa XIV 2,00 1491,400
20 CT-401 Cooling tower 3,00 2237,214
21 P-415 A/B Pompa XV 4,00 2982,799
22 P-416 A/B Pompa XVI 2,000 1491,400
23 P-417 A/B Pompa XVII 0,25 186,425
24 P-418 A/B Pompa XVIII 0,250 186,425
25 T-409 Tangki pelarutan desinfektan 0,050 37,285
26 T-415 Tangki Hidrazin 0,050 37,285
Total 29,050 21662,696
Total kebutuhan listrik pada peralatan utilitas = 2336,029 Watt = 2,336029 kW
Tabel 8.8 Standar Klasifikasi Kuat Penerangan
Batas kuat penerangan Kebutuhan daya
Kategori
(Fluks) (Watt/m2)
A 50-100 5
B 100-200 10
C 200-200 20
VIII-8

D 500-1000 50

Tabel 8.9 Kebutuhan listrik untuk penerangan


Ukuran Luas Kebutuhan Total
No Area 2 Kategori
(m) (m ) daya daya
1 Pos Penjaga 2 (3 x 3) 18 5 A 90
2 Mushola 6x6 36 10 B 360
3 Kantin 10 x 5 50 10 B 500
Gedung
4 perkantoran & 30 x 15 450 10 B 4500
training
5 Tempat Parkir 30 x 16 480 10 B 4800
Ruang
6 9x3 27 20 C 540
Laboratorium
Gudang
7 20 x 10 200 10 B 2000
Produk
8 Ruang kontrol 10 x 10 100 50 D 5000
9 Area Perluasan 90 x 40 3600 5 A 18000
10 Pengolahan 12 x 8 96 10 B 960
Limbah
11 Area Proses 50 x 40 2000 50 D 100000
12 Area utilitas 40 x 40 1600 50 D 80000
Total 216750
Total penerangan listrik untuk penerangan pabrik adalah = 216750 Watt

= 216,75 kW

Tabel 8.10 Kebutuhan listrik untuk perumahan


Kebutuhan Energi
No Fasilitas
Per-unit (A) Total (A) Watt
1 Perumahan Karyawan (52 Unit) 6 312 68640
Total kebutuhan listrik untuk perumahan adalah 312 ampere = 68640 watt

Sehingga, total kebutuhan daya listrik untuk pabrik gula semut ini yaitu:
P = Kebutuhan listrik untuk proses dan utilitas + Kebutuhan listrik untuk
penerangan + Kebutuhan listrik untuk perumahan
= (35756,423 + 216750 + 68640) W
= 321798,910 W (321,799 kW)
Perhitungan Generator
Efesiensi generator = 80%
Daya output generator = 0,8 × 321,799 kW
= 257,439 kW
VIII-9

Kebutuhan Bahan Bakar (Solar)


Heating value bahan bakar = 15.269,87 Btu/lbm (Perry, 1999)
Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan = 57,577 lbm/jam
Densitas solar = 54,26 lbm/ft3

Kebutuhan diesel (solar) = 57,577/54,26 = 1,061 ft3 /jam

= 1,061 x 0,028 = 0,029 m3 /jam

= 0,029 x 1.000 = 29,712 Liter/jam


Kebutuhan diesel untuk Boiler = 35,860 Liter/Jam
Total kebutuhan solar = Kebutuhan solar generator + boiler
Total kebutuhan solar = 29,712 + 35,860 Liter/jam
= 65,572 x 24
= 1573,716 Liter/hari

8.4 Unit Penyediaan Bahan Kimia


Kebutuhan bahan kimia untuk pengolahan air (unit utilitas) pada pabrik gula
semut sebagai berikut:
1. Al2(SO4)3 = 1,286 kg/jam
2. Na2CO3 = 0,694 kg/jam
3. CaOCl2 = 0,07 kg/jam
4. N2H4 = 0,08 kg/jam
5. NaOH = 222,175 kg/jam
6. NaCl = 146,314 kg/jam

8.5 Unit Penyediaan Bahan Bakar


Unit ini berfungsi untuk menyediakan bahan bakar penggerak boiler dan
generator. Bahan bakar yang digunakan berbentuk cair yaitu solar yang diperoleh
dari PERTAMINA. Faktor pemilihan bahan bakar ini dikarenakan mudah didapat,
tersedia secara kontinyu, serta mudah dalam penyimpanan.

8.6 Unit Pengolahan Limbah


Pada umumnya industri kimia menghasilkan suatu limbah, sehingga
diperlukan unit pengolahan limbah untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya
yang dapat mencemari lingkungan. Limbah pabrik gula semut diklasifikasikan dalam
bentuk limbah padat, cair, dan gas.
VIII-10

Limbah Cair
a. Limbah Domestik
Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari kebutuhan rumah
tangga seperti kamar mandi, dapur, pencucian dan lain-lain. Limbah jenis ini tidak
terlalu bahaya, dikarenakan tidak mengandung bahan kimia yang berlebihan dan
berbahaya. Namun, jika limbah tersebut terakumulasi dalam jumlah yang banyak,
maka berdampak bahaya bagi kesehatan ekosistem sungai sekitarnya. Hal yang harus
diperhatikan adalah kapasitas buangan yamg diizinkan dan tujuan pembuangan
limbah tersebut.

b. Limbah Cair dari Proses dan laboratorium


Limbah cair yang dihasilkan dari cation dan anion exchanger ini adalah
limbah cair (buangan). Limbah yang akan dibuang ke lingkungan harus memenuhi
persyaratan baku mutu air. Sehingga tidak boleh melampaui baku mutu yang telah
ditetapkan oleh pemerintah (Tabel 8.11)

Tabel 8.11 Karakteristik Limbah Cair


No. Parameter Satuan Baku Mutu
I II
Fisika
oC
1 Temperatur 38 40
2 TDS mg/L 2000 4000
3 TSS µS/cm 200 400
Kimia
1 pH 6 s/d 9
2 Besi (Fe) mg/L 5 10
3 Mangan (Mn) mg/L 2 5
4 Tembaga (Cu) mg/L 2 3
5 Seng (Zn) mg/L 5 10
6 Kromium total (Cr) mg/L 0,5 1
7 Kadmium (Cd) mg/L 0,05 0,1
8 Air raksa Ppb 1 2
9 Timbal (Pb) mg/L 0,1 1
10 Stanum (Sn) mg/L 2 3
11 Arsen mg/L 0,1 0,5
No. Parameter Satuan Baku Mutu
I II
12 Selenium (Se) mg/L 0,05 0,5
13 Nikel (Ni) mg/L 0,2 0,5
14 Kobalt (Co) mg/L 0,4 0,6
15 Sulfida (H2S) mg/L 0,05 0,1
16 Fluorida (F) mg/L 2 3
VIII-11

17 Amoniak bebas (NH3-N) mg/L 1 5


18 Nitrat, sebagai N (NO3) mg/L 20 30
19 Nitrit, sebagai N (NO2) mg/L 1 3
20 BOD mg/L 50 150
21 COD mg/L 100 300
22 Fenol mg/L 0,5 1
23 MBAS mg/L 5 10
24 Minyak & Lemak mg/L 10 50
Biologis
1 Total Coliform /100 ml
2 Fecal Coliform /100 ml
Sumber: KEP-51/MENLH/10/2008

Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan


tersuspensi dan terapung, serta kesehatan ekosistem sehingga dapat dialirkan ke
sungai kembali. Pengolahan limbah pabrik gula semut dilakukan secara alami, yaitu
dengan pembuatan kolam anaerobic, kolam fakultatif dan kolam aerobik.

1. Kolam Anaerobik
Di dalam kolam Upflow Anaerobic Sludge Blanket (USAB) ini, air limbah
dari dasar kolam naik melewati lumpur anaerobik dalam bentuk pellet/granular.
Setelah itu, air limbah mengalir melalui separator 3 fasa (air-lumpur-biogas) yang
ada pada bagian atas kolam untuk memisahkan larutan dengan biogas. Sedangkan
lumpur bakteri keluar dari blanket yang kemudian kembali ke kolam. Effluent kolam
anaerobik mengalir ke unit fakultatif, dimana BOD dan COD air limbah diturunkan
lebih lanjut sampai batas yang ditetapkan oleh pemerintah. Biogas yang terbentuk
dari kolam anaerobik dibakar.

2. Kolam Fakultatif
Proses fakultatif dapat menguraikan kandungan bahan organik yang berupa
senyawa organik (BOD dan COD) yang cukup tinggi yaitu 250 – 400 mg/liter.
Dengan demikian memenuhi persyaratan influent untuk diolah pada unit proses
fakultatif. Desain teknis unit proses fakultatif ini pada umumnya berbentuk kolam
penampungan yang menerima influent leachate dari unit proses anaerobik. Desain
untuk bak ini berupa kolam penampungan yang berbentuk persegi panjang dengan
VIII-12

kedalaman 1 – 2 meter. Dari unit ini selanjutnya leachate dialirkan ke unit proses
pengolahan anaerobik dengan sistem pengaliran secara gravitasi.

3. Kolam Aerobik
Kolam aerobik berfungsi menguraikan bahan organik yang terdapat pada
lumpur tinja dengan menggunakan bakteri pengurai aerob yang dibiakkan dengan
tekanan udara. Udara dihasilkan oleh komposer yang bertujuan untuk memasukkan
oksigen (secara mekanis maupun alami). Dalam kolam ini air limbah yang keluar
dari kolam fakultatif diolah dengan menggunakan mikroorganisme aerobik. Aerasi
diperlukan pada unit ini untuk keperluan mikroorganisme. Dalam unit ini senyawa-
senyawa dalam air limbah diubah menjadi mikroba baru dan senyawa yang lebih
sederhana.

8.6.1 Limbah Padat


Limbah padat yang dihasilkan antara lain hasil screening yaitu berupa sabut.
Upaya yang dilakukan adalah cake hasil filtrasi dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pupuk kandang. Sedangkan limbah padat dari toilet diolah di septic tank dan dikirim
ke perusahaan pengelola limbah lanjut.

8.7 Laboratorium
8.7.1 Peran Laboratorium
Laboratorium merupakan bagian yang penting dalam menunjang kelancaran
proses produksi dan menjaga mutu produksi. Selain itu, laboratorium juga berperan
dalam pengendalian pencemaran lingkungan, baik dari udara maupun limbah cair.
Laboratorium kimia merupakan sarana untuk mengadakan penelitian bahan baku,
proses maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga
kualitas produksi.
Tugas laboratorium antara lain:
1. Menganalisis bahan baku dan bahan pendukung yang akan digunakan;
2. Menganalisis dan meneliti produk yang akan dipasarkan;
3. Melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan proses produksi; dan
4. Menganalisis limbah atau buangan pabrik.
VIII-13

8.7.2 Program Laboratorium


Standar pengendalian mutu produk yang digunakan adalah ISO 9001:2008.
Sedangkan standar pengendalian lingkungan hidup yang digunakan adalah ISO
14001:2004. Adapun program laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Analisis mutu bahan baku
Analisis dilakukan terhadap bahan baku yang digunakan, analisis dilakukan pada
saat bahan masuk, sehingga pabrik dapat menolak bahan baku yang akan dibeli
apabila hasil analisis tidak memenuhi syarat.
2. Analisis mutu produksi
Analisis dilakukan setiap 4 jam sekali, yaitu analisis mutu gula semut.
3. Analisis utilitas
Analisis laboratorium dilakukan terhadap:
a) Air proses penjernihan, yang dianalisis adalah pH silikat sebagai SiO2, Ca
sebagai CaCO3, sulfur sebagai SO 42-, klor sebagai Cl 2 dan zat padat terlarut.
b) Resin penukar anion, yang dianalisis adalah kesadahan CaCO3 dan silikat
sebagai SiO2.
c) Air bebas mineral, yang dianalisis melalui pH, kesadahan, jumlah O2 terlarut
dalam Fe.
d) Air dalam boiler, yang dianalisis meliputi pH, zat padat terlarut, kadar Fe,
kadar CaCO3, SO2, PO4 dan SiO3.
e) Air minum, yang dianalisis adalah pH, klor sisa dan kekeruhannya.
f) Air buangan, yang dianalisis adalah pH, kekeruhan, COD, BOD dan
kandungan logam Fe.

8.8 Spesifikasi Peralatan Utilitas


8.8.1 Water Intake (T-401)
Kode : T-401
Fungsi : Menampung air sungai yang akan digunakan di unit
utilitas
Tipe : Bak dengan bentuk permukaan persegi
Bahan konstruksi : Beton
VIII-14

Kapasitas : 185,193 m3
Tinggi : 3m
Panjang : 9m
Lebar : 9m
Jumlah : 1 unit

8.8.2 Screening (SC-401)


Kode : SC-401
Fungsi : Menyaring partikel-partikel padat yang berukuran besar
dari air sungai
Tipe : Bar screen
Bahan konstruksi : Stainless steel
Lebar bar : 5 mm
Tebal bar : 20 mm
Bar clear spacing : 20 mm
Panjang screening : 2m
Lebar screening : 2m
Jumlah bar : 50 buah
Jumlah : 1 unit

8.8.3 Bak Penampung (T-402)


Kode : T-402
Fungsi : Menampung air serta padatan halus yang terbawa dari bak
penampung
Tipe : Bak dengan bentuk permukaan persegi
Bahan konstruksi : Beton
Kapasitas : 116,208 m3
Tinggi : 5m
Panjang : 14 m
Lebar : 14 m
Jumlah : 1 unit
VIII-15

8.8.4 Clarifier (CL-401)


Kode : CL-401
Fungsi : Mengendapkan flok yang terbentuk karena penambahan
alum dan soda abu
Tipe : Tangki dengan bagian bawah berbentuk konis
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 412,787 m3
Tinggi : 5m
Diameter : 11 m
Tebal Shell : 0,625 in
Tebal head : 0,625 in
Jenis pengaduk : Propeller for buffle
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor pengaduk : 0,05 hp
Jumlah : 1 Unit

8.8.5 Tangki Pelarutan Alum (T-403)


Kode : T-403
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan larutan alum
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 3 m3
Tinggi : 2m
Diameter : 2m
Tebal Shell : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
Jenis pengaduk : propeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor pengaduk : 0,05 hp
Jumlah : 1 Unit
VIII-16

8.8.6 Tangki Pelarutan Soda Abu (T-404)


Kode : T-404
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan larutan soda abu
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 grade A
Kapasitas : 1,637 m3
Tinggi : 1m
Diameter : 1m
Tebal Shell : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
Jenis pengaduk : propeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor pengaduk : 0,05 hp
Jumlah : 1 Unit

8.8.7 Sand Filter (T-405 A/B)


Kode : T-405 A/B
Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran yang masih tertinggal di
dalam air dari bak penampung air clarifier
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-156 70
Kapasitas : 20,095 m3
Tinggi : 5m
Diameter : 2m
Tebal Shell : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
Jumlah : 2 Unit (1 standby)

8.8.8 Activated Carbon Filter (T-406 A/B)


Kode : T-406 A/B
Fungsi : Menyaring kotoran kotoran yang masih terbawa dalam air
keluaran dari sand filter dan mengurangi bau pada air
VIII-17

Tipe : Silinder vertical dengan tutup atas dan bawah datar


Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 grade C
Kapasitas : 12,861 m3
Tinggi : 4m
Diameter : 2m
Tebal Shell : 0,25 in
Tebal Head : 0,25 in
Jumlah : 2 unit (1 standby)

8.8.9 Tangki Penampung Air Bersih (T-407)


Kode : T-407
Fungsi : Tempat penampungan air bersih sebelum dilakukan
pendistribusian untuk air sanitasi dan pengolahan pada
ion-exchanger
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 740,773 m3
Tinggi : 10 m
Diameter : 10 m
Tebal Shell : 0,75 in
Tebal head : 0,75 in
Jumlah : 1 Unit

8.8.10 Tangki Pelarutan Desinfektan (T-408)


Kode : T-408
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan desinfektan
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 grade A
Kapasitas : 0,208 m3
Tinggi : 0,6 m
Diameter : 0,6 m
VIII-18

Tebal Shell : 3/16 in


Tebal head : 3/16 in
Jenis pengaduk : propeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor pengaduk : 0,05 hp
Jumlah : 1 Unit

8.8.11 Tangki Penampung Air Sanitasi (T-409)


Kode : T-409
Fungsi : Tempat penampungan air sanitasi
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 65,895 m3
Tinggi : 4 m
Diameter : 4m
Tebal Shell : 0,313 in
Tebal head : 0,313 in
Jumlah : 1 Unit

8.8.12 Tangki Pelarutan NaCl (T-410)


Kode : T-410
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan larutan NaCl
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 2,398 m3
Tinggi : 1,45 m
Diameter : 1,45 m
Tebal Shell : 0,188 in
Tebal head : 0,188 in
Jenis pengaduk : propeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor pengaduk : 0,05 hp
VIII-19

Jumlah : 1 Unit

8.8.13 Tangki Pelarutan NaOH (T-411)


Kode : T-411
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan larutan NaOH
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 2,313 m3
Tinggi : 1,43 m
Diameter : 1,43 m
Tebal Shell : 0,188 in
Tebal head : 0,188 in
Jenis pengaduk : propeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor pengaduk : 0,05 hp
Jumlah : 1 Unit

8.8.14 Cation Exchanger (CE-401 A/B)


Kode : C-401 A/B
Fungsi : Mengurangi kesadahan air melalui pertukaran kation
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 Grade C
Volum resin : 1386,987 Liter
Tinggi bed resin : 0,286 m
Diameter : 2m
Tinggi : 6m
Tebal shell : 0,313 in
Bentuk head : Ellipsoidal
Tebal head : 0,313 in
Jumlah : 2 unit (1 standby)
VIII-20

8.8.15 Anion Exchanger (AE-401 A/B)


Kode : AE-401 A/B
Fungsi : Mengurangi kesadahan air melalui pertukaran anion
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Volum resin : 1522,347 Liter
Tinggi bed resin : 0,3 m
Diameter : 2m
Tinggi : 6m
Tebal shell : 0,313 in
Bentuk head : Ellipsoidal
Tebal head : 0,313 in
Jumlah : 2 unit (1 standby)

8.8.16 Tangki Penampung Air Proses (Demin) (T-412)


Kode : T-412
Fungsi : Tempat penampungan air proses
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 674,88 m3
Tinggi : 10 m
Diameter : 10 m

Tebal Shell : 0,313 in

Tebal head : 0,313 in


Jumlah : 1 Unit

8.8.17 Tangki Pelarutan Hidrazin (T-414)


Kode : T-414
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan hidrazin
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 grade A
VIII-21

Kapasitas : 0,131 m3
Tinggi : 0,55 m
Diameter : 0,55 m
Tebal Shell : 0,375 in
Tebal head : 0,375 in
Jenis pengaduk : propeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor pengaduk : 0,05 Hp
Jumlah : 1 Unit

8.8.18 Deaerator (D-401)


Kode : D-401
Fungsi : Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air umpan boiler
Tipe : Silinder horizontal dengan kedua tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 30,021 m3
Panjang : 4,5 m
Diameter : 3m
Tebal Shell : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
Jumlah : 1 Unit

8.8.19 Boiler (B-401)


Kode : B - 401
Fungsi : Menyediakan uap 100 oC untuk keperluan proses
Tipe : Water tube boiler
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 1153522,452 btu/jam
Heating surface : 344,551 ft2
Kebutuhan diesel : 36 L/jam
Jumlah tube : 65 pipa
VIII-22

Jumlah : 1 unit

8.8.20 Cooling Tower (CT-401)


Kode : CT- 401
Fungsi : Mendinginkan air sikulasi dari pabrik agar dapat
digunakan kembali
Tipe : Induced draft cooling tower
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 122 gpm
Temperatur masuk : 30 oC
Luas menara : 6,482 m2
Tenaga kipas : 3 hp
Jumlah : 1 unit

8.8.21 Tangki Penampung Air Pendingin (T-413)


Kode : T-413
Fungsi : Tempat penampungan air pendingin
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-516 70
Kapasitas : 713,377 m3
Tinggi : 10 m
Diameter : 10 m
Tebal Shell : 0,625 in
Tebal head : 0,625 in
Jumlah : 1 Unit

8.8.22 Pompa I (P-401 A/B)


Kode : P- 401 A/B
Fungsi : Memompa air dari bak penampung water intake ke bak
penampungan air sungai
Tipe : Pompa sentrifugal
VIII-23

Bahan konstruksi : Cast Iron


Kapasitas : 125 gpm
Daya Pompa : 0,753 hp
Daya Motor : 1 hp
Diameter nominal : 4 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.23 Pompa II (P-402 A/B)


Kode : P- 402 A/B
Fungsi : Memompa air dari bak penampung air sungai menuju
clarifier
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 125 gpm
Daya Pompa : 1,213 hp
Daya Motor : 1,5 hp
Diameter nominal : 1,5 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.24 Pompa III (P-403 A/B)


Kode : P- 403 A/B
Fungsi : Memompa air dari water reservoir ke sand filter
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 125 gpm
Daya Pompa : 0,814 hp
Daya Motor : 1,25 hp
Diameter nominal : 1,5 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)
VIII-24

8.8.25 Pompa IV (P-404 A/B)


Kode : P- 404 A/B
Fungsi : Memompa air dari sand filter ke activated carbon filter
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 125 gpm
Daya Pompa : 0,937 hp
Daya Motor : 1,25 hp
Diameter nominal : 1,5 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.26 Pompa V (P-405 A/B)


Kode : P- 405 A/B
Fungsi : Memompa air dari activated carbon filter ke tangki air
bersih
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 125 gpm
Daya Pompa : 1,567 hp
Daya Motor : 2 hp
Diameter nominal : 1,5 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.27 Pompa VI (P-406 A/B)


Kode : P- 406 A/B
Fungsi : Memompa air backwash dari tangki air bersih ke sand
filter dan activated carbon filter
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
VIII-25

Kapasitas : 125 gpm


Daya Pompa : 0,745 hp
Daya Motor : 1 hp
Diameter nominal : 1,5 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.28 Pompa VII (P-407 A/B)


Kode : P- 407 A/B
Fungsi : Memompa air dari tangki air bersih ke tangki air sanitasi
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 125 gpm
Daya Pompa : 0,72 hp
Daya Motor : 1 hp
Diameter nominal : 4 in
Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.29 Pompa VIII (P-408 A/B)


Kode : P- 408 A/B
Fungsi : Memompa air dari tangki air bersih ke cation exchanger
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 113 gpm
Daya Pompa : 0,963 hp
Daya Motor : 0,125 hp
Diameter nominal : 1,25 in
Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)
VIII-26

8.8.30 Pompa IX (P-409 A/B)


Kode : P- 409 A/B
Fungsi : Memompakan air untuk sanitasi
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 11 gpm
Daya Pompa : 0,09 hp
Daya Motor : 0,125 hp
Diameter nominal : 1,250 in
Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.31 Pompa X (P-410 A/B)


Kode : P- 410 A/B
Fungsi : Memompa air dari cation exchanger ke anion exchanger
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 113 gpm
Daya Pompa : 0,98 hp
Daya Motor : 1,25 hp
Diameter nominal : 1 in
Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.32 Pompa XI (P-411 A/B)


Kode : P- 411 A/B
Fungsi : Memompa air dari anion exchanger ke tangki air demin
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 113 gpm
Daya Pompa : 1,46 hp
Daya Motor : 2 hp
VIII-27

Diameter nominal : 1,25 in


Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.33 Pompa XII (P-412 A/B)


Kode : P- 412 A/B
Fungsi : Memompa air dari tangki air demin ke cooling tower
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 113 gpm
Daya Pompa : 1,48 hp
Daya Motor : 2 hp
Diameter nominal : 4 in
Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.34 Pompa XIII (P-413 A/B)


Kode : P- 413 A/B
Fungsi : Memompa air dari cooling tower ke tangki pendingin
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 134 gpm
Daya Pompa : 1,63 hp
Daya Motor : 2 hp
Diameter nominal : 4 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.35 Pompa XIV (P-414 A/B)


Kode : P- 414 A/B
Fungsi : Memompa air untuk air pendingin
Tipe : Pompa sentrifugal
VIII-28

Bahan konstruksi : Cast Iron


Kapasitas : 120 gpm
Daya Pompa : 1,5 hp
Daya Motor : 2 hp
Diameter nominal : 4 in
Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.36 Pompa XV (P-415 A/B)


Kode : P- 415 A/B
Fungsi : Memompa air dari tangki air demin ke deaerator
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 114 gpm
Daya Pompa : 2,81 hp
Daya Motor : 4 hp
Diameter nominal : 4 in
Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.37 Pompa XVII (P-416 A/B)


Kode : P-416 A/B
Fungsi : Memompa air dari hydrazin ke tangki umpan deaerator
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 120 gpm
Daya Pompa : 1,5 hp
Daya Motor : 2 hp
Diameter nominal : 4 in
Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)
VIII-29

8.8.38 Pompa XVII (P-417 A/B)


Kode : P- 417 A/B
Fungsi : Memompa air dari deaerator ke dalam boiler

Tipe : Pompa sentrifugal


Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 5 gpm
Daya Pompa : 0,17 hp
Daya Motor : 0,25 hp
Diameter nominal : 1 in
Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.39 Pompa XVIII (P-418 A/B)


Kode : P- 418 A/B
Fungsi : Memompa air dari tangki penampung kondensat ke
dalam boiler
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Cast Iron
Kapasitas : 4,5 gpm
Daya Pompa : 0,18 hp
Daya Motor : 0,25 hp
Diameter nominal : 1 in
Schedule number : 80
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

Anda mungkin juga menyukai