PEMBAHASAN UMUM
1.1 Pendahuluan
teknologi pengolahan bahan pangan dan farmasi, bahan pemanis sintesis telah
banyak digunakan sebagai alternatif pengganti gula. Salah satu produk pemanis
alami yang telah banyak digunakan saat ini adalah xylitol. Xylitol adalah gula
alkohol yang memiliki lima rantai karbon yang umum ditemukan dalam berbagai
bahan pertanian.
cukup besar, namun belum ada perusahaan yang memproduksi xylitol tersebut.
Saat ini semua kebutuhan xylitol masih diimpor dari negara lain. Negara-negara
negaranegara di Eropa, Cina, India, dan Jepang. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka sangat tepat apabila didirikan pabrik xylitol di Indonesia dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak menutup kemungkinan untuk
pemanis campuran untuk beberapa produk seperti permen karet dan pasta gigi dan
bahan pemanis untuk penderita diabetes. Selain di bidang kesehatan dan makanan,
1
2
penggunaan xylitol juga banyak ditemukan dalam industri kosmetik sebagai zat
kolagen dalam tubuh serta dapat melindungi kulit dari peradangan (Chukwuma,
2016).
berasal dari berbagai tanaman seperti serat kayu, tongkol jagung, ampas tebu,
kulit gandum, sekam padi dan serat sawit. Dari beberapa bahan baku tersebut,
merupakan negara penghasil sawit terbesar kedua didunia, jadi tidak menutup
kemungkinan jika serat sawit dapat dijadikan bahan baku produksi xylitol.
Limbah padat terbesar yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit salah
satunya adalah Serat sawit. Limbah tersebut hingga saat ini dimanfaatkan sebagai
pupuk organik namun pemanfaatan tersebut belum maksimal. Limbah serat sawit
menjadi xilosa dan dikonversi menjadi produk xilitol yang memiliki nilai jual
tinggi.
mengijinkan xylitol sebagai makanan aditif pada tahun 1963 dan telah digunakan
secara luas di pasar umum sejak pertengahan 1970-an. Badan Pengawas Obat dan
alternatif. Tabel 1.1 menunjukkan penggunaan xylitol pada berbagai produk yang
setiap tahunnya, sehingga akan bernilai bisnis dan ekonomi yang tinggi.
Berdirinya pabrik xylitol tentu akan membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga
bernama Herman Emil Fischer. Pada tahun 1943, xylitol pertama kali ditemukan
kesehatan gigi baru dimulai pada tahun 1970-an di Finlandia (Kidd dan Bechal,
1992). Setelah diputuskan sebagai pemanis yang aman untuk di konsumsi pada
tahun 1983 xylitol banyak diproduksi dalam bentuk permen karet di Swedia dan
Norwegia. Xylitol juga banyak dijumpai dalam bentuk tablet, pastiles, minuman
menarik, aman bagi kesehatan gigi karena sifatnya yang tidak merusak gigi (non
gigi sehingga banyak digunakan untuk campuran pasta gigi. Tidak memerlukan
diabetes, mempunyai efek sensasi dingin yang menyenangkan, tahan panas dan
Cara dengan menghidrolisa xylitol telah banyak dilakukan karena cara ini
telah dibakukan oleh Asian and Pacific for Transfer of Technology (APCTT), di
promosi dan pemanfaatan energi terbarukan. Bahan baku yang digunakan dapat
meliputi tongkol jagung, kulit gandum dan juga ampas tebu karena mengandung
sejak awal ditemukannya xylitol. Dalam proses fermentasi ini, produk yang
dihasilkan tidak hanya xylitol tapi turunan – turunan dari produk xylitol. Proses
ini juga menggunakan bahan baku tongkol jagung, kulit gandum dan ampas tebu
dengan pertimbangan kadar pentosan yang cukup tinggi untuk diproses lebih
campuran masih mengandung ion sulfat maka perlu ditambahkan resin ion
exchange dengan alat ion exchanger yang bertujuan untuk menghilangkan ion
penambahan karbon aktif (activated carbon). Maka didapatkan xylosa yang murni
dan bebas dari zat berbahaya karena ion sulfat telah dihilangkan.
bioreaktor perlu dijaga agar kondisi operasi stabil pada 30oC selama 170 jam.
Keluaran dari biorekator ini berupa campuran etanol dan xylitol. Oleh karena itu,
6
drum dengan keadaan operasi 100 C dan 1 atm. Setelah didapat xylitol maka
xylitol didinginkan dengan cooler sampai temperatur xylitol berada pada 90oC,
temperature 30oC dan tekanan 1 atm. Kristal xylitol lalu dikeringkan dengan
menggunakan dryer. Keluaran dari dryer inilah yang berupa xylitol dengan
Adapun keuntungan proses fermentasi xylitol ini adalah produk yang dihasilkan
operasi lebih lama dan banyak menggunakan bahan kimia lainnya seperti CaCO
1. Serat Sawit
Spesifikasi kandungan bahan baku Serat sawit disajikan dalam Tabel 1.2.
Tabel 1.4. Analisis ultimat dan proksimat serat buah kelapa sawit
2. NaOH
Parameter Spesifikasi
Rumus molekul NaOH
Berat molekul 40 g/mol
Bentuk Cairan
Titik didih normal 140℃
Titik leleh 12℃
Spesific gravity 1,53
Warna Tidak berwarna
Kemurnian 55%
Kelarutan Larut dalam air
(Sumber: Yaws, 1999)
3.H2O
Parameter Spesifikasi
Rumus molekul H2O
Berat molekul 18,015 g/mol
Bentuk Cairan
Warna Jernih
Titik didih normal 100℃
Titik beku 0℃
Densitas 0,998 g/ml
8
4. HCL
Parameter Spesifikasi
Rumus molekul HCL
Berat molekul 36,5 g/mol
Bentuk Cairan
Titik didih normal -83,0314℃
Titik leleh 51,55℃
Densitas 1,268
Viscositas 0,0156
Tekanan kritis 82,5
Kelarutan Larut dalam air
(Sumber: Yaws, 1999)
5. Etanol
Parameter Spesifikasi
Rumus molekul C2H5OH
Berat molekul 46,049 g/mol
Bentuk Cairan
Titik didih normal 78,4℃
Titik beku -114,1℃
Densitas 568,65 kg/m2
Viscositas 0,161 cP
Warna Jernih
Kemurnia 96%
(Sumber: Yaws, 1999)
1.4.2. Produk
1. Produk Utama
Xylitol
Xylitol adalah gula alkohol dengan rumus C5H12O5 sering juga disebut
gula kayu. Xylitol bukan saja gula yang bebas pemanis tetapi sesuatu yang unik di
mana penggunaannya dapat kita temukan di bidang farmasi, kesehatan, dan
industri makanan. Xylitol dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayur-sayuran,
cangkang kacangkacangan, tongkol jagung dan lain-lain.
9
2. Produk Samping
Etanol
Glukan Mannan