Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Proses Pengolahan Air Sungai Untuk Kebutuhan Industri”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Utilitas, Ibu Dr. Ir., Fatimah MT. yang telah memberikan tugas terhadap saya.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Fatimah MT selaku dosen
pembimbing mata kuliah ini. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
kami berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Saya jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Medan, 26 Oktober 2022


Tertanda

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………….…………………………………………………1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………....................................3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….........................4

BAB III PENUTUPAN………………………………………………................................. 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….... 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan kebutuhan pokok manusia dan makhluk hidup lainnya. Air menjadi
elemen penting bagi keberlangsungan metabolisme makhluk hidup. Air berada hampir di
manapun di dunia namun kuantitas dan kualitasnya sangat bergantung kepada waktu dan
tempat. Di gurun keberadaan air sangat sedikit sedang di lautan air tersedia dengan
jumlah yang sangat banyak. Air hujan adalah air yang sangat murni yang hampir 100%
merupakan senyawa H2O, sedangkan air laut adalah air yang banyak mengandung
berbagai macam garam dengan jumlah yang besar. Senyawa garam terbesar di laut
adalah NaCl yang terurai menjadi ion-ion Na+ dan Cl- . Keberadaan garam, bahan terlarut
lainya dan bahan tak terlarut menentukan kualitas air tersebut. Keberadaan makhluk
hidup sangat tergantung dari ketersediaan air dengan kualitas yang tertentu.
Industri adalah Suatu unit atau kesatuan produk yang terletak pada suatu tempat
tertentu yang meletakan kegiatan untuk mengubah barang-barang secara mekanis atau
kimia, sehingga menjadi barang (produk yang sifatnya lebih dekat pada konsumen
terakhir), termasuk disini memasang bahagian dari suatu barang (assembling).
Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian penting
yang menunjang berlangsungnya suatu proses dalam suatu pabrik, Unit pendukung
proses antara lain unit penyediaan air (air proses, air pendingin, air sanitasi, air umpan
boiler dan air untuk perkantoran dan perumahan), steam, listrik dan pengadaan bahan
bakar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu unit pengolahan air dan las an sungai sebagai sumber air baku?
2. Apa saja unit-unit dari pengolahan air?
3. Bagaimana diagram alir beserta penjelasan dari unit pengolahan air mulai dari
screening sampai boiler?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui unit pengolahan air dan las an sungai sebagai sumber air baku.
2. Untuk mengetahui unit-unit pengolahan air.
3. Untuk mengetahui diagram alir proses dan penjelasan setiap unit pengolahan air
mulai dari screening sampai boiler.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Utilitas
Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian penting yang
menunjang berlangsungnya suatu proses dalam suatu pabrik. Unit pendukung proses antara
lain: unit penyediaan air (air proses, air pendingin, air sanitasi, air umpan boiler dan air untuk
perkantoran dan perumahan), steam, listrik dan pengadaan bahan bakar.
Unit pendukung proses yang dibutuhkan pada prarancangan pabrik ini meliputi:
1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air
Berfungsi sebagai air proses, air pendingin, air umpan boiler dan air sanitasi untuk air
perkantoran dan air untuk perumahan. Proses pendinginan digunakan di Cooling
Tower.
2. Unit Penyediaan Steam
Digunakan untuk proses pemanasan di reaktor, kristalizer, evaporator dan Heat
Exchanger.
3. Unit Penyediaan Bahan Bakar
Berfungsi menyediakan bahan bakar untuk Boiler dan Generator.
4. Unit Penyediaan Listrik
Berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses maupun penerangan. Listrik
diperoleh dari PLN dan Generator Set sebagai cadangan apabila PLN mengalami
gangguan.
5. Unit pengolahan limbah
Berfungsi untuk mengolah limbah pabrik baik yang berupa padat, cair maupun gas.
6. Unit Penyediaan Udara Tekan
Berfungsi sebagai penyedia udara tekan untuk menjalankan sistem instrumentasi. Udara
tekan diperlukan untuk alat kontrol pneumatik. Alat penyediaan udara tekan berupa
kompresor dan tangki udara.

2.1.1 Unit Penyediaan Air


Air merupakan sumberdaya alam terbarukan yang dibutuhkan dalam semua aspek di
kehidupan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumberdaya air yang
sangat berlimpah dan berpotensi menghidupkan banyak sektor, seperti pariwisata, pertanian,
dan industri. Salah satu sektor yang sangat membutuhkan air adalah sektor industri.
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan
suatu wilayah.
Air merupakan kebutuhan primer dalam proses industri, sehingga dibutuhkan
penyediaan air bersih dengan kualitas serta kuantitas yang dapat memenuhi kebutuhan
industri sehingga kegiatan industri dapat berjalan dengan baik.
Air utilitas adalah air yang digunakan sebagai penunjang unit-unit lain dalam suatu
industri untuk menghasilkan produk akhir. Besar kecilnya kebutuhan air ini tergantung pada
jumlah produk yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah produk, maka semakin besar
kebutuhan air proses yang digunakan. Hal ini disebabkan karena air utilitas merupakan
penunjang kegiatan produksi. Kebutuhan air utilitas rata-rata sebesar 17,711 m3/ bulan atau
setara dengan 212,536 m3 /tahun.
Pemenuhan kebutuhan air ini dapat dilakukan dengan pemurnian air sungai. Sungai
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.38 Tahun 2011 adalah alur atau
wadah air alami dan/ atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya,
mulai dari hulu sampai muara dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Indonesia
memiliki banyak sungai yang dapat menjadi salah satu pemasok untuk kebutuhan industri,
namun dalam penggunaan air sungai harus melalui proses pemurnian agar air sungai layak
untuk digunakan.
Pertimbangan lain dalam penggunaan air sungai sebagai sumber untuk mendapatkan air
adalah :
1. Pengolahan air sungai relatif lebih mudah, sederhana, dan biaya pengolahan relatif
murah dibandingkan dengan proses pengolahan air laut yang lebih rumit dan biaya
pengolahannya yang lebih besar.
2. Air sungai merupakan sumber air yang kontinuitasnya relatif tinggi jika dibandingkan
dengan air sumur, sehingga kendala kekurangan air dapat dihindari.
3. Banyaknya aliran sungai yang ada di Indonesia.

2.1.2 Air Kebutuhan untuk Industri


Adapun air yang diperlukan di lingkungan pabrik adalah untuk :
1. Air untuk proses
Hal-hal yang diperhatikan dalam air proses :
a. Kesadahan (hardness) yang dapat menyebabkan kerak
b. Besi yang dapat menimbulkan korosi
c. Minyak yang dapat menyebabkan terbentuknya lapisan film yang mengakibatkan
terganggunya koefisien transfer panas serta menimbulkan endapan.

2. Air pendingin
Pada umumnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan air digunakan sebagai media
pendingin, yaitu:
a. Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah yang besar
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi dan tidak
terdekomposisi
d. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya temperatur
pendinginan

3. Air umpan boiler


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah :
a. Zat-zat yang dapat menyebabkan korosi
Korosi disebabkan air mengandung larutan-larutan asam, gas-gas terlarut seperti O2,
CO2, H2S yang masuk kebadan air
b. Zat yang dapat menyebabkan kerak (scale reforming)
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang
biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.
c. Zat yang menyebabkan foaming dan Priming
Foaming adalah terbentuknya gelembung atau busa dipermukaan air dan keluar
bersama steam. Air yang diambil kembali dari proses pemanasan bisa menyebabkan
foaming pada boiler karena adanya zat-zat organik dan anorganik dalam jumlah cukup
besar.

4. Air sanitasi
Air sanitasi yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu :
a. Syarat fisik :
 Suhu normal di bawah suhu udara luar
 Warna jernih
 Tidak berasa
 Tidak berbau
b. Syarat kimia :
 Tidak mengandung zat organik maupun anorganik
 Tidak beracun
c. Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, seperti Salmonella,
Pseudomonas, Escherichia coli.

2.2 Diagram Alir Pengolahan Air Sungai Untuk Kebutuhan Industri


Berikut merupakan diagram alir pengolahan air sungai untuk kebutuhan industry:

Gambar 1. Diagram Alir Pengolahan Air Sungai Untuk Kebutuhan Industri

Adapun unit-unit dalam water treatment untuk kebutuhan industri adalah sebagai berikut:
1. Unit Screening
Media penyaring yang berfungsi menyaring sampah-sampah besar yang mengapung
dan terapung di sungai seperti batang-batang, kayu, dan plastik yang dapat menyumbat
pipa.
2. Koagulasi

Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut
didalamnya. Proses destabilisasi ini dapat dilakukan dengan penambahan bahan kimia
maupun dilakukan secara fisik dengan rapid missing (pengadukan cepat), hidrolis
(terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk).

3. Flokulasi

Tujuan proses ini untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang
terendapkan). Disini dilakukan pengadukan lambat (slow mixing), aliran air disini harus
tenang. Untuk meningkatkan efisiensi biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang
mampu mengikat flok-flok.
4. Sedimentasi

Air setelah melewati bak penggumpal air dialirkan ke Clarifier untuk


memisahkan/mengendapkan gumpalan-gumpalan dari bak penggumpal. Air baku yang
telah dialirkan kedalam clarrifier yang alirannya telah diatur ini akan diaduk dengan
agitator. Air keluar clarifier dari bagian pinggir secara overflow sedangkan sludge (flok)
yang terbentuk akan mengendap secara gravitasi dan di blow down secara berkala dalam
waktu yang telah ditentukan.

5. Sand Filtration

Air setelah keluar dari clarifier dialirkan ke bak saringan pasir, dengan tujuan untuk
menyaring partikel-partikel halus yang masih lolos atau yang masih terdapat dalam air
dan belum terendapkan. Dengan menggunakan sand filter yang terdiri dari antrasit, pasir,
dan kerikil sebagai media penyaring.
6. Desinfektan

Setelah melewati proses filtrasi dan air bersih dari pengotor, ada kemungkinan masih
terdapat kuman dan bakteri yang hidup, sehingga diperlukan penambahan senyawa kimia
dalam Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dapat
mematikan kuman, biasanya berupa penambahan chlor, ozonosasi, UV, pemabasan dll.

7. Bak Hard Water


Air setelah keluar dari bak penyaring dialirkan ke tangki penampung yang siap akan
kita distibusikan sebagai air perumahan/perkantoran, air umpan boiler, air pendingin dan
sebagai air proses.

8. Unit Softening
Unit softening adalah suatu unit yang digunakan untuk proses pelunakan air untuk
mengurangi kesadahan air yang berasal dari dan Proses pelunakan air ini
menggunakan resin sebagai penukar kation. Setelah air baku ditampung pada bak hard
water, air akan mengalir ke tangki softening yang berisi resin.
Jika kesadahan air soft sudah mencapai lebih dari 5 ppm pengoperasian tangki
softening dihentikan dan digantikan oleh tangki softening lain yang siap pakai.
Tangki softening yang pengoperasiannya telah dihentikan kemudian resinnya
diregenerasi menggunakan larutan garam NaCl
9.

Ozon memiliki sifat pengoksidasi yang kuat dan dipercaya mampu untuk membunuh
berbagai bakteri patogen, virus, spora, jamur, dan kontaminan lain yang ada di air. Ozone
kerap digunakan sebagai media yang efektif untuk sterilisasi air minum

10. Granular Activated Carbon (GAC) Filter

Alat yang digunakan untuk menghilangkan bahan sintesis dalam pengolahan air. Air
setelah melalui bak penampung dialirkan ke tangki Karbon Aktif (T-01). Air harus
ditambahkan dengan klor atau kaporit untuk membunuh kuman dan mikroorganisme
seperti amuba, ganggang dan lain-lain yang terkandung dalam air sehingga aman untuk
dikonsumsi. Klor adalah zat kimia yang sering dipakai karena harganya murah dan masih
mempunyai daya desinfeksi sampai beberapa jam setelah pembubuhannya. Carbon
aktif adalah karbon yang telah diaktifkan dengan menggunakan uap bertekanan tinggi
atau karbon dioksida (CO2) yang berasal dari bahan yang memiliki daya adsorbsi yang
sangat tinggi. Biasanya digunakan dalam bentuk granular (butiran). Active
carbon berfungsi sebagai pre-treatment sebelum proses de-ionisasi untuk
menghilangkan chlorine, chloramine, benzene, pestisida, bahan-bahan organik, warna,
bau dan rasa dalam air.

11. Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi (UF) merupakan proses pemisahan menggunakan membran dengan
ukuran pori-pori berkisar antara 0,1-0,001 µm (mikron). Biasanya, membran UF akan
menghilangkan kotoran dari zat yang mempunyai berat molekul tinggi, material koloid,
serta molekul polimer organik atau anorganik.

12. Reverse Osmosis (RO)


Jika air tawar dan air asin dipisahkan dengan membran semi-permeable, maka air
tawar akan terdifusi ke dalam air asin melalui membran tersebut sampai terjadi
kesetimbangan.

13. Remineralization
Remineralisasi atau penambahan kembali ion mineral merupakan salah-satu alternatif
teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai pH air produk olahan RO.
Remineralisasi yang umum digunakan adalah metode kontak langsung dengan resin
alkali.

14. Bak Penampung Air Pendingin


Pendingin yang digunakan dalam proses sehari-hari berasal dari air yang telah
digunakan dalam pabrik kemudian didinginkan dalam cooling tower. Kehilangan air
karena penguapan, terbawa udara maupun dilakukannya blow down di cooling tower
diganti dengan air yang disediakan di bak air bersih. Air pendingin harus mempunyai
sifat-sifat yang tidak korosif, tidak menimbulkan kerak, dan tidak mengandung
mikroorganisme yang bisa menimbulkan lumut. Untuk mengatasi hal tersebut diatas,
maka kedalam air pendingin diinjeksikan bahan-bahan kimia sebagai berikut :
a. Fosfat, berguna untuk mencegah timbulnya kerak.
b. Klorin, untuk membunuh mikroorganisme.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Unit penyediaan air merupakan salah satu unit utilitas yang bertugas menyediakan air
untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Unit ini sangat berpengaruh dalam
kelancaran produksi dari awal hingga akhir proses. Dalam memenuhi kebutuhan air didalam
pabrik, dapat diambil dari air permukaan.

Saran
Unit penyediaan air untuk suatu industri sebaiknya menggunakan sumber air
permukaaan seperti air sungai.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, L. A., A. Yutrisya, N. Rachmatiyah, dan K. Sapanli. 2018. Analisis Penggunaan Air
Untuk Industri di Tangerang (Water Use Analysis for Industry in Tangerang). Seminar
Hari Nasional Indonesia 1(1):1-9.

Anda mungkin juga menyukai