Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Proses Pengolahan Air Sungai Untuk Kebutuhan Industri”.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Utilitas, Ibu Dr. Ir., Fatimah MT. yang telah memberikan tugas terhadap saya.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Fatimah MT selaku dosen
pembimbing mata kuliah ini. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
kami berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Saya jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………….…………………………………………………1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………....................................3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….........................4
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….... 14
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Utilitas
Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian penting yang
menunjang berlangsungnya suatu proses dalam suatu pabrik. Unit pendukung proses antara
lain: unit penyediaan air (air proses, air pendingin, air sanitasi, air umpan boiler dan air untuk
perkantoran dan perumahan), steam, listrik dan pengadaan bahan bakar.
Unit pendukung proses yang dibutuhkan pada prarancangan pabrik ini meliputi:
1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air
Berfungsi sebagai air proses, air pendingin, air umpan boiler dan air sanitasi untuk air
perkantoran dan air untuk perumahan. Proses pendinginan digunakan di Cooling
Tower.
2. Unit Penyediaan Steam
Digunakan untuk proses pemanasan di reaktor, kristalizer, evaporator dan Heat
Exchanger.
3. Unit Penyediaan Bahan Bakar
Berfungsi menyediakan bahan bakar untuk Boiler dan Generator.
4. Unit Penyediaan Listrik
Berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses maupun penerangan. Listrik
diperoleh dari PLN dan Generator Set sebagai cadangan apabila PLN mengalami
gangguan.
5. Unit pengolahan limbah
Berfungsi untuk mengolah limbah pabrik baik yang berupa padat, cair maupun gas.
6. Unit Penyediaan Udara Tekan
Berfungsi sebagai penyedia udara tekan untuk menjalankan sistem instrumentasi. Udara
tekan diperlukan untuk alat kontrol pneumatik. Alat penyediaan udara tekan berupa
kompresor dan tangki udara.
2. Air pendingin
Pada umumnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan air digunakan sebagai media
pendingin, yaitu:
a. Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah yang besar
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi dan tidak
terdekomposisi
d. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya temperatur
pendinginan
4. Air sanitasi
Air sanitasi yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu :
a. Syarat fisik :
Suhu normal di bawah suhu udara luar
Warna jernih
Tidak berasa
Tidak berbau
b. Syarat kimia :
Tidak mengandung zat organik maupun anorganik
Tidak beracun
c. Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, seperti Salmonella,
Pseudomonas, Escherichia coli.
Adapun unit-unit dalam water treatment untuk kebutuhan industri adalah sebagai berikut:
1. Unit Screening
Media penyaring yang berfungsi menyaring sampah-sampah besar yang mengapung
dan terapung di sungai seperti batang-batang, kayu, dan plastik yang dapat menyumbat
pipa.
2. Koagulasi
Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut
didalamnya. Proses destabilisasi ini dapat dilakukan dengan penambahan bahan kimia
maupun dilakukan secara fisik dengan rapid missing (pengadukan cepat), hidrolis
(terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk).
3. Flokulasi
Tujuan proses ini untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang
terendapkan). Disini dilakukan pengadukan lambat (slow mixing), aliran air disini harus
tenang. Untuk meningkatkan efisiensi biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang
mampu mengikat flok-flok.
4. Sedimentasi
5. Sand Filtration
Air setelah keluar dari clarifier dialirkan ke bak saringan pasir, dengan tujuan untuk
menyaring partikel-partikel halus yang masih lolos atau yang masih terdapat dalam air
dan belum terendapkan. Dengan menggunakan sand filter yang terdiri dari antrasit, pasir,
dan kerikil sebagai media penyaring.
6. Desinfektan
Setelah melewati proses filtrasi dan air bersih dari pengotor, ada kemungkinan masih
terdapat kuman dan bakteri yang hidup, sehingga diperlukan penambahan senyawa kimia
dalam Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dapat
mematikan kuman, biasanya berupa penambahan chlor, ozonosasi, UV, pemabasan dll.
8. Unit Softening
Unit softening adalah suatu unit yang digunakan untuk proses pelunakan air untuk
mengurangi kesadahan air yang berasal dari dan Proses pelunakan air ini
menggunakan resin sebagai penukar kation. Setelah air baku ditampung pada bak hard
water, air akan mengalir ke tangki softening yang berisi resin.
Jika kesadahan air soft sudah mencapai lebih dari 5 ppm pengoperasian tangki
softening dihentikan dan digantikan oleh tangki softening lain yang siap pakai.
Tangki softening yang pengoperasiannya telah dihentikan kemudian resinnya
diregenerasi menggunakan larutan garam NaCl
9.
Ozon memiliki sifat pengoksidasi yang kuat dan dipercaya mampu untuk membunuh
berbagai bakteri patogen, virus, spora, jamur, dan kontaminan lain yang ada di air. Ozone
kerap digunakan sebagai media yang efektif untuk sterilisasi air minum
Alat yang digunakan untuk menghilangkan bahan sintesis dalam pengolahan air. Air
setelah melalui bak penampung dialirkan ke tangki Karbon Aktif (T-01). Air harus
ditambahkan dengan klor atau kaporit untuk membunuh kuman dan mikroorganisme
seperti amuba, ganggang dan lain-lain yang terkandung dalam air sehingga aman untuk
dikonsumsi. Klor adalah zat kimia yang sering dipakai karena harganya murah dan masih
mempunyai daya desinfeksi sampai beberapa jam setelah pembubuhannya. Carbon
aktif adalah karbon yang telah diaktifkan dengan menggunakan uap bertekanan tinggi
atau karbon dioksida (CO2) yang berasal dari bahan yang memiliki daya adsorbsi yang
sangat tinggi. Biasanya digunakan dalam bentuk granular (butiran). Active
carbon berfungsi sebagai pre-treatment sebelum proses de-ionisasi untuk
menghilangkan chlorine, chloramine, benzene, pestisida, bahan-bahan organik, warna,
bau dan rasa dalam air.
11. Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi (UF) merupakan proses pemisahan menggunakan membran dengan
ukuran pori-pori berkisar antara 0,1-0,001 µm (mikron). Biasanya, membran UF akan
menghilangkan kotoran dari zat yang mempunyai berat molekul tinggi, material koloid,
serta molekul polimer organik atau anorganik.
13. Remineralization
Remineralisasi atau penambahan kembali ion mineral merupakan salah-satu alternatif
teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai pH air produk olahan RO.
Remineralisasi yang umum digunakan adalah metode kontak langsung dengan resin
alkali.
Kesimpulan
Unit penyediaan air merupakan salah satu unit utilitas yang bertugas menyediakan air
untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Unit ini sangat berpengaruh dalam
kelancaran produksi dari awal hingga akhir proses. Dalam memenuhi kebutuhan air didalam
pabrik, dapat diambil dari air permukaan.
Saran
Unit penyediaan air untuk suatu industri sebaiknya menggunakan sumber air
permukaaan seperti air sungai.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, L. A., A. Yutrisya, N. Rachmatiyah, dan K. Sapanli. 2018. Analisis Penggunaan Air
Untuk Industri di Tangerang (Water Use Analysis for Industry in Tangerang). Seminar
Hari Nasional Indonesia 1(1):1-9.