Anda di halaman 1dari 2

Etil klorida adalah salah satu senyawa kimia yang pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berupa

gas tak berwarna karena titik didih normalnya adalah 12,2 oC. Gas ini mudah ditekan menjadi cairan
yang bening dan jernih. Etil klorida mudah terbakar dengan ujung apinya berwarna hijau
menghasilkan uap hidrogen klorida. Etil klorida mer upakan bahan kimia yang digunakan dalam
bidang industri obat – obatan, refrigeran, dan bahan pembuat senyawa organik. (Mc. Ketta and
Cunningham, 1979)

Pada abad ke-15 etil klorid diproduksi dari etanol dan hidrogen klorida untuk pertama kalinya oleh
Valentine. Namun pembuatan etil klorida secara industri baru dimulai pada tahun 1922 di USA
sebagai bahan dasar pembuatantetra Tetra Etil Lead (TEL) yaitu bahan ad itif untuk meningkatkan
kualitas anti knocking gasolin. (Kirk and Othmer)
Proses Produksi
Secara umum saat ini ada tiga proses pembuatan etil klorid secara industri yaitu hidroklorinasi
alkohol, hidroklorinasi etilen dan klorinasi etan (Mc. Ketta dan Cunningham, 1979). Masing-masing
proses tersebut akan di paparkan secara ringkas pada paragraf selanjutnya.

1.Hidroklorinasi Alkohol
Reaksi antara etanol dan HCl dilakukan pada suhu 150 – 200 oC dengan bantuan ZnCl2 .
Keuntungan dari proses ini ad alah hasilnya tinggi. Konversi etanol bisa mencapai 90 – 98 %. Reaksi
yang terjadi mengikuti persamaan 2.1

2. Hidroklorinasi Etilen
Reaksi yang terjadi antara etilen dan HCl seperti yang ditunjukan pada
persamaan 2.2 :

Reaksi asam klorida dengan etanol dan hidroklorinasi etilen yang menghasilkan etil klorida. Proses
ini biasanya dijalankan pada fase uap dan temperatur yang tinggi. Etil klorida diproduksi dari reaksi
etilen dan hidrogen klorida dibawah 0,1-0,3 Mpa(1-3 atm). Konversi yang bisa dicapai sampai 90% .
Reaksi dalam reaktor pada suhu 130 – 250 oC. Reaksi pada suhu tinggi dapat menyebabkan
terjadinya polimerisasi dan dapat merusak katalisator. Kesulitan lain yang dihadapi adalah
mengganti katalisator yang sudah tidak aktif lagi serta pendingin yang cukup untuk mempertahankan
suhu. (Mc. Ketta dan Cunningham, 1979)

Bila dipakai katalisator lain, misalnya zirconium oxychloride maka reaksi ini dilakukan dalam reaktor
tabung multitubular. Dalam hal ini suhu dapat diatur dengan mengalirkan pendingin untuk mengambil
panas reaksi. Kondisi operasi berlangsung pada range suhu yang diijinkan 130 – 200 oC dan tekanan
28,2 atm.

3. Klorinasi Etan
Proses pembuatan etil klorida dengan cara klorinasi etan dapat dijalankan secara termal, fotokimia
dan kataliti k. Dalam industri biasanya dijalankan secara termal. Reaksi yang terjadi merupakan
reaksi bertingkat yang mengikuti persamaan 2.3, 2.4, 2.5

Reaksi sangat eksotermis sehingga pengontrolan suhunya sangat penting. Suhu reaksi berkisar 230
– 450 oC. Suhu yang lebih tinggi bisa menyebabkan etil klorida terurai menjadi etilen dan HCl.
Konversi bisa mencapai 78 % atas dasar etana bila perbandingan Cl2 dan etana kira – kira 0,2 dan
suhu reaksi 420 oC. (Mc. Ketta dan Cunningham, 1979)

Klorinasi dengan katalis berlangsung pada suhu 380 – 440 oC. Katalisator yang biasa dipakai adalah
cuprichloride dan zirconium. Klorinasi dengan bantuan cahaya reaksinya hampir sama dengan
bantuan panas.

Anda mungkin juga menyukai