Etilen
KELOMPOK 3
ALFI MAGFIRWAN RAMADHAN (1106015245)
ANDREAS KURNIAWAN (1106052940)
KRISTIAN ARI PRABOWO (1106016903)
RANTI FABRIANNE (110602522)
TULUS SETIAWAN (1106015945)
Background : Etilen
2005
2006
2007
2008
2009
Produksi
510
460
540
488
455
Konsumsi
847
754
801
931
1118
x 1000 ton
Ekspor
Impor
337
294
261
444
664
Perkembangan produksi etilen di indonesia periode tahun 20052009 mengalami penurunan
1999
2000
1754
1600
1459
1500
500
847
337
2005
1333
1296
1594
1118
931
754
1173
1109
1029
836
801
664
641
444
294
2006
261
2007
2008
2009
2010
2011
2012
produksi
konsumsi import
Tahun
2013
2014
2015
Dari tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa impor etilen glikol
di Indonesia dari tahun 2001 sampai 2006 mengalami kenaikan ratarata sebesar 3,5477%
Sifat-sifat Etilen
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh
Sifat Fisika
Etilen
Sifat Kimia
Etilen
Penggunaan Etilen
Contd
Contd
Jenis Produksi
Per Tahun
Ethylene
Polyethylene
Proses
Pembuatan
Etilen
Pembuatan Etilen
Terdapat dua jenis proses yang dapat dilakukan, yaitu Thermal Cracking dan
Dehidrasi Etanol
1. Thermal Cracking
Proses pemecahan hidrokarbon melalui pemanasan (thermal cracking) atau juga
dikenal dengan sebutan pirolisis merupakan pemecahan senyawa-senyawa
hidrokarbon dari rantai panjang menjadi rantai yang lebih pendek pada suhu
tinggi (700-800oC) dan tekanan tinggi (35 atm).
Bahan baku : Petrolium yang berasal dari LPG dan Napthalena.
Pembuatan Etilen
2. Dehidrasi Etanol
Proses ini telah ditemukan pada abad XVII ketika pertama kali diketahui
bahwa etilen bisa dibuat dari etanol yang dipanaskan bersama alumina dan
silika. Pada saat sekarang katalis alumina dan asam phospat adalah yang
paling sesuai untuk digunakan dalam industri. Produk dari dehidrasi etanol
adalah etilen sebagai produk utama dan eter sebagai hasil reaksi lebih
lanjut.
Kondisi
Operasi
Kelebihan
Kekurangan
Thermal
Cracking
1 atm
700-800
o
C
Dehidrasi
Etanol
300-400
o
C
- Bahan baku
dapat
diperbaharui.
- Suhu operasi
relatif lebih
rendah.
2.
Quench and
Fractionator Section
3.
Compressor and
Condensate Section
4.
Hydrocarbon
Separation section
Pyrolysis Furnace
Gasoline Fractionator
Quench Tower
Compression Train
Refrigeration Train
Proses
Pembuatan
Etilen
Etilen
Proses Karbonasi
Proses
Reaksi
yang berlangsung :
C2H4 O + CO2 C3H4O3
Contd
Proses Hidrolisis
Reaksi
Reaksi
1.
2.
3.
Limbah Pabrik
Padat
Limbah
Dihasilka
n
Cair
Gas
Limbah Padat
Limbah padat berasal dari logamlogam bekas perbaikan, sludge dari
boiler, dan resin dari unit water
treatment yang telah rusak. Limbah
logam hasil perbaikan akan dijual
kembali, sludge dari boiler yang
sebagian besar terdiri dari garamgaram kalsium ditimbun di dalam
tanah, sedangkan sisa resin yang
rusak dibakar dalam incenerator.
Limbah Cair
Limbah
Oily
Air
Oil Water
Separator
Incenerat
or
Skema
pengolahan
limbah rumah
tangga
Bak Penampung 1
Tangki Koagulasi
Tangki Flokulasi
Clarifier 1
Bak Penampung 2
Bak Activated Sludge
Clarifier 2
Bak Penampung 3
Bak Penampung 4
Bak Penampung 1
Limbah cair dari berbagai
sumber ditampung dari bak
penampung
Fungsi unit ini adalah
penampung sementara limbah cair
sebelum dialirkan ke tangki
koagulasi.
Tangki Koagulasi
Pada bak koagulasi ini, terjadi
proses koagulasi dengan
penambahan Alumunium
sulfat. Alumunium sulfat akan
mengikat partikel-partikel
halus untuk membentuk flokflok yang mampu mengendap
di bak pengendapan. Bak
koagulasi dilengkapi dengan
pengaduk yang berputar
cepat.
Tangki Flokulasi
Pada bak flokulasi ini,
terjadi proses flokulasi
dengan penambahan
polielektrolit. Polieletrolit
akan menarik flok-flok
menjadi agregat yang
lebih besar, sehingga
lebih mudah untuk
diendapkan. Bak flokulasi
dilengkapi dengan
pengaduk yang berputar
lambat.
Clarifer 1
Air limbah yang
mengandung partikelpartikel yang telah
membentuk agregatagregat yang lebih besar
dialirkan ke clarifier 1. Di
clarifier 1, sebagian besar
pertikel akan mengendap
sedangkan sisanya akan
diuraikan oleh bakteri di
bak activated sludge.
Endapan yang terbentuk
dipompa menuju ke bak
penampung 2
Bak Penampung 2
Bak penampung ini merupakan
bak penampung endapan yang
dipisahkan dari limbah cair pada
clarifier 1.
Clarifier 2
Clarifier ini merupakan bak pengolahan
terakhir sebelum air limbah. Lumpur aktif
yang terbentuk dialirkan ke bak
penampung 3, sebagian besar dialirkan
kembali ke bak activated sludge, karena
mengandung bakteri yang akan bekerja
kembali menguraikan senyawa organik.
Sedangkan sisa lumpur aktifnya dibuang.
Bak Penampung 3
Bak penampung ini merupakan
bak penampung lumpur aktif yang
dipisahkan dari air limbah dari
clarifier 2, yang mana lumpur aktif
sebagian akan dialirkan kembali
ke bak activated sludge, sebagian
lagi akan dibuang.
Bak Penampung 4
Bak penampung ini merupakan bak
penampung akhir air limbah sebelum
dibuang ke sungai. Pada bak ini akan
dilakukan pengecekan kelayakan
terhadap air limbah. Pengecekan
yang dilakukan antara lain
pengecekan pH, BOD, dan COD air.
Limbah Gas
Limbah gas dari pabrik
etilen berasal dari flue gas
dari boiler, boil off gas
pada proses pengapalan,
dan arus proses yang
harus dibuang saat ada
kerusakan alat. Limbah
flue gas dari boiler
langsung dibuang ke
atmosfer melalui sebuah
stack.
dibandingkann
pengolahan
Kolam
Stabilisa
si
Kolam
Anaerob
Kolam
Fakultatif
Kolam
Maturasi
Kesimpulan
1. Etena (ethylene) adalah senyawa kimia yang memiliki rumus C2H4 yang memiliki sifatsifat : olefin paling ringan, tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah terbakar.
3. Pembuatan etilen terdapat dua jenis proses yang dapat dilakukan, yaitu thermal cracking
dan dehidrasi etanol. Thermal cracking dilakukan dengan memecah etana pada suhu tinggi,
sedangkan dehidrasi etanol dilakukan dengan mereaksikan memanaskan etanol bersama
alumina dan silika pada suhu tinggi.
4. Parameter operasi yang harus diperhatikan dalam pebuatan etilen adalah suhu operasi.
5. Limbah yang dihasilkan dalam industri etilen dan etilen glikol antara lain limbah padat,
cair dan gas dimana penanganan dari tiap-tiap limbah berbeda. Untuk limbah pada dapat
dijual kembali, limbah cair harus dibuat unit pengolahan limbah, dan limbah gas harus diolah
terlebih dahulu sebelum dilepaskan ke udara.
Daftar Pustaka
Priejanto H, dkk. 2014. Nafta atau Naphta http://www.scribd.com/doc/136254523/NaftaAtau-Naphtha diakses 19 Maret 2014
Kuncoro N, Nezha, N. 2010. Perancangan Pabrik Ethylene dari Refinery Gas Dengan
Proses Thermal Cracking http://eprints.uns.ac.id/3305/1/165560109201012201.pdf
diakses 19 Maret 2014
Malik, A. 2012. Etilen Glikol http://adammalikphd. blogspot. com/ 2012 / 10 /vbehaviorurldefaul tvmlo.html diakses 19 Maret 2014
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN ETILEN GLIKOL DARI ETILEN OKSIDA DENGAN
PROSES KARBONASI DENGAN KAPASITAS 80000 TON/TAHUN. TUGAS AKHIR OLEH WULAN
PRATIWI FT USU TAHUN 2009
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/11733/1/10E00079.pdf/
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETHYLENE DARI REFINERY GAS DENGAN PROSES
THERMAL CRACKING KAPASITAS 400000 TON / TAHUN OLEH NOVAN DWI KUNCORO DAN
NICOLAUS NEZHA NUNEZ MAHASTI FT UNS 2010
http://eprints.uns.ac.id/3305/1/165560109201012201.pdf
pertanyaan