PROCESS
Ayu Sinnatawwannah
1707123214
Pengertian Hydrotreating
C. CATALYST LOADING
• 4. Severity operasi
Severity operasi yang melebihi disain akan menyebabkan laju pembentukan
coke meningkat, sehingga akan meningkatkan laju deaktivasi katalis.
8.Regenerasi Katalitis
Regenerasi katalis yaitu proses penghilangan karbon, nitrogen, dan sulfur
dari permukaan katalis dengan cara pembakaran.
Regenerasi katalis dapat dilakukan secara in-situ (dilakukan di dalam
hydrotreating plant) atau secara ex-situ (dilakukan diluar hydrotreating plant
oleh vendor regenerasi katalis).
Namun, sudah sejak lama regenerasi katalis untuk katalis-katalis hydrotreater
tidak dilakukan karena tidak menguntungkan.
-Feed dan Produk Hydrotreating-
Unit hydrotreating dapat berupa naphtha hydrotreater atau
distillate/diesel hydrotreater.
Umpan naphtha hydrotreater adalah naphtha yang dapat berupa
straight run naphtha, naphtha dari tangki penyimpan, ataupun cracked
naphtha.
Sedangkan umpan distillate/diesel hydrotreater adalah straight run
diesel atau cracked diesel.
Produk unit hydrotreating dapat berupa hydrotreated heavy naphtha
atau
hydrotreated diesel. Hydrotreated heavy naphtha merupakan
intermediate
product yang kemudian merupakan umpan unit platforming.
Hydrotreated
-Aliran Proses Hydrotreating-
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan kualitas produk terutama
akibat semakin ketatnya peraturan lingkungan, maka penggunaan hydrotreater
untuk meningkatkan kualitas produk semakin banyak. Dalam konfigurasi kilang,
penggunaan hydrotreater sangat umum untuk stream-stream seperti pada
gambar dibawah ini :
VARIABEL PROSES
HYDROTREATING
Reactor Pressure/Hydrogen Partial Pressure
Secara umum desulfurization dan denitrification meningkat dengan meningkatnya
reactor pressure (atau tepatnya hydrogen partial pressure).
Namun biasanya reactor pressure bukan suatu varuabel operasi yang dapat
“dimainkan”. Pada operasi normal, tekanan reactor di-set semaksimal mungkin
seperti disain. Namun ada sering terjadi kendala sepertiketidakmampuan
compressor untuk mempertahankan tekanan reactor/system seperti disain, hal ini
dapat dikompensasi dengan menaikkan purity recycle gas.
Untuk straight run naphtha desulfurization, biasanya
digunakan tekanan 20 s/d 35 kg/cm2g. Namun jika
kandungan nitrogen dan/atau sulfur dalam feed tinggi,
maka tekanan yang dibutuhkan lebih tinggi. Cracked
naphtha biasanya mengandung nitrogen dan sulfur
yang jauh lebih besar daripada straight run naphtha,
sehingga membutuhkan tekanan yang lebih tinggi, yaitu
hingga 55 kg/cm2g. Tekanan setinggi ini juga
dibutuhkan untuk menghilangkan semua organic
halides. Pemilihan tekanan operasi dipengaruhi oleh
tingkat hydrogen to feed ratio disain, karena kedua
parameter ini menentukan tekanan partial hydrogen
dalam reactor. Hydrogen partial pressure dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan ratio gas to feed
pada inlet reactor.
Reactor Temperature
Reaktor temperatur tergantung kebutuhan kandungan sulfur dan nitrogen yang
diinginkan pada produk keluar reactor (untuk naphtha hydrotreater biasanya
maksimum sulfur dan nitrogen adalah 0,5 ppmwt).
Reaksi desulfurisasi mulai terjadi pada temperature 230 oC dengan kecepatan
reaksi yang meningkat dengan makin tingginya temperature. Namun di atas
temperature 340 oC, pengaruh temperature terhadap reaksi penghilangan sulfur
sangat kecil.
Penjenuhan olefin juga seperti penghilangan senyawa chloride dan sulfur, semakin
tinggi temperature maka reaksi penjenuhan olefin semakin cepat. Namun biasanya
penjenuhan olefin membutuhkan temperature yang jauh lebih tinggi. Karena reaksi
penjenuhan olefin sangat eksotermis maka kandungan olefin pada feed harus
dimonitor dan jika mungkin dibatasi agar reactor peak temperature tetap dalam
acceptable temperature range dan tidak terjadi temperature excursion/runaway
Dekomposisi senyawa oksigen dan nitrogen
memerlukan temperature yang lebih tinggi daripada
desulfurization ataupun penjenuhan olefin. Unit
hydrotreater dengan kandungan nitrogen dan oksigen
yang sangat tinggi harus didisain dengan tekanan
reactor yang tinggi dan LHSV yang rendah untuk
menjamin konversi yang tinggi.
Reaksi penghilangan logam memerlukan temperature
minimum 315 oC. Oleh karena itu temperature minimum
ini yang direkomendasikan, karena :
• Pada temperature dibawah 315 oC, kecepatan reaksi
penghilangan contaminant sangat rendah.
• Temperatur harus dijaga cukup tinggi untuk menjamin
agar combined feed (recycle gas plus naphtha) ke
charge heater semuanya berbentuk uap.
Temperatur operasi reactor bervariasi tergantung jenis
feed, yaitu antara 285 oC s/d 385 oC. Cracked feed
akan memerlukan temperature yang lebih tinggi karena
biasanya mengandung sulfur, nitrogen, dan olefin yang
lebih tinggi. Reaktor delta T untuk reaksi hydrotreater
biasanya antara 10 s/d 55 oC.
Dimana :
T1 = temperature inlet reactor yang diperlukan pada LHSV1
T2 = temperature inlet reactor yang diperlukan pada LHSV2
Injeksi wash water
Injeksi wash water pada unit hydrotreater diperlukan untuk :
• Menghilangkan ammonia dalam recycle gas
Adanya ammonia dalam recycle gas walaupun dalam jumlah sangat kecil (biasanya sekitar
200-400 ppm tergantung dari
jenis umpannya) akansangat mengganggu aktivitas katalis karena ammonia akan mengisi
active site katalis.
NH3 + H2O NH4OH
• Mencegah terjadinya fouling akibat pembentukan garam ammonia (terutama pada fin fan
cooler effluent reactor, upstream high pressure separator karena pada temperature rendah
senyawa garam mudah mengendap).
NH3 + H2S NH4HS
Pembentukan NH4HS adalah akibat dari reaksi senyawa ammonia anorganik (NH3) dengan
senyawa sulfur anorganik (H2S).
Fungsi wash water adalah melarutkan NH4HS agar tidak mengendap pada bagian dalam
fin fan cooler yang akan menyebabkan pluggin
Umur, Proteksi, dan Racun Katalis
Variabel proses yang ada di hydrotreater mempengaruhi umur katalis terutama
terhadap efek
kecepatan pembentukan carbon pada permukaan katalis. Pada saat awal startup,
kecepatan pembentukan carbon pada permukaan katalis cukup tinggi. Namun
kecepatan pembentukan carbon pada permukaan katalis akan turun saat normal
operasi. Pengendalian reaksi pembentukan
carbon pada permukaan katalis dilakukan dengan menjaga hydrogen to
hydrocarbon ratio di atas disain dan dengan menjaga temperatur reaktor pada
1. Akumulasi coke pada active site katalis. Pada operasi
tingkat yang sesuai. normal, tingkat
carbon hingga 5 %wt masih dapat ditoleransi tanpa
mengurangi kecepatan
Penyebab utamareaksi
deaktivasi katalis
desulfurisasi, adalah
namun sebagai
kemampuan berikut
penghilangan :
nitrogen akan
berkurang.
2. Kombinasi kimiawi dari contaminant yang berasal dari
feed dengan
komponen katalis.
Penurunan aktivitas katalis permanent yang membutuhkan penggantian
katalis biasanya disebabkan oleh akumulasi inorganic species (terutama
logam) yang diambil dari feed, makeup hydrogen, atau effluent wash water.
Contoh dari contaminant ini adalah arsenic, lead (timbale), calcium, sodium,
silicon, dan phosphorous. Konsentrasi yang sangat rendah dari contamininat
ini, ppm atau ppb akan menyebabkan deaktivasi katalis..
Jika katalis deaktivasi terjadi akibat akumulasi endapan pada bagian atas bed
catalyst, maka untuk men-troubleshoot-nya cukup dengan melakukan catalyst
Skimming.