C. CATALYST LOADING
Dilakukan dengan metode sock
loading, yaitu dengan cara
mencurahkan katalis melalui sock
yang dipasang menjulur dari
permanen hopper ke dasar
reactor atau permukaan katalis
Ada metode dense loading,
namun jarang dilakukan karena
katalis yang sedikit dapat
mengganggu operasi reactor.
• Gas-liquid distributor pada bed 1 dapat berupa distributor yang
permanen ataupun yang removable seperti pada gambar di atas. Inert
catalyst berfungsi sebagai high voidage support material untuk
menahan kotoran-kotoran yang mungkin terikut bersama feed. Graded
catalyst biasanya merupakan katalis yang selain fungsi utamanya
sebagai particulate trap juga berfungsi sebagai demetalization catalyst
dan hydrotreating catalyst (NiMo, CoMo, atau Mo). Bentuk terbaik
untuk graded catalyst adalah ring karena mempunya void fraction
yang tinggi.
• Untuk naphtha hydrotreater yang memiliki 2 reaktor, maka reaktor 1
biasanya berisi silica trap, untuk menangkap silica yang mungkin
terikut dengan feed. Silica trap mandatory untuk naphtha hydrotreater
yang mengolah cracked naphtha, karena cracked naphtha biasanya
berasal dari unit thermal cracking yang menggunakan silicon based
antifoam untuk mencegah terjadinya foaming pada coke chamber.
4. Catalyst Unloading
Reaksi hydrotreating akan mengubah senyawa nitrogen organic yang ada dalam umpan
menjadi ammonia. Jika kandungan ammonia dalam recycle gas tinggi, maka ammonia akan
berebut tempat dengan umpan untuk mengisi active site katalis.
• 2. Coke
• 4. Severity operasi
Severity operasi yang melebihi disain akan menyebabkan laju
pembentukan coke meningkat, sehingga akan meningkatkan laju
deaktivasi katalis.
8. Regenerasi Katalitis
Regenerasi katalis yaitu proses penghilangan karbon, nitrogen, dan sulfur dari
permukaan katalis dengan cara pembakaran.
Regenerasi katalis dapat dilakukan secara in-situ (dilakukan di dalam hydrotreating
plant) atau secara ex-situ (dilakukan diluar hydrotreating plant oleh vendor regenerasi
katalis).
Namun, sudah sejak lama regenerasi katalis untuk katalis-katalis hydrotreater tidak
dilakukan karena tidak menguntungkan.
-Feed dan Produk Hydrotreating-
Peningkatan laju alir recycle gas akan meningkatkan rasio H2/HC. Pengaruh
perubahan H2/HC sama dengan pengaruh tekanan parsial hidrogen terhadap
severity reaksi. Variabel yang dikendalikan untuk menjaga H2/HC adalah laju
recycle gas, hydrogen purity dalam recycle gas, dan laju umpan.
Cracked naphtha harus diproses pada hydrogen to hydrocarbon ratio
yang lebih tinggi, yaitu hingga 500 Nm3/m3 (3000 SCFB). Ratio diatas 500
Nm3/m3 tidak lagi memberikan efek apapun terhadap kecepatan reaksi. Jika
hydrogen to hydrocarbon ratio actual lebih rendah daripada disain maka selain
kecepatan reaksi menjadi lebih rendah, kecenderungan terbentuknya coke
juga akan semakin besar. Untuk reaksi desulfurization, recycle gas dengan
kandungan H2S hingga 10% dan dengan kandungan CO dan nitrogen yang
besar tidak membahayakan katalis. Namun untuk penghilangan nitrogen dan
penghilangan seluruh sulfur diperlukan kemurnian hydrogen dalam recycle
gas yang tinggi (minimum 70%), dan CO merupakan racun katalis sementara.
V.5. Space Velocity
Jumlah katalis yang dibutuhkan untuk tiap satuan umpan akan tergantungpada
feed properties, kondisi operasi, dan kualitas produk yang diperlukan.Liquid
Hourly Space Velocity (LHSV) didefinisikan sebagai (feed,
m3/jam)/(volume katalis, m3), sehingga satuan LHSV adalah 1/jam. Kenaikan
feed rate dengan volume katalis yang tetap akan menaikkan nilai LHSV.
Jika LHSV berubah, maka inlet temperature reactor naphtha hydrotreater
dapat diatur dengan persamaan sebagai berikut :
Dimana :
T1 = temperature inlet reactor yang diperlukan pada LHSV1
T2 = temperature inlet reactor yang diperlukan pada LHSV2
Injeksi wash water
• Mencegah terjadinya fouling akibat pembentukan garam ammonia (terutama pada fin fan
cooler effluent reactor, upstream high pressure separator karena pada temperature rendah
senyawa garam mudah mengendap).
NH3 + H2S NH4HS
Pembentukan NH4HS adalah akibat dari reaksi senyawa ammonia anorganik (NH3) dengan
senyawa sulfur anorganik (H2S).
Fungsi wash water adalah melarutkan NH4HS agar tidak mengendap pada bagian dalam
fin fan cooler yang akan menyebabkan pluggin
Umur, Proteksi, dan Racun Katalis
Variabel proses yang ada di hydrotreater mempengaruhi umur katalis terutama terhadap efek
kecepatan pembentukan carbon pada permukaan katalis. Pada saat awal startup, kecepatan
pembentukan carbon pada permukaan katalis cukup tinggi. Namun kecepatan pembentukan
carbon pada permukaan katalis akan turun saat normal operasi. Pengendalian reaksi
pembentukan
carbon pada permukaan katalis dilakukan dengan menjaga hydrogen to hydrocarbon ratio di
atas disain dan dengan menjaga temperatur reaktor pada tingkat yang sesuai.
Contoh dari contaminant ini adalah arsenic, lead (timbale), calcium, sodium,
silicon, dan phosphorous. Konsentrasi yang sangat rendah dari contamininat
ini, ppm atau ppb akan menyebabkan deaktivasi katalis..
Jika katalis deaktivasi terjadi akibat akumulasi endapan pada bagian atas bed
catalyst, maka untuk men-troubleshoot-nya cukup dengan melakukan catalyst
Skimming.