Anda di halaman 1dari 19

Pengembangan Katalis Padat

Naya Septri Hana


23018002
Hydrotreating Diesel

CoMo/Al2O3 Hydrotreating Catalysts of


Diesel Fuel with Improved
Hydrodenitrogenation Activity

O.V. Klimov∗, K.A. Nadeina∗, Yu. V. Vatutina, E.A. Stolyarova, I.G. Danilova,
E. Yu Gerasimov, I.P. Prosvirin, A.S. Noskov
Latar belakang
 Nitrogen sesedikit mungkin, namun senyawa nitrogen
menghambat proses desulfurisasi (sisi asam katalis
dan komponen aktif sulfida)
 Nitrogen sangat mempengaruhi reaksi hydrotreating,
penurunan sedikit kandungan nitrogen dapat
menurunkan temperatur proses dari 360C menjadi
340C
 Awalnya penghilangan kadar nitrogen dilakukan
dengan ekstraksi dan adsorpsi, namun sekarang telah
dilakukan dengan katalitik hydrotreating proses
Hydrotreating adalah suatu proses multi fungsional untuk
mengurangi kandungan sulfur, nitrogen, oksigen, logam dan
aromatik dalam produk refinery.
3 fungsi katalitik katalis
• Aktivitas (kemampuan mempercepat reaksi)
• Selektivitas (kemampuan mengarahkan reaksi)
• Stabilitas (lifetime)
• Harga murah

Fosfor dan boron yang biasa digunakan untuk memodifikasi katalis


CoMo/Al2O3
Keuntungan peningkatan
aktivitas
• • Kecepatan reaksi yang lebih tinggi untuk kondisi
operasi yang sama.
• • Kecepatan reaksi yang sama, tetapi dengan
throughput yang lebih tinggi atau ukuran reaktor yang
lebih kecil.
• • Kecepatan reaksi yang sama pada kondisi yang lebih
lunak (berupa suhu atau tekanan operasi yang lebih
rendah), dengan yield meningkat, operasi menjadi lebih
mudah, deaktivasi berkurang, dan selektivitas yang lebih
baik.
Tiga komponen utama katalis padat
• Komponen Aktif (Logam Mo)
logam aktif katalis yang memiliki peran aktif dalam reaksi
penjenuhan senyawa olefin serta melindungi katalis dari keracunan,
mengemban fungsi utama katalis untuk mempercepat dan
mengarahkan reaksi.

• Promotor (Logam Co )
Promotor yang dapat meningkatkan aktivitas, selektivitas serta efek
stabilitas

• Penyangga/support (γ-Al2O3)
memiliki potensi besar sebagai pengemban untuk mendispersikan
logam aktif dan digunakan untuk proses katalitik. Pengemban γ-
Al2O3 juga memiliki situs asam untuk inisiasi mekanisme reaksi ion
karbonium pada reaksi perengkahan selama proses hydrotreating,.
• Katalis yang digunakan adalah CoMo <
NiMo ≤ NiW dengan alumina, silica-alumina,
silica, zeolites, magnesia sebagai support
• Namun katalis CoMo dapat mereduksi
kandungan sulfur hingga 10 ppm lebih baik,
pada tekanan dan temperatur yang lebih
rendah dibandingkan NiMo dan NiW
• Pencampuran Mo dan Co menyebabkan
penurunan luas permukaan spesifik dan
volume pori katalis
• Diameter pori rata rata menurun pada
katalis dengan kandungan fosfor rendah,
dan meningkat pada katalis dengan
kandungan fosfor tinggi
• Persiapan alumina support dengan peptisasi boehmite
HQ102B dan larutan asam nitrat dalam pencampur
sigma Z blade, dengan rasio HNO3/Al2O3 0,03

• katalis disiapkan menggunakan teknik impregnasi


Support di impregnasi dengan larutan bimetalik
[CoL]2[Mo4(C6H5O7)2O11]·nH2O, di mana L adalah NH3
atau H2O. asam ortofosfat dan asam borat ditambahkan
ke dalam larutan impregnasi setelah pelarutan Mo dan
Co dan dihasilkan 12,5 wt.% of Mo; 3,5 wt.% of Co;
0–2,5 wt.% of P yang divariasikan di katalis
CoMo/Al2O3
Karakteristik katalis yang
digunakan

Katalis dengan kandungan P lebih dari 2,5% berat tidak dapat dipersiapkan
karena turbidity dan endapan terbentuk pada konsentrasi tinggi dari asam
fosfat dalam larutan
Sulfiding dan pengujian katalis
31 cm3 katalis ditempatkan di zona isotermal fixed bed reactor yang dilengkapi
dengan sistem tekanan tinggi dan secara seragam diencerkan dengan silikon
karbida (dengan ukuran 0,1-0,2 mm) pada rasio volumetrik 1: 2. katalis yang telah
larut ditempatkan diantara dua silikon karbida.

Sulfiding dilakukan dengan larutan dimethyl disulfide (20 g DMDS per 1 l diesel
fuel) dalam straight-run diesel fuel dengan 0,3 wt.% sulfur dengan kondisi operasi:
 P = 3.5 MPa,
 volumetrik campuran hydrogen/sulfiding ratio 300 nl/l
 Temperatur bertingkat sebagai berikut:
pengeringan di aliran H2 selama 2 jam pada 140 ◦C, permulaan sulfiding pada 140
◦C, pemanasan sampai 240 ◦C selama 4 jam, maintenance pada 240 ◦C selama 8
jam, pemanasan sampai 240 ◦C selama 4 jam, maintenance pada 340 ◦C selama
8 jam
 Katalis diuji dalam hydrotreating diesel yang dijalankan di unit
reaktor yang sama secara langsung setelah sulfiding dengan
karakteristik sebagai berikut: 3830 ppm S; 192 ppm N; densitas
0,861 g / cm3; suhu didih 207–380 ◦C
 Parameter proses adalah sebagai berikut: P = 3,8 MPa, Н2/
umpan = 544 nm3/ m3, LHSV = 2,5 h-1, T = 360; 370◦C.
 Katalis diuji selama 24 jam pada setiap suhu. Sampel cairan dari
6 jam pertama tidak diambil, karena periode ini diperlukan untuk
katalis untuk mencapai kondisi mantap. Kemudian, sampling
dilakukan setiap 3 jam.
Sisa kandungan sulfur dan nitrogen
• Desulfurisasi oleh semua katalis mencapai lebih
dari 99,7% pada 90% denitrogenasi
• Kandungan S dan N dalam produk menurun
seiring dengan meningkatnya kada fosfor dalam
katalis
• Khususnya pada katalis Cat 1P1B dengan
aktivitas denitrogenasi tertinggi pada aktivitas
tinggi dalam desulfurisasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai