Pendahuluan
Crude Distillation Unit (CDU) beroperasi dengan prinsip dasar
pemisahan berdasarkan titik didih komponen penyusunnya. Kolom
CDU memproduksi produk LPG, naphtha, kerosene, dan diesel
sebesar 50-60% volume feed, sedangkan produk lainnya sebesar 40-
50% volume feed berupa atmospheric residue.
Atmospheric residue pada kilang lama, yang tidak memiliki
Vacuum Distillation Unit/VDU, biasanya hanya dijadikan fuel oil
yang value-nya sangat rendah atau dijual ke kilang lain untuk dioleh
lebih lanjut di VDU.Baca Juga Untuk Mengenal Proses Kerja
Vacuum Distilation Unit (VDU) . Sedangkan pada kilang modern,
atmospheric residue dikirim sebagai feed Vacuum Distillation Unit
atau sebagai feed Residuel Catalytic Cracking (setelah sebagiannya
di-treating di Atmospheric Residue Hydro Demetalization unit
untuk
menghilangkan kandungan metal atmospheric residue).
1.1.Paraffin
1.2.Naphthene
1.3.Aromatic
Struktur Benzene
Struktur Ethybenzene
1.4.Olefin
1.5.Senyawa Lain
•Salts/Garam
•Senyawa sulfur
Jika sulfur content suatu crude tinggi disebut ”sour crude”. Senyawa
sulfur yang paling ringan adalah hydrogen sulfide (H2S) yang selain
korosif juga merupakan deadly gas. Senyawa lain adalah mercaptan
yang merupakan nama umum untuk paraffinic hydrocarbon yang
satu atom hydrogennya diganti dengan radikal –SH. Senyawa sulfur
lainnya mempunyai struktur ring olefin dan biasanya diberi nama
depan “thio”
•Metal
Jenis metal yang biasa ditemukan di crude oil adalah arsenic, lead
(timbal), vanadium, nikel, dan besi. Sebagian besar metal dalam
umpan CDU akan keluar bersama atmospheric residue. Arsenic dan
lead merupakan racun paling mematikan dari katalis unit catalytic
reforming, sedangkan vanadium, nikel, dan besi akan mendeaktivasi
katalis catalytic cracking.
2. Desalter
Seperti telah dijelaskan di atas, crude oil mengandung salt water dan
sediment. Salt content crude oil biasanya dilaporkan sebagai pounds
salt (diukur sebagai sodium chloride) per thousand barrels minyak
(ptb). Range salt content bervariasi antara 0 s/d 1000 ptb, biasanya
antara 10 s/d 200 ptb.
Pada sebagian besar crude oil, sekitar 95% total salt content
ditemukan dalam BS&W crude oil. Salt terjadi dalam bentuk highly
concentrated brine droplet yang terdispersi dalam crude oil. Droplet
ini sangat kecil dan sangat susah terpisah dari crude oil. Proses
desalting berfungsi untuk mengencerkan high salt content brine
dengan menambahkan fresh water pada crude oil untuk
memproduksi low salt content water.
Jenis umpan CDU dapat berupa ”sour” crude atau “sweet” crude
tergantung dari disainnya. Penggunaan crude non-disain tetap
dimungkinkan namun terlebih dahulu harus dilakukan uji coba
pemakaian untuk mengetahui efeknya terhadap unit-unit dowstream.
4. Stripping Steam
Istilah-istilah
Daftar Pustaka
Operation Manual for Unit 100 Crude Distillation Unit, Pakistan-
Arabian Refinery Limited, Mid-Country Refinery Project (PARCO),
Mahmood Kot, Pakistan.