Abstract
The study’s aim is to utilize waste oil palm empty bunches into organic fertilizer and analyze the
levels of nitrogen (N) and phosphorus (P). The methods used may include sampling and laboratory
analysis. To determine the levels of nitrogen (N) and phosphorus (P) on the organic fertilizer from
TKKS waste, Spectro Direct is used. Based on analysis, it is obtained that level of nitrogen (N) is
2.033% and phosphorus (P) is 0.107%, while the amount of moisture content is 47.53% and ash
content is 36,66%. Based on the SNI about compost quality from organic waste, the results of this study
indicate that waste TKKS can be used as raw material for organic fertilizer.
Keywords: Organic Fertilizer TKKS, Waste TKKS, Levels of Nitrogen (N) and phosphorus (P).
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara sawit. Setiap pengolahan 1 ton tandan buah
penghasil minyak kelapa sawit terbesar di segar akan dihasilkan tandan kosong kelapa
dunia (Anggoro & Budi, 2008). Menurut sawit sebanyak 22–23% atau 220–230 kg.
data Direktorat Jendral Perkebunan, luas Adapun limbah cair pabrik minyak kelapa
perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis sawit (LCPMKS) berasal dari unit pengukusan
Jacq) di Indonesia pada tahun 2013 mencapai (sterilisasi) dan klarifikasi (pemisahan produk
10.956.231.000 ha. Sulawesi Tengah adalah pabrik kelapa sawit berdasarkan berat jenis)
(Rahmadi, dkk., 2014).
salah satu provinsi yang memiliki perkebunan Menurut Hannum, dkk. (2014) pencemaran
kelapa sawit terluas di area Sulawesi. Luas yang ditimbulkan dari industri kelapa sawit
perkebunan kelapa sawit di Provinsi Sulawesi dan potensi bahan organik yang terkandung
Tengah mencapai 147.757.000 ha. Produksi dalam limbah kelapa sawit, menuntut suatu
TBS (Tandan Buah Segar) per tahun mencapai perkebunan kelapa sawit untuk mengelola
259.361.000 ton (Ditjenbun, 2013). limbahnya. Langkah tersebut merupakan
Selain menghasilkan minyak kelapa sawit upaya untuk mengurangi dampak negatif
yang jumlahnya cukup besar disisi lain juga demi mewujudkan industri yang berwawasan
pengolahan kelapa sawit menghasilkan limbah lingkungan. Salah satu pemanfaatan limbah
cair dan juga limbah padat berupa tandan dari pabrik kelapa sawit adalah sebagai pupuk.
kosong kelapa sawit. Limbah padat yang berasal Hasil samping dari industri perkebunan kelapa
dari proses pengolahan kelapa sawit terdiri dari sawit seluruhnya dapat dimanfaatkan jika para
tandan kosong kelapa sawit (TKKS), cangkang pelaku industri mampu mengelolanya dengan
atau tempurung, serabut atau serat, lumpur, baik. Tandan kosong kelapa sawit memiliki
komposisi kimia berupa selulosa 45,95%,
dan bungkil. Limbah padat yang dihasilkan hemiselulosa 22,84%, lignin 16,49%, minyak
berbanding lurus dengan jumlah tandan buah 2,41%, dan abu 1,23%. Selama ini pemanfaatan
segar yang dihasilkan. Limbah padat tandan limbah tandan kosong kelapa sawit sangat
kosong kelapa sawit merupakan limbah utama terbatas yaitu ditimbun (open dumping) dan
yaitu 23% dari proses pengolahan kelapa dibakar dalam incinerator (Firmansyah, 2011).
*Korespondensi: Menurut Supadma & Arthagama, (2008)
Joko Warsito ada dua alternatif yang dapat diajukan untuk
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan memecahkan permasalahan limbah organik
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
email: jokowarsitokimia@gmail.com yaitu pertama membuang limbah tersebut
© 2016 - Universitas Tadulako pada suatu tempat yang aman, dan yang kedua
8
Joko Warsito Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah ................
mengolah limbah tersebut menjadi bahan yang kjeldahl, larutan HNO3 pekat (Merck), dan
bermanfaat. Mendaur ulang limbah organik tablet posforus 1 dan posforus 2.
jauh lebih menguntungkan daripada tindakan
pertama, dan telah biasa dilakukan pada bidang Prosedur Penelitian
pertanian yaitu untuk pupuk kompos. Namun Pembuatan Pupuk Organik
pengomposan TKKS yang mengandung Proses awali pembuatan pupuk organik
lignoselulosa membutuhkan waktu yang tandan kosong kelapa sawit yaitu tandan kosong
cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut kelapa sawit (TKKS) dicincang sampai halus
sehingga dibutuhkan bantuan mikro organisme untuk mempercepat dekomposisi. Selanjutnya
untuk mempercepat proses pengomposan. larutan EM4 dibuat dengan komposisi air,
Selain efektif microorganisme-4 (EM4), EM4, dan gula. Kemudian larutan EM4
efektif mikroorganisme lignocellulolytic diaduk beberapa saat, lalu didiamkan beberapa
dapat digunakan untuk untuk mempercepat menit. Setelah itu larutan EM4 dicampurkan
pengomposan TKKS (Kavitha, dkk., 2013). pada bahan organik yang tandan kosong kelapa
Untuk mengatasi penumpukan limbah sawit, lalu dilakukan pengomposan (bahan
padat tandan kosong kelapa sawit perlu dimasukkan ke dalam terpal dan ditutup
dilakukan penanganan salah satunya yaitu dengan rapat) sampai bahan organik tersebut
dengan menggunakan teknologi daur menjadi pupuk organik yang matang dengan
ulang limbah padat menjadi produk pupuk ciri berwarna kehitaman, tidak berbau dan
organik/kompos yang bernilai guna tinggi. suhunya konstan (tidak melebihi 50oC).
Pengomposan dianggap sebagai teknologi Penentuan kadar air
berkelanjutan karena bertujuan untuk Sampel pupuk organik limbah tandan
konservasi lingkungan, keselamatan manusia, kosong kelapa sawit dikeringkan tanpa matahari
dan pemberi nilai ekonomi. Penggunaan kemudian ditimbang sebanyak 5 gram, lalu
kompos membantu konservasi lingkungan dipanaskan dalam oven pada suhu 105oC selama
dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia ± 3 jam. Setelah didinginkan dalam desikator
yang dapat menyebabkan degradasi lahan. dan ditimbang, lalu dipanaskan kembali hingga
Pengomposan secara tidak langsung juga diperoleh berat konstan. Kemudian ditentukan
membantu mencegah pembuangan limbah kadar airnya dengan rumus sebagai berikut
organik dan penumpukan limbah organik. (Sudarmadji, dkk., 1989):
Penanganan serius terhadap limbah padat yang
dihasilkan dari industri kelapa sawit ini mutlak Berat awal sampel-berat akhir sampel
diperlukan. Salah satu upaya yang dapat Kadar air = x 100%
Berat awal sampel
dilakukan adalah dengan pemanfaatan limbah
padat tersebut menjadi pupuk kompos (Nasrul
& Maimun, 2009). Penentuan kadar abu
Tulisan ini dimaksudkan untuk Sampel di timbang sebanyak 10 gram
menginvestigasi kadar nitrogen dan posporus lalu sampel pupuk organik limbah tandan
dari pupuk organik limbah tandan kosong kosong kelapa sawit diabukan dalam tanur
kelapa sawit. Manfaat dari penelitian ini yaitu pada suhu 700oC selama ± 3 jam. Kemudian
diharapkan dapat menjadi media pembelajaran abu yang diperoleh ditimbang dan ditentukan
kimia lingkungan berupa panduan pengolahan kadar abunya dengan rumus sebagai berikut
limbah menjadi pupuk organik. (Sudarmadji, dkk., 1989):
menjadi bening kehijauan. Selanjutnya setelah makro dan mikro yang sebanding dengan
proses destruksi selesai, dibiarkan beberapa pupuk anorganik bila diproses dengan tepat.
saat sampai dingin. Sebanyak 2 mL larutan Pupuk organik adalah sumber nutrisi tanah
yang telah didestruksi diencerkan sampai yang dihasilkan dari bahan-bahan organik yang
10 mL kemudian dianalisis menggunakan berasal dari tanaman atau berasal dari hewan.
Spektrofotometer Direct. Hasil pengukuran Beberapa keuntungan dari pupuk organik
yang diperoleh konsentrasi N pupuk organik yaitu mengemburkan tanah, meningkatkan
limbah tandan kosong kelapa sawit dalam hasil panen, tanaman tumbuh lebih besar,
larutan cuplikan (mg/L). lebih ramah lingkungan dengan proses daur
ulang, mengurangi penumpukan limbah,
meminimalkan emisi gas, melindungi tanaman
Analisis kadar Posforus dari penyakit tertentu, aman dan lebih murah
Analisis kadar posforus diawali dengan dari pada pupuk kimia (Oviasogie, dkk., 2013)
proses pengabuan. Langkah pertama yaitu .
sampel pupuk organik tandan kosong kelapa Tandan kosong kelapa sawit (TKKS)
sawit ditimbang 5 gram lalu diabukan. merupakan salah satu jenis limbah padat yang
Kemudian sampel yang telah diabukan dihasilkan dalam industri minyak sawit. Jumlah
ditambahkan larutan HNO3 pekat sebanyak TKKS ini cukup besar karena hampir sama
10 mL, diaduk lalu disaring. Selanjutnya hasil dengan jumlah produksi minyak sawit mentah.
penyaringan diencerkan dengan aquades dalam Tandan kosong kelapa sawit mengandung serat
labu ukur 100 mL sampai tanda batas. Setelah yang tinggi. Kandungan utama TKKS adalah
itu larutan yang sudah siap untuk dianalisis selulosa dan lignin selain itu juga mengandung
dimasukkan ke dalam botol sampel berukuran unsur organik (dalam sampel kering): 42,8%
10 mL lalu ditambahkan 1 tablet posforus 1 C; 0,80% N; 0,22% P2O5; 0,30% MgO;
dan posforus 2. Selanjutnya sampel dikocok 0,09% K2O (Firmansyah, 2010).
sampai pereaksinya terlarut. Sampel siap untuk Pembuatan pupuk organik TKKS diawali
dianalisis menggunakan Spectro Direct. Hasil dengan proses pencacahan TKKS, kemudian
pengukuran yang diperoleh menggunakan cacahan TKKS dicampurkan dengan larutan
alat spectrodirect, berupa konsentrasi P pupuk EM4 lalu dikomposkan hingga sampai bahan
organik limbah tandan kosong kelapa sawit organik tersebut menjadi pupuk organik yang
matang. Untuk melindungi curah hujan,
dalam larutan cuplikan (mg/L). maka proses pengomposan dilakukan dalam
ruang beratap dan ditutup dengan goni atau
Hasil dan Pembahasan plastik/terpal. Suhu dipertahankan 25-40oC,
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, jika suhu lebih dari 40oC karung penutup
dapat diketahui kadar air, kadar abu, kadar dibuka dan adonan dibolak-balik, kemudian
nitrogen dan kadar posforus dari pupuk ditutup kembali selama proses pengomposan
organik limbah tandan kosong kelapa sawit. temperatur, dan kelembaban harus tetap dijaga
Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1. (Nasrul & Maimun, 2009).
Tabel 1. Kandungan Kadar Air, Kadar Abu, Kompos/pupuk organik yang sudah matang
Kadar Nitrogen dan Kadar Posforus Pupuk umumnya berwarna gelap (coklat kehitaman)
Organik Limbah Tandan Kosong Kelapa dan teksturnya remah dan tidak lagi terlihat
Sawit. bentuk asalnya. Penambahan kompos/pupuk
organik yang masih mentah (belum terurai)
dapat mengakibatkan N tanah yang diserap
tanaman akan berkurang. Sebaliknya jika
menambah kompos/pupuk organik yang sudah
matang maka akan menyumbang N kedalam
tanah dan tanaman mendapatkan tambahan N
(Firmansyah, 2011).
Pengikatan unsur hara oleh mikroorganisme
selama proses pengomposan, diantaranya
posforus (P) dan nitrogen (N) akan terlepas
kembali bila mikroorganisme tersebut mati.
Pupuk organik memiliki kandungan hara Reaksi biologis mikroorganisme dalam
10
Joko Warsito Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah ................
11
Volume 5, No. 1, 2016: 8-15 Jurnal Akademika Kimia
12
Joko Warsito Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah ................
14
Joko Warsito Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah ................
Rekayasa Proses, 4(2), 35-39. ayam, sapi, babi dan tanaman pahitan.
Jurnal Bumi Lestari, 8(2), 113-121.
15