Anda di halaman 1dari 8

J. Akad. Kim.

5(1): 8-15, Februari 2016


ISSN 2302-6030 (p), 2477-5185 (e)

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH TANDAN KOSONG


KELAPA SAWIT

Fabrication of Organic Fertilizer From Waste of Oil Palm Bunches


*Joko Warsito, Sri Mulyani Sabang dan Kasmudin Mustapa
Pendidikan Kimia/FKIP - University of Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Recieved 03 Desember 2015, Revised 06 Januari 2016, Accepted 04 Februari 2016

Abstract
The study’s aim is to utilize waste oil palm empty bunches into organic fertilizer and analyze the
levels of nitrogen (N) and phosphorus (P). The methods used may include sampling and laboratory
analysis. To determine the levels of nitrogen (N) and phosphorus (P) on the organic fertilizer from
TKKS waste, Spectro Direct is used. Based on analysis, it is obtained that level of nitrogen (N) is
2.033% and phosphorus (P) is 0.107%, while the amount of moisture content is 47.53% and ash
content is 36,66%. Based on the SNI about compost quality from organic waste, the results of this study
indicate that waste TKKS can be used as raw material for organic fertilizer.
Keywords: Organic Fertilizer TKKS, Waste TKKS, Levels of Nitrogen (N) and phosphorus (P).
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara sawit. Setiap pengolahan 1 ton tandan buah
penghasil minyak kelapa sawit terbesar di segar akan dihasilkan tandan kosong kelapa
dunia (Anggoro & Budi, 2008). Menurut sawit sebanyak 22–23% atau 220–230 kg.
data Direktorat Jendral Perkebunan, luas Adapun limbah cair pabrik minyak kelapa
perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis sawit (LCPMKS) berasal dari unit pengukusan
Jacq) di Indonesia pada tahun 2013 mencapai (sterilisasi) dan klarifikasi (pemisahan produk
10.956.231.000 ha. Sulawesi Tengah adalah pabrik kelapa sawit berdasarkan berat jenis)
(Rahmadi, dkk., 2014).
salah satu provinsi yang memiliki perkebunan Menurut Hannum, dkk. (2014) pencemaran
kelapa sawit terluas di area Sulawesi. Luas yang ditimbulkan dari industri kelapa sawit
perkebunan kelapa sawit di Provinsi Sulawesi dan potensi bahan organik yang terkandung
Tengah mencapai 147.757.000 ha. Produksi dalam limbah kelapa sawit, menuntut suatu
TBS (Tandan Buah Segar) per tahun mencapai perkebunan kelapa sawit untuk mengelola
259.361.000 ton (Ditjenbun, 2013). limbahnya. Langkah tersebut merupakan
Selain menghasilkan minyak kelapa sawit upaya untuk mengurangi dampak negatif
yang jumlahnya cukup besar disisi lain juga demi mewujudkan industri yang berwawasan
pengolahan kelapa sawit menghasilkan limbah lingkungan. Salah satu pemanfaatan limbah
cair dan juga limbah padat berupa tandan dari pabrik kelapa sawit adalah sebagai pupuk.
kosong kelapa sawit. Limbah padat yang berasal Hasil samping dari industri perkebunan kelapa
dari proses pengolahan kelapa sawit terdiri dari sawit seluruhnya dapat dimanfaatkan jika para
tandan kosong kelapa sawit (TKKS), cangkang pelaku industri mampu mengelolanya dengan
atau tempurung, serabut atau serat, lumpur, baik. Tandan kosong kelapa sawit memiliki
komposisi kimia berupa selulosa 45,95%,
dan bungkil. Limbah padat yang dihasilkan hemiselulosa 22,84%, lignin 16,49%, minyak
berbanding lurus dengan jumlah tandan buah 2,41%, dan abu 1,23%. Selama ini pemanfaatan
segar yang dihasilkan. Limbah padat tandan limbah tandan kosong kelapa sawit sangat
kosong kelapa sawit merupakan limbah utama terbatas yaitu ditimbun (open dumping) dan
yaitu 23% dari proses pengolahan kelapa dibakar dalam incinerator (Firmansyah, 2011).
*Korespondensi: Menurut Supadma & Arthagama, (2008)
Joko Warsito ada dua alternatif yang dapat diajukan untuk
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan memecahkan permasalahan limbah organik
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
email: jokowarsitokimia@gmail.com yaitu pertama membuang limbah tersebut
© 2016 - Universitas Tadulako pada suatu tempat yang aman, dan yang kedua
8
Joko Warsito Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah ................

mengolah limbah tersebut menjadi bahan yang kjeldahl, larutan HNO3 pekat (Merck), dan
bermanfaat. Mendaur ulang limbah organik tablet posforus 1 dan posforus 2.
jauh lebih menguntungkan daripada tindakan
pertama, dan telah biasa dilakukan pada bidang Prosedur Penelitian
pertanian yaitu untuk pupuk kompos. Namun Pembuatan Pupuk Organik
pengomposan TKKS yang mengandung Proses awali pembuatan pupuk organik
lignoselulosa membutuhkan waktu yang tandan kosong kelapa sawit yaitu tandan kosong
cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut kelapa sawit (TKKS) dicincang sampai halus
sehingga dibutuhkan bantuan mikro organisme untuk mempercepat dekomposisi. Selanjutnya
untuk mempercepat proses pengomposan. larutan EM4 dibuat dengan komposisi air,
Selain efektif microorganisme-4 (EM4), EM4, dan gula. Kemudian larutan EM4
efektif mikroorganisme lignocellulolytic diaduk beberapa saat, lalu didiamkan beberapa
dapat digunakan untuk untuk mempercepat menit. Setelah itu larutan EM4 dicampurkan
pengomposan TKKS (Kavitha, dkk., 2013). pada bahan organik yang tandan kosong kelapa
Untuk mengatasi penumpukan limbah sawit, lalu dilakukan pengomposan (bahan
padat tandan kosong kelapa sawit perlu dimasukkan ke dalam terpal dan ditutup
dilakukan penanganan salah satunya yaitu dengan rapat) sampai bahan organik tersebut
dengan menggunakan teknologi daur menjadi pupuk organik yang matang dengan
ulang limbah padat menjadi produk pupuk ciri berwarna kehitaman, tidak berbau dan
organik/kompos yang bernilai guna tinggi. suhunya konstan (tidak melebihi 50oC).
Pengomposan dianggap sebagai teknologi Penentuan kadar air
berkelanjutan karena bertujuan untuk Sampel pupuk organik limbah tandan
konservasi lingkungan, keselamatan manusia, kosong kelapa sawit dikeringkan tanpa matahari
dan pemberi nilai ekonomi. Penggunaan kemudian ditimbang sebanyak 5 gram, lalu
kompos membantu konservasi lingkungan dipanaskan dalam oven pada suhu 105oC selama
dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia ± 3 jam. Setelah didinginkan dalam desikator
yang dapat menyebabkan degradasi lahan. dan ditimbang, lalu dipanaskan kembali hingga
Pengomposan secara tidak langsung juga diperoleh berat konstan. Kemudian ditentukan
membantu mencegah pembuangan limbah kadar airnya dengan rumus sebagai berikut
organik dan penumpukan limbah organik. (Sudarmadji, dkk., 1989):
Penanganan serius terhadap limbah padat yang
dihasilkan dari industri kelapa sawit ini mutlak Berat awal sampel-berat akhir sampel
diperlukan. Salah satu upaya yang dapat Kadar air = x 100%
Berat awal sampel
dilakukan adalah dengan pemanfaatan limbah
padat tersebut menjadi pupuk kompos (Nasrul
& Maimun, 2009). Penentuan kadar abu
Tulisan ini dimaksudkan untuk Sampel di timbang sebanyak 10 gram
menginvestigasi kadar nitrogen dan posporus lalu sampel pupuk organik limbah tandan
dari pupuk organik limbah tandan kosong kosong kelapa sawit diabukan dalam tanur
kelapa sawit. Manfaat dari penelitian ini yaitu pada suhu 700oC selama ± 3 jam. Kemudian
diharapkan dapat menjadi media pembelajaran abu yang diperoleh ditimbang dan ditentukan
kimia lingkungan berupa panduan pengolahan kadar abunya dengan rumus sebagai berikut
limbah menjadi pupuk organik. (Sudarmadji, dkk., 1989):

Metode Berat abu


Kadar abu = x 100%
Alat dan Bahan Berat awal
Alat yang digunakan yaitu Spektrofotometer
Direct (Spektro 2-Lovibond), kjeldahl term, labu
kjeldahl, gelas ukur 10 mL, labu ukur 100 mL, Analisis kadar Nitrogen
kaca arloji, pemanas listrik, timbangan analitik Analisis kadar nitrogen dilakukan dengan
(AND GR-200), gelas ukur, corong gelas, menggunakan metode Kjeldahl. Langkah
pengaduk, spatula, botol semprot, pipet tetes, pertama yaitu sampel ditimbang sebanyak 10
gegep, cawan penguap, kertas saring, tanur. gram lalu dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl
Bahan–bahan yang digunakan dalam dan ditambahkan 10 mL H2SO4 pekat dan
penelitian ini adalah tandan kosong kelapa 1 butir tablet Kjeldahl. Kemudian didestruksi
sawit (TKKS), larutan EM4, gula merah, (dipanaskan) semua bahan dalam labu Kjeldahl
H2SO4 pekat (Merck), aquades dan tablet sampai mendidih hingga larut dan cairan
9
Volume 5, No. 1, 2016: 8-15 Jurnal Akademika Kimia

menjadi bening kehijauan. Selanjutnya setelah makro dan mikro yang sebanding dengan
proses destruksi selesai, dibiarkan beberapa pupuk anorganik bila diproses dengan tepat.
saat sampai dingin. Sebanyak 2 mL larutan Pupuk organik adalah sumber nutrisi tanah
yang telah didestruksi diencerkan sampai yang dihasilkan dari bahan-bahan organik yang
10 mL kemudian dianalisis menggunakan berasal dari tanaman atau berasal dari hewan.
Spektrofotometer Direct. Hasil pengukuran Beberapa keuntungan dari pupuk organik
yang diperoleh konsentrasi N pupuk organik yaitu mengemburkan tanah, meningkatkan
limbah tandan kosong kelapa sawit dalam hasil panen, tanaman tumbuh lebih besar,
larutan cuplikan (mg/L). lebih ramah lingkungan dengan proses daur
ulang, mengurangi penumpukan limbah,
meminimalkan emisi gas, melindungi tanaman
Analisis kadar Posforus dari penyakit tertentu, aman dan lebih murah
Analisis kadar posforus diawali dengan dari pada pupuk kimia (Oviasogie, dkk., 2013)
proses pengabuan. Langkah pertama yaitu .
sampel pupuk organik tandan kosong kelapa Tandan kosong kelapa sawit (TKKS)
sawit ditimbang 5 gram lalu diabukan. merupakan salah satu jenis limbah padat yang
Kemudian sampel yang telah diabukan dihasilkan dalam industri minyak sawit. Jumlah
ditambahkan larutan HNO3 pekat sebanyak TKKS ini cukup besar karena hampir sama
10 mL, diaduk lalu disaring. Selanjutnya hasil dengan jumlah produksi minyak sawit mentah.
penyaringan diencerkan dengan aquades dalam Tandan kosong kelapa sawit mengandung serat
labu ukur 100 mL sampai tanda batas. Setelah yang tinggi. Kandungan utama TKKS adalah
itu larutan yang sudah siap untuk dianalisis selulosa dan lignin selain itu juga mengandung
dimasukkan ke dalam botol sampel berukuran unsur organik (dalam sampel kering): 42,8%
10 mL lalu ditambahkan 1 tablet posforus 1 C; 0,80% N; 0,22% P2O5; 0,30% MgO;
dan posforus 2. Selanjutnya sampel dikocok 0,09% K2O (Firmansyah, 2010).
sampai pereaksinya terlarut. Sampel siap untuk Pembuatan pupuk organik TKKS diawali
dianalisis menggunakan Spectro Direct. Hasil dengan proses pencacahan TKKS, kemudian
pengukuran yang diperoleh menggunakan cacahan TKKS dicampurkan dengan larutan
alat spectrodirect, berupa konsentrasi P pupuk EM4 lalu dikomposkan hingga sampai bahan
organik limbah tandan kosong kelapa sawit organik tersebut menjadi pupuk organik yang
matang. Untuk melindungi curah hujan,
dalam larutan cuplikan (mg/L). maka proses pengomposan dilakukan dalam
ruang beratap dan ditutup dengan goni atau
Hasil dan Pembahasan plastik/terpal. Suhu dipertahankan 25-40oC,
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, jika suhu lebih dari 40oC karung penutup
dapat diketahui kadar air, kadar abu, kadar dibuka dan adonan dibolak-balik, kemudian
nitrogen dan kadar posforus dari pupuk ditutup kembali selama proses pengomposan
organik limbah tandan kosong kelapa sawit. temperatur, dan kelembaban harus tetap dijaga
Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1. (Nasrul & Maimun, 2009).
Tabel 1. Kandungan Kadar Air, Kadar Abu, Kompos/pupuk organik yang sudah matang
Kadar Nitrogen dan Kadar Posforus Pupuk umumnya berwarna gelap (coklat kehitaman)
Organik Limbah Tandan Kosong Kelapa dan teksturnya remah dan tidak lagi terlihat
Sawit. bentuk asalnya. Penambahan kompos/pupuk
organik yang masih mentah (belum terurai)
dapat mengakibatkan N tanah yang diserap
tanaman akan berkurang. Sebaliknya jika
menambah kompos/pupuk organik yang sudah
matang maka akan menyumbang N kedalam
tanah dan tanaman mendapatkan tambahan N
(Firmansyah, 2011).
Pengikatan unsur hara oleh mikroorganisme
selama proses pengomposan, diantaranya
posforus (P) dan nitrogen (N) akan terlepas
kembali bila mikroorganisme tersebut mati.
Pupuk organik memiliki kandungan hara Reaksi biologis mikroorganisme dalam

10
Joko Warsito Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah ................

menguraikan bahan organik dipengaruhi mempercepat terjadinya oksidasi pada proses


oleh kandungan air. Mikroorganisme dapat destruksi (Hendrayati & Askar, 2003).
memanfaatkan bahan organik apabila bahan Menurut Riniarti, dkk. (2012) unsur N
organik tersebut larut di dalam air. Kisaran berperan dalam penyusunan protein fotosintesis
optimum untuk metabolisme mikroba terdapat kondisi ini didukung juga dengan kandungan
pada kelembaban 40 - 60% (Rahmadi, dkk., klorofil daun. Kadar nitrogen total yang
2014). diperoleh dari sampel pupuk organik limbah
Analisis kadar air bertujuan untuk tandan kosong kelapa sawit yaitu sebanyak
mengetahui seberapa besar kadar air pada sampel 2,033%. Jumlah tersebut sudah memenuhi
yang akan dianalisis. Kadar air pada sampel standar suatu bahan untuk dijadikan sebagai
pupuk organik limbah tandan kosong kelapa pupuk organik. Sesuai dengan syarat mutu
sawit dianalisis dengan cara membandingkan kompos dari sampah organik SNI 19-7030-
berat sampel sebelum dipanaskan dalam oven 2004. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2
dengan suhu 105oC dan sesudah dipanaskan berikut:
di kalikan 100%. Kadar air yang diperoleh Tabel 2. Standarisasi karakter unsur mikro
dari sampel yaitu sebesar 47,53%. Hasil ini pupuk organik
menunjukkan bahwa kadar air pada sampel
mencapai seperdua dari berat sampel awal.
Menurut (SNI) 19-7030-2004 kadar air yang
diperbolehkan dalam kompos/pupuk organik
maksimal 50% .
Kadar abu suatu sampel perlu ditentukan
untuk dapat melakukan estimasi berapa
banyak unsur-unsur anorganik atau mineral
yang terkandung dalam sampel. Kadar abu
dapat dicari dengan cara mengabukan sampel
yang akan dianalisis, tetapi sebelumnya sampel
dihilangkan airnya terlebih dahulu dalam oven Menurut Rusvita, (2012) pemberian
dengan suhu 105oC. Sampel diabukan dengan berbagai sumber dekomposer yang berbeda
memanaskan sampel dalam tanur pada suhu dengan konsentrasi yang berbeda, menyebabkan
700oC. Setelah sampel menjadi abu, sampel perbedaan kadar nitrogen pada kompos TKKS.
ditimbang. Kadar sampel diperoleh dengan Secara umum kadar nitrogen kompos TKKS
cara membandingkan berat abu dengan berat berkisar antara 1,34% - 2,03%. Terdapat
sampel kering dikalikan 100%. Kadar abu pada pengaruh yang nyata terhadap pemberian
sampel pupuk organik limbah tandan kosong sumber dekomposer pada konsentrasi yang
kelapa sawit yaitu 36,66% . berbeda dan terdapatnya interaksi berbegai
Penentuan kadar nitrogen pada sampel jenis dan dosis antara dekomposer terhadap
pupuk organik limbah tandan kosong kelapa unsur hara (N, P, K, dan C/N), diduga
sawit dilakukan dengan menggunakan metode diakibatkan oleh media tankos kelapa sawit
Kjeldahl. Pada dasarnya proses analisis dengan yang digunakan untuk pembuatan kehalusan
metode tersebut di bagi menjadi 3 tahapan media dalam pencacahan, serta pembalikan
yaitu, proses destruksi, proses destilasi dan pada kompos yang tidak maksimal sehingga
proses titrasi. Namun pada penelitian ini, hanya berpengaruh nyata terhadap kadar nitrogen
di lakukan sampai pada tahap destruksi, hal ini kompos. Rata-rata kapasitas kompos dari
disebabkan karena penentuan kadar nitrogen penelitian pembuatan pupuk limbah TKKS
totalnya dilakukan dengan menggunakan alat menghasilkan kompos yang baik yang sesuai
Spektrofotometer Direct. Pada tahap destruksi, dengan kebutuhan tanaman dan standar SNI
sampel dipanaskan dengan menambahkan yaitu 0,40-3%.
H2SO4 dan 1 butir tablet Kjeldahl Jumlah kadar nitrogen pupuk organik
sehingga terjadi destruksi protein menjadi TKKS yang berbeda-beda dari setiap penelitian
unsur – unsurnya. Asam sulfat pekat yang hal ini disebabkan terdapat perbedaan dan
ditambahkan dalam jumlah yang berlebihan, interaksi, hal ini diduga dipengruhi oleh
akan dipergunakan untuk membentuk garam beberapa faktor seperti, mikrooganisme,
ammoniumsulfat, gas belerang dioksida dan tempat, dan pengadukan. Kondisi lingkungan
sebagian bereaksi dengan katalisator untuk yang terjadi dalam proses cukup optimum

11
Volume 5, No. 1, 2016: 8-15 Jurnal Akademika Kimia

untuk pertumbuhan mikroorganisme, sehingga khromium, zink, natrium, dan magnesium


ketiga perlakuan memiliki aktivitas yang yang tersedia dalam jumlah yang cukup.
sama dalam mendekomposisi materi organik. Secara keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan
Pengadukan dan tempat mempengaruhi udara bahwa adanya konsentrasi yang cukup anion
yang terdapat dalam kompos tidak bersirkulasi seperti nitrat dan fosfat, konsentrasi kalium
dengan baik sehingga suhu tidak stabil. yang tinggi dapat dibenarkan penggunaannya
Menurut Hasibuan, dkk. (2012) tingginya sebagai pupuk organik. Hal ini juga
kandungan lignin pada TKKS belum diimbangi menunjukkan bahwa TKKS dapat digunakan
dengan tersedianya kandungan nitrogen dimana dalam meningkatkan potensi hidrokarbon
hubungan antara C dan N yang hilang dalam menurunkan degradasi hidrokarbon karena
proses pengomposan menunjukkan bahwa 85% memiliki konsentrasi nitrat, fosfat dan kalium
dari total awal N kompos tersedia bagi mikroba yang baik (Udoetok, 2012).
untuk tumbuh sehingga penggunaan bakteri Menurut Hayat & Andayani, (2014) kadar
M. bracteata yang mengandung nitrogen tinggi hara kompos tandan kosong kelapa sawit
pada pengomposan TKKS akan mempengaruhi mengandung N total (1,91%), K (1,51%), Ca
ketersediaan nitrogen yang merupakan faktor (0,83%), P (0,54%), Mg (0,09%), C- organik
penting dalam pengomposan. Penggunaan (51,23%), C/N ratio 26,82%, dan pH 7,13.
bakteri Azotobacter dan hijauan M.bracteata Pupuk organik TKKS berfungsi ganda yaitu
sampai akhir pengomposan tandan kosong selain menambah hara ke dalam tanah, juga
kelapa sawit mampu meningkatkan kandungan meningkatkan kandungan bahan organik tanah
nitrogen kompos sebesar 2.23%. yang sangat diperlukan bagi perbaikan sifat isik
Penentuan kadar fosfor pada sampel pupuk tanah. Dengan meningkatnya bahan organik
organik limbah tandan kosong kelapa sawit tanah maka struktur tanah semakin mantap dan
dilakukan dengan menggunakan menggunakan kemampuan menahan air akan bertambah baik.
alat spectro direct. Jika menggunakan alat Perbaikan sifat fisik tanah tersebut berdampak
Spectro Direct cuplikan suatu sampel yang akan positif terhadap pertumbuhan akar tanaman
diukur haruslah berupa larutan yang berwarna. dan penyerapan unsur hara (Rozy, dkk., 2013).
Oleh karena itu sampel abu yang diperoleh dari Secara total jumlah materi dalam pupuk
proses pengabuan dilarutkan dengan HNO3 organik berbahan dasar limbah tandan kosong
pekat dan dikomplekskan dengan reagen tablet kelapa sawit terdiri dari air, abu, unsur nitrogen,
posforus1 dan porforus 2. Kadar posforus posforus dan masih banyak unsur lain termasuk
yang diperoleh dari pupuk organik limbah biomassa hingga mencapaai 100% dan beberapa
tandan kosong kelapa sawit yaitu sebesar unsur lain. Biomassa berbahan dasar karbon
0,107%. Posforus merupakan unsur hara dan terdiri dari campuran molekul organik
makro esensial untuk pertumbuhan tanaman yang mengandng hidrogen, biasanya termasuk
kedua setelah nitrogen. Untuk meningkatkan atom oksigen, nitrogen dan sering juga jumlah
produksi tanaman pangan pada tanah-tanah kecil dari atom lain termasuk alkali, alkali tanah
masam seperti ultisol diperlukan penambahan dan logam berat. Dalam penelitian ini analisis
P organik seperti fosfat dan bahan organik baik yang dilakukan hanya terbatas pada kadar
yang berupa pupuk kandang maupun sisa-sisa air, abu, nitrogen dan posforus adapun total
tanaman (Noor, 2003). persen komposisi bahan-bahan yang diperoleh
Bahan organik merupakan salah satu tersebut yaitu 85,843% sehingga 14,157%
faktor penentu ketersediaan hara P di dalam diduga mengandung biomassa dan beberapa
tanah. Untuk tanah yang memiliki bahan unsur lain. Bahan organik dari TKKS dapat
organik rendah maka kandungan unsur hara mengurangi serapan P di dalam tanah sehingga
P nya juga rendah. Salah satu cara yang dapat tersedia untuk tanaman. Bahan organik dapat
dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan memberikan manfaat yang sangat besar. Bahan
hara P ini dengan menambah bahan organik organik dapat menjadi sumber unsur hara N, P,
dalam bentuk pupuk kompos, pupuk hijau, K, dan dapat meningkatkan serta memperbaiki
pupuk kandang dan lainya sehingga mampu agregasi tanah. TKKS dapat meningkatkan
menambah ketersediaan hara P dalam tanah kandungan hara dan juga menurunkan Al
(Novriani, 2010). di dalam tanah yang mampu memperbaiki
Abu dari tandan kosong kelapa sawit kaya serapan hara P (Hannum, dkk., 2014).
logam seperti kalsium dan potasium selain Menurut Supriyadi, (2008) bahan organik
itu juga mengandung logam lainnya seperti tanah tidak saja berpengaruh pada kandungan

12
Joko Warsito Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah ................

nitrogen dan basa-basa saja tetapi berpengaruh Ucapan Terima Kasih


juga pada kemampuan tanah untuk menahan Penulis mengucapkan terima kasih
dan melepas unsur hara yang berupa kation. kepada kepala laboran laboratorium Kimia
Mengingat pentingnya peran bahan organik FKIP UNTAD dan semua pihak yang telah
sudah semestinya keberadaannya dijadikan membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
dasar dalam pengolahan tanah. Pupuk organik
yang diaplikasikan ke tanah merupakan sumber Referensi
bahan organik tanah. Umumnya terdapat 3
manfaat positif pupuk organik terhadap tanah: Anggoro, D. D., & Budi, F. S. (2008). Proses
1) memperbaiki sifat fisik tanah, yaitu agregat gliserolisis minyak kelapa sawit menjadi
tanah, permeabilitas tanah, aerasi tanah, daya mono dan diacyl gliserol dengan pelarut
menahan air tanah, mengurangi erosi tanah, n-butanol dan katalis MgO. Jurnal Reaktor,
tanah tidak mengerak (crust) dan merekah saat 12(1), 22-28.
kekeringan; 2) memperbaiki sifat kimia, yaitu
KTK, daya sangga tanah, menekan keracunan,
efisiensi pemupukan, menambah unsur hara Ditjenbun. (2013). Luas lahan sawit Indonesia.
tanah, membentuk chelat meningkatkan Retrieved from http: www. deptan. go. id.
unsur hara mikro, 3) memperbaiki sifat biologi
tanah, yaitu sumber energi mikroorganisme
(Firmansyah, 2011). Firmansyah, A. M. (2010). Teknik Pembuatan
Bila dibandingkan dengan SNI 19-7030- Kompos. Kalimantan Tengah: Balai
2004 kadar air, kandungan N, P, rasio kompos/ Pengkajian Teknologi Pertanian.
pupuk organik limbah tandan kosong kelapa
sawit memenuhi standar untuk digunakan.
Jika dibandingkan dengan pupuk sintetis
seperti urea, SP 36 dan KCl kandungan N, Firmansyah, A. M. (2011). Peraturan tentang
P dan K dari kompos TKKS yang dihasilkan pupuk, klasifikasi pupuk alternatif dan
relatif lebih rendah. Hal ini sebenarnya tidak peranan pupuk organik dalam peningkatan
terlalu masalah karena kompos dapat diperkaya produksi pertanian. Palangka Raya: Makalah
dengan N, P dan K. Nitrogen dapat diperkaya pada Apresiasi Pengembangan Pupuk
dengan urine ternak, mikroba penambat Organik, di Dinas Pertanian dan Peternakan
nitrogen dan pupuk organik yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah.
binatang, misalnya: ikan dan darah. Posforus
dapat diperkaya dengan pupuk guano/
rock phosphate, dan mikroba pelepas fosfat. Hannum, J., Hanum, C., & Ginting, J. (2014).
Selain itu fungsi utama kompos adalah untuk Kadar N, P daun dan produksi kelapa sawit
memperbaiki struktur dan tekstur lahan, bukan melalui penempatan TKKS pada rorak.
menyuburkan (Sentana, dkk., 2010). Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(4), 1279-
1286.
Kesimpulan
Limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS)
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan Hasibuan, Z. H., Sabrina, T., & Sembiring,
pupuk organik. Analisis kadar nitrogen (N) M. B. (2012). Potensi bakteri azotobacter
dan posforus (P) yang diperoleh dari pupuk dan hijauan mucuna bracteata dalam
organik limbah TKKS diperoleh nilai rata-rata meningkatkan hara nitrogen kompos
dalam persen (%). Untuk nilai rata-rata kadar tandan kosong kelapa sawit. Jurnal
nitrogen (N) yaitu sebesar 2,033% dan nilai Agroekoteknologi, 1(1), 237-253.
rata-rata kadar posforus (P) sebesar 0,107%.
Sedangkan kadar abu sebanyak 36,66% dan
kadar air sebanyak 47,53%. Sesuai dengan Hayat, E. S., & Andayani, S. (2014).
SNI 19-7030-2004 syarat mutu kompos dari Pengelolaan limbah tandan kosong kelapa
sampah organik maka hasil penelitian ini sawit dan aplikasi biomassa chromolaena
menunjukkan bahwa limbah TKKS dapat odorata terhadap pertumbuhan dan hasil
digunakan sebagai bahan baku pembuatan tanaman padi serta sifat tanah sulfaquent.
pupuk organik. Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah,
13
Volume 5, No. 1, 2016: 8-15 Jurnal Akademika Kimia

17(22), 44-51. and acceptability of organic fertilizers using


palms and shea tree as sources of biomass.
African Journal of Agricultural Research,
Hendrayati, H., & Askar, S. (2003). Teknik 8(27), 3483-3494.
pengenceran analisis protein kasar metode
kjeldahl dengan markham still dalam
bahan pakan. Bogor: Badan Penelitian dan Rahmadi, R., Awaluddin, A., & Itanawita.
Pengembangan Pertanian. (2014). Pemanfaatan limbah padat
tandan kosong kelapa sawit dan tanaman
pakis-pakisan untuk produksi kompos
Kavitha, B., Jothimani, P., & Rajannan, G. menggunakan aktivator EM-4. Jurnal
(2013). Empty fruit bunch- a potential Jomfmipa, 1(2), 245-253.
organic manure for agriculture. Journal of
Science, Environment and Technology, 2(5),
930-937. Riniarti, D., Kusumastuty, A., & Utoyo, B.
(2012). Pengaruh bahan organik, pupuk
P, dan bakteri pelarut phosfat terhadap
Nasrul, & Maimun, T. (2009). Pengaruh keragaan tanaman kelapa sawit pada ultisol.
Penambahan Jamur Pelapuk Putih (White Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 12(3),
Rot Fungi) pada Proses Pengomposan 187-195.
Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jurnal
Rekayasa Kimia dan Lingkungan, 7(2), 194-
199. Rozy, F., Rosmawaty, T., & Fatrrahman. (2013).
Pemberian pupuk N P K mutiara 16:16:16
dan kompos tandan kosong kelapa sawit
Noor, A. (2003). Pengaruh fosfat alam dan pada tanaman terung (solanum melongena
kombinasi bakteri pelarut fosfat dengan L). Jurnal RAT, 1(2), 228-239.
pupuk kandang terhadap P tersedia dan
pertumbuhan kedelai pada ultisol. Jurnal
Buletin Agronomi, 31(3), 100-106. Rusvita, L. (2012). Kualitas kompos tandan
kosong kelapa sawit dengan pemberian
berbagai sumber dekomposer berbeda pada
Novriani. (2010). Alternatif pengelolaan unsur konsentrasi yang berbeda. from repository.uin-
hara P (fosfor) pada budidaya jagung. Jurnal suska.ac.id/5262/1/2012_201286PTN.pdf
Agronobis, 2(3), 42-49.

Sentana, S., Suyanto, Subroto, M. A., Suprapedi,


Oviasogie, P. O., Odewale, J. O., Aisueni, N. S., & Sudiyana. (2010). Pengembangan dan
O., Eguagie, E. I., Brown, G., & Okoh- pengujian inokulum untuk pengomposan
Oboh, E. (2013). Production, utilization limbah tandan kosong kelapa sawit. Jurnal

14
Joko Warsito Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah ................

Rekayasa Proses, 4(2), 35-39. ayam, sapi, babi dan tanaman pahitan.
Jurnal Bumi Lestari, 8(2), 113-121.

Sudarmadji, S., Haryono, B., & Suhardi. (1989).


Analisis bahan makanan dan pertanian (1st Supriyadi, S. (2008). Kandungan bahan
ed). Yogyakarta: Liberty Yogyakarta bekerja organik sebagai dasar pengelolaan tanah
sama dengan Pusat Antar Universitas dan di lahan kering madura. Jurnal EMBRYO,
Gizi UGM. 2(5), 126-183.

Supadma, N. A. A., & Arthagama, D. M. Udoetok, I. A. (2012). Characterization


(2008). Uji formulasi kualitas pupuk of ash made from oil palm empty fruit
kompos yang bersumber dari sampah bunches (oefb). International Journal of
organik dengan penambahan limbah ternak Environmental Sciences, 3(1), 518-524.

15

Anda mungkin juga menyukai