Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PT. MAHKOTA INDONESIA

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Mahkota Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur


bahan kimia, dimana bahan kimia yang diproduksi adalah Sodium Silikat, Asam Sulfat,
dan Aluminium Sulfat. Produksi bahan kimia ini dimulai pertama kali karena adanya
perkembangan yang cerah bagi dunia industri kimia di Indonesia, sehingga pihak swasta
Singapura yakni The Chemical Corporation of Singapore Ltd mengajak pihak swasta
Indonesia, yaitu PT Archipelago Trading and Service Corporation mendirikan
industri kimia di Indonesia. Setelah tercapai persetujuan antar kedua belah pihak
maka didirikan suatu pabrik dengan nama PT. Mahkota Indonesia pada tanggal 30
Oktober 1969.

Pada awalnya PT. Mahkota Indonesia membangun pabrik Asam Sulfat (sulfuric
acid) unit I pada tanggal 23 Februari 1970. Setahun setelahnya, yaitu pada tahun 1971,
PT. Mahkota Indonesia membangun pabrik Aluminium Sulfat (Aluminium Sulfate).

Melihat perkembangan yang semakin meningkat, pada tahun 1976 PT. Mahkota
Indonesia membangun pabrik Asam Sulfat Unit II dan mulai berproduksi pada tahun
1979. Dengan perluasan pabrik ini maka timbul inisiatif bagaimana memanfaatkan energi
uap yang dihasilkan oleh pabrik Asam Sulfat unit I dan II, maka pada tahun 1981
dibangun pabrik Sodium Silikat. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat
dan dan jumlah permintaan dari konsumen yang semakin banyak, maka pada tahun 1991
didirikan pabrik Asam Sulfat Unit III.

PT. Mahkota Indonesia secara konsisten menghasilkan produk berkualitas dengan


harga yang kompetitif dan layanan tepat waktu dalam rangka memenuhi kepuasan
pelanggan, serta berusaha untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian lingkungan.
Lokasi pabrik yang terletak di Jl. Raya Bekasi KM 21, Pulo Gadung – Jakarta ini setiap
tahunnya menghasilkan Asam Sulfat sebanyak 85.000 ton, Aluminium Sulfat baik dalam
bentuk cair maupun padat sebanyak 45.000 ton, dan Sodium Silikat cair dan padat
sebanyak 30.000 ton. Pengiriman dan logistik sistem memastikan bahwa produk dapat
dikirim dengan aman, cepat dan selalu di bawah pengawasan kualitas yang ketat. Dan
karena hasilnya yang memuaskan, PT. mahkota Indonesia menjadi perusahaan
manufaktur kimia terkenal, dan merupakan salah satu pabrik kimia terbesar di Indonesia.
2.1.1 Visi dan Misi

Di dalam menjalankan operasional perusahaaan, manjemen PT Mahkota


Indonesia telah menetapkan suatu visi dan misi. Visi dan Misi tersebut adalah
sebagai berikut:

 Visi
Menjadi pabrik perusahaan dan distributor asam sulfat, aluminum
sulfat, dan sodium silikat yang dapat diandalkan dan terpercaya di seluruh
dunia
 Misi
a. Melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap kepuasan
pelanggan dengan memberikan kualitas produk dan pelayanan yang
terbaik
b. Bekerja sama dengan para suppliers dan customer untuk
menciptakan hubungan yang berkesinambungan
c. Terus menerus melakukan perbaikan tenaga kerja untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas
d. Memberikan timbal balik yang tinggi kepada shareholders dan
stakeholder

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang baik dan jelas merupakan salah satu tonggak dari berdiri
dan berjalannya suatu perusahaan. Struktur organisasi yang terdapat di PT. Mahkota
Indonesia akan ditampilkan pada Gambar 1.

2.2.1 Struktur dan Job Deskripsi

Job deskripsi adalah tugas yang telah diberikan oleh perusahaan kepada
karyawan demi menjaga keberlangsungan berdirinya sebuah industri. Berikut ini
merupakan tugas dan wewenang dari masing- masing jabatan dalam struktur
organisasi di PT. Mahkota Indonesia:
1. President Director

a. Menyampaikan segala keputusan dari rapat dewan komisaris

b. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif

c. Membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan


seluruh kegiatan perusahaan

2. Director

a. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya


dengan dunia luar

b. Mewakili perusahaan dalam menjalin hubungan baik dengan


lembaga pemerintahan maupun dengan perusahaan-perusahaan lainnya

c. Membina hubungan harmonis antara atasan dan bawahan

d. Mengawasi pelaksanaan kerja dan penjualan dari perusahaan

e. Memimpin rapat umum, seperti rapat umum pemegang saham,


rapat penjualan produk, rapat kenaikan gaji

f. Mengatur tata tertib, serta kebijakan-kebijakan perusahaan

g. Membuat keputusan dalam meeting atau situasi-situasi tertentu


yang dianggap perlu

3. Accounting

a. Membuat jurnal transaksi

b. Membuat monthly report untuk penjualan yang dilakukan

c. Membuat laporan dan menghitung pajak perusahaan

d. Membuat neraca, laporan laba rugi, dan arus kas

4. Finance

a. Memegang keuangan perusahaan

b. Melakukan pembayaran atau transaksi dengan supplier


c. Menerima pembayaran dari customer
d. Membuat cash flow perusahaan
e. Memegang Petty cash perusahaan

5. Factory Manager
a. Mengawasi seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada masing-
masing bagian dalam pabrik

b. Menerima laporan pekerjaan dari pihak pabrik

c. Meminta pertanggungjawaban semua kegiatan yangdilaksanakan oleh


masing-masing bagian dalam pabrik

6. Laboratorium

a. Memeriksa tingkat kekentalan produksi bahan kimia dasar untuk produk


Sodium Silikat

b. Memeriksa setiap hasil produksi yang dihasilkan, apakah cocok


dan sesuai dengan kebutuhan customer

7. Logistic

a. Melakukan pelaksanaan proses produksi untuk Asam Sulfat, Aluminium


Sulfat, Sodium Silikat, Molten Sulphur

b. P engepakan produk Asam Sulfat, Aluminium Sulfat, Sodium


Silikat, Molten Sulphur dan menyimpannya di dalam gudang

c. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang berhubungan


dengan proses produksi

d. Memberi laporan kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi

8. Maintanance (Electric, Filter, Informations Technology, Mechanic)

a. Melakukan perawatan secara rutin


b. Menangani perbaikan sarana prasarana
c. Bertanggung jawab atas pemeliharaan asset
d. Mengawasi penggunaan seluruh asset perusahaan
e. Memberi laporan kegiatan yang dilakukan kepada Factory Manager

9. Purchasing
a. Membuat laporan pembelian dan pengeluaran barang inventory, material
b. Memastikan kelancaran operasional perusahaan
c. Memastikan kesediaan barang/material melalui mekanisme audit atau
control stock
d. Membuat rencana pemasaran
e. Menjalankan administrasi umum
f. Membuat laporan yang akan dipertanggung jawabkan kepada Factory
Manager

10. Production Planning Inventory Control


a. Merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan baku agar
proses produksi dapat berjalan dengan baik
b. Memahami kapasitas ekspedisi, jadwal pengiriman, mengetahui kualitas
produk, mengetahui kapasitas gudang, mengetahui formula produk,
mengetahui quantity minimum order
11. Production (Aluminium Sulphate, Molten Sulphur, Sulphuric
Acid, Sodium Silicate)
a. Menghasilkan produk yang berkualitas
b. Bertanggung jawab akan hasil produksi yang dihasilkan
c. Mengontrol hasil produksi agar tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu
banyak

12. Quality Control


a. Melakukan tes produk di laboratorium sesuai dengan permintaan
pelanggan
b. Mengontrol dampak polusi yang ditimbulkan terhadap lingkungan
c. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Factory Manager

13. Research & Development


a. Bertanggung jawab untuk memastikan kualitas performansi dalam
perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan
b. Bertanggung jawab mengelola sejumlah dana tertentu yang telah
dianggarkan perusahaan untuk riset dan pengembangan
c. Bertugas untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan
perusahaan

14. Transportation
a. Mengatur transportasi pemuat barang yang akan dikeluarkan untuk
melakukan pengiriman barang ke customer
b. Bertanggung jawab atas transportasi pemuat barang yang keluar dari
wilayah pabrik PT. Mahkota Indonesia
15. General Affairs
a. Melakukan purchasing / pembelian aset kantor (misalnya pembelian
ATK, Furniter dsb)
b. Mengurus pemeliharaan asset kantor (Misalnya jadwal perbaikan
/service mobil operational kantor, maintenance gedung kantor dsb).

c. Berhubungan dengan pihak ketiga dalam perjanjian jual beli atau


sewa menyewa (misalnya pembelian makan siang setiap harinya
untuk karyawan pabrik)
d. Mengatur jadwal/agenda kedatangan tamu perusahaan

16. Human Resource Development


a. Melakukan recrutmen tenaga kerja
b. Melakukan seleksi tenaga kerja
c. Melakukan pengembangan dan evaluasi karyawan seperti
mengadakan training karyawan
d. Memberikan kompensasi dan proteksi para pegawai
e. Melakukan pengolahaan terhadap hubungan antara management dan
karyawan untuk mendorong iklim kerja yang kondusif bagi kedua
belah pihak

17. Security
a. Menyelenggarakan aktivitas keamanan dan ketertiban di lingungan
perusahaan terutama pengamana fisik asset perusahaan
b. Mengatur dan mengontrol keluar masuknya mobil produksi baik dari PT.
Mahkota Indonesia, maupun dari perusahaan lain

18. Sales
a. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, melalui produk
yang dibuat oleh perusahaan (melakukan promosi produk)
b. Memberikan pemasukan bagi perusahaan dengan cara menjual
produk dari perusahaan
c. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat serta
menjadi jembatan antara perusahaan dan lingkungan eksternal
d. Menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan
tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk mendukung
peningkatan kualitas dan penjualan produk
19. Customer Service Representative
a. Menyusun data Pre-Order para customer
b. Membuat jadwal pengiriman barang kepada customer
c. Menerima complain dan saran atau pendapat dari customer

20. Technical Support


a. Membantu melakukan perawatan rutin seluruh hardware.
b. Membantu melakukan pengecekan dan menjaga software-software
yang terpasang di komputer, termasuk jaringan (LAN) dan server
sehingga dapat berjalan dengan sempurna.
c. Membantu menyelesaikan/perbaikan hardware dan jaringan secara
dini (trouble shooting) dan melapor kepada atasannya bila terdapat
komponen yang harus diperbaiki/diganti.
d. Melaporkan kepada atasannya bila ada software/sistem aplikasi
yang bermasalah termasuk tindakan yang perlu diambil sebatas
kewenangan yang diberikan oleh vendor.
e. Membantu menyiapkan proses pengajuan pengadaan hardware dan
atau software.

21. Quality Assurance


Berfokus pada pemenuhan mutu produk dari produksi yang dihasilkan oleh
PT. Mahkota Indonesia. Saat ini, PT. Mahkota Indonesia memiliki
sertifikat untuk ISO 9000, ISO 14000, SNI, dan Sertifikat Halal.

Gambar 1
2.3 Lokasi Pabrik
PT Mahkota Indonesia terletak di wilayah Jakarta, tepatnya berada di Jalan
Raya Bekasi No. KM. 21, Pegangsaan Dua, Klp. Gading, Kota Jakarta Utara, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.

Gambar 2

Ditinjau dari letak geografisnya, PT. Mahkota Indonesia sangatlah strategis.


Lokasinya terletak dekat dengan kota Jakarta. Letaknya yang dekat dengan kota
memudahkan transportasi dan meminimalisir biaya penerimaan bahan bakunya. Selain
itu juga dapat meminimalisir biaya transportasi produk ke konsumen.

2.4 Gambaran Umum Industri

2.4.1 Bahan Baku Utama

2.4.2 Bahan Baku Penunjang

2.4.3 Sistem Utilitas

2.4.4 Pendistribusian Produk


2.5 Diagram Alir Proses

2.5.1 Asam Sulfat

Udara
Sulfur Pre-treatment Sulfur

Pengeringan
Oksidasi Sulfur udara
Udara
kering

Purifikasi SO2

Konversi SO2 menjadi


SO3

Pendinginan SO3

Absorbsi SO3
menggunakan H2SO4 Asam Sulfat

2.5.2 Sodium Silikat

2.6 Proses Produksi

PT. Mahkota Indonesia secara umum memproduksi tiga jenis produk, yakni
asam sulfat, sodium silikat, dan alumunium sulfat. Dimana proses produksinya adalah
sebagai berikut:

2.6.1. Asam Sulfat

Proses produksi asam sulfat di awali dengan peleburan sulfur (S) yang
digunakan sebagai bahan baku utama dengan menggunakan steam yang
dialirkan pada coil-coil di Sulfur Melter. Kemudian sulfur cair dipompakan
dari Sulfur Melter melalui pipa-pipa dan disemprotkan ke dalam Furnace. Di
dalam Furnace terjadi pembakaran belerang dengan udara.

Reaksi :
S(g) + O2(g) → SO2(g)

Udara yang digunakan disuplai oleh Main Blower yang sudah mengalami
proses pengeringan. Proses pengeringan udara dilakukan di Drying dimaksudkan
untuk mencegah korosi oleh gas pada pembakaran dan untuk menghilangkan
kandungan air dalam udara.
SO2 yang terbentuk masih belum murni sehingga dimurnikan terlebih
dahulu dengan cara di absorbsi.

2. Oksidasi Katalitik SO2 Menjadi SO3 dengan Bantuan Katalis


SO2 yang telah murni kemudian masuk ke Converter. Converter ini
terdiri dari empat bed katalis V2O5. Pada bed pertama, konversi SO2 yang terjadi
adalah sebesar 96% - 98%. Sisa-sisa SO2 yang belum terkonversi akan
dikonversi pada bed selanjutnya. Aliran gas masuk ke setiap bed diatur pada
temperature 400oC. Dengan bantuan katalis ini aliran gas tersebut (SO2) diubah
menjadi gas SO3. Reaksi ini merupakan reaksi eksoterm sehingga gas tersebut
harus didinginkan pada tahap-tahap katalis.
Aliran gas keluar bed I dan bed II didinginkan dalam 1st and 2nd Heat
Exchanger. Sedangkan aliran gas dari bed III langsung masuk ke bed IV karena
perbedaan temperature gas keluar dan bed III dan bed IV sudah kecil.
Reaksi :
SO2(g) + 1/2O2(g) → SO3(g)

3. Absorbsi Gas SO3


Di Absorbing Tower terjadi proses penyerapan gas SO3 dengan
menggunakan sirkulasi asam sulfat dengan konsentrasi 98-99% yang diatur di
AT Pump Tank. Asam resirkulasi tersebut kemudian diencerkan dengan
menambahkan air dan setelah itu baru dialirkan kembali ke dalam AT Pump
Tank. Asam sulfat yang dihasilkan pada AT Pump Tank setelah mencapai level
maksimum yang ditentukan, kemudian ditransfer dan ditampung di Sulphuric
Acid Storage Tank.
Reaksi yang terjadi di absorbing tower yaitu:
SO3(g) + H2SO4(l) → H2SO4.SO3(aq)
H2SO4.SO3(aq) + H2O(l) → 2 H2SO4(aq)

2.6.2 Sodium Silikat

2.7 Daftar Alat

2.8 Pengolahan Limbah

Anda mungkin juga menyukai