Anda di halaman 1dari 6

Jemaat Ahmadiyah di Indonesia

Sejarah Jemaat Ahmadiyah


Jemaat Ahmadiyah Indonesia adalah bagian dari
Jamaah Muslim Ahmadiyah Internasional yang
didirikan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad
Alqadiani, mujaddid abad ke-14 Hijriyah yang
bergelar Almasih dan Mahdi, berdasarkan ilham
dari Allah SWT yang diterima pada tanggal 1
Desember 1888.
Misi Ahmadiyah menghidupkan kembali
Islam dan menegakkan Syariah Islam. Tujuan
didirikan untuk meremajakan moral Islam
dan nilai-nilai kerohanian.

Gerakan Ahmadiyah mendorong dialog antar agama dan senantiasa
membela Islam serta berusaha untuk memperbaiki kesalah-pahaman
mengenai Islam di dunia Barat.

Setelah pengganti pendiri meninggal, Ahmadiyah terpecah menjadi dua
golongan, yaitu Jemaat Ahmadiyah, yang dikenal sebagai Ahmadiyah
Qadian, karena pusatnya di Qadian, India dan Ahmadiyah Anjuman Isyaati
Islam yang berpusat di Lahore dan dikenal sebagai Ahmadiyah Lahore.

Jemaat Ahmadiyah di Indonesia
Di Indonesia, organisasi ini telah
berbadan hukum dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia sejak
1953.
Tahun 1974, Liga Muslim Dunia
(Rabithah Alam Islami) yang diikuti 140
delegasi negara-negara Muslim dan
organisasi Muslim dari seluruh dunia,
menyatakan bahwa Ahmadiyah
menyimpang dari ajaran-ajaran Islam
dan bukan termasuk dalam Islam. Para
ulama di Indonesia mengikuti
keputusan Rabithah Alam Islami dan
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
mengeluarkan fatwa sesat terhadap
aliran Ahmadiyah.
Tahun 2005, MUI kembali
mengeluarkan fatwa sesat terhadap
ajaran Ahmadiyah.

Perlakuan terhadap Jemaat
Ahmadiyah
Massa gabungan dari organisasi umat
Islam di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,
Senin (19/11), berunjuk rasa dengan
menutup Masjid Ahmadiyah di Kampung
Nangleng, Desa Neglasari, di wilayah
Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten
Cianjur.
Pembubaran Muktamar Kelompok
Organisasi Ahmadiyah di Hotel Setia
Cianjur oleh GARIS (Gerakan Reformasi
Islam) dan Aparat Kepolisian Polres
Cianjur
Penolakan dan desakan pembongkaran
oleh ratusan massa dari berbagai ormas
Islam di Kecamatan Campaka Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat, terhadap
pembangunan ruko milik salah seorang
jemaat Ahmadiyah di Desa Sukadana
Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur.
Penyegelan paksa sarana
peribadatan Jemaat
Ahmadiyah Indonesia (JAI) di
Desa Sukadana Kecamatan
Campaka Kabupaten Cianjur,
Jawa Barat, oleh Bakorpakem
Cianjur.

Pengusiran 10 murid dan dua orang
tenaga pengajar di lingkungan
Sekolah Dasar Negeri Sukadana di
Desa Sukadana, Kecamatan
Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa
Barat, oleh warga dan Kepala SD
tersebut dikarenakan diketahui
merupakan pengikut Jemaah
Ahmadiyah Indonesia (JAI).
Pengancaman terhadap Jemaat
Ahmadiyah yang tinggal di Cicakra,
Ciparai dan Neglrasi, Cianjur
Tengah, Jawa Barat, oleh FPI.
Pembakaran Masjid
Ahmadiyah di Kampung
Neglasari, Kec Campaka,
Cianjur oleh masyarakat
Tuntutan penghentian
kegiatan Ahmadiyah
dikarenakan situasi dan
kondisi oleh Kapolsek
Ciranjang Cianjur

Larangan melakukan kegiatan
social bagi Jemaat
Ahmadiyah oleh Kapolsek
Ciranjang Cianjur
Larangan membangun
tempat ibadah menyerupai
masjid. bagi Jemaat
Ahmadiyah oleh Kapolsek
Ciranjang Cianjur

Anda mungkin juga menyukai