Anda di halaman 1dari 47

Yuk Belajar

MANAJEMEN MASJID
Dari Masjid Jogokariyan
Yogyakarta
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah
hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Hari
Kemudian, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan
tidak takut kepada apa pun, kecuali kepada Allah.
Maka, merekalah yang diharapkan termasuk
orang-orang yang mendapat petunjuk”.
QS At Taubah 9 : 18
HAKEKAT MASJID

• Masjid adalah tempat sujud.


• Sarana “mensujudkan” masyarakat. Sujud dan tunduk kepada
Alloh SWT, serta taat kepada aturan-aturan Nya.
• Yaitu untuk membentuk sikap dan perilaku jamaahnya
sebagai muslim yang kaffah, berperadaban masjid, dan
bukan berperadaban pasar/materialisme
MISI MASJID (At Taubah 9 : 19)

a. Menjadikan masyarakat beriman


kepada Alloh SWT dan hari akhir.
b. Menjadikan masyarakat senantiasa
sholat, dan tunduk pada aturan Alloh
SWT
c. Mensejahterakan masyarakat.
d. Menjadikan masyarakat merdeka,
hanya takut kepada Alloh SWT
3 TOPIK PENTING
Manajemen Masjid
Filosofi

Teknis
Pengelolaan Aqidah

1. AQIDAH KEMASJIDAN, sebagai dasar keyakinan takmir dan


jamaah selaku pemakmur masjid
2. FILOSOFI KEMASJIDAN, sebagai cara pandang kita tentang
masjid
3. TEKNIS PENGELOLAAN MASJID, sebagai cara dalam mencapai
kemakmuran masjid
AQIDAH KEMASJIDAN

❖ Masjid seluruhnya milik Allah (QS Jinn:18). Karenanya tak boleh


ada makhluk yang memposisikan diri sebagai penguasa masjid &
orang yang paling berjasa membangun masjid.

❖ Kita (takmir) adalah pegawainya Alloh, yang bertugas mengurusi


rRumah-Nya yang di bumi. Mengurusi masjid itu bukan sambilan,
atau sekedar aktivitas sosial kemasyarakatan, namun harus menjadi
ibadah istimewa yang memerlukan totalitas.

❖ Bekerja kepada Allah, Allah akan “menggaji” kita dengan


maksimal. Bekerja pada manusia, maka manusia hanya bisa
menggaji minimal.

❖ Alloh yang akan mencukupi anggaran yang dibutuhkan pegawai-


Nya dalam mengurus rumah Nya.
FILOSOFI KEMASJIDAN

❖ Masjid adalah tempat sujud, sekaligus sarana


‘mensujudkan’ masyarakat, menjadikan masyarakat
sujud, tunduk, taat pada aturan-aturan Alloh SWT.

❖ Masjid adalah pusat peradaban masyarakat. Di dunia ini,


ada dua peradaban, mana yang lebih kuat, dia yang
mendominasi kehidupan masyarakat. Yaitu peradaban
masjid, dan peradaban pasar [materialisme]. Maka
masjid harus difungsikan untuk membentuk masyarakat
berperadaban masjid.

❖ Masjid adalah tempat mencetak calon-calon pemimpin


bangsa. Tidak hanya sebagai tempat menyiapkan bekal
sebelum masuk kubur.
FUNGSI MASJID JAMAN RASULULLAH

1. Tempat Pelaksanaan ibadah


2. Tempat Pertemuan / Majlis
3. Tempat Madrasah Ilmu
4. Pusat Informasi
5. Pusat Dakwah
6. Tempat Musyawarah
7. Tempat Pengadilan
8. Tempat Akad Nikah
9. Tempat Perlindungan
10.Tempat Singgah Musafir
11.Tempat Tinggal Ahlu Suffah
12.Tempat Aktivitas Sosial
13.Tempat Pengobatan Di Saat Darurat
14.Tempat Latihan Dan Mengatur Siasat Perang
UKURAN KEMAKMURAN MASJID

✓ Seberapa banyak jumlah jamaah sholat 5 waktunya

✓ Seberapa luas masyarakat menjadikan masjid sebagai


sarana beraktivitas dan merasakan kemanfaatannya

✓ Seberapa jauh masjid dapat membentuk dan


membimbing masyarakatnya

Tidak diukur dari :


* Luasnya tanah,
* Megahnya bangunan, atau
* Banyaknya saldo kas
KELIRUMOLOGI
PENGELOLAAN MASJID bisnis.tempo.co

➢ Mengelola masjid itu bukan fokus pada


fisiknya, tapi fokus pada jamaahnya.

➢ Masjid itu seharusnya memberdayakan dan


mensejahterakan masyarakat, bukan jadi
beban masyarakat.
Masjid Jogokarian membagikan semua jatah voucher itu kepada siapapun yang datang
➢ Takmir masjid itu adalah pelayan jamaah, ke masjid ini, baik dari luar ataupun dalam Jogokariyan.. Termasuk anak-anak, juga
diberikan voucher itu meski dia datang bersama orang tuanya. Sebab hitungannya yang
bukan penguasa masjid. mendapat voucher itu per jiwa. Voucher gratis Masjid Jogokariyan ini bisa digunakan
mulai tanggal 8 hingga 15 Agustus sesuai program Pasar Rakyat Jogokariyan yang
diberlakukan.

Dari Pasar Rakyat Jogokariyan ini, ada 60 UMKM binaan masjid itu yang terdaftar untuk
menerima transaksi dengan voucher itu. Warga bisa memakai voucher itu untuk belanja
beraneka jajan pasar, sembako, hingga barang kebutuhan harian kecuali rokok.
TEKNIS PENGELOLAAN MASJID
Dimulai Dengan
Cita-Cita Makmurnya Masjid…

1. Cita-cita : jumlah jamaah sholat shubuh tiap harinya


di masjid kita sama banyaknya dengan jumlah
jamaah sholat Jumat nya

2. Cermati, berapa jumlah jamaah sholat wajibnya saat


ini

3. Selanjutnya dibuat tahapan-tahapan target.


➢ 5 tahun ke depan, nambah jamaah sholat berapa shoff.

➢ 10 tahun ke depan nambah lagi jadi berapa shoff.

➢ Dan seterusnya. Sehingga sudah ada cita-cita, tahun


berapa kelak seluruh shoff dalam masjid akan penuh
terisi jamaah setiap kali sholat wajib
SKENARIO PERENCANAAN
MASJID JOGOKARIAN

• 2000 – 2005 Jogokariyan Islamy


- mengubah masyarakat abangan menuju islami
- mengajak warga sholat jamaah di masjid
- target jamaah sholat shubuh sebanyak 25% jamaah
sholat jumat
• 2005 – 2010 Jogokariyan Darussalam I
- Membiasakan masyarakat berkomunitas di masjid
- memperbanyak pelayanan sosial untuk jamaah masjid
- target jamaah sholat shubuh sebanyak 10 shoff
(50% sholat jumat)
• 2010 – 2015 Jogokariyan Darussalam II
- Meningkatkan kualitas keagamaan masyarakat
- menuntaskan mengajak warga yang belum sholat
jamaah di masjid
- target jamaah sholat shubuh sebanyak 14 shoff(75%
sholat jumat)
KONSEP DASAR
TEKNIS PENGELOLAAN MASJID

✓ PEMETAAN
✓ PELAYANAN
✓ PEMBERDAYAAN
✓ PEMBINAAN
1. PEMETAAN

Setiap masjid harus punya

✓ Wilayah dakwah yang jelas

✓ Peta dakwah yang memadai

✓ Data jamaah yang lengkap


Pemetaan
Contoh Pemetaan

• Peta Dakwah Jogokariyan digambarkan dalam peta wilayah kampung


Jogokariyan yang terdiri 4 RW, lengkap dengan denah rumah-rumah warga
• Data juga berbicara tentang kondisi :
- sholat / belum - qurban / belum
- haji / belum - dhuafa atau bukan
- zakat / belum - dll
- bisa baca qur’an / belum
• Data didapatkan dari Sensus Masjid (4 th sekali), yang dilakukan door to
door warga Jogokariyan, ditambah observasi melalui interaksi sehari-hari
para takmir terhadap warga
Contoh Tindak Lanjut Pemetaan Jogokariyan

Hasil pendataan tahun 1999 :


• Jumlah total warga Jogokariyan 2783 orang & didapati masih ada 816 orang yang
sudah baligh yang belum aktif sholat.
• Maka disusunlah langkah-langkah untuk mengajak orang sholat ke masjid
(istilahnya, men-sholat-kan orang yang masih hidup)
• Person-person takmir melakukan pendekatan personal, untuk mengajak sholat
di masjid dan mengajari bila belum bisa.
• Ada yang respon positif dan mau belajar sholat.
• Bekerja sama dengan guru-guru agama Islam dari sekolah di sekitar, dan warga
jamaah yang sanggup, mengajari sholat secara privat di rumah
Undangan “Mengharap kehadiran
bapak/ibu/saudara dalam
sholat berjamaah Sholat Shubuh Berjamaah
besok :
• Hari..
• Tahun 2004 dibuat undangan sholat berjamaah ke masjid, • Tgl...
dengan kualitas cetak seperti undangan resepsi pernikahan, • Pukul 04.15
dan sebarkan ke warga, dicantumkan hadist-hadist • di Masjid
keutamaan sholat berjamaah Jogokariyan…”
• Dibuat program sholat jamaah selama sebulan, disediakan
doorprize, dan garansi bila sandal atau sepatu hilang.
• Secara psikologis, undangan ini membantu mereka yang
selama ini masih malu ke masjid, jadi mau ke masjid, bisa
janjian dengan kawannya untuk pergi bersama-sama. Terbukti,
jamaah sholat semakin bertambah secara bertahap
2. PELAYANAN

• Set mental takmir sebagai


pelayan jamaah, bukan penguasa
masjid
• Takmir itu PEDULI DAN MELAYANI
• Menghargai eksistensi setiap
individu jamaah
Cara Menghadirkan Orang ke Masjid

Sikap orang kepada masjid dipengaruhi


oleh 2 hal :
1. Kepentingan / kebutuhan.
2. Apresiasi eksistensi, potensi, fungsi dan
peran

Dua hal ini perlu dikelola dengan :


✓ pelayanan dan pemberdayaan
✓ dalam rangka mendekatkan dan
menghadirkan orang ke masjid.
Prinsip Pelayanan

Membuat masyarakat senang :


✓ Berada,
✓ Berinteraksi, dan
✓ Beraktivitas di masjid
dengan melayani kebutuhan dan Filosofi
kepentingan mereka Berinteraksi

Beraktivitas Berada
Teknis Aqidah
Pengelolaan
Kunci Pelayanan

Jeli membidik
potensi masyarakat

Pandai Cermat melihat


melihat kebutuhan
peluang masyarakat
Memetakan kepentingan & kebutuhan

Di masjid,
• Apa kebutuhan orang-orang tua
• Apa kebutuhan bapak dan ibu muda
• Apa kebutuhan pemuda dan remaja
• Apa kebutuhan anak-anak
• Apa kebutuhan yang memiliki keterbatasan
fisik
• Apa kebutuhan yang difabel
• Apa kebutuhan yang dhuafa
• Apa kebutuhan yang kaya,
• Dst..
Contoh Layanan Ibadah

Orang-orang yang memiliki problem fisik untuk sholat


(karena difabel, faktor usia, kesehatan, dll ) adalah orang-
orang yang memiliki hak besar untuk difasilitasi agar tetap
bisa sholat jamaah di masjid

➢ Kursi untuk jamaah yang kesulitan sholat dengan berdiri,


atau kesulitan untuk rukuk-sujud, di ujung shof
➢ Akses khusus kursi roda agar bisa masuk ke dalam masjid

Tempat/shaf khusus untuk sholat anak-anak di serambi.


Setelah sholat mereka dibimbing dzikir bersama.

➢ Tidak boleh memarahi anak-anak bila ramai. Diserahkan


kepada remaja masjid untuk menasihati dan
membimbing mereka. Anak-anak sering diberi hadiah
bila sholat di masjid.
Contoh Layanan Warga Dhuafa
❖Santunan beras, bulanan

❖Subsidi sahur

❖Benah-benah rumah jamaah [jelang ramadhan ]

❖Bakti sosial rutin Baitul maal masjid [ paket sembako ]

❖Klinik kesehatan untuk jamaah, gratis untuk yang rutin


shubuh di masjid

❖Daging idul Qurban diantar ke rumah, baik untuk


shohibul Qurban maupun untuk warga yang tidak
berqurban
Contoh Layanan Umum

❑ Masjid terbuka 24 jam


❑ Fasilitas kamar mandi/toilet yang banyak
dan bersih
❑ Air minum dalam dispenser untuk umum
❑ Sandal/sepatu jamaah sholat yang hilang di
masjid, diganti dengan sandal/sepatu yang
serupa
❑ Angkringan/warung tenda di halaman
masjid
❑ Tempat duduk-duduk di halaman masjid
❑ Free Wifi 24 jam
❑ Komputer
❑ Fasilitas olah raga [ tenis meja, sand sack,
panahan]
❑ dll
Membuat
suasana gembira
dan
menyenangkan
bagi jamaah
masjid adalah
bagian dari
pelayanan.
Contoh Menggembirakan Jamaah

✓ Susu kedelai, roti, atau bubur sehabis shubuh ahad.


✓ Nasi bungkus dan sari buah sehabis sholat Jumat
✓ Membagikan sayur mayur segar selepas sholat
jamaah
✓ 2000 porsi makanan untuk takjilan setiap hari
selama Ramadhan
✓ Membagi-bagikan uang saku lebaran kepada setiap
anak yang hadir saat halal bihalal kampung
✓ Lomba keaktifan sholat berjamaah berhadiah umroh
[2012]
✓ Touring/wisata untuk jamaah, refreshing selepas
even besar
✓ dll
3. PEMBERDAYAAN

Memberi
peran dan
ruang ekspresi

Mengapresiasi
Melibatkan
eksistensi,
partisipasi
menghargai dan
seluruh lapisan
mengarahkan
jamaah
potensi
Contoh Memberdayakan Jamaah

(memberi peran, melibatkan, apresiasi potensi )


✓ Susunan takmir dibuat gemuk, dengan distribusi
tugas dan kewenangan
✓ Setiap majelis pengajian ada ketua, bendahara, dan
kelola kas sendiri
✓ Selalu menggunakan produk jamaah untuk keperluan
masjid (makanan, minuman, jasa keahlian, dll)
✓ Menggilir tugas penyiapan 2000 porsi takjil kepada 28
kelompok ibu-ibu dasawisma yang ada di Jogokariyan
✓ Memberikan award kepada warga Jogokariyan yang
berprestasi
✓ Mewadahi minat dan potensi jamaah ( klub sepeda
onthel, kelompok paduan suara, klub panahan )
Akomodatif terhadap
potensi dan kreativitas warga
4. PEMBINAAN

“Kampung Jogokariyan dikenal sebagai


Meningkatkan sarang Komunisme. Selain komunis,
peran warga di mereka juga dikenal sebagai penganut
masjid agama Islam abangan yang lebih banyak
mempraktikan ajaran Islam kejawen. Hal
itu merupakan pengaruh dari lingkungan
keraton yang menjadi basis kehidupan
mereka sebelum pindah ke Kampung
Jogokariyan.
Memahamkan
Membentuk tentang Islam Mempererat Dibangunnya Masjid Jogokariyan di
masyarakat ikatan yang sudah tengah latar belakang penduduk yang
berporos masjid terbentuk demikian dinilai sebagai upaya untuk
menanamkan kembali nilai-nilai Islam
yang kaffah kepada penduduk di
Kampung Jogokariyan”.
https://uloom.id/venue/masjid-jogokariyan/
Jamaah masjid terus dibina aqidah,
pemahaman Islam, ibadah, dan akhlaq nya
melalui berbagai pengajian, kegiatan yang
diadakan di masjid, dan interaksi.
KADERISASI

”Jika suatu saat masa kelak kamu tidak lagi mendengar bunyi
bising dan gelak tertawa anak-anak riang di antara shaf-
shaf Shalat di masjid-masjid, maka sesungguhnya takutlah
kalian akan kejatuhan Generasi muda kalian di masa itu ”

Sultan Muhammad Al Fatih


(Penakluk Konstantinopel)
Rantai Kaderisasi
Tiap tingkatan kaderisasi
KURMA/UMIDA diberikan otonomi untuk
HAMAS (Keluarga Alumni Remaja berkegiatan, dan memiliki
(Himpunan Anak-anak Masjid) Masjid / Ummi Muda). bentuk pembinaannya
Terdiri dari anggota dan Pengurus Beranggotakan Mantan sendiri yang sesuai
Hamas. Anggota terdiri dari pra TK- RMJ dan bapak-bapak / dengan usianya.
klas 6 SD& Pengurus terdiri dari klas ibu-ibu muda
1 SMP – 2 SMU.

RMJ TAKMIR
(Remaja Masjid Merupakan akumulasi dari
Jogokariyan) berbagai potensi yang ada
Terdiri dari anggota dan di masjid, Baik anak-anak,
pengurus mulai dari 2 remaja, KURMA, Ummida,
SMA – sebelum menikah maupun orang tua.
5 Sukses Remaja Masjid
& bagaimana masjid mendorongnya

1. Sukses Studi : Masjid mendorong, mengapresiasi dan memfasilitasi remaja untuk


sukses dalam studi maupun dalam karya ilmiah
2. Sukses Ekonomi : Bagi yang ingin punya usaha difasilitasi, diupayakan pelatihan
ketrampilan, diberikan modal, dan bantuan promosi
3. Sukses Organisasi : Membangun pengalaman organisasi melalui aktivitas masjid
4. Sukses Sosial : Membangun kepekaan sosial, dengan dilibatkan dalam relawan masjid,
diterjunkan ke lapangan
5. Sukses Ukhrowi : Remaja diarahkan menjadi ahli ibadah, dan selalu menjaga sholat
jamaah di masjid
Pengelolaan Dana

“Masyarakat yang berinfaq untuk


masjid ingin segera merasakan
keberkahannya. Karenanya dana
tidak boleh berhenti di rekening.
Takmir harus segera
membelanjakannya untuk aktivitas
masjid hingga habis…”
Saldo infak sama dengan nol….
Prinsip Pengelolaan Dana
• Masjid tidak boleh menjadi beban bagi masyarakat, namun justru harus
menghadirkan manfaat.
• Tugas takmir adalah membangun kesadaran berinfaq jamaah, dan
memfasilitasi kemudahan berinfaq. Bukan membebankan infaq kepada
jamaah
• Infaq masjid tidak boleh berhenti di rekening agar terasa barokahnya. Harus
segera dibelanjakan seluruhnya untuk layanan dan aktivitas masjid serta
kesejahteraan jamaah. Saldo sama dengan nol
Gerakan Jamaah Mandiri
Membangun kesadaran Jamaah untuk berkontribusi
infaq yang cukup, minimal setara dengan membiayai
diri sendiri untuk aktivitas ibadahnya di masjid.

Teknis gerakan jamaah mandiri


1. Hitung seluruh pengeluaran rutin masjid selama setahun
2. Dibagi per bulan dan per pekan
3. Hitung kapasitas masjid (dapat menampung berapa jamaah)
Bagi pengeluaran per pekan dengan kapasitas masjid
4. Muncul angka minimal infaq dalam sepekan dari seorang
jamaah
Contoh Kebutuhan 2001

1. Listrik : Rp. 250.000 x 12 =Rp. 3.000.000,-


2. Air : Rp. 35.000 x 12 =Rp. 420.000,-
3. HR Kebersihan : Rp 425 rb x 12 =Rp. 5.100.000,-
4. Khotib Jumat : Rp 50 rb x 4 x 12 =Rp. 2.400.000,-
5. Minuman Shubuh : Rp 500 x 250 x 4 x 12 =Rp. 6.000.000,-
6. Minuman Jumat =Rp. 6.000.000,-
7. HR Pengajian 2 =Rp.14.400.000,-
8. Perawatan dan Pengembangan Masjid =Rp. 5.880.000,-

JUMLAH = Rp.43.200.000,-
Dihitung…

• Kebutuhan tiap pekan : Rp 43.200.000,- / 12 / 4 = Rp. 900.000,-


• Jumlah jamaah masjid 600 orang
• Maka infaq jamaah mandiri sebesar Rp 900.000,-/600
= Rp. 1.500,-/ orang/pekan
Disampaikan denganhormat….
❖ Jika Anda berinfaq Rp1500,-/pekan, Anda adalah Jamaah Mandiri
❖ Jika Infaq Anda lebih dari itu , Anda telah membantu yang lain
❖ Jika Infaq Anda kurang dari itu, ibadah Anda di masjid masih
disubsidi orang lain.
Meskipun demikian, Kami dengan senang hati melayani Anda dalam
beribadah di Masjid dan mari bersama-sama memakmurkan masjid.
Intinya adalah membangun kesadaran berkontribusi dalam infak,
bukan mewajibkan infak
Intinya adalah
membangun kesadaran untuk berinfak,
bukan mewajibkan infak bagi setiap jamaah.
Dari Gerakan
Jamaah Mandiri ini,
ada kenaikan pemasukan
infaq yang sangat signifikan,
mencukupi untuk meng-cover
keperluan biaya rutin masjid,dan
semuanya dihabiskan
untuk semakin memaksimalkan
layanan masjid untuk
jamaah
SUMBER DANA
1. Infak jamaah (melalui berbagai kotak infaq
yang ada )

2. Zakat dan shodaqoh (dikelola oleh Baitul Mal


Masjid)

3. Donatur (sumbangan ketika ada agenda


khusus/special yang diselenggarakan masjid,
atau untuk urusan sarana fisik masjid)

4. Sponsorship (iklan di bulletin masjid, kaos


seragam panitia, umbul-umbul & spanduk di
luar masjid)

5. Amal usaha masjid. Dulu, masjid punya


sawah. Sekarang masjid memiliki 11 kamar
penginapan dan satu aula yang disewakan
untuk umum.
WA Manajemen Masjid Jogokaryan : 6281222873636
https://masjidjogokariyan.com

Anda mungkin juga menyukai