JUDUL ARTIKEL
AUDIT PEMASARAN
Anisatul Khumaeroh1,
1
Mahasiswa Semester 3 Prodi S1 Ekonomi Syariah,
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Huda Al Azhar Banjar, Jawa Barat, Indonesia
NIM. 190310001, Email: anisatulkhumaeroh06@gmail.com2
Abstrak: Audit operasional merupakan audit penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan yang dilaksanakan secara sistematis untuk mengontrol dan menilai
tingkat efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi operasional perusahaan. Fungsi
operasional perusahaan dalam pelaksanaannya yang menempati peran cukup
pentingadalah fungsi pemasaran.Penelitian ini dilakukan pada PT. Pardic Jaya
Chemicals yang merupakan perusahaan resin sintetis di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis tahapan audit operasional fungsi pemasaran,
kemudian dapat diketahui respon manajemen terhadap rekomendasi yang diberikan,
dan peranan audit operasional yang telah dilakukan oleh perusahaan terhadap
pencapaian fungsi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian
kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Fokus pada penelitian ini adalah
tahapan audit operasional fungsi pemasaran yang dilakukan oleh auditor internal
serta kegiatan pemasaran yang berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa perusahaan telah melakukan audit operasional fungsi pemasaran secara
berkala, namun audit yang dilakukan oleh perusahaan tersebut masih belum
mencangkup keseluruhan lingkup pemasaran, sehingga penilaian efektivitas,
efisiensi dan ekonomisasi fungsi pemasaran pada PT. Pardic Jaya Chemicals belum
sepenuhnya maksimal.Namun, setelah dilakukan analisis secara menyeluruh
terhadap kegiatan pemasaran dan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan,
ternyata masih terdapat beberapa aktivitas yang berjalan belum efektif, dan efisien.
Seperti halnya profit yang diperoleh belum maksimal, pencapaian target quantity
penjualan yang belum terpenuhi, dan tenaga kerja pemasaran yang terlalu sedikit.
[1]
Anisatul Khumaeroh: Audit Pemasaran
Pendahuluan
Proses pemasaran bermula dari keinginan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Melalui
permulaan tersebut, kegiatan pemasaran semakin hari semakin berkembang.
Berkembangnya kegiatan pemasaran yang juga sebagai pemenuh kebutuhan manusia
inilah yang kemudian mendorong terbentuknya konsep pemasaran. Menurut Kotller dan
Keller (2009:12) tujuan konsep pemasaran adalah untuk memberikan kepuasan terhadap
kebutuhan dan keinginan konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut
konsep pemasaran sebaiknya diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Meskipun
dalam pelaksanaannya orientasi pembeli dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi
konsep pemasaran tetap perlu dilakukan. Pelaksanaan konsep pemasaran tersebut akan
sangat membantu perusahaan pemasar dalam memanajemen pemasaran produknya.
Manajemen pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan oleh
perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan,
dan dalam memperoleh laba. Kegiatan pemasaran perusahaan sebaiknya dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen, dan atau memberikan pandangan lebih baik
kepada konsumen terhadap perusahaan, jika menginginkan usahanya tetap berjalan. Hal
itu menjelaskan bahwa aktifitas pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang utama
dalam perusahaan dan seharusnya diberikan perhatian penuh agar perusahaan dapat
mencapai kinerja pemasaran, dan penjualan produk yang maksimal. Manajemen
pemasaran pada pelaksanaannya digerakkan oleh beberapa fungsi pemasaran. Fungsi
pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang berperan dalam
menggerakkan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan konsumen. Fungsi
pemasaran yang baik merupakan fungsi pemasaran yang dapat mencapai tujuan
Anisatul Khumaeroh: Audit Pemasaran
Kajian Pustaka
Audit merupakan salah satu proses penting dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Menurut Konrath dalam Agoes (2007:1) auditing merupakan suatu proses sistematis yang
secara objektif mendapatkan bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan
kejadian-kejadian ekonomi, dan mengevaluasinya dengan tujuan untuk meyakinkan
tingkat keterkaitan antar asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan kemudian hasilnya
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan menurut Tunggal
(2014:2) audit merupakan suatu pendekatan yang lgis, yang bermaksud dan sistematik
untuk pengambilan keputusan. Proes audit mencangkup pada pengumpulan bukti-bukti
yang merupakan suatu informasi yang akan mempengaruhi proses keputusan auditor.
Pengumpulan dan penilaian bukti yang ditemukan haruslah objektif. Berdasarkan kedua
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa auditing merupakan suatu proses
pemeriksaan yang dilakukan secara prosedural dengan tujuan untuk menilai dan
mengevaluasi kejadian dan kegiatan ekonomi secara objektif, untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara bukti dan penemuan penilaian dengan kriteria yang ditetapkan,
kemudian menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemangku kepentingan.
Metode
Temuan audit berdasarkan pada hasil dari audit terinci diatas. Dimana PT. Pardic Jaya
Chemicals sudah melakukan beberapa aktivitasnya dengan baik, dan masih ada beberapa
aktivitasnya belum dilakukan secara efisien, efektif dan ekonomis, seperti : profit yang
diperoleh belum maksimal, pencapaian target quantity penjualan yang belum terpenuhi,
dan tenaga kerja pemasaran yang terlalu sedikit
memodifikasi yang sudah ada serta implikasi terhadap perkembangan keilmuan di bidang
masing-masing.
Kesimpulan
Audit operasional pada bagian sales and marketing dilakukan oleh bagian quality
dan ISO sebagai koordinator auditor internal, dan kantor akuntan publik sebagai auditor
eksternal. Cakupan audit yang dilakukan tergantung kepada kebutuhan perusahaan dan
hanya bersifat administratif. pada dasarnya, audit operasional yang dilakukan oleh
auditor sudah sesuai dengan SOP yang telah dibuat oleh perusahaan, namun proses audit
yang dilakukan pada bagian sales and marketing tidak dilakukan secara menyeluruh
terhadap kegiatan pemasaran dan penjualan yang dilaksanakan oleh bagian sales and
marketing sehingga tidak tercapainya penilaian terhadap pengukuran efisiensi,
efektivitas dan ekonomisasi kegiatan fungsi pemasaran perusahaan. Berdasarkan hal
Anisatul Khumaeroh: Audit Pemasaran
tersebut dapat dikatakan bahwa tahapan audit pemasaran yang dilakukan oleh auditor
belum sesuai dengan tahapan audit pemasaran yang seharusnya, yaitu yang mencangkup
lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran, sistem pemasran,
produktivitas pemasaran, dan fungsi pemasaran lainnya. Untuk itu, dalam analisis data
peneliti menganalisis pelaksanaan audit secara menyeluruh pada setiap kegiatan
pemasaran yang dilakukan oleh bagian pemasaran dan penjualan perusahaan untuk
mengetahui penyebab ketidaktercapaiannya target quantiy penjualan selama 5 tahun
terakhir.
Daftar Rujukan:
Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing, Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan. Buku II. Jakarta:
Salemba Empat.
_____. 2007. Auditing (Pemerisaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik Jilid I. Jakarta:
Fakultas Ekonomi UI
Arens dan Loebbecke. 2000. Auditing Pendekatan Terpadu. Jakarta: Salemba Empat
Bayanghara, IBK. 2010. Audit Manajemen Sumber Prosedur dan Implementasi. Surabaya:
Salemba Empat.
_____. 2008. Audit Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Mohyi, Achmad. 2012. Teori dan Perilaku Organisasi. Malang: UM Press