Anda di halaman 1dari 15

KH.

AHMAD DAHLAN
&
ORGANISASI MUHAMMADIYAH
Anggota Kelompok
• Agung Wijaya Kusuma (02)
• Andika Hernanda Azhar (04)
• Dewi Hartiah (09)
• Muhammad Amirul Ilham (19)
• Muhammad Thoriq Shihab (22)
• Nurul Fata (26)
• Ratna Fitri Nadhifa (28)
• Rifqi Niswatun Zakiyah (29)
• Rina Aulia Fitrianti (30)
• Rina Fitriyani (31)
• Shofwati (35)
K.H AHMAD DAHLAN
• KH. Ahmad dahlan, lahir di Kauman, Yogyakarta pada
1868 dengan nama Muhammad Darwis. Merupakan
anak ke 4 dari 6 bersaudara,dari Ayah KH. Abu Bakar
dan Ibu Siti Aminah.
• Pada 1889, menikah dengan Siti Walidah dan
menunaikan ibadah haji pada 1890. Pada 1896 ia
diangkat menjadi Khatib Masjid Besar ole kesultanan
Yogyakarta dengn gelar “Khatib Amin”
• Pada 1909, ia bertemu dengan Dr. Wahidin
Sudirihusodo, Pendiri organisasi Budi Utomo, kemudian
bergabung dan mulai belajar berorganisasi.
BERDIRINYA
MUHAMMADIYAH
• Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan
pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H atau bertepatatan
dengan tanggal 18 November 1912. Gerakan ini diberi
nama Muhammadiyah dengan maksud untuk
berpengharapan baik, perjalanan Rasullullah SAW
dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam.
LATAR BELAKANG
• Dilatarbelakangi untuk memperbaharui pemahaman
tentang ke-Islaman di Indonesia yang pada saat itu dianggap
masih bersifat ortodoks (kolot)
• Untuk itu pada tanggal 18 Nopember 1912, KH. Ahmad
Dahlan mendirikan organisasi non politik yang bersifat sosial
dan bergerak dibidang pendidikan yang diberi nama
“Muhammadiyah”, KH. Ahmad Dahlan berkeinginan untuk
mengadakan suatu pembaharuan dalam cara berpikir dan
beramal menurut tuntunan agama Islam yang murni, yaitu
menurut tuntunan seperti yang diajarkan didalam Al-Quran
dan Al-Hadist.
FAKTOR-FAKTOR

Faktor
Internal

Faktor Faktor
Eksternal Subyektif
FAKTOR INTERNAL
• Faktor internal yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah:
• Rusak dan hinanya umat islam dalam bidang sosial, baik dalam
bidang politik, ekonomi, kebudayaan serta keagamaannya.
• Tidak tegak nya hidup dan kehidupan agama islam dalam diri orang
dan masyarakat.
• Tidak bersihnya islam akibat bercampurnya dengan berbagai macam
faham sehingga timbulnya bid ah, syirik.
• Kurang adanya persaudaraan dan persatuan umat islam dalam
membela kepentingan islam.
• Belum selesai dan sempurnya perjuangan para wali dalam
pengembangan agama islam di indonesia.
FAKTOR EKSTERNAL
• Beberapa Faktor External yang juga mendorong berdirinya
Muhammadiyah adalah:
• Adanya pengaruh gerakan reformasi dan purifikasi yang di pelopori
oleh Jamaluddin Al Afghani Muhammad Abduh, serta Muh. Abd.
Wahab.
• Kegiatan-kegiatan kristening politik, yaitu usaha-usaha misi dan
zending yang bermaksud mengkristenkan umat islam Indonesia.
• Adanya penjajahan kolonialis, yang membelenggu umat Islam
Indonesia dan penestrasi kebudayaan barat, sehingga menimbulkan
sikap acuh tak acuh bahkan mencemohkan Islam dari kalangan
pelajar Indonesia,dan akibat-akiabat negatif lainnya.
FAKTOR SUBJEKTIF
• Hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap Al-Quran dalam menelaah,
membahas, meneliti dan mengkaji kandungan isinya.
• Sikap KH. Ahmad Dahlan seperti ini sesungguhnya dalam rangka
melaksanakan firman Allah SWT sebagaimana yang tersimpul dalam surat
An. Nisa ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24, yaitu melakukan taddabur
atau memperhatikan dan mencermati dengan penuh ketelitian terhadap
apa yang tersirat dalam ayat.
• Sikap seperti ini pulalah yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan ketika
menatap surat Ali Imran ayat 104 yang artinya ”Dan hendaklah ada
diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar, merekalah
orang-orang yang beruntung”.
• Memahami seruan diatas, KH. Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk
membangun sebuah perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang
teratur dan rapi, yang tugasnya berkhidmad pada melaksanakan misi
dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar ditengah masyarakat kita.
Tujuan Organisasi
Muhammadiyah
• Memurnikan ajaran Islam sesuai Al-Qur’an dan
Sunnah.
• Mengajak masyarakat untuk memeluk dan
memraktekkan rasa cinta ajaran Islam.
• Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
• Mempergiat usaha dibidang pendidikan dan
pengajaran dengan bernafaskan Islam.
Proses Dakwah
• Muhammadiyah sebelum menjadi sebuah organisasi, mulanya
adalah “Sekolah Muhammadiyah”, yang dididrikan pada 1
Desember 1911, yakni sekolah agama yang tidak
diselenggarakan di surau sebagaimana kebiasaan pada waktu
itu, akan tetapi berlokasi didalam sebuah gedung yang
dimiliki oleh KH. Abu Bakar dengan menggunakan meja dan
kursi, yang mengajarkan ilmu agama dengan cara baru, dan
juga diajarkan ilmu-ilmu umum. Hal ini berbeda dengan cara
menuntut ilmu yang dilakukan di pondok,suray dan
sebagainya.
• Dengan demikian, maka model pendidikan Muhammadiyah
adalah perpaduan (pengintegrasian) antara sistem pendidikan
islam tradisonal (pengajian atau pesantren) dengan
pendidikan formal yang diajarkan di sekolah belanda pada
masa itu.
Sebab-Sebab Berkembangnya
Organisasi Muhammadiyah
• Muhammadiyah merupakan organisasi Islam
yang bergerak diberbagai bidang kehidupan,
baik itu dalam bidang keagamaan maupun dalam
bidang-bidang yang lain, seperti
kemasyarakatan, pendidikan, politik, kesehatan,
dan masih banyak lagi.
• Muhammadiyah menyampaikan dakwahnya
melaui sistem pendidikan yang dipadukan antara
pendidikan agam dan pendidikan umum.
• Muhammadiyah mendapatkan mendapatkan dukungan
dari organisasi Budi Utomo untuk berkembang
menjadi salah satu organisasi Islam di Indonesia.
• Muhammadiyah mulai mengembangkan pendidikan
formal dengan kurikulum dan materi ajar yang lebih
bervariasi.
• Muhammadiyah mendapat dukungan dari Sultan
Hamengkubuwono VIII sebagai organisasi Islam yang
lahir di Yogyakarta dan berkembang diseluruh
nusantara. Dengan dukungan tersebut Muhammadiyah
berkembang secara pesat.
Dasar Perkembangan
Muhammadiyah
• Mengubah masyarakat tradisional khususnya masyarakat
Jawa yang menganggap bahwa ilmu pengetahuan yang
bukan agama itu haram.
• Memurnikan ajaran-ajaran agama sesuai dengan akidahnya,
dan tidak ada campuran dengan tradisi dan kebiasaan
masyrakat tradisional(Jawa).
Kesimpulan...
• Muhammadiyah merupakan suatu organisasi
yang bersifat kooperatif terhadap
pemerintahan Belanda. Muhammadiyah telah
berhasil menjadi organisasi yang besar dengan
segala kiprahnya dalam masyarakat serta
keberanianya mendobrak tradisi-tradisi yang
jumud diantaranya dengan menyelenggarakan
pendidikan agama ala Kolonialisme dan
mampu mengintegrasikan antara ilmu agama
dan ilmu pengetahuan umun dalam suatu
sistem pendidikan yang diterapkan

Anda mungkin juga menyukai