MUHAMMADIYA
H
Dosen Pengampu : Adi Irfan Marjuqi, M.Pd
Kelompok 3 :
• Ineu Nesti (2102277012)
• Melinda (2102277018)
• Rucitha Ziva Surya (2102277031)
Penyebaran agama yang dilakukan oleh Belanda bisa dikatakan cukup pintar
karena dimulai dengan mendekati Kepala adat atau kepala suku di berbagai Nusantara.
Penyebaran ini dilakukan kesetiap masyarakat meskipun masyarakat tersebut sudah
menganut kepercayaan lama
Pada masa kolonial, terdapat kebijakan yang dibuat oleh Belanda yang menghambat tersebarnya perkembangan
agama lain selain Kristen, terutama agama islam, seperti :
01. 02.
Membatasi ibadah haji dengan berbagai aturan
Belanda membuat penduduk pribumi yang
yang beragama islam tidak berontak dibuat pemerintah Belanda,dll.
Akibat dari kebijakan yang dibuat oleh kolonial Belanda dalam bidang sosial dan
keagamaan, terutama agama Islam, memicu kebangkitan islam yang ditandai dengan
bermunculannya pemikiran-pemikiran pembaharuan Islam yang salah satunya
organisa Kemuhammadiyahan.
B. FAKTOR SUBJEKTIF
Pada faktor ini merupakan faktor yang sangat kuat, pada faktor subyektif ini menjadi
penentu atau pendorong berdirinya Muhammadiyah. Faktor subyektif merupakan
faktor dari pendirinya yakni KH.Ahmad Dahlan sendiri. Beliau adalah orang yang
tekun mempelajari ilmu agama dengan memahami isi kandungan dalam Al-Quran
dan Hadist.
Pada saat KH.Ahmad Dahlan membaca dan memahami QS.Ali Imran ayat 104 : “
Dan hendaklah ada diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar, merekalah
orang-orang yang beruntung”. Memahami arti surat diatas membuat hati KH.Ahmad
Dahlan tergetak dan meresa terpanggil untuk membangun sebuah organisasi yang
bertugas malaksanakan misi dakwah di kalangan masyarakat kita
C. PROFIL KH.AHMAD
DAHLAN
Nama : K.H. Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis
Lahir : Kauman, Yogyakarta ( 1 Agustus 1868 M )
Wafat : Karangkajen, Yogyakarta ( 23 Februari 1923)
Istri : - Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan)
- Nyai Abdullah
- Nyai Rum
- Nyai Aisyah
- Nyai Yasin
Anak : 1. Djohanah 5. Siti Aisyah
2. Siradj Dahlan 6. Siti Zaharah
3. Siti Busyro 7. Dandanah
4. Irfan Dahlan
Orang tua : - Ayah (H. Abu Bakar)
- Ibu ( Siti Aminah)
Organisasi : Muhammadiyah
Dikenal : - Pendiri Muhammadiyah
- Pahlawan Nasional
Selanjutnyaa…
K.H. Ahmad Dahlan merupakan anak Ke-4 dari 7 bersaudara yang semua Perempuan, kecuali
adik bungsunya. Ia termasuk keturunan Ke-12 dari Maulana Malik Ibrahim, Seseorang yang
terkenal diantara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.
K.H. Ahmad Dahlan sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khotib yang juga
guru dari pendiri NU ( K.H Hasyim Asyari ). Pada tahun 1909 ia masuk ke Boedi Oetomo sebuah
organisasi yang melahirkan banyak tokoh Nasionalisme. Kemudian, KH. Ahmad Dahlan
mendirikan organisasi yang Bernama “Muhammadiyah” pada 18 November 1912.
Selain mengubah system Pendidikan Indonesia menjadi system Pendidikan modern, KH.Ahmad
Dahlan juga memperbaiki system keagamaan umat bangsa.
Karena masyarakat Indonesia masih mengaitkan keagamaan mereka dengan adat istiadat yang
berlaku di daerah setempatnya. Praktek keagaman yang diwarnai unsur Takhayul, Bid’ah, dan kufarat
akibat pengaruh kepercayaan Hindu Budha yang dianut masyrakat pribumi sebelum islam datang. Oleh
sebab itu, KH.Ahmad Dahlan berupaya untuk melakukan pemurnian ajaran Islam dari ritual-ritual yang
berbau syirik dan murtad.
c. Pemikiran Sosial Kemasyarakatan
Menurut KH.Ahmad Dahlan, seseorang tidak hanya cukup menjadi
pribadi baik bagi dirinya, melainkan ia juga harus baik untuk masyarakat
sekitarnya. Menurut KH.Ahmad Dahlan sangat penting amaliah dalam
menjalani kewajiban sebagai hamba Allah. Melayani kaum miskin, anak yatim
piatu merupakan panggilan keagamaan sebagai rasa konsistensi sebagai umat
beragama.
KH.Ahmad Dahlan merupakan pribadi yang mempunyai rasa sosial
tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan dirinya yang mendirikan layanan sosial
dan Kesehatan yang dilembagakan melalui penolong kesengsaraan Oemoem
(PKO).
KESIMPULAN
Muhammadiyah adalah organisasi yang melakukan pembaharuan
islam di Nusantara yang dimulai pada abad ke-20. Muhammadiyah sering
kali disebut dengan Gerakan modern, dimana organisasi ini banyak
mengeluarkan pemikiran-pemikiran yang berbeda, tetapi tetap berpedoman
pada Al-Quran dan Hadist. KH.Ahmad Dahlan merupakan pelopor
terbentuknya organisasi Muhammadiyah ini. Tidak mudah baginya untuk
menyebarkan ajaran ini, banyak penolakan-penolakan dari tokoh masyarakat
pribumi. Hal ini terjadi akibat keterbelakangan masyarakat pribumi yang
masih mengikuti adat istiadat, ditambah dengan tekanan kolonial Belanda.
Maka sebab itu ajaran islam sulit diterima.
Akan tetapi, ia tidak pantang mundur ia terus berupaya menciptakan
pembaharuan ajaran islam sesuai dengan syariatnya. Sampai dimana ia
diterima dan menjadi keorganisasian Kemuhammadiyahan yang berkembang
luas sampai saat ini. Dan terciptanya masyarakat islam yang sebenar
benarnya.
THANKS!!!