Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULAN
1.1 Deskripsi Produk

Perancangan pabrik vinil klorida dari etilen dan klorin akan menghasilkan produk
utama berupa vinil klorida dan produk samping berupa hidrogen Klorida.

1.1.1 Vinil Klorida

Vinil klorida atau kloroetilen merupakan bentuk monomer intermediet untuk produksi
polivinil klorida (Polyvinyl Chloride/ PVC). Vinil klorida merupakan senyawa organik yang
memiliki rumus molekul C2H3Cl. Vinil klorida termasuk ke dalam golongan senyawa
hidrokarbon terklorinasi. Senyawa ini tidak berwarna, berbentuk gas pada suhu ruang dan
mudah terbakar. Selain itu, vinil klorida memiliki bau manis yang ringan dan dapat
menghasilkan asap beracun ketika dipanaskan. Vinil khlorida dalam fasa cairan ditemukan
pada kondisi tekanan tinggi dan temperatur rendah.
Vinil klorida umumnya diproduksi sebagai bahan baku pembuatan polimer terutama
polivinyl chloride (PVC). PVC memiliki kegunaan yang beragam, diantaranya sebagai bahan
pembentuk bermacam-macam produk plastik, termasuk pipa, kawat, kabel coating, dan
berbagai bahan kemasan, lapisan pelindung, serta lapisan perekat. Kegunaan lain dari PVC
adalah untuk bahan funitur, jok mobil, penutup dinding, peralatan rumah tangga, dan suku
cadang otomotif. Dari bermacam kegunaan tersebut, tidak heran jika kebutuhan PVC
semakin bertambah sehingga kebutuhan vinil klorida juga terus meningkat.

1.1.2 Asam Klorida

Asam klorida sebagai produk samping dapat dimanfaatkan sebagai produk obat-
obatan dan makanan, proses pengolahan air minum, hingga aplikasi yang lebih umum seperti
proses pembersihan logam (metal pickling), regenerasi resin penukar ion, sebagai bahan baku
produksi berbagai zat organik maupun anorganik, pengontrol pH dan proses netralisasi uap
industri.

Asam klorida (HCl) sebagi produk samping dihasilkan pada reactor pirolisi yang
beroperasi pada suhu 500oC dan tekanan 26 atm untuk mempercepat laju reaksi. Pada
pirolisis ini, hanya 65% dikloroetana yang dikonversikan ke vinil Klorida dengan hasil
samping asam klorida (HCl).
1.2 Deskripsi Proses Terpilih

Vinil klorida dari etilen dan klorin dapat diproleh dari proses klorinasi langsung.
Proses klorinasi langsung ini sederhana dan konversi produk yang didapatkan lebih tinggi
daripada proses lainnya.Klorinasi langsung merupakan reaksi katalitik homogen antara etilen
dan klorin untuk membentuk etilen klorida (EDC). Etilen dan klorin masuk ke reactor
klorinasi yang beroperasi pada suhu 90oC dan tekanan 1,5 atam. Reaksi ini menggunakan
katalis FeCl3 dan tergolong ke dalam reaksi eksotermik. Adapun persamaan reaksinya adalah
sebagai berikut:

C2H4 + Cl2  C2H4Cl2

C2H4Cl2  C2H3Cl + HCl

FeCl3 merupakan katalis yang sangat selektif dan efisien untuk reaksi ini dan banyak
digunakan secara komersial. Setelah etilen diklorida didapat dari reaksi klorinasi langsung
tersebut maka selanjutnya perlu dilakukan proses perengkahan atau pirolisis EDC agar
didapat produk vinil klorida. Dikloroetana hasil reactor klorinasi masuk ke reactor pirolisis
berupa gas yang beroperasi pada suhu 500oC dan tekanan 26 atm. Pada pirolisis ini 65%
dikloroetana yang dikonversikan ke vinil Klorida dengan hasil samping asam klorida (HCl).

Keluaran bahan kimia dari reaktor pirolisis yaitu aliran produk vinil klorida, aliran
umpan samping HCl, dan aliran umpan recycle 1,2 dichloroethane. Proses separasi yang
digunakan untuk memisahkan campuran ketiga bahan ini adalah destilasi. Rancangan proses
separasi dalam diagram alir menggunakan dua menara destilasi yang disusun secara seri.
Proses destilasi dipilih karena ketiga bahan kimia memiliki perbedaan volatilitas yang cukup
jauh.

pabrik vinil klorida ini sangat bepotensi untuk dikembangkan untuk menutupi
kebutuhan impor di Indonesia. Diharapkan pendirian pabrik vinil klorida ini dapat memenuhi
kebutuhan vinil klorida di dalam negeri serta dapat menambah daya saing Indonesia dalam
bidang industri kimia, serta untuk membuka peluang lapangan kerja untuk masyarakat
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai