Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EKONOMI TEKNIK

Disusun Oleh:
Arum Hanneizar 1907156170
Boy Oktavianus Hutagalung 1707113888
Fadhilah Apriani Siregar 1807111336
Oppi Mabela 1807110819

Teknik Kimia S1 A

Dosen Pengampu:
Prof. Edy Saputra, ST., MT., PhD
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas mata kuliah Ekonomi Teknik. Disamping itu, kami mengucapkan
banyak terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu selama pembuatan
makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. kami harap kritik dan saran terhadap makalah ini
agar kedepannya dapat diperbaiki. Karena kami sadar, makalah ini banyak
terdapat kekurangan.

Pekanbaru, 23 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Metode Perkiraan Investasi Modal...............................................................2

B. Estimasi Pendapatan.....................................................................................7

BAB III....................................................................................................................8

PENUTUP................................................................................................................8

A. Kesimpulan...................................................................................................8

B. Saran..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi kelayakan teknis dan ekonomis merupakan hal yang sangat penting
dalam menentukan biaya pembangunan pabrik kimia. Hasil studi tersebut dapat
digunakan oleh manajemen untuk memutuskan apakah akan melanjutkan atau
menghentikan suatu proyek. Hasil studi juga dapat digunakan untuk
mengalokasikan sumber daya anggaran. Seiring kemajuan desain, akurasi estimasi
biaya meningkat.
Pada tahap desain akhir proyek, semua item dari pabrik yang diusulkan
ditentukan secara rinci. Hal ini dimungkinkan untuk mulai mengambil kutipan
biaya dari manufaktur peralatan yang dibutuhkan. Namun, kembali pada tahap
desain awal, hanya spesifikasi umum yang ditentukan, dan biaya modal harus
diperkirakan dengan menggunakan metode lain.
Ada beberapa metode untuk memperkirakan biaya modal. Salah satu
caranya adalah dengan menggunakan faktor biaya peralatan utama. Sangat
penting untuk mengetahui cara menggunakan metode ini dalam berbagai cara
tahapan desain proyek. Estimasi biaya yang akurat pada tahap awal proyek dapat
memberikan detail yang perlu diketahui dalam memutuskan apakah akan
melanjutkan proyek atau menolak proyek karena tidak layak. Hal ini dapat
mencegah proyek yang tidak ekonomis untuk dilanjutkan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa saja metode untuk memperkirakan Capital investment?
2. Bagaimana estimasi pendapatan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode Perkiraan Investasi Modal


Berbagai metode dapat digunakan untuk memperkirakan investasi modal.
Pilihan salah satu metode tergantung pada jumlah informasi rinci yang tersedia
dan akurasi yang diinginkan. Tujuh metode diuraikan dalam bab ini, dengan
masing-masing metode membutuhkan informasi yang semakin kurang rinci dan
waktu persiapan yang lebih sedikit. Akibatnya, tingkat akurasi menurun dengan
setiap metode yang berhasil.
Ada beberapa cara untuk menaksir capital investment, dimana untuk
memilihnya tergantung pada data yang tersedia, dan tingkatan ketelitian.
Hasil penaksiran bisa tinggi sekali atau rendah sekali, dimana ketelitian bisa
mencapai kurang lebih 5% untuk data yang lengkap dan 30% untuk data yang
kurang sekali. Ketelitian juga bisa dipengaruhi oleh organisasi yang ada. Cara

penaksiran capital investment tersebut sebagai berikut:

1. Metode A: Estimasi Item Terperinci


Pada cara ini diperlukan penentuan yang seksama setiap komponen biaya
dan peralatan proses yang didesain dan ditabelkan, dimana komponen biaya
tersebut antara lain:
 Pembelian alat, misalnya: reactor, heat exchanger, pompa, dryer
dan lainnya
 Ongkos pengankutan alat sampai plant-site

 Pemasangan alat termasuk isolasi dan instrumentasi

 Perpipaan yang meliputi: pipa, elbow dan lain-lainnya

 Perlistrikan

 Pertanahan

 Fasilitas service, perbaikan pekarangan dan lainnya

Kebutuhan peralatan dan bahan ditentukan dari gambar dan spesifikasi yang
telah selesai dan diberi harga baik dari data biaya saat ini atau lebih disukai dari

2
penawaran yang disampaikan oleh perusahaan. Perkiraan biaya pemasangan
ditentukan dari tarif tenaga kerja yang akurat, efisiensi, dan perhitungan jam kerja
karyawan. Perkiraan yang akurat dari jam kerja karyawan, pengawasan lapangan,
dan biaya lapangan harus dirinci dengan cara yang sama. Survei lokasi yang
lengkap dan data tanah harus tersedia untuk meminimalkan kesalahan dalam
pengembangan lokasi dan estimasi biaya konstruksi. Sebenarnya, dalam jenis
perkiraan ini, upaya dilakukan untuk memperkuat perkiraan sebanyak mungkin
dengan mendapatkan penawaran harga dari vendor dan pemasok.

2. Metode B: Estimasi Biaya Unit


Metode biaya unit menghasilkan akurasi estimasi yang baik untuk investasi
modal tetap asalkan catatan akurat telah disimpan dari pengalaman biaya
sebelumnya. Metode ini, yang sering digunakan untuk menyiapkan perkiraan
definitif dan awal, juga memerlukan perkiraan terperinci dari harga pembelian
yang diperoleh baik dari kutipan atau catatan biaya yang dikoreksi indeks dan data
yang dipublikasikan.
Tenaga kerja pemasangan peralatan dievaluasi sebagai sebagian kecil dari
biaya peralatan yang dikirimkan. Biaya untuk beton, baja, pipa, sistem kelistrikan,
instrumentasi, insulasi, dll. diperoleh dengan lepas landas dari gambar dan
menerapkan biaya per unit untuk bahan dan kebutuhan tenaga kerja. Biaya satuan
juga diterapkan pada jam kerja karyawan teknik, jumlah gambar, dan spesifikasi.
Faktor untuk biaya konstruksi, biaya kontraktor, dan kontinjensi diperkirakan dari
proyek yang diselesaikan sebelumnya dan digunakan untuk menyelesaikan jenis
perkiraan ini. Untuk biaya kontraktor tidak diambil dari harga alat, tetapi
berdasarkan persentase terhadap direct plant cost atau pengeluaran langsung
untuk mendirikan pabrik sehingga pabrik siap beroperasi.

di mana Cn adalah investasi modal baru, E biaya peralatan yang dibeli yang
dikirim, EL biaya tenaga kerja peralatan yang dikirim, fx biaya unit material
spesifik, Mx kuantitas material spesifik dalam unit yang kompatibel, fy biaya unit
tenaga kerja material spesifik per karyawan- jam, M’L jam kerja karyawan untuk

i
bahan tertentu, fe biaya unit untuk teknik, He jam karyawan teknik, fd biaya unit
per gambar atau spesifikasi, dn jumlah gambar atau spesifikasi, dan fF konstruksi
atau faktor biaya lapangan (selalu lebih besar dari 1). Bergantung pada detail yang

disertakan, perkiraan biaya unit harus memberikan akurasi ±10 hingga 20 persen.

3. Metode C: Persentase Pengiriman-Peralatan

Biaya Metode ini untuk memperkirakan modal tetap dan total investasi
modal memerlukan penentuan biaya peralatan yang dikirimkan. Item lain yang
termasuk dalam total biaya pabrik langsung kemudian diestimasi sebagai
persentase dari biaya peralatan yang dikirimkan. Komponen tambahan dari
investasi modal didasarkan pada persentase rata-rata dari total biaya pabrik
langsung, total biaya pabrik langsung dan tidak langsung, atau total investasi
modal.

4
Pengguna harus menyediakan total biaya peralatan yang dibeli untuk item
peralatan utama, sebagaimana ditentukan dari keseimbangan material dan energi
serta karakteristik pengoperasian peralatan.
4. Metode D: Faktor Lang untuk Perkiraan Penanaman Modal
Teknik ini, awalnya diusulkan oleh Lang dan cukup sering digunakan untuk
memperoleh perkiraan biaya urutan besarnya, mengakui bahwa biaya pabrik
proses dapat diperoleh dengan mengalikan biaya peralatan dengan beberapa faktor
untuk mendekati investasi modal tetap atau total. Faktor-faktor ini bervariasi
tergantung pada jenis pabrik proses yang dipertimbangkan.

Nilai-nilai ini dapat digunakan sebagai faktor Lang untuk memperkirakan


investasi modal tetap atau total investasi modal. Akurasi yang lebih besar dari
perkiraan investasi modal dapat dicapai dalam metode ini dengan menggunakan
tidak hanya satu tetapi beberapa faktor. Salah satu pendekatan adalah dengan
menggunakan faktor yang berbeda untuk berbagai jenis peralatan. Pendekatan lain
adalah dengan menggunakan faktor-faktor terpisah untuk pemasangan peralatan,
pondasi, utilitas, perpipaan, dll., atau bahkan untuk membagi setiap item biaya
menjadi faktor matei rat dan tenaga kerja.

5. Metode E: Faktor Daya yang Diterapkan pada Pembangkit/Rasio

Kapasitas Metode ini untuk studi atau estimasi urutan besarnya


menghubungkan investasi modal tetap dari pabrik proses baru dengan investasi
modal tetap dari pabrik serupa yang dibangun sebelumnya dengan rasio daya

i
eksponensial. Penaksiran cara ini biasanya untuk menaksir fixed capital
investment, apabila fixed capital investment pada pabrik yang sama jenisnya
tetapi berbeda kapasitasnya. Besar fixed capital investment untuk pabrik baru
dapat dihitung menggunakan persamaan seperti yang terlihat pada persamaan

Harga n = 0,7 yang merupakan angka umum digunakan, dimana harga n


sebenarnya sangat tergantung dari: kekomplekan dan kekhususan pabrik yang
dipengaruhi oleh tekanan, dan suhu operasi. Harga n bisa diambil antara 0,3 – 0,5
atau 0.8 – 1,0. Sebagai acuan saja, apabila suatu pabrik menggunakan multiple
unit untuk meninggikan kapasitas maka harga n = 0,8 – 1,0 dan untuk pabrik
kapasitas rendah digunakan harga n = 0,3 – 0,5.

6. Metode F: Biaya Investasi per Unit Kapasitas

Didalam banyak literature data besar fixed capital investment berdasarkan


kapasitas produksi sudah banyak dikemukakan. Walaupun besar fixed capital
investment sangat tergantung dari kapasitas produksi, namun penaksiran besarnya
fixed capital investment bisa dihitung berdasarkan persamaan yang terlihat pada
persamaan

¿ capital investment pabrik baru


= unit investment
kapasitas produksi

7. Metode G: Turn Over Ratio

Rasio Perputaran Metode evaluasi cepat yang cocok untuk perkiraan


urutan besarnya dikenal sebagai metode Turn Over Ratio. Rasio omset
didefinisikan sebagai rasio penjualan tahunan kotor terhadap investasi modal
tetap.

Turn total penjualan kotor pertahun


=
Ratio ¿ capital investment

Di mana produk dari tingkat produksi tahunan dan harga jual rata-rata
komoditas adalah angka penjualan kotor tahunan. Turn Over Ratio hingga 4
diperoleh untuk beberapa perusahaan bisnis sementara beberapa lainnya serendah
0,2. Untuk industri kimia, sebagai gambaran yang sangat kasar, rasionya dapat

6
diperkirakan sebagai 0,5.

B. Estimasi Pendapatan
Pendapatan yang dihasilkan oleh operasi pabrik jelas sangat penting.
Pendapatan berasal dari penjualan produk atau produk yang dihasilkan oleh
pabrik. Total pendapatan tahunan dari penjualan produk adalah jumlah dari harga
satuan setiap produk dikalikan dengan tingkat penjualannya.

Sebuah pabrik dirancang untuk tingkat produksi tertentu dari produk


utama. Tingkat produksi produk lain (produk sampingan) ditentukan secara
bergantian oleh kimia dan karakteristik operasi dari proses tersebut. Neraca massa
untuk proses menetapkan laju aliran produk sampingan.

Dalam melakukan analisis ekonomi dari suatu proses, insinyur harus


menetapkan tingkat produksi, sebagai fraksi atau persentase dari kapasitas desain,
untuk setiap tahun operasi proses. Biasanya dalam studi ekonomi awal
menggunakan 50 persen untuk tahun pertama operasi karena, selama periode start-
up, tingkat produksi sangat rendah, panjang periode start-up tidak pasti, dan waktu
tahun untuk awal start-up tidak diketahui. Setelah tahun pertama, biasanya
menggunakan kapasitas tahunan desain pabrik sebagai tingkat produksi dan
penjualan untuk setiap tahun berikutnya. Hal ini didasarkan pada praktik penilaian
kapasitas tahunan pabrik kimia sebagai produksi tahunan aktual, dengan
penyisihan waktu henti.
Harga produk paling baik ditentukan dengan studi pasar. Untuk produk
yang sudah mapan, informasi harga tersedia di sumber seperti Chemical Market
Reporter. Sumber pendapatan lain dapat mencakup penjualan peralatan usang,
pemulihan modal kerja, dan penjualan barang modal lainnya. Pendapatan dari
peristiwa satu kali tersebut dimasukkan pada saat diharapkan terjadi. Tetapi
pendapatan karena penjualan produk terjadi secara teratur, dan kurang lebih terus
menerus, sepanjang umur operasi produk.

i
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berbagai metode dapat digunakan untuk memperkirakan investasi modal.
Ada beberapa cara untuk menaksir capital investment, dimana untuk memilihnya
tergantung pada data yang tersedia, dan tingkatan ketelitian. Ketelitian juga
bisa dipengaruhi oleh organisasi yang ada. Cara penaksiran capital investment
tersebut sebagai berikut: metode A: Estimasi Item Terperinci, metode B:
Estimasi Biaya Unit, metode C: Persentase Pengiriman Peralatan, metode D:
Faktor Lang untuk perkiraan Penanaman Modal, metode E: Faktor Daya yang
Diterapkan pada Pembangkit/ Rasio, metode F: Biaya Investasi per Unit
Kapasitas, metode G: Turn Over Ratio.
Estimasi pendapatan, pendapatan yang dihasilkan oleh operasi pabrik jelas
sangat penting. Pendapatan berasal dari penjualan produk atau produk yang
dihasilkan oleh pabrik. Total pendapatan tahunan dari penjualan produk adalah
jumlah dari harga satuan setiap produk dikalikan dengan tingkat penjualannya.
Biasanya dalam studi ekonomi awal menggunakan 50 persen untuk tahun
pertama operasi karena, selama periode start-up, tingkat produksi sangat rendah,
panjang periode start-up tidak pasti, dan waktu tahun untuk awal start-up tidak
diketahui.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun banyak kekurangan dan
kesalahan, jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran mengenai makalah yang telah disusun seperti di atas. Semoga makalah
diatas dapat bermanfaat bagi pembaca.

8
i
DAFTAR PUSTAKA

Max S. Peters. Klaus D. Timmerhaus. & Ronald E. West. Plant Design and
Economics for Chemical Engineers Fifth Edition. University of Colorado
Sari, N. (2011). Ekonomi Teknik. Yayasan Humaniora. Surabaya, 96

10

Anda mungkin juga menyukai