Anda di halaman 1dari 32

Methods for estimating capital

investment
KELOMPOK 4
Rafael Khanza Putra 2007113919
Fiolla Aprilisty 2007113913
2007113914
Silvinia
Table of contents
METHOD E POWER FACTOR

05
APPLIED TO PLANT-CAPACITY
01 METHOD A DETAILED-
ITEM ESTIMATE
RATIO

02 METHOD B UNIT-COST
ESTIMATE
06 METHOD F INVESTMENT COST
PER UNIT OF CAPACITY
METHOD C PERCENTAGE OF

03 DELIVERED-EQUIPMENT
COST 07 METHOD G TUROVER RATIOS

04 METHOD D “LANG” FACTORS FOR


APPROXIMATION OF CAPITAL
INVEST
01 Detailed Item Estimate
Detailed-item estimate adalah suatu jenis estimasi biaya yang sangat terperinci dan spesifik. Ini
adalah metode estimasi yang digunakan untuk menghitung biaya proyek atau investasi dengan
mengidentifikasi dan menguraikan setiap elemen atau item biaya secara terperinci. Tujuan utama
dari detailed-item estimate adalah untuk menyediakan gambaran yang sangat rinci dan akurat
tentang semua komponen biaya yang terkait dengan suatu proyek.
Dalam detailed-item estimate, setiap komponen atau item biaya dipisahkan dan dihitung secara
terpisah. Ini mencakup biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya overhead, biaya
administrasi, pajak, dan segala hal lain yang dapat memengaruhi biaya total proyek
Keuntungan dari detailed-item estimate adalah bahwa itu memberikan gambaran yang sangat rinci
dan akurat tentang biaya proyek, yang memungkinkan pengambil keputusan untuk memiliki
pemahaman yang lebih baik tentang alokasi anggaran dan risiko yang terlibat.
02 Unit Cost Estimate
Unit Cost Estimate adalah metode estimasi biaya yang digunakan untuk menghitung biaya
suatu proyek atau produk dengan membagi total biaya oleh jumlah unit atau satuan tertentu.
Pendekatan ini sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk proyek konstruksi,
manufaktur, dan layanan. Unit dalam Unit Cost Estimate bisa berupa apapun, seperti satuan
produk, meter persegi area konstruksi, jam kerja, atau bahkan satuan pengukuran yang sesuai
dengan jenis proyek yang sedang dikerjakan.

Cara kerja Unit Cost Estimate adalah dengan mengidentifikasi seluruh biaya yang terkait
dengan suatu proyek atau produk, seperti biaya bahan, tenaga kerja, peralatan, overhead, dan
biaya lainnya. Kemudian, total biaya ini dibagi dengan jumlah unit atau satuan yang relevan.
Hasil dari perhitungan ini adalah biaya per unit atau biaya per satuan.
02 Unit Cost Estimate
02 Unit Cost Estimate
Unit Cost Estimate berguna dalam berbagai konteks, antara lain:
• Konstruksi: Dalam proyek konstruksi, Unit Cost Estimate dapat digunakan untuk
menghitung biaya per meter persegi bangunan, biaya per meter jalan, atau biaya per unit
struktur tertentu seperti pondasi atau dinding.
• Manufaktur: Dalam manufaktur, Unit Cost Estimate digunakan untuk menghitung biaya
produksi per unit produk. Ini membantu perusahaan menentukan harga jual yang sesuai dan
mengelola biaya produksi.
• Layanan: Dalam layanan profesional, seperti konsultasi atau perawatan, Unit Cost Estimate
dapat digunakan untuk menilai biaya per jam kerja atau biaya per klien.
• Penawaran dan Pengadaan: Unit Cost Estimate sering digunakan dalam proses pengadaan
dan penawaran. Pihak yang mengajukan penawaran menghitung biaya per unit atau satuan
untuk menentukan harga penawaran yang kompetitif.
03 METHOD C PERCENTAGE OF DELIVERED-
EQUIPMENT COST
• Metode ini untuk memperkirakan investasi modal tetap atau total membutuhkan penentuan
biaya peralatan yang diserahkan
• Semua biaya langsung dan tidak langsung diperkirakan sebagai persentase dari nilai ini
• Metode ini memberikan akurasi ± 20-30%

𝐶 𝑛= [ Σ 𝐸 + Σ ( 𝑓 1 𝐸+𝑓 2 𝐸+ 𝑓 3 𝐸 ] + …) ( 𝑓] 1 )
Dimana
𝑓_1, 𝑓_2,…. = faktor pengali untuk perpipaan, kelistrikan, instrumentasi, dll
𝑓_1= faktor biaya tidak langsung selalu lebih besar dari 1.
“Perlu dicatat bahwa faktor-faktor ini harus digunakan hanya untuk item pabrik
utama yang lengkap dan berfungsi untuk mengoreksi dari kasus dasar ke
kondisi yang ditunjukkan berdasarkan tekanan atau suhu ekstrem yang
mungkin terlibat atau bahan konstruksi khusus yang mungkin diperlukan.
Untuk kasus peralatan kecil atau tunggal yang sepenuhnya didedikasikan untuk
kondisi ekstrem, faktor yang diberikan dalam tabel ini mungkin terlalu rendah
dan faktor atau metode yang diberikan di bagian lain dari buku ini harus
digunakan”
Kelebihan
Metode ini memiliki beberapa keunggulan. Pertama, metode ini relatif
sederhana dan mudah dipahami. Ini dapat digunakan ketika proyek memiliki
fokus utama pada peralatan atau fasilitas tertentu, seperti proyek pembangunan
pabrik atau pengadaan mesin produksi. Selain itu, metode ini memungkinkan
untuk perhitungan cepat dan mudah pada tahap awal perencanaan proyek.
Namun, penting untuk memahami bahwa keakuratan metode estimasi ini
terdapat pada estimasi biaya peralatan atau fasilitas yang akan diperoleh.
Kesalahan dalam estimasi biaya peralatan dapat mengakibatkan kesalahan
signifikan dalam perkiraan biaya proyek keseluruhan. Oleh karena itu, penting
untuk memeriksa dan memvalidasi harga peralatan yang akan digunakan
dengan hati-hati.
Contoh Soal
Tentukan estimasi investasi modal terikat untuk pabrik proses yang dijelaskan dalam
Contoh 1 jika biaya peralatan yang diserahkan adalah $100.000.
Jawab:
Gunakan faktor rasio yang dijelaskan pada Tabel 17
04 METHOD D “LANG” FACTORS FOR APPROXIMATION
OF CAPITAL INVESTMENT
• Metode ini mengacu pada penggunaan faktor-faktor koreksi atau faktor perbandingan untuk memperkirakan
biaya investasi total suatu proyek berdasarkan biaya sejenis dari proyek-proyek sebelumnya yang serupa

• Metode yang ditemukan oleh Lang pada tahun 1948 merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk
estimasi biaya kapital dengan tipe study estimate, perhitungan secara matematis sebagai berikut :

 Kp : faktor pengali Lang


 PCE : purchase cost of equipment (Biaya pembelian peralatan)
Faktor-faktor untuk memperkirakan investasi modal tetap atau total investasi modal
diberikan pada Tabel 18
Prinsip dasar dari Metode Faktor Lang adalah bahwa biaya investasi suatu
proyek akan berkorelasi dengan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi
skala, lokasi, dan kompleksitas proyek tersebut. Faktor-faktor ini bervariasi
tergantung pada jenis pabrik proses yang dipertimbangkan. Persentase yang
diberikan pada Tabel 17 merupakan perkiraan kasar yang berlaku untuk jenis
pabrik proses yang ditunjukkan. Oleh karena itu, nilai-nilai ini dapat
digabungkan untuk menghasilkan faktor perkalian Lang yang dapat
digunakan untuk memperkirakan total biaya pabrik langsung, investasi modal
tetap, atau total investasi modal. Faktor-faktor untuk memperkirakan investasi
modal tetap atau total investasi modal diberikan pada Tabel 18.
Karena tabel tidak cocok untuk perhitungan komputer, maka
lebih baik menggabungkan faktor-faktor yang terpisah ke dalam
persamaan yang serupa dengan yang diusulkan oleh Hirsch dan
Glazier+

dimana ketiga faktor biaya instalasi, ditentukan oleh tiga persamaan


berikut:
05 Method E Power Factor Applied To Plant-Capacity Ratio

Metode ini digunakan untuk mempelajari atau mengestimasi urutan besaran


dengan mengaitkan investasi modal tetap pada pabrik proses baru dengan
investasi modal tetap pada pabrik serupa yang telah dibangun sebelumnya
melalui penggunaan rasio daya eksponensial.
Dirumuskan sebagai berikut:

investasi modal tetap pada fasilitas


yang sudah ada (C) dikalikan dengan
nilai rasio (R). Rasio ini didefinisikan
Capital-cost data for processing plants (1990)
Pendekatan yang lebih dekat untuk
hubungan ini yang melibatkan biaya
langsung dan biaya pabrik tidak
langsung telah sebagai berikut:

Faktor indeks biaya (f) terkait


dengan biaya instalasi awal. 'D'
Relative labor rate and productivity indexes in the chemical and allied
Products industries for the united states (1989)
Untuk menghitung investasi modal tetap yang dibutuhkan untuk pabrik single-process yang identik di
lokasi baru dengan kapasitas yang berbeda, serta jumlah unit proses yang sama, hubungan berikut telah terbukti
memberikan hasil yang akurat:

Keterangan:
= Indeks biaya peralatan saat ini relatif terhadap biaya pembelian
= Indeks biaya material saat ini relatif terhadap biaya material
M = Biaya material
= Indeks biaya tenaga kerja saat ini di lokasi baru relatif terhadap E L, dan ML di lokasi lama

= Indeks efisiensi tenaga kerja di lokasi baru relatif terhadap E L dan ML di lokasi lama lokasi lama
= Biaya tenaga kerja peralatan yang dibeli
= Jam kerja karyawan untuk material tertentu
= Biaya tenaga kerja material tertentu per jam kerja karyawan
C = Investasi modal awal
Perkiraan yang lebih akurat dengan metode ini diperoleh dengan membagi pabrik pengolahan menjadi berbagai
unit proses, seperti unit distilasi minyak mentah, reformer, unit alkilasi, dll., dan menerapkan data terbaik yang
tersedia dari unit proses yang telah dipasang sebelumnya secara terpisah untuk setiap subdivisi. Tabel 19
mencantumkan beberapa data biaya-kapasitas unit proses yang umum dan eksponen yang berguna untuk
membuat jenis estimasi ini
Example 1

Estimating relative costs of construction labor as a function of geographical area. If a given


chemical process plant is erected near Dallas (Southwest area) with a construction labor cost of
$100,000 what would be the construction labor cost of an identical plant if it were to be erected at
the same time near Los Angeles (Pacific Coast Area) for the time when the factors given in Table 3
apply?

Tingkat tenaga kerja rata-rata rate-Southwest 0,88 dari Tabel 2.5


Tingkat tenaga kerja rata-rata rate-Pacific Coast 1,22 dari Tabel 2.5

Relative productivity factor-Southwest 1.04 from Table 3


Relative productivity factor-Pacific Coast 0.89 from Table 3

Construction labor cost of Southwest to Pacific Coast = (1.3864)/(0.8558) = 1.620 Construction


labor cost at Los Angeles = (1.620X$100,000) = $162,000
Example 1

Tingkat tenaga kerja rata-rata rate-Southwest 0,88 dari Tabel 2.5


Tingkat tenaga kerja rata-rata rate-Pacific Coast 1,22 dari Tabel 2.5

Relative productivity factor-Southwest 1.04 from Table 3


Relative productivity factor-Pacific Coast 0.89 from Table 3

Construction labor cost of Southwest to Pacific Coast = (1.3864)/(0.8558) = 1.620 Construction


labor cost at Los Angeles = (1.620X$100,000) = $162,000
Example 2

Estimation of fixed-capital investment with power factor applied to plant-capacity ratio. If the
process plant, described in Example 1, was erected in the Dallas area for a fixed-capital investment
of $436,000 in 1975, determine what the estimated fixed-capital investment would have been in
1980 for a similar process plant located near Los Angeles with twice the process capacity but with
an equal number of process units? Use the power-factor method to evaluate the new fixed-capital
investment and assume the factors given in‘Table 20 apply
Example 2
The fixed-capital investment is

833507.6
Jika menggunakan 0.7 power factor
893331.3
Jika menggunakan persamaan 2, 0.7 power factor, Marshall and Swift all-industry index pada tabel 3 yang ada
dibuku halaman 163, nilai D dan I di peroleh pada example 1 dan relative labor and productivity indexes
pada tabel 2.5, maka fixed-capital investment adalah
06 Method F Investment Cost Per Unit Of Capacity

sebagaimana tercantum di Tabel 2. Meskipun nilai-nilai ini bervariasi berdasarkan kapasitas


individu pabrik, kita dapat menentukan biaya investasi per unit yang berlaku untuk kondisi rata-
rata. Dengan menggunakan perkiraan tersebut, kita dapat menghitung perkiraan besaran investasi
modal tetap untuk suatu proses tertentu dengan mengalikan biaya investasi per unit kapasitas yang
sesuai dengan kapasitas produksi tahunan dari pabrik yang diajukan. Koreksi yang diperlukan
untuk mengakomodasi perubahan biaya seiring berjalannya waktu dapat dilakukan dengan
menggunakan indeks biaya.
07 Turn Over Ratios

Rasio perputaran (Turnover Ratios) adalah metrik atau indikator keuangan yang digunakan untuk
mengukur efisiensi dan produktivitas penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan pendapatan
atau penjualan. Rasio perputaran adalah alat penting dalam analisis keuangan yang membantu
memahami sejauh mana perusahaan dapat mengelola dan memanfaatkan asetnya untuk
menghasilkan pendapatan atau keuntungan.
—THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai