a. PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah
dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan
aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap
unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
b. Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat, terlama
serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu
pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu
proyek.
c. Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu maka
biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat biaya.
e. Pada PERT :
f. Sedangkan CPM
• Perencanaan sumber daya : menentukan sumber daya apa saja yang digunakan dan
berapa jumlahnya.
• Estimasi Biaya : menyusun suatu perkiraan biaya-biaya dan sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek.
• Penganggaran Biaya : membuat suatu alokasi perkiraan biaya secara menyeluruh ke
dalam rincian pekerjaan untuk menetapkan suatu baseline sebagai ukuran kinerja.
Penganggaran Biaya
Salah satu keluaran dari manajemen biaya proyek yang paling penting adalah suatu
perkiraan anggaran biaya yang melibatkan alokasi perkiraan biaya proyek ke item-item
materi pekerjaan dan menyediakan suatu pedoman pembiayaan.
a. Interviewing
b. Brainstorming
c. Delphi technique
d. SWOT analysis
e. Root Cause analysis
f. Assumption analysis
g. Probability and impact matrix
h. Expert judgment
i. Schedule risk analysis
Analisis Risiko Kuantitatif didefinisikan dalam Panduan PMBOK edisi kelima sebagai
proses menganalisis risiko secara numerik dengan tujuan mengidentifikasi
pengaruhnya terhadap hasil proyek. Ini melibatkan penetapan peringkat kuantitatif atau
numerik untuk risiko yang mencerminkan kemungkinan terjadinya. Beberapa teknik
penilaian risiko kuantitatif umum meliputi berikut ini.
• Analisis sensitivitas
• Analisis Nilai Moneter yang Diharapkan (EMV)
• Pemodelan & Simulasi
• Analisis risiko biaya
• Analisis break-even
Analisa resiko kuantitatif pada pipeline dengan fluida gas dengan risk
assessment akibat kebocoran yang bisa dihitung secara numerik dan berdampak pada
cost, schedule
Kekurangan
1. Konvensional
Pengadaan material seringkali dilaksanakan pada saat konstruksi
sehingga Ketika ada masalah atau susah mendapatkan material akan
mengakibatkan keterlambatan proyek.
2. Procurement
Proses pengadaan yang rumit sehingga memerlukan personil proyek
yang benarbenar paham mengenai proses tersebut. Apabila ada personil
yang tidak paham atau salah dalam menjalankan tugasnya akan berakibat
pada tugas tim selanjutnya. Sehingga akan memerlukan waktu yang lama
dan berakibat proyek akan terlambat.
Contoh Konvensional : Pengadaan material untuk pembangunan pipa air
bersih di Desa Sendang Kec. Kandat Kediri
Contoh Procurement : Pengadaan Material Piping dan Equipment untuk
pembangunan Offshore Structure and Drilling Karimun