Kelas : R5G
Npm : 202144500453
Kriteria performansi pada manajemen proyek dapat mencakup beberapa aspek yang
penting. Berdasarkan sumber yang ditemukan, kriteria performansi pada manajemen
proyek dapat meliputi:
- Tujuan dari PERT adalah untuk mengurangi penundaan dan gangguan produksi,
mengkoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh, serta
mempercepat selesainya proyek. PERT juga bertujuan untuk mencapai taraf
tertentu dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan suatu proyek dengan memanfaatkan
waktu secara efisien. Sementara itu, CPM bertujuan untuk mengoptimalkan biaya
total proyek dengan mengurangi waktu penyelesaian total proyek yang
bersangkutan
- Peran dari metode PERT dan CPM adalah untuk membantu manajer proyek dalam
menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya, sehingga pekerjaan yang
telah dijadwalkan dapat diselesaikan secara tepat waktu serta tepat biaya
- PERT dan CPM juga membantu dalam mengidentifikasi jalur kritis, yaitu
serangkaian kegiatan yang jika terlambat akan mempengaruhi penyelesaian proyek
secara keseluruhan
- Dengan demikian, PERT dan CPM memainkan peran strategis dalam membantu
manajer proyek untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi proyek
secara efektif.
5. Ada dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan proyek dalam metode CPM/PERT,
sebutkan, jelaskan dan perbandingan dari kedua pendekatan tsb.?
Kegiatan pada titik (AON): Metode ini mengfokus pada waktu penyelesaian
kegiatan dan menggambarkan jaringan proyek menggunakan titik-titik pada
diagram Gantt. Walaupun metode ini tidak mengandung biaya, penggunaan metode
AON membantu mengidentifikasi jalur kritis dan mengoptimalkan penyelesaian
proyek
Kegiatan pada panah (AOA): Metode ini mengfokus pada hubungan antara
kegiatan dalam jaringan proyek, yaitu ketergantungan satu kegiatan pada yang lain.
Dalam metode AOA, jaringan proyek diwakili oleh garis yang menggambarkan
hubungan antara kegiatan, dan biaya yang terkait dengan waktu penyelesaian
kegiatan
Metode AON lebih cocok untuk proyek yang memiliki beberapa kegiatan yang
memiliki waktu penyelesaian yang parah atau kritis, sedangkan metode AOA lebih
cocok untuk proyek yang memiliki beberapa kegiatan yang memiliki hubungan
kritis
Metode AON lebih mudah untuk diterapkan dan dikelola, sementara metode AOA
memberikan informasi lebih spesifik tentang hubungan antara kegiatan dan biaya
yang terkait dengannya
Metode AON lebih cocok untuk penggambarkan jalur kritis, sementara metode
AOA lebih cocok untuk menggambarkan jalur non-kritis
Secara umum, keduanya memiliki keunggulan dan keterbatasan yang berbeda, dan pilihan
metode terbaik bergantung pada karakteristik proyek dan situasi yang nyata. Dalam
praktik, seringkali kombinasi metode AON dan AOA digunakan untuk mendapatkan hasil
yang optimal
6. Ada dua Jadwal aktivitas (activity scheduling) proyek yaitu forward pass dan backward
pass dimana ES (earlist start) dan EF (earlist finish) selama forward pass. LS (latest start)
dan LF (latest finish) ditentukan selama backward pass, Berikan Gambar dan penjelasan
dari nama kegiatan Notasi atau simbolnya, dan aturan2 penggunaannya (Forward pass dn
Backward pass)
Forward Pass
Forward pass digunakan untuk menentukan waktu awal (earliest start - ES) dan
waktu selesai awal (earliest finish - EF) dari setiap kegiatan dalam jaringan proyek.
Notasi atau simbol yang digunakan adalah:
Backward Pass
Backward pass digunakan untuk menentukan waktu akhir (latest start - LS) dan
waktu selesai akhir (latest finish - LF) dari setiap kegiatan dalam jaringan proyek.
Notasi atau simbol yang digunakan adalah:
LS (Latest Start): Waktu paling akhir kegiatan dapat dimulai tanpa menunda waktu
penyelesaian proyek keseluruhan.
LF (Latest Finish): Waktu paling akhir kegiatan dapat selesai tanpa menunda waktu
penyelesaian proyek keseluruhan.
Untuk setiap kegiatan, nilai LF ditentukan terlebih dahulu, diikuti dengan nilai LS.
Waktu slack (slack time) dapat dihitung menggunakan rumus: Slack = LS - ES atau
Slack = LF - EF.
Dengan menggunakan kedua pendekatan ini, manajer proyek dapat menentukan jadwal
waktu untuk setiap kegiatan dalam proyek dan mengidentifikasi jalur kritis serta waktu
luang (slack time) yang dimiliki setiap kegiatan.
Hambatan aktivitas (slack activity) merujuk pada waktu luang yang dimiliki suatu
kegiatan tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. Dalam
jaringan proyek, hambatan aktivitas dapat dihitung dengan mengurangi waktu selesai awal
(EF) dari waktu mulai awal (ES) atau waktu selesai akhir (LF) dari waktu mulai akhir
(LS). Jika hasilnya adalah nol, maka kegiatan tersebut merupakan bagian dari jalur kritis.
Hambatan aktivitas memungkinkan manajer proyek untuk mengetahui seberapa
fleksibelnya suatu kegiatan tanpa mempengaruhi penyelesaian proyek.
Jalur kritis adalah serangkaian kegiatan yang menentukan waktu penyelesaian proyek
secara keseluruhan. Jalur ini memiliki total waktu paling lama di antara jalur-jalur lain
dalam jaringan proyek. Keterlambatan dalam jalur kritis akan langsung mempengaruhi
waktu penyelesaian proyek. Oleh karena itu, manajer proyek harus memantau jalur kritis
dengan cermat dan memastikan kegiatan-kegiatan di jalur ini diselesaikan tepat waktu.
8. Berikan Contoh soal dan Jawaban mengenai Diagram Jaringan, Jadwal Ativitas,
Hambatan Aktivitas, Jalur Kritis dan waktu penyelesaian Aktivitas
Dalam sebuah proyek pembangunan gedung, terdapat beberapa kegiatan yang harus
dilakukan. Berikut adalah daftar kegiatan beserta waktu penyelesaian masing-masing
kegiatan:
Jawaban:
Diagram Jaringan
Untuk membuat diagram jaringan, kita perlu menentukan hubungan antara kegiatan-
kegiatan dalam proyek. Berikut adalah diagram jaringan untuk proyek pembangunan
gedung:
Diagram Jaringan
Jalur Kritis
Untuk menentukan jalur kritis, kita perlu menghitung waktu penyelesaian masing-
masing jalur dalam diagram jaringan. Jalur dengan waktu penyelesaian terlama adalah
jalur kritis. Berikut adalah jalur kritis dalam proyek pembangunan gedung:
Persiapan lahan -> Pemasangan pondasi -> Pemasangan struktur bangunan ->
Pemasangan atap -> Pemasangan kaca dan pintu -> Pemasangan listrik dan air ->
Pengecatan dan finishing
10 + 20 + 30 + 15 + 10 + 25 + 20 = 130 hari
Dengan demikian, waktu penyelesaian proyek pembangunan gedung adalah 130 hari.