Anda di halaman 1dari 5

Larutan asam klorida atau yang biasa kita kenal dengan larutan HCl dalam air, adalah cairan

kimia
yang sangat korosif dan berbau menyengat. HCl termasuk bahan

kimia berbahaya atau B3. Di dalam tubuh HCl diproduksi dalam perut dan secara alami membantu

menghancurkan bahan makanan yang masuk ke dalam usus. Dalam skala industri, HCl biasanya
diproduksi dengan konsentrasi 38%. Ketika dikirim ke industri pengguna, HCl dikirim dengan
konsentrasi antara 32~34%. Pembatasan konsentrasi HCl ini karena tekanan uapnya yang sangat
tinggi, sehingga

Berikut ini adalah beberapa bidang yang memanfaatkan HCl, baik pada skala industri maupun
skala rumah tangga.

1. Asam klorida digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau

kerak besi oksida dari besi atau baja.

2. Sebagai bahan baku pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer untuk

pembuatan plastik polyvinyl chloride atau PVC.


3. HCl merupakan bahan baku pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan

polyalumunium chloride (PAC), yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai bahan

baku koagulan dan flokulan. Koagulan dan flokulan digunakan pada pengolahan air.

4. Asam klorida dimanfaatkan pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah

cair industri, sebelum dibuang ke badan air penerima.

5. HCl digunakan pula dalam proses regenerasi resin penukar kation (cation

exchange resin).

6. Di laboratorium, asam klorida biasa digunakan untuk titrasi penentuan kadar

basa dalam sebuah larutan.

7. Asam klorida juga berguna sebagai bahan pembuatan cairan pembersih

porselen.

8. HCl digunakan pada proses produksi gelatin dan bahan aditif pada makanan.
9. Pada skala industri, HCl juga digunakan dalam proses pengolahan kulit.

10. Campuran asam klorida dan asam nitrat (HNO3) atau biasa disebut dengan

aqua regia, adalah campuran untuk melarutkan emas

11. Kegunaan-kegunaan lain dari asam klorida diantaranya adalah pada proses

produksi baterai, kembang api dan lampu blitz kamera.

Asam klorida dapat diperoleh dari empat sumber utama:

1. Sebagai hasil sampingan klorinasi hidrokarbon aromatic dan

alifatik

2. Dari reaksi garam dengan asam sulfat

3. Dari pembakaran hydrogen dengan klor

4. Dari operasi hargreaves

4NaCl + 2SO2 + O2 + 2H2O → 2Na2SO4 + 4HCl


90% asam itu didapatkan dari operasi hasil sampingan. Sisanya didapat dari metode

lama yaitu garam asam sulfat, dan metode baru yaitu pembakaran. Hanya sebagian

kecil perusahaan yang menggunakan proses hargreaves.

1. Sebagai hasil sampingan klorinasi hidrokarbon

Langkah-langkah dasar produksi asam hasil sampingan meliputi penyingkiran

hidrokarbon yang tak terklorinasi, diikuti dengan absorpsi hidroge klorida di dalam

air. Contoh klorinasi, adalah:

C6H6 + Cl2 → C6H5Cl + HCl

benzene klorobenzena Oleh karena klorinasi hidrokarbon alifatik dan aromatic membebaskan
kalor dalam

jumlah besar, maka diperlukan peralatan khusus untuk mengendalikan suhu reaksi.
2. Proses Mannheim

Proses ini menggunakan furnace Mannheim yang berupa bejana silindris yang

memiliki 2 ruang bakar, yaitu combustion chamber dan reaction chamber. Temperatur

operasi furnace Mannheim adalah sebesar 800ºC. Karakteristik dari proses ini yaitu:

 Temperatur tinggi

 Banyak problem pada material (tingkat korosi, dll)

 Diperoleh by-product HCl

Reaksi yang terjadi adalah:

KCl + H2SO4 -> KHSO4 + HCl

KCl + KHSO4 -> K2SO4 + HCl

Reaksi tahap pertama bersifat eksotermis dan terjadi pada temperatur yang rendah, sedangkan
reaksi tahap kedua bersifat endotermis dan berlangsung pada temperatur

550 – 600ºC. Produk ZK selanjutnya didinginkan di cooling drum.


Residu H2SO4 dinetralkan dengan penambahan Ca(OH)2 dan CaCO3 sedangkan by- product HCl
yang terbentuk didinginkan di graphite heat exchanger dan selanjutnya

dilakukan absorbsi 2 tahap dengan air.


Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Emisi yang dihasilkan dikontrol dengan batasan HCl maksimum 5 ppm dan SO2

maksimum 800 ppm. Beberapa negara di dunia yang telah mendirikan pabrik ZK

dengan proses Mannheim antara lain Belgia, Amerika Serikat, Indonesia, dan Cina.

3. Proses Pembakaran Klor

Proses sintetik membuat hidrogan klorida melalui pembakaran klor di dalam

hidrogen. Kemurnian asam yang dihasilkan bergantung pada kemurnian hydrogen dan

klor yang digunakan. Oleh karena kedua gas ini terdapat dalam keadaan sangat murni,
sebagai hasil sampingan proses elektrolitik soda kaustik, metode sintetik ini
menghasilkan hydrogen klorida yang paling murni diantara proses-proses yang ada.

Reaksi antara hydrogen dan klor sangat eksotermik dan berlangsung secara

spontan, dan selesai tidak lama sesudah dimulai. Campuran keseimbangan

mengandung klor bebas sebanyak 4% volume. Pada waktu gas-gas itu didinginkan , klor bebas
dan hydrogen bebas bergabung dengan cepat, sehingga padawaktu suhu

mencapai 200

oC, gas itu sudah merupakan HCl yang hamper murni. Dengan

mengendalikan kondisi operasi secara teliti, orang dapat membuat gas yang

mengandung 99% HCl. Gas HCl itu dimurnikan lagi dengan menyerapkannya ke
dalam air dalam absorber yang terbuat dalam tantalum atau garfit tak berpori atau

grafit impregnasi. Larutan akua itu dilucuti kandungan hidrogen klorida dengan

sedikit tekanan, sehingga didapatkan gas hydrogen klorida yang pekat, yang

didehidrasi menjadi hydrogen klorida 99,5% dengan mendinginkannya sampai -12

oC. Hidrogen klorida diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk membuat metil klorida, etil
klorida, vinil klorida, dan berbagai senyawa semacam itu. Asam klorida bersifat sangat korosif
terhadap kebanyakan logam sehingga

pemilihan bahan konstruksi untuk pabriknya perlu dilakukan dengan hati-hati sekali. Penyerapan
hydrogen klorida di dalam air dalam setiap proses di atas membebaskan

kira-kira 1625 kJ/kg hydrogen klorida yang diserap. Kalor ini harus dikeluarkan dari

absorber, sebab jika tidak, efisiensinya akan turun.

4. Proses Hargreaves

Tidak banyak literatur yang membahas proses ini. Dalam proses ini KCl

dikeringkan, diayak, dan diumpankan ke chamber reaksi. Gas SO2 panas dari Sulfur

burner direaksikan dengan uap air dan udara (kondisi excess) di masukan ke dalam
converter secara batch dan counter-current. Reaksi yang terjadi adalah sebagai

berikut:

4KCl + 2SO2 + O2 + 2H2O -> 2K2SO4 + 4HCl

5. Proses Climax

Dalam pembuatan Asam klorida, dapat juga dibuat dengan menggunakan

proses climax.
Garam (NaCl atau KCl) dimasukkan ke dalam mill dicampur dengan udara panas dan

gas pembakaran, hal ini dilakukan sebelum dimasukkan ke dalam reactor. Asam Sulfat
dimasukkan ke dalam tempat penampungan, kemudian

dipompakan ke dalam heater agar menguap. Gas-gas yang terbentuk dari pemanasan

Asam sulfat dimasukkan ke dalam reactor untuk direaksikan dengan Garam. Kalium Sulfat atau
Natrium sulfat terbentuk secara berkelanjutan di bagian

bawah reactor, sedangkan Gas Asam klorida menguap dan masuk ke dalam cyclone. Kemudian
gas HCl ini didinginkan sehingga terbentuk HCl dalam wujud cair. Dari proses ini akan terbentuk
Asam sulfat dan Asam klrorida dalam perbandingan

30% H2SO4 dan 32% HCl.

Sumber :
Khoiriah, Indah. 2011. Makalah Industri HCl. https://id.scribd.com/doc/76488566/Makalah-
Industri-HCl. [20 Maret 2019]

Anda mungkin juga menyukai