Anda di halaman 1dari 22

Proses Pembuatan Asam Klorida

dengan Reaktan Hidrogen dan Klorin

Mutiara Kurnia Dewi 40040118650061


Diayu Farras Putri .G 40040118650076
Meilana Puji Astuti 40040118650080
Tindy Rahmadi Putri 40040118650081
Elsa Vira Safitri 40040118650084
Ektanisa Salsabila 40040118650085

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA KIMA INDUSTRI


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Materi :

Asam Klorida
Definisi, aplikasi industri, sifat kimia dan fisika, kegunaan

Proses Pembuatan Asam Klorida


• HCl dari Garam dengan Proses Mannheim Furnace
• HCl dari Garam Dengan Proses Hargreaves
• HCl dari Chlorine dan Hydrogen dengan Proses Combustion
• HCl dari hasil samping reaksi kimiaProses Recovery By-Product

HCl dari Chlorine dan Hydrogen dengan Proses Combustion


Pemilihan proses, sifat kimia dan fisika bahan baku, diagram blok, flowsheet, deskripsi proses
Asam Klorida

• Asam klorida (HCl) adalah senyawa kimia bersifat asam kuat, yang
terdiri dari ikatan kimia antara atom hidrogen dan atom klorin.
Asam klorida (HCl) adalah larutan dari gas hidrogen klorida (HCl).
HCl merupakan asam kuat, dan komponen utama dalam asam
lambung.

• Asam klorida dapat diperoleh dari empat sumber utama : sebagai


hasil samping klorinasi hidrokarbon aromatik dan alifatik, dari reaksi
garam dengan asam sulfat, dari pembakaran hidrogen dengan klor,
dan dari operasi jenis Hargreaves.
Asam Klorida di Industri

Pemakaian asam klorida yang terbesar ialah industri logam, kimia, makanan dan migas.
Pada industri logam mengkonsumsi 47% dari keseluruhan asam klorida yang dijual belikan.
Sisanya 33% dipakai oleh industry pengolahan dan pembuatan bahan kimia dan farmasi, 7%
pengolahan makanan, 6% asidasi (pengemasan) sumur minyak, dan penggunaan lain-lain
7%.
Sifat Asam Klorida

Sifat Fisika
Sifat Kimia • Berat Molekul : 36,5
• Warna : tidak berwarna ,
• HCL merupakan asam
kekuningan
monoprotik, yaitu dapat • Bau : berbau tajam
berdisosiasi melepaskan satu H+ • Bentuk : Larutan
hanya sekali. • Specific gravity : 1,268
• Melting point : -111°C (1 atm)
• Dapat larut dalam air dan
• Boiling point : -85°C (1 atm)
alkohol • Solubility, Cold Water : 82,3
• Rumus Molekul : HCl
kg/100 kgH2O (H2O=0°C)
• Rumus Bangun : H – Cl
• Solubility, Hot Water : 56,1
kg/100 kgH2O (H2O=60°C)

Sumber : Perry, Chilton , 1999 , ”Perry’s Chemical Engineer’s


Handbook” , 7ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.
Kegunaan Asam Klorida

1. Kontrol pH dan penetralisir


2. Pelapisan atau pengawetan permukaan metal
3. Bahan pembersih pada rumah tangga, dan industri manufaktur/konstruksi bangunan.
4. Garam kalsium klorida, nikel (II) klorida untuk penyepuhan dengan memanfaatkan tegangan listrik,
dan seng klorida untuk industri yang memproduksi baterai basah (accu).
5. Meningkatkan produksi minyak pada sumur pengeboran minyak dengan cara menyuntikan asam
klorida ke dalam batu karang pada pembentukan suatu sumur minyak.
6. Penggunaan asam klorida terbesar pada industri pembuatan vinil klorida untuk pipa atau bahan
yang terbuat dari PVC, dan MDI dan TDI untuk polyurethane sebagai campuran organik.
Proses Pembuatan Asam Klorida

1. Hydrochloric Acid dari Garam dengan Proses Mannheim Furnace


Pada proses ini bahan baku yang digunakan adalah garam dan sulfuric acid. Pertama-
tama garam dan sulfuric acid sedikit berlebih dengan kadar 60°Be diumpankan ke
furnace yang dilengkapi dengan pengaduk jenis rake atau disebut Mannheim Furnace,
dimana reaksi berjalan dengan suhu 843°C. Pada proses ini terjadi 2 tahap reaksi :
NaCl + H2SO4 NaHSO4 +
HCl NaHSO + NaCl Na2SO4 +
4
HCl
Proses Pembuatan Asam Klorida

Produk atas furnace berupa gas hydrogen chloride kemudian diumpankan ke silica S-bend cooler
untuk proses pendinginan, sedangkan produk bawah berupa endapan garam sodium sulfate. Gas
hydrogen chloride dari furnace didinginkan pada silica S-bend cooler sampai suhu 38°C. Gas kemudian
dilewatkan ke coke tower untuk menghilangkan sulfuric acid yang terkandung dalam gas. Gas hydrogen
chloride kemudian diserap dengan air proses melalui absorber, sehingga didapat larutan hydrochloric
acid 30%. Gas hydrogen chloride yang tidak terserap kemudian diolah pada scrubber sebelum dibuang
ke udara bebas. Yields pada proses ini didapat 98%.
Proses Pembuatan Asam Klorida

2. Hydrochloric Acid Dari Garam dengan Proses Hargreaves

Pada proses ini bahan baku yang digunakan adalah garam dari danau Salt Lake di Louisiana,
Amerika Serikat. Pertama-tama campuran gas sulfur dioxide dan udara serta air dilewatkan pada briket
garam pada beberapa reaktor vertical. Reaksi yang terjadi (Keyes : 428) :

4NaCl + 2SO2 + O2 + 2H2O 2Na2SO4 + 4HCl

Reaksi berjalan pada suhu 427°C (800°F) sampai 538°C (1000°F), dimana produk bawah reaktor
berupa garam natrium sulfat sedangkan produk atas berupa gas hydrogen chloride kemudian didinginkan
dan diserap seperti pada proses combustion. Yields pada proses ini didapat 90-99%.
Proses Pembuatan Asam Klorida
3. Hydrochloric Acid dari Chlorine dan Hydrogen dengan Proses Combustion

Pada proses ini bahan baku yang digunakan adalah gas chlorine dan gas hydrogen. Pertama-tama gas
chlorine dibakar dengan gas hydrogen yang sedikit berlebih untuk menghasilkan hydrogen chloride. Gas
hydrogen chloride yang terbentuk kemudian didinginkan pada silica S-bend cooler.
Reaksi yang terjadi : (Keyes : 427)
H2 + Cl2 2HCl

Gas hydrogen chloride didinginkan dan diserap dengan air proses pada silica S-bend cooler, sehingga
menghasilkan larutan hydrochloric acid 36% (22°Be). Gas hydrogen chloride yang tidak terserap kemudian diserap
dengan air proses pada kolom absorber sehingga didapat larutan hydrochloric acid 28% (18°Be). Gas hydrogen
chloride yang tidak terserap kemudian diolah pada scrubber sebelum dibuang ke udara bebas. Yields pada proses
ini didapat 90-99%.
Asam klorida bersifat sangat korosif terhadap kebanyakan logam sehingga pemilihan bahan konstruksi untuk
pabriknya perlu dilakukan dengan hati-hati sekali. Penyerapan hidrogen klorida di dalam air dalam setiap proses
pada gambar 2, membebaskan kira-kira 1625 kJ/kg hidrogen klorida yang diserap. Kalor ini harus dikeluarkan dari
absorber, sebab jika tidak, efisiensi nya akan turun (Austin, 1985)
HCl juga dapat dihasilkan melalui proses Recovery By-Product sebagai hasil samping dari
suatu reaksi dalam industri kimia, antara lain:

1. Vynil chloride dari Dehydrichlorinasi 1,2 dichloroetana


ClCH2CH2Cl CH2=CHCl + HCl
2. Isocyanates dari Phosgenasi amina
RNH2 + COCl2 RNCO + 2HCl
3. Chlorinasi hydrocarbon alifatik
CH3Cl + 2Cl2 CHCl3 + 2HCl
4. Fluorocarbon dari alkyl chloride
CCl4 + 3HF CClF3 + 3HCl
HCl yang dihasilkan dari proses ini biasanya direcycle lagi untuk kebutuhan proses industri
yang bersangkutan. Hanya sebagian kecil HCl hasil recovery-by product yang dijual sebagai
produk komersil karena kemurniannya tidak menentu (Erni, 2016)
Perbedaan & Persamaan pada Proses Pembuatan HCl

Tabel perbedaan & persamaan dari proses Mannheim, Combustion, dan Hargreaves

Nama Proses
Pembatas
Mannheim Combustion Hargreaves
Bahan Baku Garam dan Sulfuric Chlorine dan Garam dan Sulfur
acid Hydrogen dioxide, Air
Pengendalian bahan Umum Umum Khusus (briquett
baku utama garam)
Reaktor Mannheim Furnace Burner Chamber Vertical Kiln Series
Suhu Reaksi 843oC 900oC 427-538oC
Peralatan 5 Unit 4 Unit 7 Unit
Yields 98% 90% - 99% 90% - 99%

• Sumber : Keyes (1960) halaman 426-429


Pemilihan Proses dan Bahan Baku

• Berdasarkan proses yang dipilih, yaitu proses pembuatan HCl dari hidrogen dan klorin dengan proses
combustion, maka digunakan hidrogen (H2) dan klorin (Cl2) sebagai bahan baku dalam pembuatan asam
klorida.

• Berikut merupakan sifat kimia dan fisika bahan baku :


1. Hydrogen 2. Chlorine
Rumus molekul : H2 Rumus molekul : Cl2
Berat molekul : 2,014 Kg/Kmol Berat molekul : 70.906 Kg/Kmol
Wujud : gas Wujud : gas
Warna : tidak berwarna Warna : hijau kekuningan
Titik didih: -252,77oC Titik didih: -34,05 oC
Titik leleh : -254,40 oC Titik leleh : -100,98 oC
Temperature kritis : -240,74 oC Temperature kritis : 1144 oC
Tekanan kritis : 12,8 atm Tekanan kritis : 7,71 Mpa
Kapasitas panas : 8,28 + 0,00056T Kapasitas panas : 6,62 + 0,00081T
Kj/KmoloC Kj/KmoloC
Diagram Blok Pembuatan HCl dari Hidrogen dan Klorin dengan Proses Combustion
Flowsheet Pembuatan HCl dari Hidrogen dan Klorin dengan Proses Combustion
Flowsheet Pembuatan HCl dari Hidrogen dan Klorin dengan Proses Combustion
Flowsheet Pembuatan HCl dari Hidrogen dan Klorin dengan Proses Combustion
Deskripsi Proses

Sintesa Produk

• Reaktan H2 diumpankan ke reaktor (R-01) menggunakan blower (B-01) untuk mengalirkan


dan dinaikkan suhunya menjadi 149oC menggunakan Heater (H-01). Reaktan Cl2
diumpankan ke reaktor (R-01) menggunakan blower (B-02) untuk mengalirkan dan
dinaikkan suhunya menjadi 149oC menggunakan Heater (H-02). Reaktor yang digunakan
yaitu Burner Chamber (Keyes, 1960 : 426-429). Kondisi operasi Reaktor (R-01) yaitu 149oC ,
1 atm.

• Pada reactor (R-01) terjadi reaksi antara H2 dan Cl2 dimana konversi H2 menjadi HCl
mencapai 90%. Reaksi akan berlangsung dengan cepat dan eksotermis sehingga akan
menaikkan temperatur. Reaktor yang di gunakan dilengkapi jacket pendingin
Deskripsi Proses

Purifikasi

• Gas yang keluar dari reaktor diturunkan temperaturnya dengan menggunakan Cooler-01
(C-01) dengan air sebagai media pendingin. Temperature gas diturunkan dari 149 oC sampai
40oC. Kemudian gas ini dialirkan ke bagian bottom Absorber-01 (AB-01) menggunakan
blower (B-03).

• Air sebagai absorbennya mengalir dari Pompa (P-03) dan dipanaskan hingga 40 oC
menggunakan Heater (H-03) untuk selanjutnya dialirkan ke bagian Top-Absorber (AB-01).
Absorber yang digunakan bertipe Packed Tower, kondisi operasinya 40 oC, 1 atm. Absorber
berfungsi sebagai tempat penyerapan gas HCl keluaran reaktor -01 (R-01) dengan
menggunakan solven air. Disini hampir 90% gas HCl akan terserap.
Deskripsi Proses

Penyimpanan

• Produk HCl pada bagian bottom Absorber (AB-01) menggunakan Pompa (P-01) dialirkan ke
Storage yaitu Tanki-01 (T-01).

• Sedangkan sisa gas HCl yang tidak terserap di AB-01 dan gas sisa lain masuk ke bagian
bottom Tails Tower (TT-01) melalui Blower (BL-04). Air sebagai solven dialirkan melalui
Pompa (P-04) dan dipanaskan hingga 40oC menggunakan Heater (H-04) untuk selanjutnya
menuju Tails Tower (TT-01). Sisa gas HCl dan gas-gas inert lain akan masuk Tails Tower (TT-
01) yang berfungsi untuk menyerap HCl yang masih terkandung dalam tail gas. Kondisi
operasi di Tails Tower yaitu 40oC, 1 atm. (>>>Purifikasi)

• Gas buang keluar dari bagian top TT-01 (VENT) dan produk HCl akan mengalir masuk
Storage yaitu Tanki (T-02). Produk HCl dari AB-01 dan TT-01 konsentrasinya 38,76% atau
sekitar 23,89oBaume.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai