Anda di halaman 1dari 42

i

Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Daftar Isi
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iii
1. Pengertian ......................................................................................................... 1
2. Tekanan Hidrostatis .......................................................................................... 2
3. Hukum Pokok Hidrostatika .............................................................................. 8
4. Hukum Pascal ................................................................................................... 13
5. Hukum Archimedes ........................................................................................... 18
6. Tegangan Permukaan ....................................................................................... 27
7. Kapilaritas .......................................................................................................... 29
8. Viskositas ........................................................................................................... 31
Latihan .................................................................................................................... 35
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 39

Halaman ii
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya modul pembelajaran “Fluida Statis” ini dapat terselesaikan. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya modul pembelajaran ini.

Modul pembelajaran ini merupakan salah satu wujud kepedulian penulis terhadap
pendidikan di Indonesia pada masa pandemi COVID-19. Sebagaimana yang
diketahui, pembelajaran secara daring memang membuat beberapa dari kita merasa
tidak nyaman. Namun demikian, kita harus berusaha membiasakan diri untuk
melakukannya agar mata rantai penyebaran COVID-19 dapat diputus. Penulis juga
berusaha agar tampilan modul ini tidak membosankan dengan memberikan
gambar-gambar dengan warna cerah. Agar peserta didik juga dapat berkreativitas,
penulis menyediakan berbagai kegiatan dalam bentuk “Laboratorium Rumah”, yaitu
melakukan eksperimen fisika sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang
terdapat di rumah serta mudah dilakukan. Selain itu, terdapat juga contoh-contoh
soal untuk setiap materi yang akan memperkaya pemahaman peserta didik. Latihan
yang diberikan di bagian akhir modul juga diharapkan dapat menjadi tolak ukur
terhadap apa yang telah dipelajari oleh peserta didik.

Penulis berharap modul pembelajaran ini dapat membantu para guru dan peserta
didik dalam pembelajaran Fisika. Tentunya karya ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat berharap kepada para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Terima kasih.

Talviana Production

Halaman iii
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

1. Pengertian
Fluida adalah segala jenis zat yang dapat mengalir. Air, minyak, darah, sirup, susu,
angin, dan udara yang berhembus dari hidung kita juga termasuk ke dalam fluida.
Jadi, secara garis besar, fluida terdiri atas cairan dan gas. Statis adalah keadaan
diam (tidak bergerak).

Mempelajari fluida statis berarti mempelajari zat yang dapat mengalir namun masih
dalam keadaan diam, contohnya air yang berada dalam gelas, air yang ditampung
dalam bendungan, udara yang berada di dalam balon, dan udara yang berada
dalam ban kendaraan.

Fluida yang berada dalam keadaan diam memiliki tekanan, kedalaman, massa jenis,
tegangan permukaan, kekentalan (viskositas), serta mampu melewati pipa yang
berukuran sangat kecil (pipa kapiler). Selain itu, fluida yang berada dalam keadaan
diam juga dapat membuat benda yang berada di dalamnya mengapung, melayang,
dan tenggelam.

Untuk lebih jelasnya, pelajarilah peta konsep berikut:

Tekanan
Hukum Pokok
Hidrostatis
Hidrostatika
Massa
Jenis
Hukum Pascal
Fluida Statis
Tegangan Permukaan
dan Hukum
Kapilaritas Archimedes
Hukum Stokes
dan
Viskositas

Gambar 1. Peta Konsep Fluida Statis

Halaman 1
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

2. Tekanan Hidrostatis
Perhatikan Gambar 2 berikut. Mengapa dinding bagian bawah bendungan dibuat
lebih tebal daripada dinding bagian atasnya?

Gambar 2. Bendungan

Perhatikan juga Gambar 3. Bagian dalam telinga manusia dapat rusak apabila
menyelam terlalu dalam. Mengapa demikian?

Gambar 3. Aktivitas Menyelam (Sumber Gambar: Freepik.com)

Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dimiliki oleh fluida dalam keadaan diam
dengan kedalaman tertentu. Tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh massa jenis
fluida, kedalaman fluida, dan percepatan gravitasi. Semakin besar massa jenis
fluida, tekanan hidrostatis makin besar. Semakin besar kedalaman fluida, tekanan
hidrostatis juga makin besar. Semakin besar percepatan gravitasi, tekanan

Halaman 2
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

hidrostatis juga makin besar. Dengan demikian, tekanan hidrostatis dapat


dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
: Tekanan hidrostatis (Pa)
: Massa jenis fluida (kg/m3)
: Percepatan gravitasi (m/s2)
: Kedalaman fluida (m)

Akibat adanya tekanan hidrostatis dari air yang ditampungnya, dinding bagian
bawah bendungan dibuat lebih tebal daripada dinding bagian atasnya agar
bendungan tidak jebol. Karena adanya tekanan hidrostatis dari air laut pula, para
penyelam harus hati-hati ketika menyelam karena tekanan hidrostatis yang terlalu
besar dapat merusak bagian dalam telinga.

Laboratorium Rumah 1
Kalian bisa membuktikan adanya tekanan hidrostatis dengan melakukan percobaan
sederhana berikut. Jangan lupa, mintalah pengawasan orangtua atau orang dewasa
di dekat kalian saat melakukan percobaan ini.

Alat dan Bahan


1. Botol bekas air mineral (1 buah) 5. Korek api (1 buah/1 kotak)
2. Air (secukupnya) 6. Penggaris (1 buah)
3. Selotip (secukupnya) 7. Spidol permanen (1 buah)
4. Obat nyamuk batangan (1 buah) 8. Masker (1 buah)

Halaman 3
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Prosedur Kerja
1. Bakarlah ujung potongan obat nyamuk dengan
menggunakan korek api hingga terlihat
memerah. Tutuplah hidung dan mulutmu
dengan masker saat membakarnya agar kamu
tidak menghirup asap obat nyamuk.

2. Lubangilah botol bekas dengan menggunakan ujung obat


nyamuk yang telah dibakar. Jarak antar lubang disesuaikan
dengan ukuran yang telah ditentukan seperti gambar di
samping. Gunakan penggaris untuk menentukan jaraknya.

3. Berilah nama lubang-lubang tersebut dengan menggunakan


spidol permanen, lalu kemudian tutup rapat dengan
menggunakan selotip seperti pada gambar.

4. Isilah botol tersebut dengan air hingga melebihi lubang


yang paling atas. Lalu biarkan mulut botol dalam keadaan
terbuka

5. Bukalah selotip dengan cepat. Biarkan air


keluar melalui lubang 1, 2, dan 3. Amati titik
tempat jatuhnya air di lantai. Ukurlah jarak
titik-titik tersebut dari dasar botol dengan
menggunakan penggaris.

Halaman 4
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

6. Tulislah tabel berikut, lalu masukkan data yang telah kamu peroleh.

Lubang Kedalaman (cm) Jarak Titik Jatuh Air (cm)


1
2
3

Apa yang dapat kamu ceritakan dari kegiatan Laboratorium Rumah 2 ini?
Diskusikan dengan temanmu secara daring atau luring, dan mintalah pendapat
gurumu.

Contoh Soal 1
1. Karena ingin melihat keindahan taman bawah laut, Rio menyelam di kedalaman
3 meter dari permukaan laut. Massa jenis air laut adalah 1,3 gr/cm3. Jika
percepatan gravitasi dianggap 10 m/s2, tentukan tekanan hidrostatis yang
dialami Rio!
Diketahui: Ditanya:
h = 3 meter Ph = .....
g = 10 m/s2
f = 1,3 gr/cm3 = 1300 kg/m3

Jawab:
⁄ ⁄

2. Segelas susu tersaji di atas meja seperti pada 10 cm


gambar. Tentukan tekanan hidrostatis yang terjadi
X
di titik X jika massa jenis susu adalah 1,2 gr/cm3 2 cm
dan percepatan gravitasi dianggap 10 m/s2!

Halaman 5
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Diketahui: Ditanya:
h = 10 cm – 2 cm Ph = ...
= 8 cm
h
= 8 x 10-2 m
10 cm
g = 10 m/s2
f = 1,2 gr/cm3 = 1200 kg/m3 X
2 cm
Jawab:
⁄ ⁄ ( )

3. Sebuah botol diisi dengan air dan minyak yang


masing-masing memiliki massa jenis 1 kg/m3 dan
10 cm
0,8 gr/cm3 seperti pada gambar. Tentukan 14 cm

tekanan hidrostatis di titik T jika percepatan


gravitasi dianggap 10 m/s2! 10 cm T

Perhatikan gambar berikut. Titik T ditimpa oleh


dua jenis fluida. Oleh karena itu, kita akan
mencari tekanan hidrostatis yang dihasilkan oleh
14 cm kedua fluida tersebut. Kita misalkan dulu
10 cm hm

kedalaman minyak yang menimpa titik T sebagai


ha
10 cm T hm dan kedalaman air yang menimpa titik T
sebagai ha. Dengan demikian:

Diketahui: Ditanya:
hm = 10 cm = 0,1 m Ph = ...
ha = 4 cm = 0,04 m
ρm = 0,8 gr/cm3 = 800 kg/m3
ρa = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2

Halaman 6
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Jawab:
( ) ( )
( ⁄ ⁄ ) ( ⁄ ⁄ )

4. Sebuah botol bekas air mineral diisi dengan dua jenis


fluida yang berbeda massa jenisnya. Fluida A memiliki
massa jenis 1 gr/cm3 dan fluida B memiliki massa 5 cm Fluida B

jenis 0,8 gr/cm3. Tentukanlah tekanan hidrostatis di X

titik X dan Y jika percepatan gravitasi dianggap 10 10 cm Fluida A


m/s2 dan kedua fluida tidak dapat bercampur!
Y

hB
Perhatikan gambar berikut. Titik X hanya ditimpa oleh
X fluida B sementara titik Y ditimpa oleh fluida B dan A.
Kita dapat memisalkan kedalaman fluida B sebagai hB
hA
dan kedalaman fluida A sebagai hA.
Y

Diketahui: Ditanya:
hA = 10 cm = 0,1 m Phx = ...
hB = 5 cm = 0,05 m Phy = ...
ρA = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3
ρB = 0,8 gr/cm3 = 800 kg/m3
g = 10 m/s2

Jawab:
⁄ ⁄

Halaman 7
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

( ) ( )
( ⁄ ⁄ ) ( ⁄ ⁄ )

5. Tiga buah gelas diisi dengan fluida yang berbeda-beda massa jenisnya. Gelas A
diisi fluida dengan massa jenis 0,2 gr/cm3, gelas B diisi fluida dengan massa
jenis 0,4 gr/cm3, sedangkan gelas C diisi fluida dengan massa jenis 0,6 gr/cm3.
Jika kedalaman fluida di ketiga gelas tersebut sama, gelas mana yang bagian
dasarnya memiliki tekanan hidrostatis paling besar? (percepatan gravitasi
dianggap 10 m/s2)
Diketahui: Ditanya:
ρA = 0,2 gr/cm3 = 200 kg/m3 Ph paling besar = ...
ρB = 0,4 gr/cm3 = 400 kg/m3
ρC = 0,6 gr/cm3 = 600 kg/m3
g = 10 m/s2
hA = hB = h c = h

Jawab:
Soal ini dapat diselesaikan dengan cara membandingkan massa jenis fluida.
Karena kedalaman fluida di gelas A, B, dan C sama besar, tekanan hidrostatis
hanya akan dipengaruhi oleh nilai massa jenis. Semakin besar massa jenisnya,
semakin besar tekanan hidrostatisnya. Oleh karena itu, bagian dasar gelas C
akan memiliki tekanan hidrostatis paling besar karena massa jenis fluidanya
paling besar.

3. Hukum Pokok Hidrostatika


Kalian tentu pernah mempelajari bejana berhubungan waktu di SMP, kan? Masih
ingatkah kalian bagaimana bentuk bejana berhubungan itu? Jika lupa, coba kalian
lihat Gambar 4(a) dan 4(b) berikut. Mengapa permukaan air selalu horizontal
meskipun wadahnya dibuat miring?

Halaman 8
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

(a) (b)
Gambar 4(a) Bejana Berhubungan dalam Posisi Mendatar; 4(b) Bejana Berhubungan dalam Posisi Miring

Hukum Pokok Hidrostatika menyatakan bahwa “Tekanan pada semua titik yang
sejajar dalam suatu sistem adalah sama”. Karena tekanan yang sama inilah,
permukaan air selalu mendatar (horizontal) meskipun wadahnya dimiringkan.

Namun demikian, jika bejana berhubungan diisi oleh dua atau lebih fluida yang
berbeda massa jenisnya dan tidak dapat bercampur, permukaannya tidak akan
mendatar lagi. Tentulah akan ada fluida yang permukaannya lebih tinggi dibanding
fluida yang lain, seperti pada Gambar 6.

Biasanya, Hukum Pokok Hidrostatika banyak diaplikasikan pada pipa U dan bejana
berhubungan. Agar lebih sederhana, dalam subbab kali ini kita akan fokus
membahas Hukum Pokok Hidrostatika pada pipa U.

Misalkan kita memiliki sebuah pipa U yang diisi


seluruhnya dengan air. Kemudian, kita tetapkan dua
buah titik A dan B yang sejajar secara horizontal
seperti pada Gambar 5. Dengan demikian, kita dapat
menuliskan bahwa: A B

Gambar 5. Pipa U diisi satu jenis fluida

Halaman 9
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Perhatikan Gambar 6. Bagaimana jika di dalam


sebuah pipa U terdapat dua fluida yang berbeda
dan tidak dapat bercampur satu sama lain?
Misalkan kita memiliki titik C dan D yang sejajar
secara horizontal. Dengan demikian, rumus Hukum
hD
hC
Pokok Hidrostatika dapat kita tuliskan sebagai
berikut:
C D

Gambar 6. Pipa U diisi dua jenis fluida

Pada Gambar 6, terlihat bahwa kedalaman kedua fluida tidak sejajar. Hal ini
disebabkan karena perbedaan massa jenis, sehingga untuk menghasilkan tekanan
hidrostatis yang sama di titik C dan D, kedalamannya harus berbeda.

Contoh Soal 2
1. Dalam sebuah percobaan, sekelompok siswa melakukan
percobaan dengan memasukkan dua buah cairan
berbeda yang tidak dapat bercampur ke dalam pipa U. 5 cm
7 cm Cairan Y

Kondisi kedua cairan tersebut digambarkan seperti pada B


A
gambar di samping. Jika massa jenis cairan X adalah
500 kg/m3, tentukanlah massa jenis cairan Y!
Diketahui: Ditanya: Cairan X
hA = 5 cm ρY = ...
hB = 7 cm
ρX = 500 kg/m3

Jawab:
Soal ini merupakan soal mengenai pipa U yang diisi dengan dua cairan
berbeda. Oleh karena itu, kita dapat menggunakan rumus Hukum Pokok
Hidrostatika sebagai berikut:
Halaman 10
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Catatan:

⁄ hA dan hB boleh tetap sama-sama dalam satuan
cm karena ketika dilakukan pembagian,
satuannya dapat dicoret. Namun demikian, harus

konsisten untuk membuat hA dan hB sama-sama
dalam cm atau m.

2. Sekelompok siswa meneliti dua buah fluida yang tak


dapat bercampur seperti pada gambar di samping.
Fluida yang berwarna biru adalah air dengan massa
jenis 1 gr/cm3 sedangkan fluida yang berwarna ungu 10 cm

tidak diketahui jenis serta massa jenisnya. Kedua fluida 8 cm

tidak dapat bercampur. Tentukanlah massa jenis fluida A B


yang berwarna ungu tersebut (dalam kg/m3)!
Diketahui: Ditanya:
hA = 10 cm ρungu = ...
hB = 8 cm
ρair = 1 gr/cm3

Jawab:
Soal ini mirip seperti soal 1, di mana pipa U diisi oleh cairan yang berbeda
jenisnya. Dengan demikian:
Catatan:

ρair dan ρungu boleh tetap sama-sama dalam
⁄ satuan gr/cm3. Namun demikian, harus konsisten
untuk membuat ρair dan ρungu sama-sama dalam
⁄ gr/cm3 atau kg/m3. Karena di soal diminta
satuan akhirnya harus dalam kg/m3, maka hasil
⁄ perhitungan sebesar 1,25 gr/cm3 harus kita
⁄ konversi menjadi 1250 kg/m3.

Halaman 11
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

3. Sebuah pipa U memiliki cairan raksa di


dalamnya (massa jenis air raksa = 13.600 GAS

kg/m3). Pipa U ini kemudian dihubungkan ke


sebuah wadah berisi gas dengan tekanan 20 cm
tertentu. Akibat tekanan gas ini, raksa di
dalam pipa U memiliki perbedaan kedalaman
seperti pada gambar di samping. Tentukanlah
tekanan gas dalam wadah tersebut!
Diketahui: Ditanya:
ρraksa = 13.600 kg/m3 Pgas = ...
h = 20 cm = 0,2 m
g = 10 m/s2

Jawab:
Pada soal ini, tekanan dari gas mendorong
raksa untuk berpindah ke pipa U bagian
GAS
kanan. Oleh karena itu, kita dapat mencari
tekanan gas dengan melihat perubahan
20 cm kedalaman raksa yang terjadi pada kedua
B
bagian pipa U. Jika bingung, kita bisa
A
mengambil dua buah titik (A dan B) seperti
pada gambar di samping.

Titik A mendapatkan tekanan dari gas, sementara titik B mendapatkan tekanan


hidrostatis dari raksa yang menimpanya. Berdasarkan Hukum Pokok
Hidrostatika, tekanan di A dan B sama besar. Dengan demikian:

⁄ ⁄

Halaman 12
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

4. Hukum Pascal
Tentu pada saat kecil kamu sering bermain balon,
kan? Apa yang kamu rasakan ketika memegang balon
yang sudah ditiup? Tentu balon terasa kencang,
bukan? Jika kamu penasaran, kamu bisa beli balon
sekarang kemudian kamu tiup dan rasakan. Apakah
rasa kencangnya sama di seluruh bagian balon yang
mengembang berisi udara? Mengapa demikian?
Gambar 7. Balon memiliki tekanan ke
segala arah

Hukum Pascal menyatakan bahwa “Dalam sebuah wadah yang tetutup, tekanan
akan diteruskan ke segala arah dan sama besar”. Balon merupakan salah satu
contoh wadah tertutup. Udara di dalam balon akan memberikan tekanan ke segala
arah dengan besar yang sama. Itulah sebabnya semua bagian balon terasa
kencang. Rasa kencang diberikan oleh tekanan yang besarnya sama ke segala arah.
Hal serupa juga terjadi pada ban kendaraan (mobil, sepeda motor, sepeda) yang
diisi dengan udara.

Hukum Pascal sering diaplikasikan pada peralatan hidrolik, di antaranya adalah


dongkrak hidrolik, rem hidrolik, dan alat pengangkat mobil pada car wash.
Perhatikan contoh berikut:
F1

Piston 1
Piston 2

F2

Gambar 8. Peralatan Hidrolik Sederhana

Halaman 13
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Gambar 8 merupakan contoh peralatan hidrolik sederhana yang terdiri dari pipa U
yang diisi dengan fluida tertentu, lalu kemudian kedua ujungnya ditutup dengan
sumbat (piston). Karena pipa U dalam keadaan tertutup, Hukum Pascal berlaku.
Dengan demikian, kita dapat menuliskan persamaan:

Biasanya, piston pada pipa U berbentuk silinder, sehingga luas penampangnya


berbentuk lingkaran. Persamaan Hukum Pascal di atas dapat kita kembangkan
menjadi:

Keterangan:
Catatan:
F1 : gaya pada piston 1 (N)
F2 : gaya pada piston 2 (N) Jika r1 dan r2 sama-sama diketahui dalam cm,
A1 : luas penampang piston 1 (m2) maka tidak perlu diubah ke m. Begitu pula
dengan d1 dan d2, jika sama-sama memiliki
A2 : luas penampang piston 2 (m2) satuan cm, tidak perlu diubah ke m. A1 dan A2
r1 : jari-jari piston 1 (m) juga tidak perlu diubah ke dalam m2 jika sudah
sama-sama dalam cm2. Hal ini terjadi karena
r2 : jari-jari piston 2 (m)
nanti satuannya dapat dicoret mengingat
d1 : diameter piston 1 (m)
persamaan hukum Pascal adalah perbandingan.
d2 : diameter piston 2 (m)

Halaman 14
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Contoh Soal 3
1. Sebuah peralatan hidrolik sederhana memiliki dua buah piston yang menutup
ujung-ujung pipa U. Piston 1 memiliki luas penampang 3 cm2 dan piston 2
memiliki luas penampang 12 cm2. Jika piston 1 mendapatkan gaya dari luar
sebesar 100 N, tentukanlah gaya yang dialami oleh piston 2!
Diketahui: Ditanya:
A1 = 3 cm2 F2 = ...
A2 = 12 cm2
F1 = 100 N

Jawab:

2. Sebuah peralatan hidrolik sederhana memiliki dua buah piston yang berbeda
ukuran. Piston pertama memiliki luas penampang seperempat kali piston kedua.
Jika piston kedua diberi gaya sebesar 500 N, tentukan gaya pada piston
pertama!
Diketahui: Ditanya:
F2 = ...
F2 = 500 N

Jawab:
Soal ini tidak menyebutkan nilai masing-masing untuk A1 dan A2, namun
memberikan kita perbandingannya. Kita dapat melakukan substitusi, yaitu
dengan mengganti nilai A1 menjadi ¼A2 Dengan demikian, penyelesaiannya
dapat dituliskan sebagai berikut:

Halaman 15
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

3. Perhatikan gambar berikut. Di sebuah tempat


pencucian mobil (car wash), sebuah peralatan
hidrolik digunakan untuk menaikkan mobil ke
tempat yang lebih tinggi agar bagian bawah
mobil dapat dibersihkan. Peralatan ini memiliki
dua buah piston, di mana jari-jari piston
kedua besarnya 20 kali jari-jari piston
pertama. Jika massa mobil secara keseluruhan
adalah 2000 kg, tentukan gaya yang
diperlukan pada piston pertama agar mobil
tepat akan terangkat!
Diketahui: Ditanya:
r2 = 20r1 F1 = ...
mmobil = 2000 kg

Jawab:
Untuk menyelesaikan soal ini, pertama kali kita harus mencari nilai F2. Nilai F2
merupakan gaya berat yang disebabkan oleh mobil. Oleh karena itu:

Halaman 16
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Setelah mendapatkan nilai F2, barulah kita dapat masuk ke hukum Pascal.

( )

Salah satu kehebatan hukum Pascal adalah kita hanya membutuhkan gaya 50
N untuk mengangkat beban seberat 20.000 N. Mengagumkan, bukan?

4. Sebuah peralatan hidrolik digunakan untuk mengangkat sebuah truk bermassa


10.000 kg. Peralatan hidrolik ini terdiri dari dua piston, di mana piston
pertama memiliki diameter 50 kali diameter piston kedua. Tentukanlah gaya
yang dibutuhkan untuk mengangkat truk tersebut!
Diketahui: Ditanya:
mtruk = 10.000 kg F2 = ...
d1 = 50d2

Jawab:
Truk pastilah terletak pada piston yang besar. Karena diameter piston pertama
lebih besar daripada piston kedua, truk tentu terletak pada piston pertama.
Oleh karena itu, gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat truk tentu harus
diberikan pada piston kedua.

Pertama, kita harus mencari F1. F1 adalah gaya berat truk. Dengan demikian:

Halaman 17
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Kedua, kita cari nilai F2.

( )

5. Sebuah peralatan hidrolik memiliki dua buah piston. Jari-jari piston pertama
adalah 4 kali jari-jari piston kedua. Tentukan perbandingan gaya yang terdapat
pada piston pertama dan kedua!
Diketahui: Ditanya:
r1 = 4r2 F1 : F2 = ...

Jawab:
Karena yang ditanyakan adalah perbandingan, kita harus membuat F1 dan F2
berada dalam posisi perbandingan. Dengan demikian:

( )

5. Hukum Archimedes

Kapal dan jangkar sama-sama terbuat dari


logam. Namun demikian, kapal dapat terapung
di laut sementara jangkar tenggelam. Mengapa
demikian? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita
Gambar 9. Kapal mengapung dan jangkar harus mempelajari hukum Archimedes.
tenggelam

Halaman 18
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Hukum Archimedes menyatakan bahwa “Jika suatu benda dicelupkan (sebagian atau
seluruhnya) dalam fluida, volume benda tersebut akan menggantikan volume fluida
yang awalnya menempati posisi sebelum benda tersebut tercelup.” Untuk lebih
jelasnya, kalian dapat perhatikan Gambar 10 berikut.

(a) (b)
Gambar 10(a) Gelas sebelum diisi bola logam; (b) Gelas setelah diisi bola logam

Gambar 10(a) menunjukkan bahwa awalnya volume air adalah 225 cm3. Ketika
sebuah bola logam dijatuhkan ke dalam wadah seperti pada Gambar 10(b), volume
air menjadi 250 cm3. Ini berarti bahwa bola logam yang dijatuhkan akan
menggantikan volume air yang awalnya menempati posisi benda tersebut. Dengan
demikian, kita dapat membuat perumusan sebagai berikut:

Keterangan:
Volbf : volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)
Volt : volume total setelah benda tercelup dalam fluida (m3)
Volm : volume fluida mula-mula sebelum benda dicelupkan (m3)

Selain itu, ditemukan juga bahwa berat benda yang berada dalam fluida akan lebih
kecil daripada berat benda ketika berada di udara. Hal ini disebabkan oleh suatu
gaya yang selalu diberikan fluida untuk menolak benda yang tercelup ke dalamnya.

Halaman 19
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Gaya ini disebut sebagai gaya apung. Gaya apung dapat dirumuskan sebagai
berikut:

Gaya apung juga dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
Fapung : gaya apung (N)
Wu : berat benda ketika ditimbang di udara (N)
Wf : berat benda ketika ditimbang dalam fluida (N)
ρf : massa jenis fluida (kg/m3)

Laboratorium Rumah 2
Kalian bisa membuktikan adanya gaya apung pada fluida dengan melakukan
eksperimen sederhana berikut. Jangan lupa meminta pengawasan orang dewasa
(ayah, ibu, atau kakak) saat kalian melakukan eksperimennya, ya.

Alat dan Bahan


1. Kelereng kecil (20 buah) 6. Air (secukupnya)
2. Karet gelang (1 buah) 7. Penggaris (1 buah)
3. Gunting (1 buah) 8. Spidol (1 buah)
4. Tali pengikat/benang (secukupnya) 9. Kantong plastik (1 buah)
5. Ember ukuran sedang (1 buah)

Halaman 20
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Prosedur Kerja

1. Potonglah karet gelang dengan menggunakan gunting


sehingga menjadi sebuah tali karet yang panjang.

2. Ukurlah garis sepanjang 5 cm pada karet gelang


dengan menggunakan penggaris, lalu tandai
bagian awal dan akhir garis dengan spidol
(tandanya bisa berupa titik atau garis pendek).

3. Ikatkan tali pengikat/benang pada salah


satu ujung-ujung karet gelang.

4. Masukkan 20 buah kelereng kecil ke


dalam kantong plastik, lalu ikatlah
kantong dengan ujung tali
pengikat/benang yang salah satu
ujungnya sudah diikatkan ke karet
gelang. Usahakan udara yang ada di
dalam kantong plastik sangat sedikit
sebelum kamu mengikatnya.

Halaman 21
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

5. Gantungkan di udara. Kamu dapat menggunakan tanganmu atau tali jemuran


untuk menggantungkan sistem ini.

6. Ukurlah jarak antara kedua titik pada


karet gelang yang telah kamu buat tadi.
Apakah jaraknya masih 5 cm? Bertambah
panjang? Atau bertambah pendek?
Catatlah jarak ini, namai sebagai du

7. Isilah ember dengan air hingga mencapai


¾ bagian ember. Kemudian, celupkan
kantong plastik yang berisi kelereng ke
dalam ember yang berisi air. Pada saat
mencelupkan, usahakan seluruh bagian
kantong plastik yang ada kelerengnya
tercelup.
8. Ukur kembali jarak antara kedua titik
pada karet gelang saat sistem dicelupkan.
Catatlah jarak ini, namai sebagai df.

Apa yang dapat kamu ceritakan dari hasil eksperimenmu? Apakah jarak kedua titik
berubah saat belum ada kelereng yang digantungkan, saat kelereng digantungkan
di udara, dan saat kelereng dicelupkan ke dalam air? Mengapa demikian?

Diskusikanlah hasil eksperimenmu dengan guru dan teman-temanmu baik secara


daring maupun luring.

Halaman 22
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Gaya apung yang diberikan akan sama dengan berat


benda. Oleh karena itu, persamaan untuk hukum
Archimedes dapat dirumuskan sebagai berikut:

Gambar 11. Diagram


bebas gaya apung dan
gaya berat

 Sebuah benda dapat tenggelam karena gaya


apung tidak dapat menahan berat benda, atau
dengan kata lain massa jenis benda lebih
besar daripada massa jenis fluida (ρbenda >
ρf).
 Sebuah benda dapat dikatakan melayang
karena gaya apung sama besar dengan berat
benda, atau dengan kata lain massa jenis
benda sama dengan massa jenis fluida (ρbenda
= ρf). Gambar 12. Benda terapung, melayang,
 Sebuah benda dapat dikatakan terapung dan tenggelam

karena gaya apung lebih besar daripada berat


benda, atau dengan kata lain massa jenis
benda lebih kecil daripada massa jenis fluida
(ρbenda < ρf).

Kapal dan jangkar sama-sama terbuat dari bahan yang sama, yaitu logam. Namun
demikian, kapal memiliki rongga udara di lambung kapalnya sehingga massa
jenisnya menjadi lebih kecil. Jangkar tidak memiliki rongga (logam padat) sehingga
massa jenisnya lebih besar. Itulah sebabnya kapal terapung dan jangkar tenggelam.

Halaman 23
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Contoh Soal 4
1. Dalam suatu percobaan Archimedes, sebuah bola pejal memiliki berat 2,5 N
ketika ditimbang di udara. Kemudian bola ini dicelupkan ke dalam suatu fluida
dan beratnya menjadi 1,8 N. Tentukan gaya apung fluida yang diterima oleh
bola pejal tersebut!
Diketahui: Ditanya:
Wu = 2,5 N Fapung = ...
Wf = 1,8 N

Jawab:

2. Batangan logam memiliki berat di udara sebesar 50 N. Ketika ditimbang di


dalam sebuah fluida, beratnya menjadi 40 N. Jika batangan logam ini memiliki
volume 400 cm3 dan seluruh bagiannya tercelup dalam fluida, tentukanlah
massa jenis fluida tersebut (anggap percepatan gravitasi 10 m/s2)!
Diketahui: Ditanya:
Wu = 50 N ρf = ...
Wf = 40 N
Volbf = 400 cm3 = 4 x 10-4 m3
g = 10 m/s2

Jawab:
Pertama, tentukan dulu gaya Kedua, tentukan massa jenis fluida.
apung.
( ) ⁄

( ) ⁄



Halaman 24
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

3. Sebuah balok kayu memiliki volume 800 cm3. Ketika tercelup dalam air, ¾
bagian balok kayu tercelup dalam air. Tentukanlah gaya apung yang dialami
oleh balok kayu tersebut!
Diketahui: Ditanya:
Volbenda = 800 cm3 = 8 x 10-4 m3 Fapung = ...
ρf = 1000 kg/m3

Jawab:
Pertama, kita tentukan dulu Kedua, kita tentukan gaya apung.
nilai Volbf.
⁄ ( )

( )

Jika tidak diketahui di soal, massa jenis air dapat langsung diketahui sebesar 1
gr/cm3 atau 1000 kg/m3.

4. Sebongkah batu yang tidak diketahui jenisnya mengapung 1/5 bagian ketika
dicelupkan dalam air. Tentukanlah massa jenis batuan tersebut!
Diketahui:
Volume benda yang mengapung (Voltf) = 1/5 volume benda
ρf = 1000 kg/m3

Ditanya: ρbenda = ...

Jawab:
Pertama, kita cari dulu volume benda yang tercelup dalam fluida (Volbf).

( )

Halaman 25
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Kedua, kita cari massa jenis benda dengan hukum Archimedes.

5. Ketika dicelupkan dalam minyak (ρminyak = 800 kg/m3), sebuah balok


terendam 1/8 bagiannya terapung di atas minyak. Berapa bagiankah balok
tersebut akan tenggelam jika dicelupkan dalam air?
Diketahui: Ditanya:
ρminyak = 800 kg/m3 Volbf air = ...
Volbf minyak = 1/8 Volbenda
ρair = 1000 kg/m3

Jawab:
Pertama, kita cari dulu ρbenda.

Kedua, kita cari bagian benda yang tenggelam dalam air.

⁄ ⁄

Halaman 26
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis


6. Tegangan Permukaan
Di pelajaran Biologi, kalian tentu pernah membahas metamorfosis nyamuk, bukan?
Jika kita cermati, nyamuk adalah serangga yang hidupnya di darat dan udara,
serta mampu terbang ke sana kemari. Namun demikian, telur dan jentik-jentik
nyamuk terdapat di dalam air. Bagaimana nyamuk dapat meletakkan telurnya di
dalam air?

Nyamuk adalah serangga dengan massa yang sangat ringan. Oleh karena itu, dia
dapat hinggap di atas air tanpa takut tercelup. Hal ini disebabkan karena
tegangan permukaan air mampu menahan berat nyamuk. Karena mampu hinggap
di atas air, akhirnya nyamuk dapat bertelur dan meletakkan telurnya dalam air.

Lalu, apa itu tegangan permukaan? Tegangan


permukaan adalah peristiwa di mana permukaan
suatu fluida saling tarik-menarik akibat adanya gaya
kohesi (gaya antar partikel fluida sejenis). Tarikan
pada permukaan ini membuat semacam lapisan
Gambar 13. Gaya kohesi pada
yang tipis. partikel penyusun fluida

Tegangan permukaan juga mengakibatkan tetesan air berbentuk bulat, busa sabun
berbentuk bulat, serta silet dapat mengapung di atas air meskipun massa jenisnya
lebih besar daripada massa jenis air. Tegangan permukaan dapat dirumuskan
sebagai berikut:

Halaman 27
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Keterangan:
γ : tegangan permukaan (N/m)
F : gaya tegangan permukaan (N)
d : panjang permukaan (m)
L : panjang kawat (m)

Contoh Soal 5
1. Perhatikan gambar berikut. Sebuah kawat
dibengkokkan sehingga membentuk huruf U. Kawat
lain yang dinamai sebagai kawat A dikaitkan pada
kawat U. Massa kawat AB adalah 0,3 gram dan
panjangnya 20 cm. Kawat A dapat ditarik secara
vertikal (atas-bawah) dengan menggunakan tali.
Sistem ini kemudian dicelupkan ke cairan sabun
lalu kemudian diangkat. Saat kawat A ditarik,
terbentuklah gelembung sabun. Tentukan tegangan
permukaan sabun pada sistem tersebut!
Diketahui: Ditanya:
mA = 0,3 gr = 3 x 10-4 kg γ = ...
LA = 20 cm = 0,2 m

Jawab:
Pertama, kita tentukan dulu nilai Kedua, kita cari tegangan permukaan
F. Gaya tegang tidak lain adalah sabun.
gaya berat dari kawat A.

( ) ⁄



Halaman 28
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

7. Kapilaritas
Selama ini kita memahami bahwa air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke
tempat yang lebih rendah. Kita bisa mengalirkan air dengan arah sebaliknya hanya
ketika kita menggunakan pompa air. Namun demikian, pernahkah kalian menyadari
bahwa tumbuhan mampu mengalirkan air dari akar ke daun? Pada tumbuhan, air
dan sumber makanan lainnya diserap oleh akar, lalu diangkut ke daun oleh
pembuluh xilem. Jika dilihat dari posisinya, akar lebih rendah dari daun.
Bagaimana air dapat mengalir dari akar ke daun padahal tumbuhan tidak memiliki
pompa?

Fenomena tersebut disebut sebagai kapilaritas.


Kapilaritas adalah peristiwa naik turunnya fluida
melalui pipa kapiler. Pipa kapiler adalah sebuah
pipa yang berukuran sangat kecil (berukuran
mikroskopis). Dalam kehidupan sehari-hari, kita
mendapati banyak contoh pipa kapiler, di antaranya
Gambar 14. Fluida dalam pipa
adalah pembuluh xylem dan floem pada tumbuhan,
kapiler lebih tinggi permukaannya
pembuluh darah di dekat kulit dan organ, serta daripada pipa biasa
serat-serat tisu dan pakaian.

Kenaikan atau penurunan fluida dalam pipa kapiler dapat dirumuskan sebagai
berikut:

Keterangan:
θ : sudut kontak
h : kenaikan atau penurunan fluida pada pipa kapiler (m)
r : jari-jari pipa kapiler (m)

Halaman 29
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk oleh


fluida akibat adanya gaya kohesi dan adhesi.
Seperti yang pernah kalian pelajari
sebelumnya, cairan dapat membentuk meniskus
cembung dan cekung. Meniskus cembung akan
terbentuk jika gaya kohesi lebih besar dari
gaya adhesi. Meniskus cekung akan terbentuk
jika gaya kohesi lebih kecil dari gaya adhesi.
(a) (b) Sudut kontak yang terbentuk akibat meniskus
Gambar 15. Sudut kontak pada (a) cembung dan cekung terlihat seperti pada
meniskus cembung dan (b) meniskus cekung Gambar 15. Namun demikian, jika di soal
dikatakan bahwa wadah bersih, artinya sudut
kontaknya bernilai 0o.

Contoh Soal 6
1. Pada suhu 80oC, air memiliki tegangan
permukaan sebesar 62,6 x 10-3 N/m. Air
ini dimasukkan ke dalam pipa kapiler
dengan jari-jari 2 mm seperti pada
h
gambar. Jika pipa kapiler dalam keadaan
bersih, tentukan kenaikan permukaan air
pada pipa kapiler tersebut!
Diketahui: Ditanya:
γ = 62,6 x 10-3 N/m h = ...
r = 2 mm = 2 x 10-3 m
θ = 0o (pipa kapiler bersih)
ρf = 1000 kg/m3

Halaman 30
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Jawab:

( ⁄ )
⁄ ⁄ ( )
( )

8. Viskositas
Misalkan kalian memiliki dua buah gelas.
Satu gelas diisi dengan air biasa,
sementara gelas lainnya diisi dengan susu
kental manis (tanpa dicampur air).
Kemudian, ke dalam gelas ini masing-
masing kalian masukkan sebuah kelereng
dengan ukuran yang sama. Kelereng di (a) (b)
gelas mana yang akan lebih dulu tiba di Gambar 16. Kelereng dimasukkan dalam
dasar gelas? Mengapa demikian? gelas berisi (a) susu kental manis dan (b)
air biasa

Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu zat. Semakin kental suatu zat, semakin
sulit zat itu mengalir serta semakin sulit juga zat lain untuk melewatinya. Kelereng
akan lebih mudah melewati air daripada melewati susu kental manis karena susu
kental manis lebih kental dibanding air.

Hukum Stokes menyatakan bahwa “Semakin kental suatu fluida, semakin besar pula
gaya gesek antara fluida dan benda yang melewatinya.” Gaya gesek inilah yang
akan menghambat gerak benda. Secara matematis, hukum Stokes dapat dituliskan
sebagai berikut:

Halaman 31
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

k adalah konstanta geometris yang nilainya bergantung pada bentuk benda yang
dilewatkan dalam fluida. Untuk benda yang berbentuk bola, k dapat dituliskan
sebagai berikut:

Dengan demikian, gaya gesek untuk benda yang berbentuk bola yang melewati
fluida kental menjadi:

Keterangan:
Fgesek : gaya gesek antara fluida dan benda (N)
r : jari-jari benda (m)
η : koefisien viskositas (kg/m.s)
v : kecepatan benda dalam fluida (m/s)

Ketika melewati suatu fluida yang kental, semakin


mendekati dasar wadah gerak benda akan semakin
cepat sehingga akan terjadi keseimbangan antara
gaya berat, gaya gesek, dan gaya apung. Saat terjadi
keseimbangan ini, terjadilah kecepatan terminal (vT).
Kecepatan terminal dapat dirumuskan sebagai berikut:

( )
Gambar 17. Diagram gaya saat
kecepatan terminal

Halaman 32
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Sementara itu, untuk benda berbentuk bola, kecepatan terminalnya dapat


dirumuskan sebagai berikut:

( )

Contoh Soal 7
1. Sebuah bola logam berjari-jari 2 cm dijatuhkan ke dalam cairan yang memiliki
koefisien viskositas sebesar 800 kg/m.s. Di suatu titik tertentu dalam cairan
tersebut, kecepatan bola logam adalah 2 m/s. Tentukanlah gaya gesek yang
dialami bola logam tersebut!
Diketahui: Ditanya:
r = 2 cm = 2 x 10-2 m Fgesek = ...
η = 800 kg/m.s
v = 2 m/s

Jawab:

( ) ⁄ ⁄

2. Untuk mengetahui koefisien viskositas suatu cairan oli merek terbaru (massa
jenis oli = 900 kg/m3), sebuah bola logam berjari-jari 2 cm dan massa jenis
2500 kg/m3 dijatuhkan bebas ke dalam sampel cairan oli tersebut. Saat
kecepatannya diukur, ternyata kecepatan terbesar yang dicapai bola logam ini
adalah 5 m/s. Berapakah koefisien viskositas oli tersebut!
Diketahui: Ditanya:
ρf = ρoli = 900 kg/m3 η = ...
r = 2 cm = 2 x 10-2 m
ρbenda = 2500 kg/m3
vT = 5 m/s

Halaman 33
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Jawab:
( )

( ) ⁄
⁄ ( ⁄ ⁄ )

( ) ⁄
⁄ ⁄


⁄ ⁄




Halaman 34
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Latihan
Kerjakanlah soal-soal berikut ini secara mandiri. Berikanlah hasil pengerjaan kalian
pada guru (baik secara luring maupun daring). Kemudian, diskusikanlah jawabannya
dengan guru dan teman-temanmu.

1. Seekor ikan berada di kedalaman 10 meter di bawah permukaan laut. Jika


massa jenis air laut adalah 1,3 gr/cm3 dan percepatan gravitasi dianggap 10
m/s2, tentukanlah tekanan hidrostatis yang dialami ikan tersebut!

2. Perhatikan Gambar 1. Sebuah botol kaca diisi cairan


yang bermassa jenis 1,6 gr/cm3. Tentukanlah tekanan
hidrostatis di titik A jika percepatan dianggap sebesar
10 m/s2!

Gambar 1
3. Perhatikan Gambar 2. Sebuah botol diisi dua jenis
cairan yang tidak dapat bercampur, yaitu A dan
B. Massa jenis cairan A adalah 0,7 gr/cm3
sedangkan massa jenis cairan B adalah 0,2 gr/cm3.
Jika percepatan gravitasi dapat dianggap 10 m/s2,
Gambar 2 tentukanlah tekanan hidrostatis di titik L dan V!

4. Setelah tamu pulang, Pak Herman mendapati bahwa di meja tamu terdapat
tiga buah gelas berisi sirup yang tersisa seperti pada Gambar 3. Bagian dasar
gelas manakah yang memiliki tekanan hidrostatis paling kecil? Jelaskan!

Halaman 35
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

A B C

Gambar 3

5. Dalam sebuah eksperimen, sebuah tabung


dirancang agar terhubung dengan pipa dan
pegas seperti pada Gambar 4. Jika pegas
yang digunakan identik, pegas manakah yang
akan menjadi paling pendek saat air
memenuhi tabung dan pipa? Gambar 4

6. Perhatikan Gambar 5. Sebuah pipa U diisi oleh


dua buah cairan yang tidak dapat bercampur.
Cairan A adalah air dan cairan X tidak
diketahui jenisnya. Tentukanlah massa jenis
cairan X!

Gambar 5

7. Perhatikan Gambar 6. Dua buah cairan


dimasukkan ke dalam tabung U seperti pada
Gambar 6. Jika cairan X memiliki massa jenis
500 kg/m3 dan cairan G memiliki massa
jenis 750 kg/m3, tentukan kedalaman cairan
Gambar 6 G!

Halaman 36
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

8. Sebuah tabung U dihubungkan dengan


sebuah wadah berisi gas seperti pada
Gambar 7. Tabung U berisi dua jenis
cairan yang tidak dapat bercampur. Jika
cairan A memiliki massa jenis 1800
kg/m3 dan cairan V memiliki massa jenis
900 kg/m3 serta percepatan gravitasi
dianggap 10 m/s2, tentukanlah tekanan Gambar 7
gas!

9. Sebuah peralatan hidrolik memiliki dua buah piston. Piston pertama memiliki
luas penampang 0,5 cm2 sementara piston kedua memiliki luas penampang 4
cm2. Jika piston pertama diberi gaya sebesar 10 N, berapakah gaya yang akan
dihasilkan pada piston kedua?
10. Alat pengangkat mobil yang memakai prinsip kerja peralatan hidrolik terdiri
dari dua buah piston. Piston kedua memiliki diameter 20 kali lebih besar
daripada diameter piston pertama. Di atas piston kedua, diletakkan mobil
dengan massa total 1200 kg. Berapakah gaya minimal yang harus diberikan
pada piston pertama agar mobil tepat akan terangkat?
11. Sebuah peralatan hidrolik terdiri dari dua buah piston. Piston pertama memiliki
jari-jari 2 cm dan piston kedua memiliki jari-jari 8 cm. Tentukanlah
perbandingan gaya antara piston 1 dan 2!
12. Sebongkah batuan yang diperoleh dari sungai ditimbang beratnya di udara
dengan menggunakan neraca pegas dan didapatkan hasil sebesar 0,5 N.
Bongkahan batuan ini kemudian dicelupkan dalam air dan beratnya ditimbang
kembali dan hasilnya ternyata adalah 0,3 N. Tentukan besar gaya apung yang
dialami bongkahan batuan di dalam air!
13. Sebuah mainan berbentuk kubus mengapung setengah bagiannya ketika
dibiarkan berada dalam sebuah cairan. Jika volume mainan ini adalah 600
kg/m3, tentukanlah gaya apung yang diberikan oleh cairan tersebut (percepatan
gravitasi dapat dianggap 10 m/s2)!

Halaman 37
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

14. Bola yang terbuat dari bahan alloy dimasukkan ke dalam wadah berisi minyak
(massa jenis minyak = 0,8 gr/cm3). Ketika diperhatikan, ¾ bagian dari bola
tersebut terapung di atas permukaan air. Tentukanlah massa jenis bola
tersebut!

15. Perhatikan Gambar 8. Sebuah potongan mainan


berbentuk balok dicelupkan ke dalam wadah.
Wadah ini berisi dua buah cairan A dan B yang
masing-masing memiliki massa jenis 0,7 gr/cm3
dan 0,3 gr/cm3. Seperlima potongan mainan
tercelup dalam cairan A, sementara dua perlima
potongan mainan tercelup dalam cairan B, dan
sisanya terapung. Tentukanlah massa jenis
potongan mainan tersebut! Gambar 8

16. Dalam sebuah pembuluh xilem yang berdiameter 10 μm, air dialirkan menuju
ke daun. Jika pada saat itu tegangan permukaan air adalah 72 x 10-3 N/m
dan sudut kontaknya adalah sebesar 60o, tentukanlah seberapa tinggi air dapat
naik di pembuluh xilem!
17. Dalam sebuah percobaan menentukan kekentalan zat cair, sebuah kelereng
dengan jari-jari 1 cm dan massa jenis 1500 kg/m3 dijatuhkan bebas ke dalam
zat cair yang memiliki massa jenis 300 kg/m3. Kecepatan terbesar yang dapat
dicapai oleh kelereng tersebut adalah 2 m/s. Tentukanlah kekentalan zat cair
tersebut!
18. Sebuah bola logam dengan massa jenis 2000 kg/m3 dimasukkan ke dalam dua
buah cairan X dan Y yang masing-masing memiliki massa jenis 200 kg/m3 dan
500 kg/m3. Saat memasuki cairan X, bola logam mencapai kecepatan maksimal
2 m/s dan saat memasuki cairan Y, kecepatan maksimalnya mencapai 3 m/s.
Cairan manakah yang lebih kental?

Halaman 38
Modul Pembelajaran Fisika | Fluida Statis

Daftar Pustaka
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I (Terjemahan). Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Halaman 39

Anda mungkin juga menyukai