Anda di halaman 1dari 39

FLUIDA STATIK

BAHAN AJAR
FISIKA

KELAS X
SEMESTER 2

ESTI APRILIA USMAN


1301574
BAHAN AJAR FISIKA
FLUIDA STATIS

Satuan Pendidikan : SMA N 1 BATIPUH

Kelas/ Semester : X / II

Mapel/ Tema Pelajaran : FISIKA

Alokasi waktu :12 JP (4 x Pertemuan)

A. Petunjuk Belajar

Petunjuk siswa:

 Pelajari peta konsep terlebih dahulu


 Bacalah bahan ajar dengan seksama
 Pahami setiap materi dan contoh soal yang tersedia
 Bacalah tokoh kita untuk menambah pengetahuan
 Bacalah sebaiknya tahu agar anda dapat lebih memahami
keterkaitan materi ini dengan aplikasinya dalam kehidupan
 Kerjakan soal latihan yang diberikan dengan teliti dan benar
Petunjuk Guru:
 Bimbinglah siswa dalam menggunakan LDS ini dan juga dalam
mempelajari materi yang berhubungan
 Bantulah siswa menggali banyak pengetahuan tentang materi
yang akan dipelajari melalui lembar diskusi ini
B. Kompetensi yang Akan Dicapai
1. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
2. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.1.1Bertambah Keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.1.2Menunjukkan rasa kagum terhadap batu apung dan batu alam sebagai salah
satu ciptaan Tuhan.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
2.1.1Memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi terhadap konsep yang
belum dipahami yang diindikasikan dengan keaktifan bertanya
dalam berdiskusi.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.2.1Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan
bekerja baik secara individu maupun berkelompok
2.2.2Menunjukkan kejujuran, teliti, cermat, tekun, dan hati-hati dalam
melakukan percobaan.

2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih makanan dan minuman
yang menyehatkan dan tidak merusak tubuh.

2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi penghargaan pada orang yang menjual makanan sehat tanpa
campuran zat aditif yang berbahaya
Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
3.7 3.7.1 Menentukan massa jenis zat dan tekanan fluida
3.7.2 Menjelaskan hukum utama hidrostatik
3.7.3 Menentukan gaya pada hukum pascal
3.7.4 Mengidentifikasi alat-alat yang memanfaatkan hukum pascal
3.7.5Menyelidiki kasus mengapung, melayang dan tenggelam pada hukum
Archimedes
3.7.6 Menjelaskan kapilaritas
3.7.7 Menentukan kenaikan atau penurunan permukaan zat cair dalam pipa
3.7.8 Menjelaskan viskositas
3.7.9 Menentukan gaya yang bekerja pada viskositas fluida

3.7.10 Menentukan gaya hambatan pada hukum stokes

4.6 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida


untuk mempermudah suatu pekerjaan
4.6.1 Merancang alat percobaan yang memanfaatkan konsep fluida statis
4.6.2Menyajikan laporan hasil percobaan konsep fluida statis
PETA KONSEP
FLUIDA STATIS

Hukum-hukum pada Tegangan Permukaan


Fluida Statis

Tegangan permukaan
Tekanan

Kapilaritas
Tekanan Hidrostatika

Viskositas Fluida
Hukum Pascal

Hukum Archimedes
C. Materi Pembelajaran

FLUIDA STATIS
A. Hukum-Hukum pada Fluida Statis

Pada subbab ini anda harus mampu:


 Memformulasikan hukum dasar fluida statis
 Menerapakan hukum dasar fluida statis dalam kehidupan sehari-hari.

Ayo Cek kemampuan


Prasyaratan

Sebelum mempelajari materi subbab ini, kerjakan soal-soal ini dibuku latiahan Anda. Jika
berhasil mengerjakannya dengan baik, Anda akan mudah untuk mempelajari materi
berikutnya.

1. (a) Apa defenisi massa jenis dan apa satuannya dalam SI?

(b) Nyatakan 1 g/cm3 kedalam kg/m3

(c) Massa jenis merupakan sifat khas dari suatu zat. Jelaskan maksud pernyataan ini

2. Sebuah lempeng beton berukuran 1,0m x0,5m x0,1m memiliki massa 110kg. Berapakah
massa jenis benda tersebut?

Zat yang dapat mengalir dapat digolongkan sebagai fluida. Dengan demikian, zat cair
dan gas termasuk fluida. Contoh fluida yang paling banyak kita jumpai sehari-hari adalah air.
Fluida dibagi menjadi dua studi: statika fluida dan dinamika fluida. Statika Fluida
mempelajari fluida yang berda dalam keadaan diam. Sedangakan dinamika fluida akan
dipelajari nanti pada kelas XI mempelajari fluida yang sedang bergerak

Dalam fluida statik Anda akan mempelajari hukum-hukum dasar yang antara lain
akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Kenapa makin dalam menyelam,
makin besar tekanannya? Mengapa balon udra yang berisi gas panas dapat nail ke udara?
Sebelum membahas hal tersebut maka kita bahas dahulu besaran paling penting dalam
fluida statis, yaitu:tekanan
1. Tekanan

Dalam ilmu fisika, Tekanan diartikan sebagai gaya per satuan luas, di mana arah
gaya tegak lurus dengan luas permukaan. Secara matematis, tekanan dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut ini :
F
p
A
...........................................................(1)

p = tekanan (N/m2 ) (pascal) (Pa)


F = gaya (N),
A = luas permukaan(m2).

Beberapa satuan tekanan : N/m2=Pascall (SI) ; dyne/cm2 (cgs) ; atmosfer ; cmHg; Bar
Konversi Satuan : 1 atm = 76 cmHg=1,013 x 105 N/m2

a. Aplikasi tekanan dalam kehidupan sehari

Gambar 1 pemain luncur es sedang beraksi


Untuk dapat meluncur diatas kolam es beku, pemain luncur es menggunakan
sepatu luncur.Sepatu luncur memilki pisau pada bagian bawahnya. Pisau ini memberi
tekanan yang besar pada lantai es beku, sehingga es yang berada tepat dibawah pisau
mencair, tetapi di kiri-kanannyatidak. Cairan tepat di bawah pisau berfungsi sebagai
pelumas, sedangkan es beku di kiri dan kanan pisau tetap mencengkram pisau,
sehingga sepatu luncur beserta pemain dapat meluncur di atas kolam beku.Seperti
yang mana telah kita ketahui bahwa bagaian es yang mencair segera membeku
setelah tekanan pisau hilang karena pemain berpindah.

Menemukan contoh
Kegiatan
1 Amati keadaan disekitar Anda berada di rumah, di jalan, di
pusat pertokoan dan di sekolah. Temukn beberapa contoh
lain aplikasi tekanan dalam kehidupan sehari-hari
b. Tekanan Hidrostatis

Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam wadah selalu tertarik ke bawah. Makin
tinggi zat cair dalam wadah, makin berat zat cair itu, sehingga makin besar juga
tekanan zat cair pada dasar wadahnya. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis.

Gambar 2. Tabung dengan beberapa titik

dengan kedalamn berbeda


Semakin dalam kedudukan sebuah titik dalam fluida, tekanan hidrostatis di titik
tersebut akan semakin besar

Tekanan Hidrostatis dapat dilambangkan dengan (PH).

Ph  gh
..........................................................(2)

Keterangan:

Ph = tekanan Hidrostatis
 =massa jenis zat cair (kg/m3)
g= percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h= kenaikan dan penurunan permukaan fluida dalam pipa kapiler (m)

c. Tekanan Mutlak pada Suatu Kedalaman Zat Cair


Tinjaulah sebuah tabung yang diisi dengan fluida
setinggi h, seperti tampak pada gambar dibawah ini

Tekanan total atau tekanan mutlak yang dialami oleh


titik A yang berada di dalam suatu fluida adalah sebesar pA.
Tekanan total zat cair pada kedalaman h :
Gamabar 3. Tangki
dengan
tinggi h
Ptotal= Po + Ph
..............................................................(3)

Po= Tekanan udara luar (tekanan atmosfir)


Ph = Tekanan hidrostatik

Perhatian:

 Jika disebut tekanan pada suatu kedalaman tertentu, yang dimaksud adalah
tekanan mutlak
 Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan tekanan udara luar Po=1 atm=76
cmHg=1,01x 105Pa
a) Tekanan Hidrostatis pada bejana berisi gabungan fluida
N
p h    i ghi
i 1
..........................................................(4)
b) Tekanan hidrostatis pada pipa U berisi gabungan fluida

h1
2  1
h2 ...................................................................(5)

Buat sepasang lubang didekat dasar sebuah wadah yang


berisi air. Perhatiakn air yang memancar keluar dari kedua
lubang akibat tekanan air. Setelah itu jatuhkan wadah dari
Kegiatan ketinggian tertentu. Apa yang terjadi dengan pancaran air
selama wadah jatuh?Apa yang akan terjadi apabila
2 wadaah dipercepat keatas?
d. Hukum Utama Hidrostatis

Perhatikanlah gambar dibawah ini

Gambar 4 . Tekanan di titik A, B, C, dan D sama


besar,
serta tidak bergantung pada bentuk
penampang tempat fluida tersebut.
Gambar tersebut memperlihatkan sebuah bejana berhubungan yang diisi dengan
fluida, misalnya air. Anda dapat melihat bahwa tinggi permukaan air di setiap tabung
adalah sama, walaupun bentuk setiap tabung berbeda. Bagaimanakah tekanan yang
dialami oleh suatu titik di setiap tabung? Samakah tekanan total di titik A, B, C, dan D
yang letaknya segaris? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda harus mengetahui
Hukum Utama Hidrostatis.

Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang berada pada bidang
datar yang sama dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama. Jadi,
walaupun bentuk penampang tabung berbeda, besarnya tekanan total di titik A, B, C,
dan D adalah sama.

Persamaan Hukum Utama Hidrostatis dapat diturunkan dengan memperhatikan


Gambar 5

Gambar 5. Tekanan total di titik A dan B


pada
bejana U yang terisi fluida homogen
adalah samabesar, pA = pB.
Misalkan, pada suatu bejana berhubungan dimasukkan dua jenis fluida yang
massa jenisnya berbeda, yaitu ρ1 dan ρ2.

Jika diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu titik B
dan titik A, fluida 2 memiliki ketinggian h2 dan fluida 1 memiliki ketinggian h1.

Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan
hidrostatis, besarnya tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida
dan ketinggian fluida di dalam tabung. Secara matematis, persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut.

pA = pB
p0 + ρ1gh1 = p0 + ρ2gh2
ρ1h1= ρ2h2
.............................................(6)
dengan:
h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1,
h2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,
ρ1 = massa jenis fluida satu, dan
ρ2 = massa jenis fluida dua.

d.Alat pengukur tekanan


1) Manometer Pipa Terbuka
Manometer pipa terbuka adalah alat pengukur tekanan gas yang paling
sederhana. Alat ini berupa pipa berbentuk U yang berisi zat cair. Perhatikan Gambar

Gambar 6
. Manometer pipa
terbuka.

Ujung yang satu mendapat tekanan sebesar p (dari gas yang hendak diukur
tekanannya) dan ujung lainnya berhubungan dengan tekanan atmosfir (p0).

Besarnya tekanan udara di titik y1 = p0, sedangkan tekanan udara di titik


y2 = p. y1 memiliki selisih ketinggian Δy1 = 0 dan y2 memiliki selisih
ketinggian Δy2 = h. Berdasarkan Persamaan (1–3) tentang besar tekanan
hidrostatik, besarnya tekanan udara dalam tabung pada gambar di atas dinyatakan
dengan persamaan berikut ini.

Pgas=P – PO = gh
............................................(7)
dengan ρ = massa jenis zat cair dalam tabung.

2) Barometer

Barometer raksa ini ditemukan pada 1643 oleh Evangelista Torricelli,


seorang ahli Fisika dan Matematika dari Italia.

Gambar 6 . Skema
barometer raksa.
Ia mendefinisikan tekanan atmosfir dalam bukunya yang berjudul "A Unit of
Measurement, The Torr" Tekanan atmosfer (1 atm) sama dengan tekanan hidrostatis
raksa (mercury) yang tingginya 760 mm. Cara mengonversikan satuannya adalah
sebagai berikut.

ρ raksa × percepatan gravitasi Bumi × panjang raksa dalam tabung

atau

(13.600 kg/cm3)(9,8 m/s2)(0,76 m) = 1,103 × 105 N/m2

Jadi,

1 atm = 76 cmHg = 1,013 × 105 N/m2

3) Pengukur Tekanan Ban


Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan udara di dalam ban. Bentuknya
berupa silinder panjang yang di dalamnya terdapat pegas. Saat ujungnya ditekankan
pada pentil ban, tekanan udara dari dalam ban akan masuk ke dalam silinder dan
menekan pegas. Besarnya tekanan yang diterima oleh pegas akan diteruskan ke
ujung lain dari silinder yang dihubungkan dengan skala. Skala ini telah dikalibrasi
sehingga dapat menunjukkan nilai selisih tekanan udara luar (atmosfer) dengan
tekanan udara dalam ban.

Gambar 7 . Alat
pengukur
tekanan
udara di
dalam ban.

2. Hukum Pascal

Kuis
Kemampuan Memahami Konsep

Untuk mengukur tekanan darah dengan sfigmomanometer, ban yang menekan nadi
dipasang pada lengan atas. Jika ban sfigmomanometer dipasang pada lutut dengan posisi
berdiri tegak, apakah akan didapat bacaan tekanan darah yang sama?Lebih besar atau lebih
kecil? Berikan alasan anda memilih jawaban tersebut?

a. Hukum Pascal
Bagaimana jika sebuah bejana U diisi dengan fluida homogen dan salah satu
pipanya ditekan dengan gaya sebesar F? Proses Fisika yang terjadi pada bejana U
seperti itu diselidiki oleh Blaise Pascal. Melalui penelitiannya, Pascal berkesimpulan
bahwa apabila tekanan diberikan pada fluida yang memenuhi sebuah ruangan
tertutup, tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah
dengan besar yang sama tanpa mengalami pengurangan. Pernyataan ini dikenal
sebagai Hukum Pascal yang dikemukakan oleh Pascal pada 1653.

Secara analisis sederhana, Hukum Pascal dapat digambarkan seperti pada


Gambar 9.

Gambar 9. Tekanan F1 di pipa satu sama besar


dengan gaya angkat di pipa dua.
Tekanan oleh gaya sebesar F1 terhadap pipa 1 yang memiliki luas penampang
pipa A1 , akan diteruskan oleh fluida menjadi gaya angkat sebesar F2 pada pipa 2 yang
memiliki luas penampang pipa A2 dengan besar tekanan yang sama. Oleh karena itu,
secara matematis Hukum Pascal ditulis sebagai berikut.

p1 = p 2
F1 / A 1 = F 2 / A2
........................................................(8)
dengan:
F1 = gaya pada pengisap pipa 1,
A1 = luas penampang pengisap pipa 1,
F2 = gaya pada pengisap pipa 2, dan
A2 = luas penampang pengisap pipa 2.

Contoh Soal
Sebuah pipa berdiameter 9 cm dialiri air berkecepatan 5 m/s, kemudian
terhubung dengan pipa berdiameter 3 cm. Kecepatan air pada pipa yang berdiameter 3
cm adalah ....

a. 3 m/s
b. 9 m/s
c. 18 m/s
d. 27 m/s
e. 45 m/s

Kunci Jawaban :

b. Penerapan Hukum Pascal

1) Dongkrak Hidrolik

Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum


Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap kecil diberi gaya
tekan, gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat di dalam
pompa. Akibatnya, minyak dalam dongkrak akan menghasilkan gaya angkat pada
pengisap besar dan dapat mengangkat beban di atasnya.
Gambar 10. Skema dongkrak hidrolik.

2) Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil

Mesin hidrolik pengangkat mobil ini memiliki prinsip yang sama dengan
dongkrak hidrolik. Perbedaannya terletak pada perbandingan luas penampang
pengisap yang digunakan. Pada mesin pengangkat mobil, perbandingan antara luas
penampang kedua pengisap sangat besar sehingga gaya angkat yang dihasilkan pada
pipa berpenampang besar dan dapat digunakan untuk mengangkat mobil.

Gambar 11. Mesin hidrolik pengangkat mobil.

3) Rem Hidrolik

Rem hidrolik digunakan pada mobil. Ketika Anda menekan pedal rem, gaya
yang Anda berikan pada pedal akan diteruskan ke silinder utama yang berisi minyak
rem. Selanjutnya, minyak rem tersebut akan menekan bantalan rem yang
dihubungkan pada sebuah piringan logam sehingga timbul gesekan antara bantalan
rem dengan piringan logam. Gaya gesek ini akhirnya akan menghentikan putaran
roda.
Gambar 12. Prinsip kerja rem hidrolik.

Menemukan contoh
Kegiatan
Berjalan-jalanlah ke pusat pertokoan, bengkel,rumah
3 sakit,dan tempat-tempat lain. Perhatikan alat-alat teknik di
sekitar itu dan temukan beberapa contoh alat teknik yang
memanfaatkan hukum Pascal

3. Hukum Archimedes

Pada saat kita berjalan atau berlari di dalam air, kita tentunya akan merasakan
bahwa langkah kita lebih berat dibandingkan jika kitamelangkah di tempat biasa. Gejala
ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair. Pengamatan ini memunculkan sebuah
hukum yang dikenal Hukum , yaitu :

“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang
dipindahkannya”

Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda yang
diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di darat. Jadi,
telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda dimasukkan ke dalam air. Hal
itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan
demikian maka resultan gaya antara gaya berat dengan gaya ke atas merupakan berat
benda dalam air. Selanjutnya berat disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak
sebenarnya karena benda berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi simbol WS.

Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu (Ws)
adalah :
WS = W – Fa
.............................................(9)

dengan:

Ws = berat benda dalam zat cair (Kg⋅m/s2)

W = berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s2)

Fa = gaya apung (N)

dan besarnya gaya apung (Fa) dirumuskan sebagai berikut :

Fa = ρcair Vb g ...........................................(10)

dengan: ρcair = massa jenis zat cair (kg/m3)

Vb = volume benda yang tercelup (m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

INFO SAINS
Archimedes lahir di Syracus, Romawi.Ia dikenal dan
dikenang karena sejumlah hasil karyanya di bidang Fisika dan
Matematika yang memberikan banyak manfaat dalam
kehidupan manusia. Hasil karyanya dalam ilmu Fisika antara lain
alat penaik air dan hidrostatika. Ungkapannya yang terkenal saat
ia menemukan gaya ke atas yang dialami oleh benda di dalam
fluida, yaitu “ ureka” sangat melekat dengan namanya.
Archimedes

a. Benda-benda dalam hukuk Archimedes

1) Terapung
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul
dipermukaan zat cair dan sebagian terbenam dalam zat cair.
Gambar 13.Benda Terapung

Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu :Fa dan W. Dalam keadaan seimbang
maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g
ρb . Vb = ρZC . V2
....................................................................(11)

karena Vb > V2 maka : ρb < ρZC

2) Melayang

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda
sama dengan massa jenis fluida (ρb = ρf). Dapatkah Anda memberikan contoh
benda-benda yang melayang di dalam zat cair? Benda melayang dalam zat cair
apabila posisi benda di bawah permukaan zat cair dan di atas dasar tempat zat cair
berada.

Gambar 14.Benda Melayang


Pada benda melayang terdapat dua gaya yaitu: Fa dan W. Dalam keadaan seimbang
maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g

ρb = ρzc .............................................(12)

3) Tenggelam

Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak
pada dasar tempat zat cair berada.

Gambar 15.Benda Tenggelam

Pada benda tenggelam terdapat tiga gaya yaitu :

W = gaya berat benda

Fa = gaya Archimedes

N = gaya normal bidang

Dalam keadaan seimbang maka W = N + Fa sehingga :

W > Fa
m . g > ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g > ρZC . Vb . g

ρb = massa ρjenis
b > ρbenda
zc .................................(13)

ρZC = massa jenis zat cair

contoh soal:
Sebuah batu bermassa 40 Kg berada di dasar sebuah kolam. Jika volume batu = 0,2
m3, berapakah gaya minimum yang diperlukan untuk mengangkat batu tersebut ?
Penyelesaian:
Massa batu (m) = 40 Kg
Volume batu (V) = 0,02 m3
Massa jenis air = 1000 Kg/m3
g = 10 m/s2

F apung = F w
F apung =mF g m  V
F apung =  f gV
F apung = (1000 kg/m3) (10 m/s2) (0,02m3)
F apung = 200 kgm/s2
F apung = 200 N

Berat batu (w) = mg


Berat batu = (40 kg)(10 m/s2)
Berat batu = 400 kgm/s2
Berat batu = 400 N
Gaya minimum yang diperlukan untuk mengangkat batu :
Berat batu – Gaya apung = 400 N – 200 N = 200 Newton

b. Aplikasi Hukum Archimedes

Hukum Archimedes banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di


antaranya pada hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon udara, dan galangan kapal.
Berikut ini prinsip kerja alat-alat tersebut.

1) Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair.
Proses pengukuran massa jenis zat cair menggunakan hidrometer dilakukan dengan
cara memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Angka yang ditunjukkan
oleh hidrometer telah dikalibrasi sehingga akan menunjukkan nilai massa jenis zat
cair yang diukur.
Gambar 16. Hidrometer
Berikut ini prinsip kerja hidrometer.
Gaya ke atas = berat hidrometer (FA = whidrometer)
ρ1 V1 g = mg
.......................................(14)
Oleh karena volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan
luas tangkai hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan

ρ1 (A h1) = m
h1 = m / A ρ1 ....................................(15)

dengan : m = massa hidrometer (kg),


A = luas tangkai (m2),
hf = tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m), dan
ρf = massa jenis zat cair (kg/m3).

Hidrometer digunakan untuk memeriksa muatan akumulator mobil dengan


cara membenamkan hidrometer ke dalam larutan asam akumulator. Massa jenis
asam untuk muatan akumulator penuh kira-kira = 1,25 kg/m3 dan mendekati 1
kg/m3 untuk muatan akumulator kosong.

2) Kapal Laut dan Kapal Selam

Mengapa kapal yang terbuat dari baja dapat terapung di laut? Peristiwa ini
berhubungan dengan gaya apung yang dihasilkan oleh kapal baja tersebut.
Perhatikan Gambar 17 berikut.

Gambar 17. Kapal yang sama pada saat kosong dan


penuh muatan.
Volume air yang di pindahkan oleh kapal
ditandai dengan
tenggelamnya kapal hingga batas garis
yang ditunjukkan oleh tanda panah.
Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan balok besi
yang sama jika dibentuk menyerupai perahu akan terapung. Hal ini disebabkan oleh
jumlah fluida yang dipindahkan besi yang berbentuk perahu lebih besar daripada
jumlah fluida yang dipindahkan balok besi. Besarnya gaya angkat yang dihasilkan
perahu besi sebanding dengan volume perahu yang tercelup dan volume fluida yang
dipindahkannya. Apabila gaya angkat yang dihasilkan sama besar dengan berat
perahu maka perahu akan terapung. Oleh karena itu, kapal baja didesain cukup lebar
agar dapat memindahkan volume fluida yang sama besar dengan berat kapal itu
sendiri.

Gambar 18. Penampang kapal selam ketika (a)


terapung, (b) melayang, dan (c) tenggelam.
Tahukah Anda apa yang menyebabkan kapal selam dapat terapung, melayang,
dan menyelam? Kapal selam memiliki tangki pemberat di dalam lambungnya yang
berfungsi mengatur kapal selam agar dapat terapung, melayang, atau tenggelam.
Untuk menyelam, kapal selam mengisi tangki pemberatnya dengan air sehingga
berat kapal selam akan lebih besar daripada volume air yang dipindahkannya.
Akibatnya, kapal selam akan tenggelam. Sebaliknya, jika tangki pemberat terisi
penuh dengan udara (air laut dipompakan keluar dari tangki pemberat), berat kapal
selam akan lebih kecil daripada volume kecil yang dipindahkannya sehingga kapal
selam akan terapung. Agar dapat bergerak di bawah permukaan air laut dan
melayang, jumlah air laut yang dimasukkan ke dalam tangki pemberat disesuaikan
dengan jumlah air laut yang dipindahkannya pada kedalaman yang diinginkan.

Menulis
Kegiatan
Dengan menggunksn berbagai sumber informasi yang dapat
4 Anda cari,Buatlah sebuah tulisan singkat tentang kapal
selam. Tulisan minimal memuat sejarah dan prinsip kerja
kapal selam.
3) Balon Udara
Balon berisi udara panas kali pertama diterbangkan pada tanggal 21 November
1783. Udara panas dalam balon memberikan gaya angkat karena udara panas di
dalam balon lebih ringan daripada udara di luar balon. Balon udara bekerja
berdasarkan prinsip Hukum Archimedes. Menurut prinsip ini, dapat dinyatakan
bahwa sebuah benda yang dikelilingi udara akan mengalami gaya angkat yang
besarnya sama dengan volume udara yang dipindahkan oleh benda tersebut.

Gambar 19. Balon udara dapat mengambang di


udara karena memanfaatkan prinsip Hukum Archimedes.

B. Tegangan Permukaan Zat Cair dan Visikositas


Pada subbab ini anda harus mampu:

 Memformulasikan tegangan permukaan zat cair.


 Menerapkan tegangan permukaan zat cair dalam kehidupan sehari-hari
 Memformulsikan gaya gesekan fluisa kental

Tegangan Permukaan

a. Pengertian Tegangan Permukan


Pernahkah Anda memerhatikan bentuk cairan obat yang keluar dari penetes
obat atau bentuk raksa yang diteteskan di permukaan meja? Jika Anda perhatikan,
tetesan cairan obat yang keluar dari alat penetesnya berbentuk bola-bola kecil.
Demikian juga dengan bentuk air raksa yang diteteskan di permukaan meja.

Tetesan zat cair atau fluida cenderung untuk memperkecil luas permukaannya.
Hal tersebut terjadi karena adanya tegangan permukaan. Apakah tegangan
permukaan itu? Tegangan permukaan (γ) di dalam selaput didefinisikan sebagai
perbandingan antara gaya permukaan dan panjang permukaan yang tegak lurus gaya
dan dipengaruhi oleh gaya tersebut. Perhatikan Gambar dibawah ini .

b. Merumuskan Kenaikan/Penurunan Permukaan Zat Cair dalam Pipa Kapiler


(Kapilaritas)

Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipa
kapiler, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 20.

Gambar 20. Tabung pipa


kapiler
Pada gambar tersebut, diameter dalam pipa kapiler dari kiri ke kanan semakin
kecil. Semakin kecil diameter dalam pipa kapiler, kenaikan permukaan air di dalam
pipa kapiler akan semakin tinggi.

Permukaan zat cair yang membasahi dinding, misalnya air, akan naik. Adapun
yang tidak membasahi dinding, seperti raksa, akan turun. Dalam kehidupan sehari-
hari, contoh-contoh gejala kapiler adalah sebagai berikut. Minyak tanah naik melalui
sumbu lampu minyak tanah atau sumbu kompor, dinding rumah basah pada musim
hujan, air tanah naik melalui pembuluh kayu.

Peristiwa air membasahi dinding, atau raksa tidak membasahi dinding dapat
dijelaskan dengan memperhatikan gaya tarik-menarik antarpartikel. Gaya tarik-
menarik antarpartikel sejenis disebut kohesi, sedangkan gaya tarikmenarik
antarpartikel tidak sejenis disebut adhesi. Air membasahi dinding kaca karena adanya
gaya kohesi antarpartikel air yang lebih kecil daripada gaya adhesi antara partikel air
dan partikel dinding kaca. Sedangkan, raksa memiliki gaya kohesi lebih besar daripada
gaya adhesinya dengan dinding kaca sehingga tidak membasahi dinding kaca. Gaya
adhesi air yang lebih besar dari kohesinya menyebabkan permukaan air berbentuk
meniskus cekung, sedangkan gaya kohesi raksa lebih besar dari gaya adhesinya
sehingga menyebabkan permukaan raksa berbentuk meniskus cembung. Jika zat cair
dimasukkan ke dalam suatu pipa kapiler, permukaan zat cair tersebut akan
melengkung. Permukaan melengkung zat cair di dalam pipa disebut meniskus.

Gambar 21. Gaya tegangan permukaan pada fluida


dalam tabung kapiler.
Fluida naik jika θ < 90° dan turun jika θ >
90°.
Gambar 21 memperlihatkan gaya tegangan permukaan cairan di dalam pipa
kapiler. Bentuk permukaan cairan di dalam pipa kapiler bergantung pada sudut kontak
(θ ) cairan tersebut. Permukaan cairan akan naik jika θ < 90° dan turun jika θ > 90°.

Naik atau turunnya permukaan zat cair dapat ditentukan dengan persamaan
berikut.
mg = F cosθ
ρ Vg = γ l cosθ
ρ π r2hg = γ 2π r cosθ

.......................(16)

dengan: h = kenaikan atau penurunan zat cair (m),


γ = tegangan permukaan (N/m),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
r = jari-jari alas tabung/pipa (m).

Jika suatu zat cair membasahi dinding pipa, sudut kontaknya kurang dari 90° dan
zat cair itu naik hingga mencapai tinggi kesetimbangan.

Gambar 22. Efek bertambah kecilnya sudut kontak


yang ditimbulkan suatu zat pencemar.
Zat pencemar yang ditambahkan pada zat cair akan mengubah sudut kontak itu,
misalnya detergent mengubah sudut kontak yang besarnya lebih dari 90° menjadi
lebih kecil dari 90°. Sebaliknya, zat-zat yang membuat kain tahan air (waterproof)
menyebabkan sudut kontak air dengan kain menjadi lebih besar dari 90°. Berikut
beberapa nilai sudut kontak antara zat cair dan dinding pipa kapilernya.

Tabel Sudut Kontak

Zat Cair Dinding Sudut Kontak


α - Bromnaftalen Gelas Biasa 5°
(C10H7Br) Gelas Timbel 6° 45'
Gelas Tahan Panas (Pyrex) 20°30'
Gelas Kuarsa 21°
Gelas Biasa 29°
Gelas Timbel 30°
Metilen Yodida (CH2l2)
Gelas Tahan Panas (Pyrex) 29°
Gelas Kuarsa 33°
Air Parafin 107°
Raksa Gelas Biasa 140°
c.Formulasi Tegangan Permukaan

Gambar 23. Rangkaian kawat untuk mengukur tegangan


permukaan selaput tipis larutan sabun. Dalam keadaan
setimbang, gaya tegangan permukaan ke atas 2γ l sama
dengan gaya tarik peluncur ke bawah w + T.
Gambar tersebut menunjukkan percobaan sederhana untuk melakukan
pengukuran kuantitatif tentang tegangan permukaan. Seutas kawat dilengkungkan
membentuk huruf U dan kawat kedua berperan sebagai peluncur yang diletakkan di
ujung kawat berbentuk U. Ketika rangkaian kedua kawat tersebut dimasukkan ke
dalam larutan sabun, kemudian dikeluarkan. Akibatnya, pada rangkaian kawat
terbentuk selaput tipis cairan sabun. Selaput tipis tersebut akan memberikan gaya
tegangan permukaan yang menarik peluncur kawat ke bagian atas kawat U (jika berat
peluncur kawat sangat kecil). Ketika Anda menarik peluncur kawat ke bawah, luas
permukaan selaput tipis akan membesar dan molekul-molekulnya akan bergerak dari
bagian dalam cairan ke dalam lapisan permukaan.

Dalam keadaan setimbang, gaya tarik peluncur ke bawah sama dengan tegangan
permukaan yang diberikan selaput tipis larutan sabun pada peluncur. Berdasarkan
Gambar 23, gaya tarik peluncur ke bawah adalah

F = w + T ......................................................(17)

Jika l adalah panjang peluncur kawat maka gaya F bekerja pada panjang total
2l karena selaput tipis air sabun memiliki dua sisi permukaan. Dengan demikian,
tegangan permukaan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan
permukaan F dengan panjang d tempat gaya tersebut bekerja yang secara matematis
dinyatakan dengan persamaan

γ=F d
........................................................(18)

Oleh karena d = 2l, tegangan permukaan dinyatakan dengan persamaan :

γ = F / 2l .....................................................(19)

Tegangan permukaan suatu zat cair yang bersentuhan dengan uapnya sendiri atau
udara hanya bergantung pada sifat-sifat dan suhu zat cair itu. Berikut harga tegangan
permukaan berdasarkan eksperimen. Berikut ini nilai tegangan permukaan beberapa
zat cair berdasarkan hasil eksperimen.

Contoh soal :
Sebatang kawat dibengkokkan membentuk huruf U dan kawat kecil bermassa 0,2
gram dipasang dalam kawat tersebut seperti gambar 1 di atas. Kawat dicelupkan ke
dalam lapisan sabun sehingga terbentang suatu lapisan sabun. Akibat tegangan
permukaan lapisan sabun, kawat mengalami gaya tarik ke atas. Agar tetap setimbang,
maka pada kawat kecil tersebut digantung beban bermassa 0,1 gram. Jika panjang
kawat kecil adalah 10 cm, maka tentukanlah besar tegangan permukaan lapisan sabun
tersebut.
Penyelesaian

Karena setimbang, maka besar gaya permukaan harus sama dengan berat kawat dan
berat beban

Dengan begitu, maka tegangan permukaannya adalah


Viskositas Fluida

a. Hukum Stokes pada Fluida Kental

Apa perbedaan jika sobat berjalan di trotoar dengan di kolam renang? Salah satu
perbedaan antara jalan di dua tempat tersebut adalah ketika sobat berjalan di dalam
kolam renang rasanya akan lebih berat. Apa sebabnya? Karena ada gesekan antara
kaki dan badan kita dengan fluida statis (air dalam kolam renang). Dari gesekan
tersebut timbul gaya gesek atau gaya hambat. Nah inilah sobat yang diteliti lebih
lanjut oleh ahli fisika asal inggris bernama Sir George Stokes satu setengah abad yang
lampau (1845 M).

Fisikawan yang juga ahli matematika ini meneliti Bagaimana pengaruh fluida
kental tergadap benda yang bergerak di dalamnya? Ia menemukan bahwa apabila
suatu benda bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, maka gerakan
benda akan dihambat oleh gaya gesek antara permukaan benda dengan fluida. Stokes
berhasil menemukan hubungan besarnya gaya yang diterima oleh sebuah bola yang
bergerak dalam fluida yang dirumuskan

Fs = 6 π η r v ..............................................(20)

Dengan:Fs = gaya hambatan (N)


η = koefisien viskositas (kg m-1 s-1)

r = jari-jari bola (m)

π = 22/7

v = laju relatif benda terhadap fluida.

Rumus di atas kemudian dikenal dengan “Hukum Stokes”

b.Kecepatan Terminal Benda yang Dijatuhkan dalam Fluida

Misal Anda punya sebuah kelereng yang Anda jatuhkan ke dalam seember air
(posisi awal jatuh sudah di dalam air). Kelereng tersebut di dalam fluida akan semakin
membesar sampai mencapai kecepatan maksimal yang nilainya tetap. Nah kecepatan
inilah yang disebut dengan kecepatan terminal. Dalam peristiwa benda dijatuhkan
dalam fluida terlibat beberapa gaya diantaranya gaya gesek fluida (hukum stokes),
gaya berat, dan gaya tekan ke atas dengan rumus masing-masing gaya.

W – Fs – Fa = 0 ..................................................(21)

Gambar 23. Gaya gesek pada fluida

Kecepatan terminal dirumuskan:

Vt = [2/9] . [r2.g/η] (ρb – ρf) ......................(22)

Dengan: Vt = Kecepatan terminal (m/s)


r = jari-jari bola (m)

g = gravitasi (m s-2)

η = koefisien viskositas (kg m-1 s-1)

ρb = massa jenis benda (kg m-3)

ρf = massa jenis fluida (kg m-

DISKUSI

Sebuah silet yang terbuat dari logam dapat dibuat


mengapung di atas permukaan air karena adanyagaya
apung yang bekerja pada silet. Benar atau salahkah
pernytaan ini? Jelaskan!
Kegiatan
5

Jatuhkan satu tetes air raksa, air, dan alkohol pada


permukaan kaca yang bersih. Tetes raksa hampir berbentuk
bola sempurna . Tetes air berbentuk bola datar .Tetes
alkohol tersebar merata sepanjang permukaan kaca.
Jelaskan pengamatan ini berdasarkan gaya kohesi partikel
raksa, air, alkohol

E. Rangkuman Materi
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika mengalami tekanan
Tekanan hidrostatis adalah tekanan di dalam zat cair yang disebabkan oleh adanya
gaya gravitasi yang bekerja pada tiap bagian zata cair dan besarnya bergantung pada
kedalaman.
P = . g . h
Hukum pokok hidrostatis menyatakan bahawa semua titik yang terletak pada satu
bidang datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama.
Tekanan absolut pada suatu titik dalam fluida merupakan penjumlahan antara
tekanan atmosfer dan tekanan hidrostatik
P = P0 + Ph = P0 + . g . h
Hukum pascal menyatakan bahwa tekanan yang diadakandari luar kepada zat cair
yang ada di ruang tertutupakan diteruskan oleh zat cair itu kesegala arah dengan sama
rata.
Hukum archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau
seluruhya akan mengalami gaya keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindah.
Fa =  g V
Benda yang tercelup dalam fluida dapat mengalami tiga keadaan yaitu terapung,
tenggelam dan melayangdengan syarat sebagai berikut

 Terapung jika b < f

 Tenggelam jika b > f

 Melayang jika b = f

Aplikasi hukum archimedes dapat di jumpai dalam berbagai peralatan antara lain
hidrometer, kapal selam, gelangan kapal, balon udara dan jembatan ponton.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel atau molekul yang sejenis. Sedangkan
adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel atau molekul yang tidak sejenis.
Tegangan permukaan merupakan sifat tegang permukaan zat cair akibat resultan gaya
kohesi yang menyebabkan permukaan zat cair selalu menuju ke keadaan yang luas
pemukaannya terkecil.

F. Latihan Soal

Pilihan Ganda
1. Besar tekanan hidrostatik pada dasar bejana

(1) Sebanding dengan berat zat cair

(2) Sebanding dengan tinggi permukaan zat cair dari dasar bejana

(3) Sebanding dengan luas dasar bejana

(4) Sebanding dengan berat jenis zat cairnya

Pernyataan yang benar adalah:

A. (1), (2), dan (3) D. (4) saja

B. (1) dan (3) E. Semuanya benar

C. (2) dan (4)

2. Sebuah pompa hidrolik membuat massa-massa besar bisa diangkat dengan gaya-
gaya kecil sebagai hasil dari prinsip ....
A. Pascal D. Joule
B. Bernoulli E. Newton
C. Archimedes

3. Sebuah pompa hidrolik memiliki pengisap input dengan diameter 10mm dan
pengisap output dengan diameter 40mm.Suatu gaya 50N akan memberikan gaya
output ......

A. 12,5N D. 800N

B. 50N E. 3200N

C. 200N

4. Balon gas dapat naik karena ..... ....

A. Berat sistem balon gas lebih kecil dari pada berat udara.

B. Masaa jenis sistem balon gas lebih kecil dari pada massa jenis udara
C. Massa sistem balon gas lebih kecil dari pada massa udara

D. Berat jenis udara lebih kecil dari pada berat jenis sistem balon gas

E. Voume sistem gas levih kecil darai volume udara

5. Tetes hujan berbentuk bola dikarenakan.....


A. Kapilaritas D. Percepatan gravitasi
B. Tegangan permukaan E. Visikositas
C. Gerakan ke bawah

6. Dimensi dari koefisien visikositas suatu cairan kental dinyatakan dalam dimensi
pokok L,M dan T adalah...
A. MLT-1
B. ML-1T-1
C. ML-1T-2
D.ML-2T-2
E. ML-2T

7. Permukaan air (   1g / cm 3 ) didalam pipa kapiler berdiameter dalam 1mm adalah


4cm diatas permukaan air diluar pipa itu. Jika sudut kontak air kapiler 60 obesar
tegangan permukaan air adalah
A. 0,2N/m D. 0,8N/m
B. 0,4N/m E,1 N/m
C. 0,6N/m

Essay

1. Tataplah gambar di bawah dengan penuh kelembutan…


Ketinggian kolom air (kanan) = 50 cm, sedangkan ketinggian kolom zat cair lain (kiri)
adalah 30 cm. Berapakah
massa jenis alias kerapatan zat cair lain ?
2. Jelaskan pendapat saudara apakah hukum Archimedes dapt dingunakaan untuk
benda yang sedang jatuh bebas?
3. Sebuah batu memiliki berat 30 N Jika ditimbang di udara. Jika batu tersebut
ditimbang di dalam air beratnya = 21 N. Jika massa jenis air adalah 1 g/cm3,
tentukanlah:
4. Sebuah bola logam padat seberat 20 N diikatkan pada seutas kawat dan dicelupkan
ke dalam minyak (ρ minyak = 0,8 g/cm3). Jika massa jenis logam 5 g/cm3, berapakah
tegangan kawat?

5. Sebuah pisau silet uang berukuran 3 cm x 11/2 cm, diletakkan di atas permukaan zat
cair. Tegangan permukaan zat cair 72 dyne/cm. Tentukan berat minimum silet
tersebut agar tidak tenggelam.
6. Sebuah pipa kapiler dimasukkan tegak lurus ke dalam air raksa. Tegangan permukaan
air raksa 0,5 N/m. Selisih tinggi air raksa didalam dan diluar pipa = ½ 2 cm.
1
Diameter kapiler = cm ; Rapat massa Hg = 13,6 g/cm3 ; g = 10 m/det2.
6,8
Tentukan besarnya sudut kontak antara air raksa dan dinding pipa.
7. Sebuah balon udara volumenya 400 m3, mengalami gaya naik 2200 N. Tentukan gaya
ke atas dan berat total balon (g = 10 m/det2).
8. Sebuah balon udara bervolume 20 m3. Berisi H2 (Rapat massa 0,09 g/l) berat
perlengkapannya 10 kgf. Tentukan berat beban yang dapat diangkut
F. Kunci Soal
Pilihan Ganda
1. C
2. A
3. C
4. B
5. A
6. D
7. D

Essay
1.  2  1666,7 Kg / m 3
2. Tidak , karena benda yang jatuh bebas akan kehilangan seluruh beratnnya. Berat
benda, begitu juga dengan gaya keatas, menjadi nol sehingga hukum Archimedes
menjadi tidak berarti . Kemudian hukum Archimedes juga tidak digunakan untuk
sateli-satelit buatan yang telah berada dalam keadaan tanpa bobot. Dengan kata
lain hukum Archimedes dbergantung oleh massa dan percepatan gravitasi.

3. 400 cm3 dan 600 cm3


4. 4,3428 . 106 N/m2
5. 66 N ; 260 N ; 143 N
6. 45.000 N ; 40.000 N ; 34.580 N
7. 400 N
8. 29,7638 cm ; 0,2362 cm
9. 1.000 cm3
10. a. 6,9444 N ;b. 2,5 N ;c. 4,4444 N ;d. 8,22 cm
11. T = 16,8 N.
12. 648 dyne
13. 135
14. 5.200 N ; 3.000 N
15. maksimum 142 N

DAFTAR PUSTAKA
Kanginan. Marthen.1994. Seribu Pena Fisika SMA. Jakarta. Erlangga.

Kanginan. Marthen.2006. Fisika Kelas XI SMA. Jakarta. Erlangga.

Supianto.2006. Fisika Kelas XI SMA. Bandung. Phibeta.

Anda mungkin juga menyukai