Anda di halaman 1dari 17

Kimia dasar a4

stoikiometri

Dosen mata kuliah :


Dr. Masrullita ST.MT
Disusun

oleh :

- Citra Shella Nasution (220140106)


- Aidil Muqadri (220140102)
- Wan Aldyansyahputra (220140116)
- Maya Febriyanti Sibuea (220140124)
- Amira Kaltsum (220140101)

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK KIMIA

2022

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN STOIKIOMETRI..................................................................................................2
A. STOIKIOMETRI..................................................................................................................2
B. HUKUM DASAR KIMIA UNTUK STOIKIOMETRI.................................................................3
C. KONSEP KIMIA YANG HARUS DIPAHAMI DALAM STIOKIOMETRI.....................................4
D.PENGERTIAN MOL............................................................................................................5
E. JENIS JENIS STOIKIOMETRI KIMIA.....................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................9
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN..............................................................................................9
BAB IV....................................................................................................................................12
KESIMPULAN..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi petunjuk, bimbingan dan arahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik hingga selesai. Makalah ini kami disusun dalam rangka
memenuhi tugas kimia dasar.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu dalam proses


pembelajaran. Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih sangat jauh
dari kata sempurna, Oleh karena itu kami membutuhkan kritik serta saran yang
membangun dari Ibu agar tugas tugas selanjutnya dapat kami kerjakan dengan lebih
baik nantinya.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada ibu yang telah memberi
bimbingan dan arahan hingga tersusunnya makalah ini,. Apabila ada kesalahan kata
atau kalimat yang kami tuliskan, besar harapan kami agar ibu dapat memaafkannya.
Semoga apa yang tertulis dalam makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah salah satu senyawa paling
sederhana dan paling dijumpai serta paling penting. Bangsa Yunani kuno
menganggap air adalah salath satu dari empat unsur penysun segala sesuatu
(disamping, tanah, udara, dan api). Bagian terkecil daria air adalah molekul air.

Saat memupuk tanaman, konsentrasi pengenceran pupuk harus sesuai pada


perbandingan tertentu. Tidak boleh terlalu pekat atau encer. Biasanya, hal ini
dilakukan agar proses metabolisme di dalam tubuh tanaman tidak terganggu. Nah,
untuk mengetahui komposisi unsur kimia yang pas di dalam pupuk dibutuhkan
perhitungan stoikiometri.

B. Rumusan Masalah
 Bagaimana hukum dasar kimia stoikiometri
 Apa saja konsep kimia yang harus dipahami
 Apa itu mol
 Cara penyelesain soal stoikimetri

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahi dasar- dasar Kimia
2. Mengetahui lebih mendalam tentang stoikiometri yang kita temukan dalam
kehidupan.

1
BAB II
PEMBAHASAN STOIKIOMETRI

A. STOIKIOMETRI

Stoikiometri berasal dari kata “stoicheion” dalam bahasa Yunani yang


berarti mengukur. Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah ilmu yang
mempelajari kuantitas suatu zat dalam reaksi kimia. Zat-zat tersebut meliputi
massa, jumlah mol, volume, dan jumlah partikel. Tak hanya itu, stoikiometri
juga diartikan sebagai perhitungan kimia yang menyangkut hubungan
kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.

Suatu reaksi kimia dapat dikatakan sebagai reaksi stoikiometri apabila reaktan
dalam reaksi habis seluruhnya. Adapun rumus-rumus yang biasa digunakan
dalam menyelesaikan materi Kimia Stoikiometri adalah sebagai berikut:

Angka 22,4 L merupakan volume gas ideal dalam keadaan STP (Standard
Temperature and Pressure), dengan tekanan gas (P) = 1 atm, dan suhu (T) =
273 K. Sementara angka 6,02 x 1023 merupakan besaran tetapan Avogadro.
Jadi, 1 mol zat apa pun memiliki jumlah partikel yang sama yaitu sebanyak
6,02 x 1023 partikel.

B. HUKUM DASAR KIMIA UNTUK STOIKIOMETRI

Ada beberapa hukum dasar kimia yang digunakan untuk stoikiometri, yaitu
hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan

2
berganda, hukum Boyle, hukum Gay Lussac, dan Hipotesis Avogadro. Mari
kita bahas satu per satu hukum dasar kimia tersebut.

 Hukum Kekekalan Massa


Hukum ini menyatakan massa total suatu bahan sesudah reaksi
kimia sama dengan massa total bahan sebelum reaksi. Contohnya,
massa kayu yang belum dibakar memiliki massa yang sama dengan
hasil pembakarannya.
 Hukum Perbandingan Tetap
Hukum yang dicetuskan oleh Joseph Proust pada tahun 1799 ini
menyatakan perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa
selalu tetap. Contohnya, perbandingan massa Hidrogen dan Oksigen
dalam air adalah 1:8, tidak bergantung pada jumlah air yang dianalisis.
 Hukum Perbandingan Berganda
Hukum perbandingan berganda yang dikemukakan oleh John
Dalton pada tahun 1803 yaitu apabila ada dua unsur yang dapat
membentuk lebih dari satu senyawa, perbandingan massa unsur yang
satu, yang bersenyawa dengan unsur lain yang tertentu massanya
adalah bilangan bulat dan sederhana. Contohnya, jika Hidrogen yang
bereaksi masing-masing 1 gram, H2O (air) yang terbentuk akan
mengandung 4 gram oksigen, dan 8 gram pada H2O2 (Hidrogen
Peroksida).
 Hukum Gay Lussac
Hukum Gay Lussac atau yang dikenal juga dengan Hukum
Perbandingan Volume dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu
Joseph Gay Lussac. Berdasarkan penelitiannya, Lussac mengambil
kesimpulan bahwa perubahan volume gas dipengaruhi oleh suhu dan
tekanan. Contohnya, pada suhu dan tekanan tertentu, 1 liter gas
Nitrogen bisa bereaksi dengan 3 liter gas Hidrogen, hingga
menghasilkan 2 liter gas amonia (2NH3).
 Hipotesis Avogadro
Hipotesis Avogadro ini melengkapi hukum dasar kimia yang
digunakan untuk stoikiometri. Seorang ilmuwan asal Italia, Amadeo

3
Avogadro menyatakan bahwa partikel unsur tidak selalu berupa atom
yang berdiri sendiri, melainkan bisa berbentuk molekul unsur.
Contohnya, H2, O2, N2, dan P4.

Berdasarkan pemikiran tersebut, Avogadro berhasil menjelaskan


hukum Gay Lussac dan membuat hipotesis, yaitu pada tekanan dan
suhu yang sama, perbandingan gas yang memiliki jumlah volume
sama akan mempunyai jumlah molekul yang sama pula.

C. KONSEP KIMIA YANG HARUS DIPAHAMI DALAM


STIOKIOMETRI
• Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif merupakan perbandingan massa suatu atom dengan 1/12
kali massa suatu atom isotop karbon-12 atau C-12. Isotop C-12 ini digunakan
sebagai standar karena mempunyai kestabilan inti yang inert dibandingkan
dengan atom lainnya.

• Massa Molekul Relatif (Mr)


Berbeda dengan atom relatif, massa molekul relatif digunakan untuk mencari
perbandingan massa satu molekul senyawa dengan 1/12 kali massa satu atom
isotop karbon-12 atau C-12. Dalam hal ini, molekul merupakan gabungan dari
atom-atom suatu unsur. Jadi, Mr merupakan jumlah Ar atom-atom
penyusunnya, atau dapat dirumuskan dengan Mr = ΣAr.

• Konsep Mol

4
Dalam konsep mol, satu mol suatu zat dinyatakan sebagai banyaknya zat
tersebut yang mengandung 6,02 x 1023 buah partikel. Hubungan mol dan
jumlah partikel tersebut ditetapkan sesuai hipotesis Avogadro. Selain itu,
massa satu mol suatu zat tersebut sama dengan Ar atau Mr yang dinyatakan
dalam gram. Contohnya, Ar C = 12 sma, maka massa molar karbon = 12
gram/mol.

• Molaritas
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1 liter larutan. Konsep
molaritas ini sering dikaitkan dengan stoikiometri larutan. Umumnya,
molaritas dirumuskan dengan M = n/V (volume).

D.PENGERTIAN MOL
Mol menyatakan jumlah zat. Mol diperkenalkan untuk memudahkan kita
menghubungkan antara ukuran massa, ukuran volum, dan jumlah partikel suatu zat.
Mol adalah satuan zat.

1 mol suatu unsur menyatakan banyaknya unsur tersebut sehingga

• massanya (dalam gram) sama dengan Ar-nya (massa atom relatifnya)


• jumlah partikelnya sebanyak 6,02 × 1023 atom
• jika wujudnya gas, volumnya dalam keadaan STP 22,4 liter Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa:

Pada keadaan tidak standar, volum gas mengikuti persamaan:

P.V = n.R.T

5
 Volume Molar

Volume satu mol zat dalam wujud gas dinamakan volume molar, yang dilambangkan
dengan Vm. Berapakah volume molar gas? Bagaimana menghitung volume sejumlah
tertentu gas pada suhu dan tekanan tertentu?

Avogadro dalam percobaannya mendapat kesimpulan bahwa 1 L gas oksigen pada


suhu 0° C dan tekanan 1 atm mempunyai massa 1,4286 g, atau dapat dinyatakan
bahwa pada tekanan 1 atm:

1 L gas O2 = 1,4286/32 mol

1 L gas O2 = 1/22,4 mol

1 mol gas O2 = 22,4 L

Maka, berdasarkan hukum Avogadro dapat disimpulkan :

Sesuai dengan hukum Avogadro yang menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan
yang sama, volume gas yang sama mengandung jumlah molekul yang sama atau
banyaknya mol dari tiap-tiap gas volumenya sama, maka berlaku volume 1 mol setiap
gas dalam keadaan standar (STP) :

6
STP (Standard Temperature and Pressure) adalah suatu keadaan dengan suhu 0oC
dan tekanan 1 atm. Pada keadaan STP, volume molar gas (Vm) = 22,4 liter/mol.
Perumusan volume sebagai berikut.

V = n mol x 22,4 L/mol

Keterangan :

V = volume gas

N = jumlah mol gas

Sementara itu, RTP (Room Temperature and Pressure) adalah suatu keadaan dengan
suhu 25oC dan tekanan 1 atm. Pada keadaan RTP, volume molar gas (Vm) = 24
liter/mol.

Perumusan volume sebagai berikut:

V = n mol x 24 L/mol

Keterangan:

V = volume gas

N = jumlah mol gas

 Molaritas

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Dalam
stoikiometri, istilah larutan berarti gabungan dari zat pelarut dan zat terlarut.

Perhatikan bahwa :

larutan = terlarut + pelarut

Molaritas (M) dirumuskan sebagai berikut:

7
E. JENIS JENIS STOIKIOMETRI KIMIA
Ada tiga macam stoikiometri dalam ilmu Kimia, antara lain stoikiometri reaksi, komposisi
(senyawa), dan stoikiometri gas. Berikut penjelasan jenis-jenis stoikiometri tersebut:

• Stoikiometri reaksi: Membahas tentang hubungan kuantitatif antara zat yang terlibat
dalam suatu reaksi kimia. Stoikiometri reaksi sering digunakan untuk menyetarakan
persamaan reaksi.
• Stoikiometri komposisi: Membahas tentang hubungan kuantitatif massa atau jumlah
zat antarunsur dalam suatu senyawa. Dalam penerapannya, stoikiometri ini sering
digunakan untuk menggambarkan jumlah zat Nitrogen dan Hidrogen yang bergabung
menjadi amonia kompleks (NH3).
• Stoikiometri gas: Jenis stoikiometri ini berkaitan dengan reaksi kimia yang
melibatkan gas, di mana gas pada suhu, tekanan, dan volume tertentu dianggap
sebagai gas ideal. Persamaan gas ideal sering dirumuskan dengan PV = nRT (P =
tekanan dalam satuan atm, V = volume gas dalam satuan liter, n = jumlah mol, R =
tetapan gas 0,082 L atm/mol K, dan T = suhu 273 K).

8
BAB III
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

1. Jika 2,7 gram aluminium (Ar Al =27) dilarutkan dalam 500 ml larutan H2SO4
menghaslikan aluminium sulfat dan gas hidrogen. Maka molaritas H2SO4…

A. 0,3 M
B. 0,6 M
C. 0,03 M
D. 0,06 M
E. 0,9 M

Pembahasan soal:

Massa Al =
H2SO4 500 mL = 0,5 L
Persamaan reaksi :
2 Al + 3 H2SO4 → Al2 (SO4)3 + 3H2
0,1 mol 3/2 x 0,1 = 0,15 mol

Jadi, Pembahasan soal

9
2. Jika diketahui massa atom relatif Ar : N = 14; H = 1 dan tetapan Avogadro = 6 ×
1023, dalam 8 gram N2H4 terdapat atom nitrogen sebanyak…

A. 3 × 1023 atom
B. 6× 1022 atom
C. 9× 1023 atom
D. 12× 1023 atom
E. 15× 1022 atom

Pembahasan :

3. Sebanyak 100 mL gas NxOy terurai menjadi 100 mL gas nitrogen oksida dan 50
mL gas oksigen. Tentukan rumus kimia gas NxOy tersebut!

10
4. Sebanyak 10 gram padatan kalium klorat dipanaskan dalam wadah tertutup,
sehingga terjadi reaksi sesuai persamaan :

2 KClO3(s) → 2 KCl(s)+ 3 O2(g)

Massa zat yang dihasilkan adalah….

A. lebih besar dari 25 gram


B. lebih besar dari 10 gram
C. sama dengan 10 gram
D. lebih kecil dari 25 gram
E. lebih kecil dari 10 gram
Pembahasan soal :

Massa zat yang dihasilkan padatan kalium klorat adalah sama dengan yang
direaksikan.Sesuai dengan hukum kekekalan massa “Dalam sistem tertutup, massa
zatsebelum dan sesudah reaksi adalah sama“.
Jadi jawabannya C

5. Delapan liter campuran gas CH4 dan C3H8 memerlukan 25 liter gas oksigen untuk
membakar campuran tersebut sesuai reaksi:
CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
C3H8 + 5 O2 → 3 CO2 + 4 H2O
Tentukan komposisi masing-masing gas tersebut!

11
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian materi di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

• Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif


zat yang terlibat dalam reaksi.
• Konsep mol digunakan untuk menentukan rumus kimia suatu senyawa, baik
rumus empiris (perbandingan terkecil atom dalam senyawa) maupun rumus
molekul (jumlah atom dalam senyawa)
• Menentukan rumus molekul senyawa ada dua hal yang harus terlebih dahulu
diketahui yaitu rumus empiris senyawa dan Mr atau BM senyawa.

12
DAFTAR PUSTAKA
(dewanty, pahamify.com, 2021)

(pendidikan, 2021)

(info, 2021)

13

Anda mungkin juga menyukai