METODOLOGI PRAKTIKUM
4.1 Hasil
Adapun hasil dari percobaan ini ditunjukkan pada tabel-tabel 4.1, 4.2,
4.3, dan 4.4 berikut.
Tabel 4.1 Kelereng besar pada fluida air dengan ketinggian 27 cm, 30 cm, 33
cm.
No. h t (s) V V Volume ρb ρf η
(cm) (cm/s) rata- (cm³)
(gr/cm³) (gr/cm³) ( Cp )
rata
(cm/s)
1. 27 0,44 61,36
2. 27 0,25 108
3. 27 0,43 62,79 79,214 0,54 10,11 1 2,897
4. 27 0,28 96,42
5. 27 0,40 67,5
1. 30 0,44 68,18
2. 30 0,33 90,90
3. 30 0,45 66,6 91,796 0,54 10,11 1 2,499
4. 30 0,36 87,3
5. 30 0,20 150
1. 33 0,42 78,42
2. 33 0,52 63,69
3. 33 0,50 60,72 58,84 0,54 10,11 1 4.233
4. 33 0,77 48,85
5. 33 0,68 42,52
(Sumber : Praktikum Fisika Dasar, 2022)
Tabel 4.2 Kelereng kecil pada fluida minyak dengan ketingian 40cm,
39cm, 38cm.
No. h t (s) V V Volume ρb ρf η
(cm (cm/s) rata- (cm³) (gr/cm³) (gr/cm³) (gr/cms)
) rata
(cm/s)
1. 27 0,49 55,16
2. 27 0,46 58,69
3. 27 0,39 69,23 66,812 0,52 10,40 1 3,774
4. 27 0,39 69,23
5. 27 0,33 82,82
1. 30 0,78 76,92
2. 30 0,87 73
3. 30 0,88 83,3 0,52 10,40 1 3,137
76,642
4. 30 0,79 83,3
5. 30 0,78 65,21
1. 33 0,34 84,6
2. 33 0,43 76,74
3. 33 0,36 91,66 0,52 10,40 1 2,800
85,854
4. 33 0,34 84,61
5. 33 0,36 91,66
(Sumber : Praktikum Fisika Dasar, 2022)
Tabel 4.3 Kelereng besar pada fluida minyak dan ketingian 27 cm, 30 cm, 33 cm.
No. h t (s) V V Volum ρb ρf η
(cm) (cm/s) rata- e (cm³) (gr/cm³) (gr/cm³)
rata (gr/cms
(cm/s) )
1. 27 0,71 38,02
2. 27 0,46 38,69
3. 27 0,65 41,53 46,72 0,54 10,11 0,8 161,200
4. 27 0,38 71,05
5. 27 1,11 24,32
1. 30 0,79 37,94
2. 30 1,02 29,41
3. 30 0,62 48,38 43,678 0,54 10,11 0,8 172,400
4. 30 0,60 50
5. 30 0,57 52,63
1. 33 0,60 55
2. 33 0,50 66
3. 33 0,53 62,26 61,008 0,54 10,11 0,8 123,400
4. 33 0,84 39,28
5. 33 0,40 82,5
(Sumber : Praktikum Fisika Dasar, 2022)
Tabel 4.4 Kelereng kecil pada fluida air dan ketinggian 40cm, 39cm, 38cm.
No. h t (s) V V Volume ρb ρf h
(cm) (cm/s) rata- rata (cm³) (gr/cm³) (gr/cm³) (gr/cms)
(cm/s)
1. 27 0,71 38,02
2. 27 0,46 38,69
3. 27 0,65 41,53 46,72 0,54 10,11 0,8 161,200
4. 27 0,38 71,05
5. 27 1,11 24,05
1. 30 0,79 37,94
2. 30 1,02 29,41
3. 30 0,62 48,38 43,678 0,54 10,11 0,8 172,400
4. 30 0,60 50
5. 30 0,57 52,63
1. 33 0,60 55
2. 33 0,50 66
3. 33 0,53 62,26 61,008 0,54 10,11 0,8 123,400
4. 33 0,84 39,28
5. 33 0,38 82,5
(Sumber : Praktikum Fisika Dasar, 2022)
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan untuk menentukan suatu viscositas pada air
dan minyak yaitu dengan menjatuhkan kelereng susu dan kelereng bening.
Dimana kelereng besar dan kelereng kecil ditimbang dan diukur terlebih dahulu
untuk mengetahui massa dari jari-jarinya kemudian ditentukan titik T ke S.
Dimana titik T merupakan kecepatan terminal dan titik S ditentukan jaraknya
yaitu 27 cm, 30 cm, dan 33 cm. Kemudian kelereng di jatuhkan di dalam
air,mula- mula benda mengalami percepatan karena gravitasi namun karena
pengaruh gesekan fluida maka percepatan benda berkurang.Bila sebuah benda
yang massa jenisnya lebih besar dari pada massa jenis fluida, maka bola akan
jatuh dipercepat, sampai suatu saat kecepatannya (V) maksmum. Pada kecepatan
ini benda akan bergerak beraturan gaya beratnya sudah seimbang dengan gaya
gesek fluida (minyak, air).
Pada percobaan kelereng besar dijatuhkan kedalam air, didapatkan
kecepatan terminal rata-rata kelereng susu untuk mencapai titik S yaitu
79,316 cm/s, 91,796 cm/s, 58,84 cm/s pada ketinggian masing-masing 27cm,
30cm, 33cm adanya perbedaan waktu pada tiap pengulangan dikarenakan
kelereng tersebut mengenai dinding tabung yang mengakibatkan adanya
perlambatan kelereng untuk mencapai dasar tabung (titik S).
Besarnya viscositas dipengaruhi oleh beberapa factor seperti temperature,
gaya Tarik menarik antar partikel dan mengapa hal itu terjadi, karena molekul zat
cair ataupun zat padat yang jenisnya berbeda memliki kekentalan yang berbeda
pula. Dengan waktu yang diperoleh maka dapat dihitung kecepatan kelereng besar
tersebut hingga pengulangan 5 kali. Dan dapat pula dihitung kecepatan rata-
ratanya. Selanjutnya dihitung viscositasnya pada kelereng besar dengan rumus,
didapatlah hasilnya 2,897 cp, 2,4999 cp, dan 4,233 cp .
Pada kelereng kecil untuk dengan ketinggian yang sama pada fluida air
didapatkan kecepatan terminal rata-ratanya yaitu 66,812 cm/s, 76,642 cm/s,
85,854 cm/s sedangkan nilai viscositasnya diperoleh 3,774 cp, 3,317 cp, dan
2,800 cp.
Sementara pada fluida minyak, kecepatan terminal kelereng besar untuk
mencapai titik S dengan tinggi 27 cm, 30 cm, 33 cm adalah 46,72 cm/s, 43,678
cm/s, dan 61,008 cm/s. Pada kelereng besar didapatlah hasilnya 161,200 cp,
172,400 cp, dan 123,400 cp. Sementara pada kelereng kecil dengan fluida minyak
diperoleh kecepatan terminalnya yaitu 48,079 cm/s, 63,628 cm/s, dan 59,096
cm/s. Dengan nilai viscositas yang diperoleh 4,931 cp, 3,724 cp, dan 4010,4 cp.
Dari percobaan diperoleh viscositas minyak lebih besar dari viscositas air.
Hal ini dikarenakan minyak tersusun atas partikel yang lebih rapat dibandingkan
viscositas air sehingga tingkat kekentalan minyak lebih tinggi dari air
4.2.1 Perbandingan viscositas dengan densitas
Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka massa di benda tersebut
juga akan semakin tinggi setiap satuan volume. Oleh karena itu dengan massa
yang sama volume benda bermassa jenis tinggi pasti lebih kecil dari pada benda
bermassa jenis rendah. Viscositas merupakan kemampuan fluida tersebut untuk
tidak mengalir. Ukuran viscositas sebuah benda dipengaruhi oleh besaran friksi
atau pergeseran dan tegangan geser pada partikel-partikel fluida.
5.1 Kesimpulan
5.1 Saran
Diharapkan praktikum lebih teliti dalam melakukan pengukuran dan
perhitungan waktu. Hal ini berpengaruh dengan hasil dari viskositas zat yang
diuji.
DAFTAR PUSTAKA
Bird. Tony. 1998. Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta : PT. Gramedia.
Budianto, Anwar. 2008. Metode Penentuan Kekentalan Zat Cair Dengan
Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes Seminas Nasional IV
Teknologi Nuklir. Jakarta : Erlangga.
Dahlan. 2009. Air ( H2O) Senyawa Yang Paling Melimpah di Muka Bumi.
Jakarta: PT. Gramedia.
Hariyono. 1983. Fisika 2 SMA Kelas XI. Jakarta: Gramedia.
Lubis,Nuratitah.2018.Pengaruh Kekentalan Cairan Terhadap Waktu Jatuh Benda
Menggunakan Falling Ball Method. Jurnal Ilmu Fisik dan Teknologi,vol. 2
No.2,2018,26-32
Lutfi Stokes.2007. Fisika Dasar 1. Jakarta : Erlangga
Modul Ajar . Praktikum Dasar Proses Kimia . Polnes . Tahun 2013
Prifono.Alko. 1985. Mekanika Fisika II . Jakarta : Erlangga
Soedojo, Peter. 2004. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi.
Sudarjo, Randi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar 1. Universitas
Sriwijaya: Inderalaya.
LAMPIRAN C
TUGAS DAN PERTANYAAN
Jawaban :
1. A. Viscositas zat cair pada air
a. Kereng besar
Diameter = 19,021 → 1,9021 cm
Ketinggian = 27 cm, 30 cm, 33 cm
Jari-jari = 0,52 vm
Gravitasi = 9,8 m/s2
Massa = 6,612
Viscositasnya berturut-turut yaitu 2,897 cp, 2,499 cp, dan 4,233 cp
b. Kelereng kecil
Diameter = 9011 → 0,9011 cm
Ketinggian = 27 cm, 30 cm, 33 cm
Jari-jari = 0,52 cm
Gravitasi = 9,8 m/s2
Massa = 1,875
Viscositasnya berturut-turut yaitu 3,774 cp, 3,137 cp, dan 2800 cp
3. Metode ini (metode bola jatuh) tidak digunakan pada sembarang jenis
fluida. Metode ini hanya berlaku pada fluida jenis cairan, sedangkan jenis
lain seperti udara tidak akan dapat ditentukan viscositasnya dengan metode
ini.
PRETEST
1. Terangkan pengertian viskositas zat cair !
2. Gambarkan dan jelaskan aliran laminer zat cair kental !
3. Jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi kekentalan !
4. Buktikan rumus Stokes di atas !
Jawaban :
1. Viscositas zat cair adalah kekentalan suatu fluida yang menyatakan
besarnya fraksi yang terjadi antara suatu lapisan aliran fluida dengan
lapisan aliran lainnya pada logam alir laminer.
2. Aliran laminer adalah aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan
atau dengan laminer-laminer dengan suatu lapisan meluncur dengan lancar
dalam aliran laminer viskositas berfungsi untuk merendan cenderung
terjadinya gesekan relatif antara lapisan. Bilangan reynold < 2000.
Aliran turbulen dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat
tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar
lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian
fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan
aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan
geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian –
kerugian aliran. Bilangan reynold >4000
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran
turbulen. Bilangan reynold antara 2000 – 4000.
3. Faktor yang mempengaruhi kekentalan :
a. Tekanan, Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan
viskositas gas tidak dipengaruhi oleh tekanan.
b. Temperatur, Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangakan
viskositas akan naik dengan turunnya suhu. Pemanasan zat cair
menyebabkan molekul – molekulnya memperoleh energi. Molekul –
molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah.
Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan
tempertatur.
c. Adanya zat lain, Adanya bahan tambahan seperti bahan suspense
meningkatkan viskositas air
d. Ukuran dan berat molekul, Viskositas naik dengan naiknya berat molekul.
e. Ikatan, Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
Viskositas air naik dengan adanya ikatan hydrogen.