DISUSUN OLEH :
NIM : 13716010
Kelompok :3
2017
PERCOBAAN K-1
I. Tujuan
1. Menentukan viskositas cairan dengan metode Ostwald
2. Menentukan pengaruh suhu terhadap viskositas cairan
3. Menentukan nilai energi ambang(E)
4. Menentukan tetapan Van der Walls
Viskositas dapat diukur menggunakan beberapa metode, salah satunya yaitu metode
viskometer Ostwald. Prinsip kerja dari percobaan penentuan viskositas metode
Ostwald adalah mengukur waktu alir suatu sampel cairan ketika bergerak melewati
dua titik yang telah ditentukan akibat adanya gaya gavitasi. Waktu alir dari cairan
yang diuji lalu dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu cairan yang
viskositasnya telah diketahui, biasanya digunakan air sebagai pembanding. Saat
pengukuran waktu alir cairan pembanding, harus digunakan alat yang sama dengan
alat saat pengukuran waktu alir sampel cairan.
Hasil pengukuran waktu (t), rapat massa (𝜌) cairan sampel terhadap waktu (t0) dan
rapat massa (𝜌0) cairan pembanding yang diketahui viskositasnya pada suhu
pengukuran. Dinyatakan sebagai berikut
η 𝜌𝑡
=
η0 𝜌0 t0
Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam keadaan setimbang, maka sebelum
suatu lapisan molekul menembus lapisan molekul lain dibutuh suatu energi tertentu (E).
Menurut hokum distribusi Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki energy yang
diperlukan untuk mengalir dihubungkan dengan faktor eE/RT. Pengaruh suhu terhadap
viskositas dinyatakan dengan persamaan:
η = A eE/RT
𝑐 η
η= v=b+ = b +cΦ
𝑣−𝑏 𝑐
b dan c adalah tetapan yang bergantung pada jenis zat cair dan v adalah volume
jenis dalam cm3/gram. Ditemukan bahwa tetapan b praktis dengan tetapan Van der
Waals cairan yang bersangkutan.
III. Data Pengamatan
t (s)
ZAT T (oC)
t1 (s) t2 (s) t3 (s) t rata rata(s)
25 57,73 37,06
30 57,77 37,01
Kloroform
35 57,49 36,82
40 56, 54 35,87
25 59,33 29,09
30 59,11 28,87
Toluena
35 59,10 28,86
40 59,24 29,00
25 57,86 27,62
30 40,41 19,74
Metanol
35 40,33 19,66
40 40,18 19,31
IV. Pengolahan Data
Rumus umum :
46,43 gr − 20,67 gr
Vpiknometer 1 = = 25,76 𝑚𝐿
1𝑔𝑟/𝑚𝐿
64,35 gr − 30,24 gr
Vpiknometer 2 = = 34,11 𝑚𝐿
1𝑔𝑟/𝑚𝐿
ρair = 1gram/mL
b. Penentuan 𝜌 Zat
Rumus umum :
Wpikno+zat− Wpikno kosong
𝜌zat =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
57,73 gr − 20,67 gr 𝑔𝑟
𝜌zat = = 1,438
25,76 𝑚𝐿 𝑚𝐿
Tabel 4 Massa jenis cairan
25 57,73 1,438
30 57,77 1,440
Kloroform
35 57,49 1,429
40 56, 54 1,392
25 59,33 0,852
30 59,11 0,846
Toluena
35 59,10 0,846
40 59,24 0,850
25 57,86 0.809
30 40,41 0,766
Metanol
35 40,33 0,763
40 40,18 0,757
c. Penentuan η zat
Rumus umum :
t zat × 𝜌 𝑧𝑎𝑡
ηzat = × ηair
t air × 𝜌 𝑎𝑖𝑟
20,49 × 1,438
ηzat = × 1,02 𝑥 10−3 = 0,003323N s/m2
6,93 × 1
Tabel 5 Viskositas cairan
30 20 1,440 0,003323
Kloroform
35 19,56 1,429 0,003429
d. Penentuan E dan A
Ln η=
y= mx + c
ln A= c E/R=m
Tabel 6 1/T dan ln η
ln η
Larutan T ( C)o
T (K) -1
1/T (K ) ηzat (N s/m )
2
(N s/m2 )
-35
y= mx + c
y = 24,582x – 9,033
ln A= c E/R=m
A = 1,19403 x 10-4
E = mR = 204,38 Joule/mol
Zat E (Joule/mol) A
0.715
0.71
0.705
0.7
0.695
0.69
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Toluena
1.24
1.23
1.22
1.21
1.2
1.19
1.18
1.17
1.16
0 500 1000 1500 2000 2500
Metanol
1.33
1.32
1.31
1.3
1.29
1.28
1.27
1.26
1.25
1.24
1.23
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000
Y=mx + c
Zat Harga b
Kloroform 747,61
Toluena - 781,08
Metanol + 3078,8
V. Pembahasan
Viskositas diartikan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan antara
molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat
dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan – bahan yang sulit mengalir
dikatakan memiliki viskositas yang tinggi. Jika terdapat kekentalan maka ada pula fluiditas
yang merupakan kebalikan dari viskositas atau dapat disebut sebagai keenceran.
Suhu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nilai dari
viskositas.Berdasarkan data hasil percobaan, Viskositas cairan akan bekurang ketika zat
dipanaskan. Karena saat diberi panas, jarak antar molekul cairan akan merenggang dan
interaksi atau ikatan antar molekulnya akan melemah. Hal ini juga yang menyebabkan cairan
menguap ketika dipanaskan. Perubahan kondisi dari cairan yang "lebih padat" menjadi cairan
yang "kurang padat" menyebabkan cairan lebih mudah mengalir, atau dengan kata lain
memiliki viskositas lebih rendah. Berbedahalnya dengan gas, saat temperatur dinaikkan,
viskositas gas akan bertambah.
Salah satu cara yang paling mudah untuk menentukan viskositas suatu cairan adalah
dengan menggunakan metode viskometer Ostwald. Prinsip kerja dari percobaan penentuan
viskositas metode Ostwald adalah mengukur waktu alir suatu sampel cairan ketika bergerak
melewati dua titik yang telah ditentukan akibat adanya gaya gavitasi. Waktu alir dari cairan
yang diuji lalu dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu cairan yang
viskositasnya telah diketahui, biasanya digunakan air sebagai pembanding. Saat pengukuran
waktu alir cairan pembanding, harus digunakan alat yang sama dengan alat saat pengukuran
waktu alir sampel cairan.
Selain waktu alir, dalam percobaan viskometer Ostwald kita juga harus
membandingkan nilai dari massa jenis cairan sampel dengan cairan pembanding..Kita dapat
mengetahui massa jenis dari suatu zat dengan menggunakan piknometer yaitu dengan
menghitung selisih massa pikno + zat dengan massa pikno kosong lalu membagi selisih
tersebut dengan volume piknometer itu sendiri. Seperti halnya pengukuran waktu alir,
pengukuran massa jenis pun terdapat galat dan perbedaan nilai dengan data dari referensi massa
jenis dari literatur. Salah satunya yaitu suhu cairan yang dapat berubah ketika diangkat dari
waterbath dan ketika penimbangan. Lalu terdapat lemak lemak yang berasal dari tangan
praktikan yang menempel pada piknometer yang mempengaruhi massa dari pikno tersebut.
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan
dan kecepatan alir yang berbeda. Dalam percobaan, kami meggunakan cairan Kloroform,
Metanol dan Toluena. Berdasarkan hasil percobaan tersebut terbukti bahwa semakin tinggi
suhu cairan semakin rendah nilai viskositasnya. Hal ini dapat dilihat ketika kami mengamati
kecepatan cairan saat melewati 2 titik pengamatan. Ketika cairan bergerak turun dari titik M
ke titik N, cairan yang bersuhu 40 oC memiliki waktu alir yang lebih cepat dari cairan yang
bersuhu 25 oC . Berdasarkan Metode Ostwald, untuk menentukan viskositas diperlukan nilai
dari waktu alir cairan yang akan diukur viskositasnya. Sehingga terdapat banyak faktor yang
dapat mempengaruhi nilai dari waktu alir cairan tersebut, seperti suhu cairan dan gaya gravitasi
lalu juga terdapat tekanan dan Energi ambang yang mempengaruhi kecepatan cairan tersebut.
Karena tekanan merupakan fungsi dari ketinggian dan saat melakukan percobaan kita
memasang dan melepas viskometer dari klem dan statif. Hal ini berpotensi untuk menimbulkan
ketidaksamaan dari ketinggian dan posisi(sudut) viskometer tersebut. Lalu terdapat juga human
error saat kami melakukan pengukuran waktu alir menggunakan stopwatch. Sehinnga pasti
terdapat perbedaan dari nilai viskositas yang kami dapat dengan nilai viskositas yang tertera
pada berbagai literatur.
Viskositas cairan juga merupakan fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya
tarik menarik antar molekul dan struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam
kedudukan setimbang, maka sebelum sesuatu lapisan melewati lapisan lainnya diperlukan
energy tertentu. Sesuai hokum distribusi Maxwell-Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki
energy yang diperlukan untuk mengalir, dihubungkan oleh factor e-E/RT dan viskositas
sebanding dengan e-E/RT. Secara kuantitatif pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan
dengan persamaan empirik,
h = A e-E/RT
A merupakan tetapan yang sangat tergantung pada massa molekul relative dan volume
molar cairan dan E adalah energi ambang per mol yang diperlukan untuk proses awal aliran.
Salah satu aplikasi viskositas dalam industri adalah pada proses pembuatan kecap dan
sirup. Nilai viskositas sangat diperlukan oleh produk tersebut agar dapat diketahui energi yang
dibutuhkan dalam produksi melalui uji pengaruh suhu terhadap viskositas kecap dan sirup.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, didapat nilai viskositas cairan sebagai berikut:
Temperatur
Zat ηzat (N s/m2 )
(oC)
25 0,003793
30 0,003323
Kloroform
35 0,003429
40 0,002962
25 0,000704
30 0,000500
Toluena
35 0,000530
40 0,000513
25 0,000335
30 0,000245
Metanol
35 0,000249
40 0,000225
25 0,001016
30 0,001012
Air
35 0,000857
40 0,000839
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara viskositas dengan suhu
adalah semakin tinggi suhu suatu cairan maka semakin rendah nilai viskositasnya.
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa nilai enegi ambang
Lalu diperoleh pula nilai tetapan Van der Walls ; Kloroform : 747,61
Toluena : - 781,08
Metanol : + 3078,8