Anda di halaman 1dari 13

PERCOBAAN K-1

VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan viskositas cairan dengan Metode Oswald
2. Menentukan pengaruh temperaturr terhadap viskositas cairan
3. Menentukan Energi ambang (E) dan Konstanta A
4. Menentukan tetapan Van Der Waals

II. TEORI DASAR


Viskositas didefinisikan sebagai tahanan yang dilakukan suatu lapisan fluida terhadap
lapisan lain. Contohnya adalah aseton dan etilen glikol yang memiliki jumlah atom yang
sama, tetapi etilen glikol memiliki viskositas yang lebih besar dari aseton, Ini disebabkan
etilen glikol memiliki gugus fungsi hidroksida yang memungkinkan terjadinya ikatan
hidrogen. Viskositas juga dipengaruhi suhu, semakin tinggi suhu maka viskositas dari
cairan akan menurun Pada aliran laminar, fluida dapat dianggap terdiri atas lapisan-lapisan
molekul yang bergerak satu diatas yang lainnya dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Profil kecepatan berbagai lapisan ini berbentuk parabola dengan kecepatan paling tinggi
terdapat pada lapisan di bagian tengah.
Gaya (f) yang diperlukan untuk mempertahankan beda kecepatan (dc) antara lapisan
ini dengan lapisan yang berjarak dr diatasnya dengan r adalah jarak dari sumbu pipa
diungkapkan sebagai
𝒅𝒄
𝒇 = 𝝁. 𝑨.
𝒅𝒓
A adalah luas penampang pipa dan μ adalah koefisien viskositas. Kebalikan dari viskositas
adalah fluiditas ϕ = 1/μ , yang merupakan ukuran kemudahan mengalir suatu fluida.
Menentukan viskositas melalui metode kapiler dan Poiseuille,
Persamaan Poiseuille :
π𝑅 4 𝑃𝑡
μ=
8𝑉𝐿

t= waktu yang diperlukan

P = tekanan penggerak yang tetap V= Volume

R = Jari-jari L = Jari-jari pipa kapiler

Metode oswald merupakan suatu metode variasi dan metode Poiseuille.

Gambar 3.1 Viskometer Oswald


Sejumlah tertentu cairan dimasukkan ke dalam A, kemudian dengan cara menghisap
dengan bantuan filler sehingga cairan dibawah ke B sampai melewati garis m. Cairan
kemudian dibiarkan mengalir dari garis m ke n. Dengan metode ini, kita dapat
membandingkan viskositas suatu cairan dengan viskositas cairan pembanding yang sudah
diketahui pada suhu pengukuran.
μ 𝜌
=
μ 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝜌 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔

Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya Tarik antar
molekul dan struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan
setimbang, maka sebelum suatu lapisan molekul dapat melewati lapisan molekul dapat
melewati lapisan molekul lainnya diperlukan suatu energy tertentu. Secara kuantitatif,
pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan dengan persamaan empirik.
𝐸
𝜇 = 𝐴𝑒 𝑅𝑇
𝐸 1
ln 𝜇 = + ln 𝐴
𝑅 𝑇
Untuk cairan terasosiasi, memiliki persamaan empirik:
𝑐
μ=
𝑣−𝑏
μ
𝑣 = 𝑏 + = 𝑏 + 𝑐𝜙
𝑐

III. CARA KERJA


Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan pengaruh temperature tehadap
viskositas cairan Hal pertama yang harus di siapkan adalah alat-alat yang besih. Lalu
setelah itu mengukur densitas dari cairan dengan menggunakan piknometer.
Viscometer yang telah disiapkan di pasang pada statif dengan klem pada waterbath.
Sejumlah cairan tertentu di masukkan kereservoir. Waterbath di atur suhunya sesuai
yang di kehendaki dan viscometer dibiarkan selama 5-10 menit agar temperaturnya
sesuai dengan waterbath. Cairan pada viscometer di Tarik menggunakan filler hingga
melewati garis m. Waktu yang dibuutuhkan dari m ke n di catat sebagai data
pengamatan.
IV. DATA PENGAMATAN
Truang = 25oC

Tabel 1 Massa piknometer dengan berbagai zat dan suhu

W t (s)
Massa Massa
Zat T(oC) Massa t rata-
pikno pikno + air t1 t2 t3
pikno+zat (g) rata
kosong(g) (g)
25 44.75 7.8 8.2 8.0 8.0
30 44.52 7.8 8.2 7.8 7.93
Air 20.58 44.75
35 44.50 7.3 7.6 7.7 7.53
40 44.64 7.1 7.1 7.0 7.06
25 56.70 15.9 16.0 16.0 15.97
30 56.49 15.6 15.3 15.4 15.43
Kloroform 18.21 44.23
35 56.43 15.1 15.3 15.2 15.2
40 56.19 14.8 14.4 14.5 14.56
25 40.80 6.5 7.6 6.6 6.9
30 40.73 6.3 7.2 7.0 6.83
Toluena 20.58 44.75
35 40.76 6.5 6.6 6.8 6.63
40 40.64 6.5 6.6 6.4 6.5
25 38.83 18.0 18.1 18.1 18.06
30 38.69 17.2 17.4 16.9 17.16
Aseton 18.21 44.23
35 38.57 16.4 16.5 16.0 16.3
40 38.51 16.6 16.5 16.6 16.56
V. PERHITUNGAN DAN PENGOLAHAN DATA
1. Penentuan volume piknometer
𝑤 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 + 𝑎𝑖𝑟 − 𝑤 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 =
𝜌 𝑎𝑖𝑟
44.75 − 20.58
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 =
0.997048
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 24.242 𝑚𝑙

𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟1 = 24.242 𝑚𝑙
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟2 = 26.097 𝑚𝑙

2. Penentuaan ro berbagai suhu

𝑤 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 + 𝑧𝑎𝑡 − 𝑤 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔


𝜌𝑧𝑎𝑡 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑧𝑎𝑡
40.80 − 20.58
𝜌 𝑡𝑜𝑙𝑢𝑒𝑛𝑎 =
24.242
𝜌 𝑡𝑜𝑙𝑢𝑒𝑛𝑎 = 0.834090 𝑔𝑟/𝑚𝑙

Dengan menggunakan perhitungan di atas, maka didapat


Tabel 2 Massa jenis zat pada berbagai suhu

Massa Jenis (g/cm3) pada berbagai suhu


Cairan
T1 (25˚C) T2 (30˚C) T3 (35˚C) T4 (40˚C)

Aseton 0.790129 0.784765 0.780166 0.777867

Toluena 0,834090 0.831202 0.832440 0.827490

Kloroform 1.474882 1.466835 1.464536 1.455339

Air 0.997048 0,995651 0,994036 0,992220


3. Penentuan viskositas berbagai suhu
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑧𝑎𝑡 × 𝜌 𝑧𝑎𝑡
ɳzat = × ɳair
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑎𝑖𝑟 × 𝜌 𝑎𝑖𝑟
6.9 × 0.834090
ɳt𝑜𝑙𝑢𝑒𝑛𝑎 = × ( 0.8904 𝑥10−2 )
8 × 0.997048
ɳt𝑜𝑙𝑢𝑒𝑛𝑎 = 0.0064 𝑝𝑜𝑖𝑠𝑒
Dengan menggunakan perhitungan di atas, maka didapat

Tabel 3 Data viskositas zat pada berbagai suhu


𝑔𝑟 𝑔𝑟 tlar (s) tair μair (N s μlar (N s
Zat Suhu 𝜌 𝑙𝑎𝑟 ( ) 𝜌 𝑎𝑖𝑟 ( )
𝑚𝑙 𝑚𝑙 (s) /m2) /m2)
25 1.474882 0.997048 15.97 8 0.0089 0,005839
30 1.466835 0.995651 15.43 7.93 0.00798 0,005362
Kloroform
35 1.464536 0.9940359 15.2 7.53 0.00719 0,005018
40 1.455339 0.9922204 14.56 7.06 0.00653 0,004584
25 0,834090 0.997048 6.9 8 0.0089 0.006425
30 0.831202 0.995651 6.83 7.93 0.00798 0,005433
Toluena
35 0.832440 0.9940359 6.63 7.53 0.00719 0,00508
40 0.827490 0.9922204 6.5 7.06 0.00653 0,004539
25 0.790129 0.997048 18.06 8 0.0089 0,001306
Aseton 30 0.784765 0.995651 17.16 7.93 0.00798 0,001143
35 0.780166 0.9940359 16.3 7.53 0.00719 0,001061
40 0.777867 0.9922204 16.56 7.06 0.00653 0,000967

4. Penentuan E dan A
Dari persamaan
ɳ = AeE/RT
ln ɳ = E/RT + ln A
Dengan menggunakan regresi linier,
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝐶
Maka kita mendapatkan
y = ln μ m=𝑅
𝐸

c = ln A
E=mR
Tabel 4 Nilai 1/T dan ln μ

Zat 1/T(kelvin-1) ln μ
0.00336 -5.1431957
0,0033 -5.2284182
Kloroform
0.00325 -5.2947238
0,003195 -5.3851833
0.00336 -5.0475586
0,0033 -5.2152638
Toluena
0.00325 -5.282444
0,003195 -5.3950486
0.00336 -6.6407862
0,0033 -6.7740989
Aseton
0.00325 -6.8485434
0,003195 -6.9413121

1/T(Kelvin-1)
-5.1
0.00318 0.0032 0.00322 0.00324 0.00326 0.00328 0.0033 0.00332 0.00334 0.00336 0.00338

-5.15

-5.2
lnμ

-5.25

-5.3

-5.35 y = 1453.7x - 10.026


R² = 0.998

-5.4

Grafik 1 Kloroform
1/T (Kelvin-1)
-6.6
0.00318 0.0032 0.00322 0.00324 0.00326 0.00328 0.0033 0.00332 0.00334 0.00336 0.00338
-6.65

-6.7

-6.75
lnμ

-6.8

-6.85

-6.9
y = 1796.1x - 12.686
R² = 0.9922
-6.95

-7

Grafik 2 Toluena

1/T (Kelvin-1)
-5
0.00318 0.0032 0.00322 0.00324 0.00326 0.00328 0.0033 0.00332 0.00334 0.00336 0.00338
-5.05

-5.1

-5.15

-5.2
lnμ

-5.25

-5.3

-5.35
y = 2045.7x - 11.937
-5.4 R² = 0.9816

-5.45
Grafik 3 Aseton
Untuk kloroform
𝑐 = ln 𝐴
𝐴 = 𝑒𝑐
𝐴 = 𝑒 −10.026
𝐴 = 4.4235 𝑥 10−5

𝐸 = 𝑚𝑅
𝐽
𝐸 = 1453.7 𝐾𝑥 8,314
𝐾 𝑚𝑜𝑙
𝐽
𝐸 = 12086.0618
𝑚𝑜𝑙
Dengan perhitungan diatas didapatkan tabel E dan A zat

Tabel 5 Data Energi ambang dan A

Zat E ( J/mol) A
Kloroform 12086.0618 4.4235x 10-5
Toluena 17007.9498 6.5438 x 10-6
Aseton 14932.7754 3.0941 x 10-6
5. Penentuan tetapan Van der Waals
Dari persamaan
𝑐
ɳ = 𝑣−𝑏

yang dapat diubah menjadi


𝑐
v = b + ɳ = b + cϕ ; ϕ = 1/ɳ

dapat dicari nilai b atau tetapan Van Der Waals dengan cara membuat grafik dengan
persamaan linear y = ax + b, dengan a adalah gradien, dan b adalah tetapan Van
Der Waals.

Tabel 6 Data 1/ρ dan badan 1/μ

μ 1/μ
Zat T (oC) ρ (g/ml) 1/ρ (ml/g)
(N.s/m2) (m2/N.s)
25 1.474882 0,68870 0,005839 171,2622
30 1.466835 0,68965 0,005362 186,4976
Kloroform
35 1.464536 0,69300 0,005018 199,2826
40 1.455339 0,69784 0,004584 218,1501
25 0,834090 1,20337 0.006425 164,9349
30 0.831202 1,20773 0,005433 184,0604
Toluena
35 0.832440 1,21359 0,00508 196,8504
40 0.827490 1,21803 0,004539 220,3128
25 0.790129 1,26667 0,001306 765,6968
30 0.784765 1,27551 0,001143 874,8906
Aseton
35 0.780166 1,28041 0,001061 942,5071
40 0.777867 1,28370 0,000967 1034,126
Kloroform
0.7

0.698

0.696

0.694
Kloroform
0.692 Regresi
y = 0.0002x + 0.6531
0.69

0.688

0.686
0 50 100 150 200 250

Grafik 4 Kloroform

Toluena
1
1
1
1
1
1 y = 0.0003x + 1.1582

1
1
1
1
0 50 100 150 200 250

Grafik 5 Toluena
Aseton
1

1
y = 6E-05x + 1.2183

1
0 200 400 600 800 1,000 1,200

Grafik 6 Aseton

y = mx + b
b = Tetapan Van Der Waals

Tabel 7 Tetapan Van Der Waals

Tetapan Van der


Zat
waals
Kloroform 0,6531
Toluena 1.1582
Metanol 1.2183

VI. ll
VII. KESIMPULAN
1. Viskositas cairan dapat dilihat pada Tabel 3

2. Ketika suhu dinaikan, maka viskositas akan turun. Hal ini di sebabkan karena
semakin tinggi suhu maka semakin besar energi yang mempengaruhi kecepatan
gerak partikel maka semakin mudah cairan mengalir sehingga semakin kecil
viskositasnya.

3. Energi ambang dan tetapan A setiap cairan :


Zat E ( J/mol) A
Kloroform 12086.0618 4.4235 𝑥 10−5
Toluena 17007.9498 6.5438 x 10-6
Aseton 14932.7754 3.0941 x 10-6

4. Tetapan Van Der Waals tiap cairan :


Tetapan Van der
Zat
waals
Kloroform 0,6531
Toluena 1.1582
Metanol 1.2183

VIII. DAFTAR PUSTAKA


1. Atkins, P.W. dan Julio De Paulia, “Physical Chemistry”, ed. 8, 2006, Hal. 665-667.
2. Castellan, G.W. “Physical Chemistry”, ed. 3, 1983, Hal. 759-761.
3. Mortimer, R.G. “Physical Chemistry”, ed. 3, 2008, Hal. 444-457.

Anda mungkin juga menyukai