Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI-2142

PRAKTIKUM K-1
VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

Nama : Achmad Rozan Febrian

NIM : 12517014

Kelompok : II

Shift : Minggu ke 1

Tanngal Praktikum : 25 September 2018

Tanggal Pengumpulan : 9 Oktober 2018

Laboratorium Kimia Fisik

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Bandung

2017
I. JUDUL PERCOBAAN
VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU.

II. TUJUAN PERCOBAAN


1. Menentukan densitas zat Metanol ,Toluena,Aseton, Kloroform.
2. Menentukan Viskositas cairan dengan menggunakan metode Oswald.
3. Menentukan nilai tetapan A dan energi ambang batas aliran E.
4. Menentukan nilai tetapan Van der Waals.
5. Menentukan pengaruh temperatur terhadap Viskositas cairan.

III. TEORI DASAR


Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan dengan hambatan untuk mengalir. Beberapa
cairan ada yang dapat mengalir dengan cepat namun ada yang mengalir secara lambat. Fluida yang
mengalir lambat seperti gliserin, madu dan minyak atso, ini dikarenkan mempunyai viskositas besar. Jadi
viskositas menentukan kecepatan mengalirnya cairan.
Ukuran yang menyatakan kekentalan suatu fluida dan mempresentasikan besar kecilnya gesekan
dalam fluida di sebut Viskositas. Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu fluida untuk
mengalir dan juga menunjukan semakin sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut (Atkins, 2006 :
665).
Kekentalan disebabkan karena kohesi antara partikel zat cair. Zat cair ideal tidak mempunyai
kekentalan. Zat cair mempunyai beberapa sifat sebagai berikut: apabila ruangan lebih besar dari volume
zat cair akan terbentuk permukaan bebas horizontal yang berhubungan dengan atmosfer, mempunyai
rapat massa dan berat jenis, dapat dianggap tidak termampatkan, mempunyai viskositas (kekentalan) dan
mempunyai kohesi, adhesi dan tegangan permukaan fluida.
Aliran fluida dapat diaktegorikan:
1. Aliran Laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau lamina – lamina dengan satu lapisan
meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan
terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton
yaitu :
𝑑𝑑
τ = µ 𝑑𝑑

2. Aliran Turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami
percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu
bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka
turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga
menghasilkan kerugian – kerugian aliran.
3. Aliran Transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.

Pada aliran laminar, fluida dapat dianggap terdiri atas lapisan-lapisan molekul yang bergerak satu
diatas yang lainnya dengan kecepatan yang berbeda-beda. Profil kecepatan berbagai lapisan ini berbentuk
parabola dengan kecepatan paling tinggi terdapat pada lapisan di bagian tengah pipa.
Suatu lapisan pada jarak r (dari sumbu pipa) yang bergerak dengan kecepatan tertentu (c). Gaya (f)
yang diperlukan untuk mempertahankan beda kecepatan (dc) antara lapisan inii dengan lapisan yang
berjarak dr diatasnya adalah :
𝑑𝑑
𝑑= 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑

Kebalikan dari viskositas disebut fluiditas, yang merupakan ukuran kemudahan mengalirnya suatu
fluida. Fluiditas dirumuskan sebagai berikut :
1
𝛷=
𝑑
Salah satu cara untuk menentukan viskositas cairan yaitu dengan metode kapiler dari Poisuille. Pada
metode ini, diukur waktu (t) yang diperlukan oleh volume tertentu cairan (V) untuk mengalir melalui pipa
kapiler di bawah pengaruh tekanan penggerak (P) yang tetap. Dalam hal ini untuk cairan yang mengalir
dengan aliran laminar, viskositasnya ditentukan dengan persamaan Poisuille dinyatakan sebagai :
𝜋 𝑑 𝑑4 𝑑 𝑑 𝑑 𝑑
𝜂= 8𝑑𝑑𝑑𝑑

Metode Oswald merupakan suatu metode variasi dari metode Poiseuille. Dalam metode ini selalu
diperhatikan aliran cairan, maka viskositas suatu cairan dapat ditentukan dengan membandingkan hasil
pengukuran waktu (t), rapat massa (ρ) cairan tersebut terhadap waktu (t o) dan rapat massa (ρo) cairan
pembanding yang diketahui viskositasnya pada suhu pengukuran.
𝜂 𝑑𝑑𝑑
=
𝜂𝑑 𝑑𝑑 𝑑 𝑑𝑑

Berdasarkan hukum distribusi Maxwell-Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki energi yang
diperlukan untuk mengalir dihubungkan dengan faktor e.E/R.T
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑
𝜂= atau 𝑑𝑑𝑑 = +𝑑𝑑 𝑑𝑑 𝑑
𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑
Untuk cairan yang terasosiasi :
𝑑 𝑑
𝜂 = 𝑑−𝑑 atau 𝑑=𝑑+𝑑=𝑑+𝑑𝑑

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas cairan :


a. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak dipengaruhi oleh
tekanan.
b. Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan naiknya suhu.
Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan
bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun
dengan kenaikan temperatur.
c. Kehadiran Zat Lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahan seperti bahan suspensi
menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan
viskositas akan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat.
d. Ukuran dan Berat Molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat, larutan minyak laju
alirannya lambat dan kekentalannya tinggi serta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
e. Kekuatan antar molekul Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin

banyak. Viskositas air naik dengan adanya ikatan hydrogen(Atkin, 2006 : 758)
IV.DATA PENGAMATAN
a. Viskometer ( 1 )

Waktu (s)
Nama Zat Suhu (°C)
t1 t2 t3 t rata rata

23 19.90 19.76 20.17 19.943


30 18.8 20.20 17.65 18.883
Kloroform
35 15.52 15.68 15.29 15.496
40 15.86 15.85 15.90 15.883
23 17.67 17.88 19.50 18.35
30 17.63 17.49 17.66 17.593
Aseton
35 17.19 17.18 16.98 17.116
40 17.8 17.89 16.78 17.47

b.Viskometer ( 2 )

Zat Suhu ( C) Waktu (S)


t1 t2 t3 t rata rata
23 8.61 9.29 8.32 8.406
30 7.96 7.74 7.56 7.753
Aqua DM
35 7.70 7.69 7.62 7.67
40 7.07 7.15 7.10 7.106
23 7.57 7.60 7.41 7.526
30 7.15 7.40 7.35 7.3
Toluena
35 7.32 7.53 7.32 7.39
40 7.28 7.16 6.50 6.98
23 7.9 7.89 7.56 7.746
30 7.34 7.22 7.34 7.3
Metanol
35 7.25 7.18 7.04 7.156
40 6.91 6.87 6.98 6.92

b. Massa Pikno dengan berbagai zat dan suhu


Massa pikno kosong : 18,70 gram
T ruang : 23C
Massa jenis air (T ruang) : 0.997542 gr/ml

Piknometer dan Zat 23C 30C 35C 40C


piknometer + air 44.81
piknometer + toluena 40.55 39.35 39.27 39.02
piknometer + kloroform 56.44 50.02 56.8 55.88
piknometer + metanol 39.35 39.33 39.24 39.17
piknometer + aseton 39.8 40.08 40.07 40.00

V.PENGOLAHAN DATA
1. Penentuan volume piknometer
(𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑+𝑑𝑑𝑑)−(𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑) (44.81−18.70)𝑑𝑑
Vpikno = = = 26.174 ml
𝑑 𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 0.997542

2. Penentuan massa jenis zat


(𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑+𝑑𝑑𝑑)−(𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑)
𝑑 𝑑𝑑𝑑 = 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
39.35−18.70
𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (23°𝑑) = = 0.78895 gr/ml
26.174
(39.33)−18.70
𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (30°𝑑) = = 0.78818 gr/ml
26.174
(39.24)−18.70
𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (35°𝑑) = = 0.78474 gr/ml
26.174
39.17−18.70
𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (40°𝑑) = = 0.78207 gr/ml
26.174

3. Penentuan viskositas zat


𝑑 𝑑𝑑𝑑 × 𝑑 𝑑𝑑𝑑
𝜂zat = 𝑑 𝑑𝑑𝑑 × 𝑑 𝑑𝑑𝑑 × 𝑑 𝑑𝑑𝑑

a. Viskositas metanol
Suhu t avg Rho t avg air Rho air Viskositas air Viskositas
(°C) (s) (g/ml) (s) (gr/ml) (Pa.s) metanol (Pa.s)
23 7.746 0.789 8.4 0.997542 0.0009321 0.0006973
30 7.3 0.788 7.75 0.9956502 0.0008007 0.0005968
35 7.156 0.784 7.47 0.994033 0.0007225 0.0005460
40 6.92 0.780 7.11 0.992216 0.0006560 0.0005024

b. Viskositas toluena
suhu t avg rho t avg air rho air viskositas air viskositas toluena
(°C) (s) (g/ml) (s) (gr/ml) (Pa.s) (Pa.s)
23 7.526 0.844 32.93 0.997542 0.0009321 0.00018019
30 7.3 0.789 30.106 0.9956502 0.0008007 0.00015384
35 7.39 0.786 27.043 0.994033 0.0007225 0.00015609
40 6.98 0.776 25.416 0.992216 0.0006560 0.00014096

c. Viskositas aseton
suhu t avg rho t avg air rho air viskositas air viskositas aseton
(°C) (s) (g/ml) (s) (gr/ml) (Pa.s) (Pa.s)
23 18.35 0.712 32.93 0.997542 0.0009321 0.00037073
30 17.6 0.831 30.106 0.9956502 0.0008007 0.0003776
35 17.12 0.830 27.043 0.994033 0.0007225 0.0003695
40 17.49 0.800 25.416 0.992216 0.0006560 0.0003640
suhu t avg rho t avg air rho air viskositas air viskositas
(°C) (s) (g/ml) (s) (gr/ml) (Pa.s) kloroform (Pa.s)
23 19.94 1.476 32.93 0.997542 0.0009321 0.00083535
30 18.88 1.212 30.106 0.9956502 0.0008007 0.00061143
35 15.5 1.491 27.043 0.994033 0.0007225 0.00062097
40 15.88 1.453 25.416 0.992216 0.0006560 0.00060039
d.Viskositas kloroform

4. Penentuan nilai E dan A


𝑑 1
𝑙𝑛 𝑑𝑑 𝑑 = × +𝑑𝑑 𝑑𝑑 𝑑
𝑑 𝑑
𝑑
y = mx + c ; m = 𝑑 ; c = ln A
Zat T (°C) 1/T (1/k) 𝑑 zat (Pa.s) ln 𝜂zat
23 0.003378 0.0009321 -7.024289

Aqua DM

-7.268294824
23
0.003378 0.000697
-7.423928509
30
0.0033 0.000597
Metanol
-7.512891582
35
0.00324 0.000546
-7.596113943
40
0.003195 0.000502
-8.621498708
23
0.003378 0.00018
-8.779597457
30
0.0033 0.000154
Toluena
-8.765077794
35
0.00324 0.000156
-8.867034396
40
0.003195 0.000141
-7.900036523
23
0.003378 0.000371
-7.881675124
30
Aseton 0.0033 0.000378
-7.903359818
35
0.00324 0.00037
40 0.003195 0.000364 -7.91835669
-6.978070453
25
0.00335 0.000835
-7.130024213
30
0.0033 0.000611
Kloroform
-7.232793138
35
0.00324 0.000621
-7.329349769
40
0.003195 0.0006

5. Penentuan tetapan Van Der Waals


1 1
= 𝑑+b
𝑑 𝑑

b = tetapan Van Der Waals

Zat suhu  zat 1/ zat viskositas zat 1/viskositas zat


25 0.795 1.25786 0.0007008 1426.94
30 0.794 1.2594458 0.0006227 1605.91
metanol
35 0.788 1.2690355 0.0005723 1747.33
40 0.784 1.275102 0.0005231 1911.68
25 1.462 0.6839945 0.000659 1517.45
30 1.46 0.6849315 0.0006434 1554.24
kloroform
35 1.454 0.6877579 0.0006032 1657.82
40 1.447 0.691085 0.0005368 1862.89
25 0.778 1.285347 0.0003935 2541.296
30 0.776 1.2886598 0.0003743 2671.653
aseton
35 0.772 1.295336 0.000465 2150.537
40 0.767 1.3037809 0.0002973 3363.605
25 0.837 1.19474313 0.000655 1526.717
30 0.836 1.19617225 0.0005898 1695.49
toluena
35 0.831 1.2033694 0.0005378 1859.43
40 0.828 1.20772947 0.0005167 1935.359
Zat suhu rho (g/ml) 1/rho viskositas 1/viskositas
metanol 25 0.795 1.257862 1434.102969

0.0006
973

30 0.794 1.259446 0.0005968 1675.603217

35 0.788 1.269036 0.000546 1831.501832

40 0.784 1.27551 0.0005024 1990.44586

kloroform 25 0.837 1.194743 0.0001802 5549.697541

30 0.836 1.196172 0.0001538 6500.26001

35 0.831 1.203369 0.0001561 6406.560318

40 0.828 1.207729 0.000141 7094.211124

aseton 25 0.778 1.285347 0.0003707 2697.380843

30 0.776 1.28866 0.0003776 2648.305085

35 0.772 1.295337 0.0003695 2706.359946

40 0.767 1.303781 0.000364 2747.252747

toluena 25 1.462 0.683995 0.0008354 1197.103011

30 1.46 0.684932 0.0006114 1635.510197

35 1.454 0.687758 0.000621 1610.383754


40 1.447 0.691085 0.0006004 1665.584037

Grafik perbandingan 1/ dengan 1/

diperoleh b = tetapan Van der waals = 1.25

diperoleh b = tetapan Van der waals = 0.6809


diperoleh b = tetapan Van der waals = 1.2861

diperoleh b = tetapan Van der waals = 1.189


VII.KESIMPULAN

Kesimpulan dari percobaan ini yaitu nilai densitas rata-rata Metanol adalah 0,83 g/mL, Kloroform
1,46 g/mL,Aseton 0,77 g/ml dan Toluena 0,83g/ml . Nilai Viskositas rata-rata Metanol
adalah 0,00006047 Pa.s,Kloroform 0,000771 Pa.s. , Aseton 0,0003825 Pa.s dan Toluena
0,0005748 Pa.s. Nilai tetapan A Metanol 4,7 x 10-4, Kloroform 5,35x 10-4, Aseton 3,21x10-
4 dan Toluena 4,68x10-4 . Nilai energi ambang batas aliran E Aseton 0,5187 J.mol-1,
Metanol 0,7798 J.mol-1, Kloroform 0,565352 J.mol-1 dan Toluena 0,66844 J.mol-1 Nilai
tetapan Van der Waals Aseton adalah 1,28, Metanol 1,25, Toluena 1,189 dan Kloroform
0,6809. Semakin tinggi temperatur suatu cairan, maka akan semakin kecil viskositasnya.

VIII.SARAN
Sebaiknya diperbanyak media uji untuk dapat membagi pekerjaan praktikan dan menyingkat
waktu praktikum .
IX.DAFTAR PUSTAKA
I. Ariyanti, E.S. dan Agus, M, 2010, “Otomasasi Pengukuran Koefisien Viskositas Zat Cair
Menggunkan Gelombang Ultrasonik,” Jurnal Neutrino, voll. 2, No. 2 April 2010.
II. Atkins, p.w, 1997, “Kimia Fisika,” Erlangga, Jakarta.
III. Halliday dan Resnick, 1985, “Fisika,” Erlangga, Jakarta.
IV. Diakses 25 Oktober 2015 :
V. http://ridwan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10075/Karakteristik+Aliran+Fluida1
.pdf.
VI. Diakses 25 Oktober 2015
:http://www.znu.ac.ir/data/members/rasoulifard_mohammad/crc.pdf
VII. Diakses 25 Oktober 2015 : http://wiki.phy.queensu.ca/PHYS106/images/8/82/CRC.pdf
VII. LAMPIRAN
1. CRC

Anda mungkin juga menyukai