VISKOSITAS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas laporan Kimia
Disusun oleh:
Fajar Malik Fahmi (201711011)
Bandung, 30-10-2020
Program Studi D3-Teknik Konversi Energi
Jurusan Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri Bandung
I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengukur viskositas suatu sampel zat cair dengan air sebagai
pembanding dan pengaruhnya terhadap temperatur dengan
menggunakan viskometer Oswald.
b. Mengukur viskositas sampel cairan uji dengan menggunakan
viskometer Brookfield tipe LVT dalam berbagai temperature dan
menentukan energi ambang (∆E) dan konstanta (A).
𝑉 𝑃𝑅 4
= …………….. (1)
𝑡 8 𝜂𝐿
Keterangan :
𝜂 : viskositas cairan
V : volume cairan
t : waktu yang diperlukan cairan dengan V mengalir melalui alat
P : tekanan pada cairan
R : jari-jari tabung
L : Panjang pipa
Persamaan ini berlaku untuk gas dan cairan. Ada beberapa
viscometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas
suatu larutan, yaitu:
a. Viskometer Ostwald: untuk menentukan laju cairan
menggunakan kapiler
b. Viskometer Brookfield tipe LVT
a. Viskometer Ostwald
Metoda Oswald merupakan suatu variasi dari metoda
Poiseuille. Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah
waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu untuk
mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan
oleh berat cairan itu sendiri. Viskositas cairan yang akan
ditentukan dibandingkan terhadap viskositas cairan
referensi, misalnya air.
Didalam percobaan diukur waktu aliran untuk
volume (antara tanda a dan tanda b) melalui pipa kapiler
yang vertikal. Jumlah tekanan (P) dalam hukum Poisseuille
adalah perbedaan tekanan kedua permukaan cairan dan
berbanding lurus dengan berat jenis cairan (ρ). Dalam
prakteknya R dan L sukar secara teliti, karenanya viskositas
cairan ditetapkan dengan cara membandingkannya dengan
cairan yang mempunyai viskositas tertentu, misalnya air.
Persamaan yang digunakan:
𝜋 (𝑃𝑡)𝑅 4
𝜂= 8𝑉𝐿
Sehingga
𝜂1 𝜋 (𝑃𝑡)1 𝑅 4 8𝑉𝐿 (𝑃𝑡)1 𝑃1𝑡1
= x 𝜋 (𝑃𝑡)2 𝑅4 = (𝑃𝑡)2 =
𝜂2 8𝑉𝐿 𝑃2𝑡2
𝜂1 𝜌1𝑡1
= ………………..(2)
𝜂2 𝜌2𝑡2
Keterangan:
P : 𝜌 x konstanta
η : viskositas
ρ : massa jenis
t : waktu
a.1 Pengaruh Temperatur Terhadap Viskositas Cairan
Cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul,
gaya tarik antar molekul dan struktur cairan. Tiap molekul
dalam cairan dianggap dalam kedudukan setimbang, maka
sebelum suatu lapisan molekul melewati lapisan molekul
lainnya diperlukan suatu energi tertentu. Sesuai dengan hukum
Distribusi Maxwell-Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki
energi yang diperlukan untuk mengalir dihubungkan dengan
factor 𝑒 − ∆E/RT . Maka fluiditas sebanding dengan e-∆E/RT dan
viskositas sebanding dengan 𝑒 − ∆E/RT . Secara kuantitatif
pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan dengan
persamaan empirik,
η = A 𝑒 − ∆E/RT ……………(3)
ln η = ln A - ∆E/RT ↔ ln η = ∆E/RT + ln A
Dengan :
Y = ln η (pada suatu temperatur dalam Pa.s, 1 Pa.s = 1000mPa.s)
C = ln A
a = ∆E/R
x = 1/T
∆E = a × R …………………(4)
Keterangan :
R : 8,314 J/K.mol
∆E : energi ambang batas bahan uji (Joule / mol)
Adapun, a merupakan tetapan yang sangat bergantung pada
massa molekul relatif dan volume moler cairan, dan ΔE adalah
energi ambang per Mol yang diperlukan untuk proses awal
aliran.
Simpan viskometer
Ostwald dalam
termostat. Viskometer
dijepit dengan klemp
pada statif.
Masukkan aquadest kedalam
Ostwald, kemudian isap
aquadest memakai pipet filler
sampai melewati garis a pada
pipa kapiler.
Untuk mencegah
gelembung udara
terperangkap dibawah Tarik/tahan skrup ke atas
spindle, pasangkan ketika spindle
spindle dengan cara dipasangkan. Tangan kiri
mencelupkan spindle menahan skrup, tangan
dengan posisi kanan memutar spindle.
miring/diagonal di atas
permukaan sampel,
masukkan ke dalam
sampel dengan perlahan, Turunkan spindle ke
kemudian tarik spindle dalam sampel hingga ke
keatas mendekati skrup. tanda batas yang ada
pada spindle.
• Pembacaan dan Perhitungan
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
v pikno = = 50.092 ml
ρ air
• Viskositas sampel
= 2,663 cp
ρsampel x tsampel x ηair
2. η lar. Garam 1% =
ρair x tair
= 1,3006 cp
ρsampel x tsampel x ηair
3. η aquadest =
ρair x tair
0.9936 x 5.76 x 0.86
=
1 𝑥 4.325
= 1,1380 cp
ρsampel x tsampel x ηair
4. η aseton =
ρair x tair
0.7907x 4.026 x 0.86
=
1 𝑥 4.325
= 0,6329 cp
C. Viskometer Brookfield LVT
No. Jenis Variasi Viscositas Rotor keterangan
sampel suhu(℃) (mPa.s) ke-
1. Gliserin 27℃ 790 mPa.s 61 6rpm
37℃ 235 mPa.s 61 6rpm
47℃ 170 mPa.s 61 6rpm
57℃ 80 mPa.s 61 6rpm
67℃ 50 mPa.s 61 6rpm
2. Sabun cuci 27℃ 620 mPa.s 61 6rpm
piring
37℃ 155 mPa.s 61 6rpm
47℃ 75 mPa.s 61 6rpm
57℃ 30 mPa.s 61 6rpm
67℃ 15 mPa.s 61 6rpm
y = 10−4 𝑥 + 2,5𝑥10−3
10−4
ln η = 2,5𝑥10−3 - 𝑇
• T= 27°𝑐
1
In η= 10−4 × 27+273 + 2,5 × 10−3
10−4
η=𝑒 300+ 2,5 × 10−3
η=1,002500333
• T= 37°𝑐
1
In η=10−4 × 37+273 + 2,5 × 10−3
10−4
η= 𝑒 310 + 2,5 × 10−3
η= 1,002500323
• T= 47°𝑐
1
In η= 10−4 × 47+273 + 2,5 × 10−3
10−4
η = 𝑒 320 + 2,5 × 10−3
η= 1,002500313
• T= 57°𝑐
1
In η= 10−4 × 57+273 + 2,5 × 10−3
10−4
η= 𝑒 330 + 2,5 × 10−3
η= 1,002500303
• T= 67°𝑐
1
In η= 10−4 × 67+273 + 2,5 × 10−3
10−4
η = 𝑒 340 + 2,5 × 10−3
η= 1.002500294
2.
Grafik η terhadap 1/T
1.0025003
1.0025003
1.0025003
VISKOSITAS
1.0025003
1.0025003
1.0025003
1.0025003
1.0025003
2.94 3.03 3.125 3.22 3.3
1/T (X10^-3)
Series 1
∆E = a × R
∆E = 10−4 × 8,314 J/K.mol
∆E = 8,314 𝑥 10−4
∆E = 0,0008314 j/mol
VI. PERTANYAAN
a. Sebutkan cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan
viskositas cairan, beri penjelasan secara singkat.
b. Apakah viskositas suatu cairan selalu berkurang bila suhu
dinaikkan, jelaskan.
c. Perkirakan mana yang viskositasnya lebih besar minyak tanah atau
minyak kelapa (berikan alasannya – terkait densitas).
Jawaban
a. Viskometer hopper
Berdasarkan hukum stokes dalam pada kecepatan bola
maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gata gesek = gaya berat
– gaya Archimedes. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan
bola(yang terbuat dari kaca) melalui tabung geelas yang berisi zat
cair yang dselidiki. Kecepatan jatuhnyabola merupkan fungsi dar
harga resiprok sampel(Moechtar,1990).
Viscometer cup and bob
Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan
antaradinging luar dari bob dan dinding dalam cup dimana bob
masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah
terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di
sepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan bagian
tengan zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut sebagai
aliran sumbat(Moechtar,1990).
Viscometer cone dan plate
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-
tengah papan, kemudian dinaikkan sehingga posisi di bawah
kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam
kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang semitransparan
yang diam dan kemudian kerucut yang berputar(Moechtar,1990).
Penentuan viskositas juga dapat ditentukan berdasarkan
jatuhnya benda melalui medium zat cair, yaitu berdasarkan hukum
stokes. Dimana benda bulat dengan radius r dan rapat d yang jatuh
karena gaya gravitasi melalui fluida dengan rapat dm/db, akan
dipengaruhi oleh gaya sebesar F1=4/3𝜋𝑟 3 (d-dm)g.
b. Ya, salah satu factor yang mempengaruhi viskositas adalah suhu.
Viskositas akan turun jika suhu dinaikan dan begitu sebaliknya hal
ini dikarenakan nilai viskositas berbanding terbalik dengan nilai
suhu, nilai yang berkebalikan itu disebabkan oleh adanya gerakan
partikel suatu cairan yang semakin cepat apabila suhu dinaikkan dan
membuat suatu kekentalan menurun tingkat kekentalannya.
c. Nilai koefisien viskositas minyak kelapa sawit terendah sebesar
7,7033 mPas dan nilai tertinggi sebesar 11,8657 mPas dengan
standar deviasi 8 - 9% sedangkan nilai koefisien viskositas minyak
tanah bervariasi antara 0.294mPas hingga 3.34mPas. jadi viksositas
minyak kelapa lebih besar dari minyak tanah.
VII. PEMBAHASAN
Viskositas atau dalam kata lain yaitu kekentalan adalah
suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang
diberikan oleh suatu cairan, bila cairan itu mengalir cepat, maka
viskositas dari cairan itu rendah dan bila cairan mengalir lambat,
maka dikatakan cairan itu viskositasnya tinggi. Dalam praktikum
kali ini pengukuran viskositas menggunakan metode pengukuran
dengan alat yang bernama viscometer Oswald dan viscometer
Brookfield LVT. Jenis sample viskositas pada praktikum ini
menggunakan alkohol, aseton, aquadest, dan larutan garam 0,1M.
Pada percobaan viscometer Ostwald yang diukur adalah
waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir
melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan
itu sendiri selain itu, pada pengukuran ini suhu yang dibutuhkan oleh
tiap-tiap sampel haruslah sama. Langkah awal pengukuran
viskositas dengan menggunakan viscometer Oswald adalah dengan
menentukan berat pada tiap-tiap sample yang akan diuji
menggunakan piknometer dan jika sudah diketahui beratnya maka
bisa dicari massa jenis untuk mengukur viskositas, setelah data
massa jenis didapat langkah selanjutnya menggunakan viscometer
Oswald yaitu dengan memasukan sampel uji kedalam viscometer
Oswald lalu hisap menggunakan pushball sampai melewati batas
dua(upper mark) lalu setelah itu, hitung dengan menggunakan timer
ulangi sampai 3x supaya didapat hasil yang akurat. Berdasarkan
percobaan yang didapat menggunakan rumus(2) dengan air sebagai
pembanding, didapat data bahwa alkohollah yang memiliki nilai
viskositas terbesar dengan 2,6cp kedua adalah larutan garam 0.1M
dengan 1,3cp, aquadest dengan 1,1 cp, dan terakhir adalah aseton
dengan nilai 0,6cp .Hal itu dapat terjadi karena lamanya waktu yang
diperlukan masing-masing sampel dalam pengukuran viscometer
Ostwald dan besarnya massa jenis dari masing-masing sampel
berada pada tingkatan yang berbeda, dengan alkohol memiliki nilai
waktu yang lama dan massa jenis yang besar pula menjadikannya
sebagai sampel dengan kekentalan terbesar. Dari penjelasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa besar atau kecilnya viskositas suatu
sampel(uji viscometer Ostwald)ditentukan oleh lamanya waktu
untuk mencapai lower mark dan juga besarnya massa jenis sampel,
selain itu visko dari pembanding juga mempengaruhi ukuran dari
kekentalan sampel.
Pengukuran menggunakan viscometer Brookfield LVT
sangatlah sederhana langkah penggunaan yaitu rangkai alat,
pasangkan pada klem Datarkan posisi rangkaian alat tersebut dengan
cara mengatur posisi gelembung udara. Pengaturan posisi
gelembung udara terletak pada skrup di bagian bawah statif. Jika
tidak bisa juga ada di posisi tengah, cek dan perbaiki lagi posisi statif
dan klempnya. Knop hitam yang terbungkus karet adalah tombol
on/off yang memiliki tiga fungsi atas (up): berfungsi sebagai off,
mematikan motor middle (tengah): berfungsi sebagai on,
memutarkan motor pada kecepatan tertentu down (bawah):
berfungsi sebagai pause, menghentikan motor untuk pembacaan.
katup (clutch lever) yang posisinya berada di bagian belakang
viscometer ketika ditekanakan menahan pointer merah sehingga
memudahkan pembacaan. ketika katup dilepaskan lagi akan
mengakibatkan pointer kembali bergerak.pada saat pembacaan
tekan katup serta pause saat jarum merah terlihat berputar pada
alatnya. Sampel yang diuji pada alat ini hanya gliserin dan sabun
cuci piring dengan pengukuran pada suhu 27⁰C, 37⁰C, 47⁰C, 57⁰C,
67⁰C. Nilai viskositas terbesar adalah gliserin pada suhu 27⁰C
dengan nilai 790mpas dan yang kedua adalah sabun cuci pring pada
suhu 27⁰C dengan nilai 620mpas. Dapat disimpulkan bahwa besar
nilainya kekentalan sangatlah dipengaruhi oleh suhu masing-masing
sampel. Semakin kecil suhunya semakin besar nilai viskositasnya
dan sebaliknya. Pengukuran viskositas dengan menggunakan
viskometer Brookfield LVT hasilnya haruslah dikalikan dengan
faktor yang ada di spindle number.
VIII. KESIMPULAN
Jadi setelah melakukan praktikum viskositas kita dapat memahami
dan mengukur viskositas suatu sampel zat cair dengan air sebagai
pembanding dan pengaruhnya terhadap temperatur dengan
menggunakan viskometer Oswald dan mengukur viskositas sampel
cairan uji dengan menggunakan viskometer Brookfield tipe LVT dalam
berbagai temperature dan menentukan energi ambang (∆E) dan
konstanta (A).
IX. DAFTAR PUSTAKA
a. Daniels et al., “Experiments in Physical Chemistry”, ed.7, 1970.
b. J.M. Wilson, “Experiment in Physical Chemistry”, ed.2, 1978.
c. Online:http://kumpulan-laporan-praktikum-
kimia.blogspot.com/2015/11/laporanviskositas.html
d. Elin Yusibani, Nursabila Al Hazmi, dan Evi Yufita.2017.
Pengukuran Viskositas Beberapa Produk Minyak Goreng Kelapa
Sawit Setelah Pemanasan. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian
Indonesia.09(01):32
e. Online: http://eagleeyes0005.blogspot.com/2016/10/pengertian-
viskositas-konsep-viskositas.html
f. Alimuddin Faqih, Athraf Ghani, Dhea Gilang, Dzahlusyah.2013.
Bandung: Laporan Praktikum Kimia Terapan dan Pengukuran
Viskositas(25Oktober).
https://www.academia.edu/16147382/Viskositas_finished