Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI

BELAJAR PADA MAHASISWA

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar sarjana (S-1) Psikologi

Disusun Oleh :

SOFYANI HASAN RUSYADI

F100080030

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

1
HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI

BELAJAR PADA MAHASISWA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat
Sarjana (S-1) Psikologi

Disusun Oleh :

SOFYANI HASAN RUSYADI

F100080030

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

2
AI
uuelerns qe.(tpeu
trce]€rew fll
1s141''rsd'g'ouo,u,na o,fi usng
11r[n8ue6
IS'W'rltuy putuluutlo6'sr(J
l tln8ue4
Is'tr{i 'lultrud 'Er11
""3p2;fi
a\w €tue1n r[n8ue6
1erc,(s il.{nueurou qelei uele}efutp ueq
tI6Z lr€nrqad 8Z p83uel ePe4
rln8ua4 rre.^^.e( uedeg tp ue{uuqeuadlp qelaJ
0€008000rd
I(IYASNU NYSYH INVAdOS
: qelo uelnlerp 8ue.(
V1Y\SISVHVI MVd UVfVTf,g
TSVIStrUd NYSNS(I NIXYA\ NgWgfYNYW YUYINV NVSNINflOH
HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI

BELAJAR PADA MAHASISWA

ABSTRAKSI

Sofyani Hasan Rusyadi

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah
melaksanakan usaha-usaha belajar. Bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang akan diberikan nilai yang penilaianya dapat berupa angka atau huruf.
Seorang anak yang memiliki prestasi belajar tinggi dapat dikatakan bahwa anak
mampu menguasai pembelajaran yang diberikan di bangku sekolah, sebaliknya
seorang anak yang memiliki prestasi belajar rendah akan dapat diartikan bahwa
anak tidak mampu menguasai pembelajaran yang diajarkan disekolah. Salah satu
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah manajemen waktu, terkait
dengan manajemen waktu yang diterapkan oleh seseorang dalam pengelolaan
waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan manajemen
waktu dengan prestasi belajar.
Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara manajemen waktu
dengan prestasi belajar. Subyek penelitian adalah mahasiswi fakultas psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2009 yang berjumlah 66 subyek
dengan metode incidental purposive non random sampling yaitu pengambilan
sampel dalam penelitian berdasarkan mereka yang datang di tempat penelitian
dengan ciri-ciri subyek yang sudah ditentukan. Pengumpulan data dengan
menggunakan skala manajemen waktu dan dokumentasi prestasi belajar
mahasiswa. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis
product moment.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0,719 ; Sig = 0,000 (p < 0,001). Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan
positif yang sangat signifikan antara manajemen waktu dengan prestasi belajar
pada mahasiswa. Sumbangan efektif variabel manajemen waktu terhadap prestasi
belajar sebesar 51,7% ditunjukkan oleh koefisien R Squared = 0,517, hal ini
masih terdapat 48,3% faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar diluar
variabel manajemen waktu seperti inteligensi, minat, lingkungan dll.

Kata kunci : prestasi belajar, manajemen waktu.

1
PENDAHULUAN khususnya mahasiswa fakultas
Memasuki dunia perguruan psikologi masih terdapat tahun
tinggi, mahasiswa harus beradaptasi angkatan mahasiswa yang belum
untuk tidak terlalu mengharapkan optimal. Data yang diperoleh dari
bimbingan dan penyuluhan seperti di pengolahan data Biro Administrasi
SMA. Mahasiswa harus diberi Akademik (BAA) Muhammadiyah
kemandirian belajar untuk mencapai Surakarta pada tanggal 26 April 2012
kedewasaan untuk membentuk menunjukkan bahwa hingga bulan
dirinya menjadi mahasiswa yang April 2012 rata-rata indeks prestasi
berilmu dan beragama. komulatif (IPK) untuk Fakultas
Pertanyaan “Berapa IP nya?” Psikologi pada angkatan 2005
ini telah menjadi sesuatu hal yang sebesar 21,91% dari 73 mahasiswa,
sering didengar setiap akhir angkatan 2006 sebesar 15,17% dari
semester. Hal ini secara tidak 112 mahasiswa, angkatan 2007
langsung mengungkapkan bahwa sebesar 11,04% dari 163 mahasiswa,
dalam dunia akademik, Indeks angkatan 2008 sebesar 13,18% dari
Prestasi telah menjadi sebuah simbol 273 mahasiswa, angkatan 2009
ukuran kemampuan ataupun sebesar 20,28% dari 207 mahasiswa,
pencapaian akademik. Hal tersebut angkatan 2010 yakni sebesar 18,29%
menunjukkan bahwa prestasi dari 235 mahasiswa yang
akademik memang dianggap sebagai kesemuanya masih aktif.
suatu kecakapan dan kemampuan Penggolongan atau pengkategorian
bahwa sebagai suatu pencapaian dari nilai IPK dari angkatan 2005
yang dianggap sebagai ukuran sampai 2010 yakni memiliki nilai
keberhasilan dari mahasiswa. IPK ≤ 2,50 sebanyak 1.123 atau
Tuntutan ini sedemikian tingginya 15,32%.
dan secara tidak langsung tercermin Diharapkan dengan adanya
dari persyaratan untuk mencari standarisasi nilai kelulusan ujian
pekerjaan dan studi lanjut yang mahasiswa yang ditetapkan, para
mencantumkan batasan minimal mahasiswa dapat mempersiapkan diri
Indeks Prestasi Komulatif (Kirana, jauh-jauh hari dengan cara belajar
2007). yang benar, diantaranya dengan
Standar penilaian prestasi belajar yang rajin, mengulangi
belajar mahasiswa diberikan bahwa kembali materi pelajaran setelah tiba
nilai A = 4 (sangat baik sekali), AB = dirumah, membuat catatan yang baik,
3,5 (sangat baik), B = 3 (baik), BC = bertanya kepada teman yang lebih
2,5 (cukup baik), C = 2 (cukup), D = tahu atau mengadakan belajar
1(kurang),E = 0 (gagal). Berdasarkan bersama, bila perlu bertanya
standarisasi diatas bahwa nilai langsung kepada Bapak atau Ibu
kelulusan yang diperoleh mahasiswa dosen agar lebih jelas sehingga dapat
harus lebih dari angka C atau ≥ 2,00 meningkatkan pemahaman terhadap
dan apabila mahasiswa tersebut materi-materi yang telah diberikan di
mendapatkan nilai ≤ 2,00 maka sekolah dan akhirnya akan
mahasiswa tersebut dinyatakan tidak mendapatkan prestasi yang baik pula.
lulus. Berdasarkan standarisasi Menurut Slameto (2003) untuk
tersebut, prestasi akademik mencapai prestasi belajar siswa

2
sebagaimana yang diharapkan, maka yang berwirausaha untuk mencari
perlu diperhatikan beberapa faktor penghasilan. Tetapi banyak pula
yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang menghabiskan
antara lain : faktor yang terdapat waktu untuk hal yang negatif, seperti
dalam diri siswa (faktor intern), dan bergaul dan bercengkrama seharian
faktor yang terdiri dari luar siswa penuh dengan sesama koleganya,
(faktor ekstern). begadang di malam hari dan bermain
Manajemen waktu merupakan game. Hal itu merupakan realitas
salah satu faktor internal yaitu suatu dinamika kehidupan mahasiswa yang
proses mengelola diri sendiri. Sisi tak bisa dipungkiri.
menarik disini adalah Peranan manajemen waktu
ketidakmampuan yang diperlukan sangat diperlukan dalam kegiatan
untuk mengatur diri sendiri, yakni belajar, karena manajemen waktu
kemampuan merencanakan, merupakan salah satu faktor intern
mendelegasikan, mengatur dan yang mempengaruhi belajar.
mengontrol. Soeharso (dalam Irianto, Manajemen waktu yang baik
1990) mengemukakan bahwa waktu merupakan motor penggerak dan
manusia sehari-hari dapat pendorong bagi individu untuk
dikelompokkan menjadi tiga yaitu : belajar, sehingga didalam belajar
waktu bekerja, waktu memelihara individu akan lebih bersemangat dan
diri dan waktu luang. Waktu bekerja tidak lekas bosan dengan materi
adalah waktu yang digunakan pelajaran yang dipelari dan seiring
manusia untuk mencari nafkah agar dengan hal ini dapat meningkatkan
dapat memenuhi kebutuhanya, prestasi belajar. Serta prestasi belajar
sedangkan untuk remaja, waktu kerja yang rendah kemungkinan dalam
dapat diidentikkan dengan waktu cara belajar yang diterapkan kurang
belajar disekolah. Waktu baik dan kurangnya menghargai
pemeliharaan diri adalah waktu waktu atau manajemen waktu
untuk merawat diri agar dapat hidup belajarnya yang tidak baik.
dengan penampilan yang layak. Penulis memilih mahasiswa
Waktu luang adalah waktu diluar program studi psikologi UMS
aktifitas bekerja atau belajar maupun karena penulis sering bertemu untuk
pemeliharaan diri. mengikuti mata kuliah bersama,
Pengelolaan waktu sehingga hubungan peneliti lebih
membutuhkan pendekatan dekat dan mengetahui suatu kejadian
manajemen resiko terhadap secara langsung. Seperti mahasiswa
keputusan yang diambil. Banyak yang tidak masuk kelas tetapi
mahasiswa merasa kesulitan ketika menendatangani absensi lewat
harus dihadapkan dengan suatu temannya, dengan berbagai alasan
pilihan dan akhirnya, mahasiswa seperti tidak bisa bangun pagi karena
menghindar dengan segala alasan. kecapekan dengan kegiatan
Mahasiswa yang sibuk berorganisasi organisasi mahasiswa, tidak
dengan alasan untuk menyalurkan mengerjakan tugas dengan alasan
hobi, melatih mental, memperkaya sibuk dengan kerja sampingannya,
pengalaman dan menambah akan tetapi banyak juga mahasiswa
wawasan dan ada juga mahasiswa yang rajin selalu mengikuti aturan

3
dari kesepakatan dosen dan peningkatan prestasi belajar pada
mahasiswa karena ingin mahasiswa.
mendapatkan prestasi yang baik. Hal 2. Bagi peneliti selanjutnya
ini menunjukkan bahwa manajemen Dapat memberikan kontribusi
waktu sangat diperlukan untuk keilmuwan guna memperkaya
mencapai hasil prestasi. khasanah hasil penelitian dibidang
Bedasarkan latar belakang psikologi pendidikan tentang
masalah di atas, peneliti tertarik hubungan manajemen waktu dengan
untuk mengkaji lebih dalam prestasi belajar serta dapat digunakan
keterkaitan antar manajemen waktu sebagai suatu bahan dan sumber
dengan prestasi belajar pada informasi kajian dalam melakukan
mahasiswa fakultas paikologi. penelitian yang sama.
Penulis memiliki rumusan 3. Bagi subyek
permasalahan yaitu apakah terdapat Dapat dijadikan masukan
hubungan antara manajemen waktu dalam kehidupan sehari-hari untuk
dengan prestasi belajar pada dapat menyeimbangkan waktu dan
mahasiswa fakultas psikologi? dapat mengatur waktu dengan lebih
Berdasarkan hal tersebut maka baik sebagai upaya dapat
peneliti mengambil judul penelitian meningkatkan prestasi belajar.
“Hubungan antara Manajemen
Waktu dengan Prestasi Belajar pada LANDASAN TEORI
Mahasiswa Fakultas Psikologi”. Definisi prestasi belajar
Prestasi belajar adalah
Tujuan Penelitian penguasaan pengetahuan atau
Tujuan dari penelitian ini ketrampilan yang dikembangkan
adalah untuk mengetahui : oleh mata pelajaran yang lazimnya
1. Hubungan antara manajemen ditunjukkan dengan nilai tes atau
waktu dan prestasi belajar. angka nilai yang diberikan oleh guru
2. Tingkat manajemen waktu (Tu’us, 2004). Dengan demikian,
mahasiswa. prestasi belajar adalah hasil yang
3. Tingkat prestasi belajar dicapai seseorang ketika
mahasiswa. mengerjakan tugas atau kegiatan
4. Sumbangan efektif manajemen tertentu yang ditunjukkan dengan
waktu terhadap prestasi belajar. angka nilai.

Manfaat penelitian Aspek-aspek prestasi belajar


Hasil penelitian ini diharapkan Prestasi adalah hasil yang telah
dapat bermanfaat : dicapai seseorang dalam melakukan
1. Bagi pimpinan fakultas dan kegiatan. Gagne (1985) menyatakan
universitas bahwa prestasi belajar dibedakan
Memberikan sumbangan menjadi lima aspek, yaitu :
informasi mengenai manajemen a. Kemampuan intelegtual
waktu dengan prestasi belajar b. Strategi kognitif
sebagai pertimbangan untuk c. Informasi verbal
membuat kebijakan terkait d. Sikap
e. Ketrampilan

4
e. Faktor cara belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan studi siswa
prestasi belajar dipengaruhi juga oleh belajar
Menurut Sangalang dalam siswa. Cara belajar yang efisien
Tu’us (2004), faktor-faktor yang memungkinkan mencapai prestasi
mempengaruhi prestasi adalah lebih tinggi dibandingkan dengan
sebagai berikut : cara belajar yang tidak efisien.
a. Faktor kecerdasan f. Faktor sekolah
Kecerdasan menyangkut Situasi yang kondusif, hubungan
kemampuan yang luas, tidak dan komunikasi perorang di
hanya kemampuan memahami, sekolah berjalan baik, metode
mengarti memecahkan problem, pembelajaran aktif-interaktif,
tetapi termasuk kemampuan sarana penunjang cukup memadai
belajar dari pengalamannya. dan siswa yang tertib disiplin akan
Tinggi rendahya kemampuan mendorong siswa saling
yang diimiliki seorang siswa berkompetisi dalam pembelajaran
sangat menentukan yang diharapkan hasil belajar
keberhasilanya mencapai prestasi yang diperoleh tinggi.
belajar.
b. Faktor bakat Pengertian manajemen waktu
Bakat adalah kemampun yang ada Covey (1994) mengatakan
pada seseorang yang dibawanya bahwa manajemen waktu tidak dapat
sejak lahir, yang diterima sebagai dilepaskan dengan manajemen diri.
warisan dari orang tua. Bakat dari Manajemen diri dapat diartikan
tiap orang berbeda satu sama lain. sebagai cara individu
Agar memperoleh prestasi yang mengorganisasikan kehidupanya
tinggi sebaiknya diberikan dengan prinsip mendahulukan apa-
kebebasan bagi setiap orang untuk apa yang harus dilakukan skala
belajar sesuai dengan bakat yang prioritas. Senada dengan hal di atas,
dimiliki. menurut Macan (1990)
c. Faktor minat dan perhatian mendeskripsikan manajemen waktu
Minat dan perhatian mempunyai sebagai pengelolaan waktu dimana
hubungan yang sangat erat. individu menetapkan terlebih dahulu
Seorang siswa yang memiliki kebutuhan dan keinginan kemudian
minat pada suatu pelajaran menyusunya berdasarkan segi urutan
biasanya cenderung untuk kepentingan. Maksudnya bahwa
memperhatikannya dengan baik. terdapat aktivitas khusus yaitu
Minat dan perhatian yang tinggi penetapann tujuan untuk mencapai
akan memberi dampak yang baik kebutuhan dan keinginan dengan
bagi prestasi belajar siswa. memprioritaskan tugas yang perlu
d. Faktor motif diselesaikan. Tugas yang sepenuhnya
Dalam belajar apabila siswa penting kemudian dicocokkan
mempunyai motif yang baik dan dengan waktu dan sumber yang
kuat, hal itu akan memperbesar tersedia melaluai perencanaan,
usaha dan kegiatanya mencapai penjadwalan, pembuatan daftar,
prestasi ynag tinggi.

5
pengorganisasian dan pendekatan untuk apa berkuliah, setelah lulus
terhadap tugas. apa yang akan dilakukan? Dengan
pandangan hidup yang jelas,
Aspek-aspek manajemen waktu tergambar dalam benak sebuah
Menurut Macan (1990) masa depan.
menemukan tiga aspek manajemen c. Faktor lingkungan kampus
waktu yang dipakai dalam Pada dasarnya lingkungan kampus
pengembangan pengukuran tugas menjadi barometer kreativitas
atas manajemen waktu yaitu : mahasiswa. Dengan fasilitas
a. Menetapkan tujuan dan prioritas, kampus yang memadai,
yaitu apa yang menjadi kebutuhan mahasiswa mampu menimba ilmu
dan keinginan seseorang untuk secara otodidak yang kurang
diselesaikan dan bagaimana didapat dibangku kuliah. Hal ini
individu dapat menempatkan mempersingkat waktu proses
kebutuhan sesuai prioritas tugas belajar kognitif mahasiswa.
yang diperlukan untuk mencapai
sasaran. Hubungan antara Manajemen
b. Teknik atau mekanika manajemen Waktu dengan Prestasi Belajar
waktu, yaitu cara-cara yang pada Mahasiswa
digunakan dalam mengelola Pada hakikatnya setiap orang
waktu seperti membuat daftar, memiliki manajemen waktu,
jadwal dan rencana kerja. sehingga tiap mahasiswa mempunyai
c. Kontrol terhadap waktu, yaitu manajemen waktu yang
berhubungan dengan perasaan kemungkinan terdapat perbedaan
dapat mengatur waktu dan antara mahasiswa satu dengan yang
pengkontrolan terhadap hal-hal lainnya. Perbedaan tersebut akan
yang dapat mempengaruhi mempengaruhi proses belajar dari
penggunaan waktu. mahasiswa sehingga hasil prestasi
yang didapatkan juga berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Menurut Wikel (2006) perbedaan
manajemen waktu prestasi belajar disebabkan oleh
Rahardi (2009) menjelaskan adanya faktor eksternal dan faktor
beberapa faktor yang menentukan internal. Faktor internal adalah cara
tercapainya proses manajemen waktu atau kebiasaan belajar yang
mahasiswa, antara lain: diterapkan oleh individu agar prestasi
a. Faktor dalam diri yang melakukan belajarnya dapat berhasil dengan
kesalahan. baik, tentu diperlukan suatu strategi
Faktor ini menjadi faktor utama. yang baik yaitu dengan cara
Setiap manusia belajar dari manajemen waktu dengan sebaik-
kesalahan hidupnya. Dengan baiknya, semakin individu dalam
manajemen, manusia melakukan manajemen waktunya
meminimalisir kesalahan dimasa dengan baik maka akan semakin baik
lampau. pula prestasi yang akan diperoleh.
b. Faktor pandangan hidup. Sedangkan faktor eksternal adalah
Faktor ini mampu memacu lingkungan rumah atau lingkungan
motivasi mahasiswa. Seperti, sekolah. Faktor lingkungan

6
mempengaruhi sikap dan reaksi waktu dengan sebaik-baiknya dengan
dalam aktivitas belajarnya, sebab menitikberatkan pada kemampuan
individu yang belajar merupakan diri sendiri untuk mampu
interaksi dengan lingkungan. Tanpa merencanakan, mengatur dan
adanya dukungan lingkungan, mengontrol waktu sehingga dapat
individu dalam melakan aktivitasnya mencapai hasil sesuai yang
baik sehari-hari maupun kegiatan diharapkan.
belajar akan menemui hambatan Jadi mahasiswa yang
dalam proses mencapai prestasi mempunyai kemampuan mengatur
belajar, karena lingkungan belajar waktu yang baik dipastikan memiliki
berfungsi sebagai stimulus. Jadi jika tujuan dan prioritas sesuai dengan
stimulus itu baik maka akan kepentingannya dan memilki cara
mendorong dan memperlancar proses yang baik dalam mengelola waktu
belajar siswa kearah yang lebih baik. sehingga mampu mengontrol waktu
Sebaliknya jika stimulus jelek maka yang dimilkinya. Mahasiswa yang
akan menjadi hambatan atau kendala memiliki manajemen waktu yang
dalam kegiatan belajarnya. baik tidak akan melakukan perilaku
Hasmyani (2004) dalam yang menunda-nunda pekerjaannya
penelitian mengungkap tentang karena dipastikan memilki skala
prestasi belajar, pada penelitiannya prioritas dalam setiap tugas yang
yang telah dilakukan menyimpulkan dikerjakannya, mampu
ada hubungan positif yang signifikan menyeimbangkan waktu antara
antara pengisian waktu luang dengan rencana kerja dengan jadwal kerja
prestasi belajar pada siswa sekolah yang sudah dibuat.
dasar, semakin efektif pengisian
waktu luang, semakin tinggi prestasi Hipotesis
belajar. Hal ini mendukung Berdasarkan kerangka teoritis
manajemen waktu yang salah satu yang dikemukakan, maka hipotesis
aspeknya terdapat pengelolaan yang dapat diajukan dalam penelitian
waktu. Didukung penelitian ini adalah ada hubungan positif
Supriyono (2003) tentang antara manajemen waktu dengan
pemanfaatan waktu luang dan prestasi belajar. Semakin tinggi
prestasi belajar matematika murid manajemen waktu maka semakin
Sekolah Dasar kotamadya tinggi prestasi belajar. Sebaliknya
Palangkaraya. semakin rendah manajemen waktu
Ducken (dalam Sari 1994) maka semakin rendah prestasi
menjelaskan bahwa waktu adalah belajar.
sumber yang paling langka dan jika
itu tidak dapat dikelola, maka hal METODE PENELITIAN
lain pun tidak dapat dikelola. Identifikasi Variabel
Maksudnya, untuk mempelajari Variabel bebas : Manajemen
aspek manusia dari perubahan sikap waktu
menuju kepengelolaan yang lebih Variabel tergantung : Prestasi
baik dari sumber waktu yang belajar
berharga. Maka dari itu seharusnya Subyek Penelitian
mahasiswa mampu memanfaatkan

7
1. Mahasiswa fakultas psikologi diluar variabel manajemen waktu
UMS angkatan 2009. yang dapat mempengaruhi prestasi
2. Mahasiswa yang berjenis kelamin belajar.
perempuan. Hasil penelitian di atas dapat
Alat ukur bermakna bahwa mahasiswa yang
Pengumpulan data ingin mendapatkan prestasi belajar
menggunakan skala manajemen tinggi seharusnya memiliki
waktu dan dokumentasi prestasi manajemen waktu secara optimal.
belajar mahasiswa tahun ajaran seperti yang dikemukakan oleh
2012/2013 Macan (1990) bahwa manajemen
Teknik Analisis Data waktu adalah dimana individu
Teknik analisis yang digunakan menetapkan terlebih dahulu
yaitu analisis korelasi product kebutuhan dan keinginan kemudian
moment. menyusunnya berdasarkan segi
urutan kepentingan, maksudnya
HASIL DAN PEMBAHASAN terdapat aktivitas khusus yaitu
Berdasarkan hasil perhitungan penetapan tujuan untuk mencapai
teknik analisis product moment, kebutuhan dan keinginan dengan
diperoleh nilai koefisien korelasi memprioritaskan tugas yang perlu
(𝑟𝑥𝑦 ) sebesar 0,719 dengan nilai Sig. diselesaikan. Tugas-tugas yang
0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut seharusnya penting kemudian
menunjukkan adanya hubungan disesuaikan dengan waktu dan
positif yang sangat signifikan antara sumber yang tersedia melalui
manajemen waktu dengan prestasi perencanaan, penjadwalan,
belajar, hai ini sesuai dengan penbuatan daftar, pengorganisasian
hipotesis yang diajukan oleh penulis. dan pendekatan terhadap tugas.
Dengan demikian dapat individu yang mempunyai
diinterpretasikan bahwa variabel manajemen waktu yang baik
manajemen waktu dapat dijadikan tentunya akan menyelesaikan tugas
sebagai prediktor (variabel bebas) sesuai dengan batas waktu yang telah
untuk memprediksikan atau direncanakan, sehingga prestasi
mengukur prestasi belajar. Semakin belajar juga akan bertambah baik.
tinggi manajemen waktu maka akan Cristantie (1997) berpendapat
semakin tinggi prestasi belajar bahwa di dalam proses belajar perlu
seseorang. Begitupun sebaliknya, adanya manajemen waktu yang tepat
semakin rendah manajemen waktu yaitu meliputi adanya manajemen
maka akan semakin rendah juga waktu belajar yang efektif, dimana
prestasi belajar seseorang. prinsip utama dari manajemen waktu
Adapun hubungan atau secara efektif adalah pembagian
keterkaitan antara variabel waktu yang efektif untuk kegiatan-
manajemen waktu dengan prestasi kegiatan seperti : waktu untuk
belajar, dapat dilihat dari sumbangan belajar, waktu bekerja, waktu
efektif yang diberikan manajemen kegiatan sosial dan waktu bagi diri
waktu pada prestasi belajar sebesar sendiri untuk bersantai atau bermain.
sebesar 51,7% . Dengan demikin Sehingga faktor manajemen waktu
masih terdapat 48,3% variabel lain merupakan motor penggerak dan

8
pendorong bagi individu untuk KESIMPULAN DAN SARAN
belajar. Kesimpulan
Mahasiswa yang memmpunyai Berdasarkan hasil analisis
manajemen waktu yang tinggi akan data dan pembahasan yang telah
mempunyai kemauan yang kuat dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
untuk dapat memecahkan masalah- :
masalah yang dihadapi dalam upaya Hasil analisis product moment
mencapai tujuan belajarnya. Dengan menunjukkan nilai koefisien korelasi
demikian manajemen waktu (𝑟𝑥𝑦 ) sebesar 0,719 dan nilai sig.
merupakan salah satu faktor penting 0,000. Artinya ada hubungan positif
dalam belajar sebagai usaha untuk yang sangat signifikan antara
mencapai prestasi belajar yang baik, manajemen waktu dengan prestasi
dan pendapat dari Slameto (2003) belajar. Semakin tinggi manajemen
yang menyatakan bahwa di dalam waktu maka semakin tinggi prestasi
semua bentuk belajar, manajemen belajar, begitu pula sebaliknya
waktu mempunyai peranan yang semakin rendah manajemen waktu
menentukan baik itu belajar untuk maka semakin rendah juga prestasi
memperoleh kecekatan maupun belajarnnya.
belajar memperoleh tambahan ilmu Sumbangan efektif (SE)
pengetahuan. variabel manajemen waktu terhadap
Peranan manajemen waktu prestasi belajar sebesar 51,7%
sangat diperlukan dalam kegiatan ditunjukkan dengan oleh koefisien
belajar, karena manajemen waktu determinan (𝑟 2 ) = 0,517. Hal ini
merupakan salah satu faktor intern berarti masih terdapat 48,3% variabel
yang mempengaruhi hasil belajar. lain yang mempengaruhi prestasi
Wikel (2006) mengatakan belajar diluar variabel manajemen
“perbedaan prestasi belajar waktu.
disebabkan oleh adanya faktor Tingkat prestasi belajar
eksternal dan faktor internal. Faktor mahasiswa tergolong baik
internal salah satunya adalah cara ditunjukkan dengan rerata empirik
atau kebiasaan belajar yang sebesar 2,9500 dan rerata hipotetik
diterapkan oleh individu agar prestasi sebesar 2,50. Data prestasi belajar
belajarnya dapat berhasil dengan juga tergolong normal dengan (p >
baik, tentu diperlukan suatu strategi 0,05).
yang baik yaitu dengan cara Tingkat manajemen waktu
manajemen waktu dengan sebaik- subyek tergolong tinggi ditunjukkan
baiknya, semakin individu dalam oleh rerata empirik sebesar 107,0303
melakukan manajemen waktunya dan rerata hipotetik sebesar 82,5.
dengan baik maka akan semakin baik Data manajemen waktu tergolong
pula prestasi yang akan diperoleh”. normal dengan (p > 0,05).
Maka dengan individu melakukan
usaha cara belajar yang efektif akan
mencapai tujuan belajar yaitu Saran- saran
tercapainya prestasi belajar sesuai
yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian,
pembahasan dan kesimpulan,
diketahui bahwa manajemen waktu

9
merupakan salah satu komponen Yang tertarik untuk melakukan
yang penting bagi prestasi belajar penelitian dengan tema yang sama
pada mahasiswa. Oleh karena itu diharapkan mempertimbangkan
berdasarkan hal-hal di atas dan hasil adanya 48,3% variabel yang lain
penelitian ini, maka penulis berpengaruh terhadap prestasi
memberikan saran kepada : belajar selain variabel manajemen
1. Subyek penelitian, Mahasiswa waktu, misalnya inteligensi,
Universitas Muhammadiyah dukungan keluarga, fasilitas
Surakarta. belajar, kepribadian. Peneliti lain
Diharapkan mempertahankan dapat pula melakukan penelitian
manajemen waktu dengan cara komparatif atau perbandingan
mengefisienkan penggunaan manajemen waktu dan prestasi
waktu agar mencapai prestasi belajar antara mahasiswa dari
belajar yang baik, misalnya PTN dan PTS.
membuat target dan sasaran yang
jelas dalam penyelesaian tugas- DAFTAR PUSTAKA
tugas kuliah maupun studi, serta Christantie, J.I & Hartanti. 1997.
memanfaatkan waktu luang untuk Hubungan antara Prestasi
mempelajari materi-materi kuliah, Belajar Terhadap Jurusan A-1,
memprioritaskan pekerjaan sesuai A-2, A-3 dan motif Berprestasi
sasaran. dengan Prestasi Belajar.
2. Bagi Pimpinan dan Staf Pengajar Anima, Vol XII. No 47, April-
Universitas Muhammadiyah Juli 1997.
Surakarta. Covey, S.R. 1994. Tujuh Kebiasaan
Diharapkan turut memberikan Manusia yang sangat efektif
pembinaan mengenai manajemen (terjemahan). Jakarta: Binarupa
waktu sebagai upaya Aksara.
mempertahankan prestasi belajar Gagne, M. & Shepard, M.G.a.M.
pada mahasiswa, misalnya dengan 1985. A comparison between
cara melakukan pendataan distance and traditional
mahasiswa yang memiliki IP yang graduate accounting class.
rendah selama dua semester T.H.E. Journal.
berturut-turut, kemudian Hasmyani, B.2004. Prestasi Belajar
Pembimbing Akademik Ditinjau Dari Kebiasaan
memanggil mahasiswa yang Belajar Dan Pengisian Waktu
bersangkutan untuk mengetahui Luang Pada Siswaa Sekolah
permasalahan yang menyebabkan Dasar Karangwuni 1
nilai IPnya rendah, permasalahan Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta:
yang ada dijadikan sebagai bahan Program Pascsarjana UGM.
penyusunan program khusus Kirana, A. 2008. Hubungan antara
peningkatan IP dengan Efikasi Diri dan Dukungan
mendiskusikan bersama-sama Sosial dengan Prestasi
dengan Pembimbing Akademik Akademik Mahasiswa Fakultas
dan komponen lain yang terkait. Psikologi Universitas
3. Bagi peneliti selanjutnya. Muhammadiyah Surakarta.

10
Skripsi. Surakarta. Fakultas Mahasiswa Yang
Psikologi UMS. Berwirausaha. Skripsi.
Macan, 1990. Time Manajemen: Test Surakarta. Fakultas Psikologi
of proses Model. American UMS.
Journal of Health Studies; Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-
2000; 16, 1; ProQuest Research faktor yang Mempengaruhinya.
Librarypg. 41 Jakarta: Bina Aksara.
Rahardi.N 2009. Manajemen Waktu Tu’us, T.2004. Peran Disiplin Pada
untuk Mahasiswa. Perilaku dan Prestasi Siswa.
http://www.topcities.com Jakarta: Grasindo.
Diakses pada tanggal 28 mei
2012. Winkel, W.S. 2006. Psikologi
Sari, A.N. 2010. Hubungan Antara Pendidikan dan Evaluasi
Manajemen Waktu Dengan Belajar. Jakarta: Gramedia.
Prokratinasi Akademik Pada

11

Anda mungkin juga menyukai