Anda di halaman 1dari 7

Dasar Motivasi Mahasiswa Dalam Kuliah Sambil Bekerja

Disusun Oleh:

Izma Putri Irsani 193020215

Tanya Destiany 193020219

Adelia Putri Luthfianti 203020061

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Dimana Tuhan
YME telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Dasar Motivasi Mahasiswa Kuliah Sambil Bekerja”. Dengan
selesainya makalah ini, maka penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih. Penulis
juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini. Khususnya kepada:

1. Keluarga khususnya kedua orang tua yang selalu memberikan doa restu,
memberikan dukungan baik moral maupun moril, dan selalu memberi semangat
untuk lebih baik lagi.
2. Dr.Ir. Hj. Hasnelly, MSIE. Selaku dosen mata kuliah Psikologi Industri.

Demikian makalah ini penulis buat. Disadari atau tidak mungkin dalam penulisan
makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mohon maaf
apabila ada kekurangan.sehingga penulis dengan senang hati akan menerima kritik dan saran
yang tentunya akan membuat penulis lebih baik lagi, semoga makalah yang telah penulis
susun dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis, Akhir kata, penulis
ucapkan terima kasih.

Bandung, Februari 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya, tujuan utama mahasiswa adalah belajar dan mengembangkan pola
pikir. Maka dari itu, mahasiswa harus menjalankan seluruh rangkaian proses dalam
perguruan tinggi untuk mencapai tujuan belajar mereka yaitu mendapatkan indeks
prestasi yang baik dan tepat pada waktunya. (Iskandar G, 2013)
Dalam dunia perkuliahan, banyak ditemukan fenoma dimana mahasiswa tidak
hanya sekedar mengemban pendidikan dibangku kuliah saja, tetapi memiliki kegiatan
lainnya. Saat ini peran mahasiswa sudah mulai bergeser ke arah lain, belajar bukanlah
satu-satunya fokus dari tugas mahasiswa pada umumnya, misalnya mereka memilih ikut
terjun dalam dunia kerja sambil menjalankan studinya.
Ada banyak alasan mahasiswa untuk memilih kuliah sambil bekerja seperti
membantu perekonomian keluarga, membiayai perkuliahan, mencari pengalaman kerja,
memperluas jaringan, mengembangkan soft skills bahkan sampai hanya mengisi waktu
luang saja. Menurut Jacinta (2002), yang mendasari seorang mahasiswa untuk bekerja
diantaranya adalah kebutuhan finansial, kebutuhan social rasional, dan kebutuhan
aktualisasi diiri.
Mengacu pada fenomena tersebut, menurut Ahmadi (dalam Rukmoroto, 2012),
“Mahasiswa tersebut harus dapat membagi waktu dan konsentrasi serta harus dapat
berkomitmen dari kedua aktivitas tersebut. Hal ini membuat mahasiswa menghabiskan
banyak waktu, energi, serta tenaga untuk bekerja. Kondisi tersebut membuat mahasiswa
kesulitan membagi waktu antara bekerja dengan kuliah. Sehingga fokusnya menjadi
terpecah sehingga berakibat pada rendahnya motivasi untuk belajar dibandingkan dengan
mahasiswa yang kuliah tidak sambil bekerja yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar
biasanya mampu mengatur waktunya”. Tingkat motivasi yang rendah akan
menghasiklkan prestasi atau hasil capaian belajar yang rendah pula karena prestasi
belajar diantaranya dipengaruhi oleh motif internal dari individu yaitu faktor psikologis
karena motif sangat berhubungan dengan capaian atau hasil yang ingin dicapai. Maka
dari itu motivasi juga merupakan dorongan atau penggerak dasar bagi suatu keinginan,
harapan dan tujuan yang dimiliki individu. Mahasiswa yang memiliki motivasi kuat
cenderung bertindak sesuai pencapaian yang diinginkan sehingga memperoleh prestasi
akademik yang baik sedangkan mahasiswa yang memiliki motivasi lemah akan
cenderung mengalami penurunan dalam prestasi akademiknya.
Motivasi belajar mahasiswa dapat didefinisikan sebagai keadaan dalam diri
mahasiswa yang mendorong dan mengarahkan perilaku kepada tujuan yang ingin
dicapainya dalam mengikuti pendidikan tinggi (Sagala, 2009). Motivasi belajar dapat
dikatakan sebagai faktor yang menentukan kualitas mahasiswa dalam belajar sebab tanpa
belajar, mahasiswa akan tetap malas meskipun pengaturan waktu dan strategi belajar
sudah dilaksanakan.
Motivasi mendasari setiap tindakan seseorang. Saat seseorang merasa terdapat
suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, maka timbul adanya keinginan untuk memuaskan
atau memenuhi kebutuhan itu. Dorongan pemenuhan kebutuhan itulah yang menjadi
motivasi bagi seseorang dalam melakukan tindakan. Hal itu didukung oleh Suryabrata
(2014) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan keadaan yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu
tujuan.
Hal itu juga berlaku saat kita belajar di jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan
tinggi merupakan jenjang pendidikan yang sangat diharapkan banyak orang. Jenjang
pendidikan ini sangat berpengaruh terhadap kualitas diri seseorang terutama berkaitan
dengan hal mendapatkan pekerjaan dan kesuksesan. Hal tersebut disebabkan karena
melalui pendidikan, seseorang akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya Handianto & Johan (dalam Daulay, 2009). Pekerjaan dan kesuksesan itulah
yang dijadikan sebagai motivasi dalam menuntut pendidikan tinggi.
Sesuai dengan peryataan Ningsih (2005) bahwa hal yang menjadi kendala dalam
kuliah sambil bekerja yaitu tidak mudah membagi waktu antara kuliah, kerja, istirahat
dan urusan-urusan lain (Daulay, 2009). Menurut Martin & Osborne (dalam Daulay,2009),
menyatakan bahwa mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk mengatur waktu yang
baik dan memiliki batas waktu untuk setiap pengerjaan tugasnya adalah salah satu kriteria
mahasiswa yang berhasil. Sukadji (2001) menambahkan bahwa agar sukses dalam
pendidikan dan berhasil menerapkan ilmu yang diperolehnya, mahasiswa harus
mengunakan seluruh potensi yang dimiliknya serta mengatur strategi belajar yang jitu.
Namun pengaturan waktu dan strategi belajar tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya
peningkatan motivasi belajar yang dimiliki oleh mahasiswa untuk belajar (Daulay, 2009).
Spickard (dalam Diaz, 2007) menjelaskan bahwa pada mahasiswa yang bekerja
salah satu penyebab turunnya prestasi di bangku perkuliahan adalah faktor pekerjaan.
Masalah di tempat kerja seperti rutinitas kerja, pekerjaan yang bertumpuk, persaingan
yang ketat, dan hubungan yang kurang harmonis dengan sesama karyawan atau dengan
atasan serta jenis pekerjaan yang berat menimbulkan kelelahan yang berat. Hal ini
berdampak bagi motivasi belajar pada mahasiswa yang bekerja. Pada mahasiswa yang
bekerja masalah yang dihadapi di tempat kerja sangat berpengaruh pada tingkat
konsentrasi dan penalaran terhadap perkuliahan, serta stamina untuk menyelesaikan
tugas-tugas perkuliahan. Uraian tersebut memberi gambaran bahwa kondisi di tempat
kerja sangat berdampak pada kegiatan perkuliahan mahasiswa yang bekerja.
Menurut Orszag dan Whitmore (dalam Metriana & Lataruva, 2014) mengatakan
bahwa apabila mahasiswa dapat mengatur waktu dengan membatasi waktu kerjanya
maka kegiatan bekerja sambil kuliah tidak akan menggaggu. Ada pendapat yang
menyatakan justru dengan bekerja, selain mendapatkan penghasilan sendiri, bekerja juga
akan dapat meningkatkan kemampuan dari mahasiswa sehingga menjadi lebih
terorganisir, cekatan dan lebih mudah menyerap pelajaran dan berdampak kepada
pencapaian IP yang tinggi.
Kuliah sambal bekerja memberikan dampak bagi mahasiswa baik itu dampak
positif maupun dampak negative. Dampak positifnya ialah dengan bekerja mahasiswa
dapat membantu orang tua dalam membiayai kuliah bahkan dapat kuliah dengan uang
sendiri, memperoleh pengalaman kerja, serta kemandirian ekonomis. Disisi lain dampak
negatifnya ialah pekerjaan dapat membuat mahasiswa lalai akan tugas utamanya, yakni
belajar (Yenni, 2007).

1.2 Rumusan Masalah


Dari pemaparan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini ialah :
1. Bagaimana motivasi mahasiswa yang menjalani aktivitas kuliah sambal bekerja ?
2. Apakah aktivitas bekerja dapat mempengaruhi prestasi dalam perkuliahan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana motivasi mahasiswa yang menjalani aktivitas kuliah
sambil bekerja, seperti tanggungjawab dalam belajar sebagai mahasiswa dan disamping
itu juga menjalani aktivitas untuk bekerja. Serta untuk mengetahui pengaruh terhadap
prestasi yang dicapai.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan
untuk melakukan pengembangan dalam meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya
adalah :
1. Dapat memajukan bidang ilmu psikologi pendidikan dan psikologi industri dan
organisasi, selain itu juga diharapkan dapat menjadi referensi untuk peneliti lain, agar
penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan acuan untuk meneliti lebih
lanjut dalam penelitian yang sejenis.
2. Dapat memberi manfaat bagi para mahasiswa yang bekerja, agar mampu berusaha
untuk meningkatkan motivasi belajar dan dapat mengurangi stres kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai