Anda di halaman 1dari 4

Bab VIII Rencana Industri

8.1 Lokasi Pabrik

Lokasi adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu

faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dalam memilih lokasi

baru harus mempertimbangkan faktor-faktor pemilihan lokasi karena lokasi akan

berdampak pada kesuksesan usaha itu sendiri. Pemilihan lokasi pabrik ditentukan sejak

awal berdasarkan beberapa aspek tertentu seperti sumber air yang memadai, mudah untuk

mendistribusikan produk, dan aspek-aspek penunjang lainnya. Adapun hal yang perlu

diperhatikan dalam memilih lokasi untuk pabrik pengolahan pangan adalah mencegah

terjadinya kontaminasi terhadap produk pangan yang dihasilkan. Pemilihan tempat

produksi perlu mempertimbangkan lokasi dan keadaan lingkungan yang bebas dari

sumber pencemar dalam melindungi pangan olahan yang diproduksi. Lingkungan pabrik

atau tempat produksi harus bersih dan jauh dari tempat pembuangan sampah umum,

limbah, atau pemukiman penduduk yang kumuh, dan tempat lainnya yang dapat menjadi

sumber pencemar. Tujuan penentuan lokasi suatu perusahaan dengan tepat yaitu untuk

dapat membantu perusahaan berproduksi dengan lancar, efektif, dan efisien.

Lokasi merupakan suatu kebijaksanaan jangka panjang perusahaan. Sebab, kelancaran

dalam proses produksi akan berhubungan erat dengan lokasi sebagai sarana penunjang.

Sebelum suatu perusahaan memulai produksinya, pimpinan atau pemilik perusahaan itu

harus menentukan terlebih dahulu dimana letak gedung tersebut, semakin strategis letak

suatu pabrik atau perusahaan maka pabrik dapat berjalan secara ekonomis dan efisien.

Lokasi pabrik direncanakan akan didirikan di daerah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten

Bandung, tepatnya di Desa Girimekar,kecamatan Cilengkrang, kabupaten Bandung di


atas tanah seluas 3420 m2 dengan luas bangunan 2709,25 m2. Letak lokasi pabrik yang

strategis dipilih berdasarkan pertimbangan yaitu: kedekatan dengan bahan baku,

pengangkutan dan pemasaran mudah dilakukan, mudahnya dalam penyediaan tenaga

kerja dan transportasi.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Peta Administrasi Provinsi Jawa Barat


Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Bandung Jawa Barat

Gambar 3. Desa Girimekat Kec. Cilengkrang


8.2 Rencana Pengembangan

a. Pengembangan Volume Produksi

Produksi merupakan aktivitas dalam perusahaan yang dapat menimbulkan penciptaan bahan baku

(material) menjadi hasil produk yang memiliki tambahan manfaat atau faedah baru produksi

merupakan aktivitas dalam perusahaan yang dapat menimbulkan penciptaan bahan baku (material)

menjadi hasil produk yang memiliki tambahan manfaat atau faedah baru (Rani Rahman, Pengaruh

Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Volume Produksi (Studi Kasus Pada Perusahaan

Galunggung Raya Block Tasikmalaya), Jurnal Akuntansi Fe Unsil, Vol. 3 No. 1, Universitas Siliwangi

Tasikmalaya , 2008, hlm. 406-407.)

Volume produksi adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan melalui proses

transformasi dari masukkan sumber daya menjadi output yang diinginkan.

Jadi volume produksi adalah jumlah yang seharusnya diproduksi oleh suatu

perusahaan dalam periode tertentu.( Rani Rahman, Op.Cit., hlm. 406-407 dan Noer

Rafikah Zulyanti, Analisis Pengaruh Kualitas Alat Produksi, Harga Bahan Baku,

Pemakaian Bahan Baku, Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Volume Produksi (Studi

Kasus Pada Industri Sarung Tenun Di Desa Parengan Maduran), Jurnal Penelitian

Ekonomi dan Akuntansi, Vol. 1 No. 3, Universitas Islam Lamongan, 2016, hlm. 160.)

b. Pengembangan Penganekaragaman Produk

Penganekaragaman produk yang dimaksud ialah perusahaan melakukan inovasi baru

mengenai produk yang dapat dihasilkan dari biji kopi selain bubuk kopi jahe.

c. Rencana Pengembangan Bangunan

Anda mungkin juga menyukai