Penulisan Paper Tata Letak Fasilitas Industri dan Metode Craft Ini
Bertujuan Sebagai Penyelesaian Tugas Mata Kuliah Tata Letak Penanganan
Bahan
Dosen Pengampu:
Oleh :
Ola Riska Aprilia Intan Aghata (201710301059)
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN
Tata letak mesin dan bahan baku produksi pada penerapannya berusaha
menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap tenaga kerja atau sebaliknya.
Hal ini terkait dengan penggunaan teknologi yang tepat, sesuai dan serasi dengan
jenis pekerjaan serta diperlukan pemahaman tentang caranya memanfaatkan
manusia sebagai tenaga kerja seoptimal mungkin dengan tujuan untuk tercapainya
produktivitas, efisiensi, dan efektivitas yang setinggi-tingginya. Bagian dari
penyerasian tersebut terdapat pada layout produksi yaitu tata letak penempatan
mesin dan bahan baku yang mendukung kegiatan produksi dari pemindahan bahan
baku hingga proses produksi yang digunakan agar kegiatan produksi yang
dilakukan berjalan efektif dan efisien. Tata letak adalah salah satu aspek penting
yang sangat berpengaruh pada kelangsungan proses produksi pada suatu
perusahaan. Tata letak yang baik akan memberikan aliran bahan yang efisien,
jarak pemindahan bahan yang lebih pendek, dan ongkos pemindahan bahan yang
minimum. Seperti yang diungkapkan oleh James M. Apple, tujuan keseluruhan
rancang fasilitas adalah membawa masukan (bahan-bahan) melalui setiap fasilitas
dalam waktu tersingkat yang memungkinkan. (Apple, 2010)
Selain dari penambahan jarak yang lebih panjang, waktu pembuatan yang
lebih lama akibat jarak yang ditempuh, tempat penyimpanan produk jadi yang
kurang memadai, serta belum dimilikinya pengaturan pola aliran umum yang baik
bagi
perusahaan untuk dapat meminimumkan jarak tempuh dalam pengerjaan juga
menjadi penyebab kurang efisiensinya proses produksi.
1.2 Tujuan
Pada analisa tata letak ini kami memilih PT Indofood Sukses Makmur Tbk
seabagai agroindustri kami. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan salah
satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan makanan, yaitu
mengolah tepung terigu beserta bahan¬bahan lain menjadi mie instant. PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk semula berdiri dengan nama PT. Sanmaru
Food Manufacturing Co.Ltd. yang secara formal yuridis berdiri pada tanggal 27
April 1970. Pabrik pertama didirikan di Jakarta sedangkan PT. Sanmaru Food
Manufacturing Co.Ltd di Semarang berdiri pada tanggal 31 Oktober 1987 yang
diresmikan oleh Menteri Tenaga Kerja Soedomo dan Menteri Perindustrian Ir.
Hartato. Pada tanggal 1 Maret 1994 PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd.
bersama dengan perusahaan lainnya bergabung dengan nama PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.
Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata
letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat
didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas•fasilitas fisik pabrik guna
menunjang kelancaran proses produksi. Dalam tata letak pabrik ada dua hal yang
diatur letaknya yaitu pengaturan mesin (machine layout) dan pengaturan
departemen yang ada dari pabrik (departmen layout) (Widodo, 2013). Pada
umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan
efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun
kesuksesan kerja suatu industri. Layout proses adalah penyusunan layout dimana
alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian
yang sama. Pengoperasian pabrik secara efisien dapat menekan biaya produksidan
operasi secara keseluruhan tanpa mengabaikan kualitas produk yang dihasilkan.
layout yang baik mengakibatkan setiap aktivitas terencana dan memiliki interelasi
antara satu dengan yang lainnya.
Gambar 1. Tata Letak Mesin Proses Produksi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk ini telah mendesain tata letak ruang
produksi yang meliputi mesin•mesin untuk proses produksi mi instan mulai dari
penuangan bahan baku sampai pengemasan mi instan dengan baik. Hal tersebut
bertujuan agar dalam bekerja karyawan biasa seefisien mungkin. Karena
pengoperasian pabrik secara efisien dapat menekan biaya produksi dan operasi
secara keseluruhan tanpa mengabaikan kualitas produk yang dihasilkan. layout
yang baik mengakibatkan setiap aktivitas terencana dan memiliki interelasi antara
satu dengan yang lainnya. Secara umum bisa dibilang bahwa desain layout pabrik
ini ikut menentukan efisiensi dalam proses produksi dan ikut mempengaruhi
berapa lama kelangsungan atau kesuksesan kerja suatu industri. Disamping itu
pengaturan desain layout pabrik yang baik bisa mempermudah dalam proses
pengawasan proses produksi dan juga bisa mempermudah pengaturan ulang
layout pabrik jika ada rencana perluasan pabrik dikemudian hari. Sehinga PT
Indofood Sukses Makmur Tbk, memiliki pola untuk proses produksi yaitu bentuk
garis lurus, bentuk ini digunakan bila lintasan produksi pendek, relatif singkat dan
hanya mengandung sedikit komponen dan beberapa peralatan produksi.
Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, bentuk pola proses produksi ini
terlihat pada penempatan mesin•mesin proses mulai dari penuangan bahan baku
sampai proses packing secara berurutan sehinga akan mempermudah karyawan
dalam bekerja. Karena akan berpengaruh pada hasil produksi. Secara garis besar
tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area dan segala fasilitas
produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman
sehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan performans dari operator.
Apple, James M. 2010. Tata Letak Pabrik dan Perpindahan Bahan. Terjemahan
M. T, Edisi Ketiga. ITB, Bandung.
Qoriyana, F., Mustofa, F.H. dan Susy, S. (2013). Rancangan Tata Letak Fasilitas
Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI. Jurnal Online
Teknik Industri Itenas. 1(3): 1-13.
Dosen Pengampu:
Oleh :
Ola Riska Aprilia Intan Aghata (201710301059)
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah industri harus memiliki tata letak fasilitas yang baik sebagai
landasan utama dalam melakukan proses kerjanya. Perencanaan tata letak fasilitas
pada industri tersebut melihat pada komponen-komponen suatu produk untuk
mendapatkan interelasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan,
dan proses transformasi material dari bagian peneriamaan sampai ke bagian
pengiriman produk jadi. Jika industri tersebut belum memiliki perencanaan yang
matang maka akan menghambat proses kerja dari pembuatan produk.
Di dalam perencanaan fasilitas pabrik, ada dua hal pokok yang akan
dibahas, yaitu pertama berkaitan dengan perencanaan lokasi fasilitas (facilities
location) yaitu dimana penetapan fasilitas-fasilitas produksi harus ditempatkan,
dan yang kedua adalah perancangan fasilitas produksi (facilities design) yang
akan meliputi perancangan struktur bangunan (structure design), perancangan tata
letak fasilitas (facilities layout design) dan perancangan sistem pemindahan
material (material handling). Tujuan utama perancangan tata letak pabrik pada
dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya, yang antara lain menyangkut
elemen- elemen biaya ialah Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk
bangunan, mesin maupun fasilitas produksi lainnya, biaya pemindahan bahan
(material handling cost), dan biaya produksi, tenaga kerja, safety, dan storage
cost (Wignjotosoebroto, 1996).
Panjang
No Area Aktivitas Kode Lebar (m) Luas (m)
(m)
1 Gudang bahan baku A 5 4 20
2 Stasiun perendaman B 1,5 0,5 0,75
3 Stasiun penggilingan C 2 0,7 1,4
4 Stasiun perebusan D 1,3 1,3 1,69
5 Stasiun penyaringan E 1 1 1
6 Stasiun pencetak F 0,8 2 1,6
7 Gudang barang jadi G 5 1,4 7
b Jarak total
Tungku Dari Ke a
(meter) (meter)
Gudang Perendaman 175 4,4 770
Perendaman Penggilingan 1375 0,5 687,5
Penggilingan Perebusan 1375 1,4 1925
Perebusan Penyaringan 4500 0,8 3600
1
Penyaringan Pencetak 2750 0,7 1925
Gudang
Pencetak Barang 40500 1,6 64800
Jadi
Gudang Perendaman 175 4 700
Perendaman Penggilingan 1375 0,6 825
Penggilingan Perebusan 1375 1,3 1787,5
Perebusan Penyaringan 4500 0,8 3600
2
Penyaringan Pencetak 2750 0,8 2200
Gudang
Pencetak Barang 40500 1,6 64800
Jadi
Gudang Perendaman 175 4 700
Perendaman Penggilingan 1375 0,5 687,5
3 Penggilingan Perebusan 1375 1,4 1925
Perebusan Penyaringan 4500 0,8 3600
Penyaringan Pencetak 2750 0,8 2200
Gudang
Pencetak Barang 40500 1,6 64800
Jadi
Gudang Perendaman 175 4,5 787,5
Perendaman Penggilingan 1375 0,6 825
Penggilingan Perebusan 1375 1,1 1512,5
Perebusan Penyaringan 4500 0,8 3600
4
Penyaringan Pencetak 2750 0,7 1925
Gudang
Pencetak Barang 40500 1,6 64800
Jadi
Keterangan :
A. Frekuensi perpindahan
B. Jarak antar departemen
per bulannya yaitu sebesar Rp 105.692.230 ini adalah biaya yang cukup besar
yang dikeluarkan oleh suatu pabrik. Oleh karena itu perlu dirancang tata letak
1. Biaya awal produksi yang dikeluarkan oleh pabrik tahu alami Lubuk Buaya
perharinya sebelum dianalisa dengan metode CRAFT sebesar Rp. 5.169.466.
Setelah dilakukannya metode CRAFT didapatkan hasil optimum yang lebih
efisien sebesar Rp. 3.518.936.
2. Pada industri tahu tersebut didapatkan hasil metode CRAFT dengan 1 kali
iterasi dimana selisih layout awal dengan setelah iterasi sebesar Rp.
1.650.530. Maka perusahaan tersebut perlu melakukan perubahan pada
layout sesuai hasil dari metode CRAFT tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Apple, James M. 1990. Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan Edisi Ketiga. ITB.
Bandung.
Maheswari H., dan Firdauzy A. D. 2015. Evaluasi Tata Letak Fasilitas Produksi
untuk Meningkatan Efisiensi Kerja pada PT. Nusa Multilaksana.
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. Vol 2 (3).