Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN

ACARA 1.
GAMBAR DAN DESAIN TATA LETAK FASILITAS PABRIK/INDUSTRI

Oleh
Supratiana Rahayu 201710301018 (TIP C)

Asisten Praktikum :
1. Muhammad Rifqy Haidar
2. Nabila Tsana B. S
3. Laila Adhani Putri Malik
4. Ridatul Winda Hidayah

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB I. PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Tata letak fasilitas (facility Layout) merupakan susunan mesin, proses,
departemen, tempat kerja,area penyimpanan, gang dan fasilitas umum yang ada.
Sedangkan tata letak (Layout) adalah susunan departemen, tempat kerja, dan
peralatan dengan memperhatikan gerakan kerja yang meliputi tata letak proses (
process layout), tata letak produk (product layout), tata letak tetap (fixed position
layouts), dan tata letak kombinasi (combination layouts). Pabrik merupakan suatu
bangunan industri besar dimana para pekerja memproduksi benda atau mengawasi
proses mesin dari satu produk menjadi produk lain. Tata letak pabrik (plant
layout) merupakan pengaturan fasilitas fisik perusahaan yang terdiri dari susunan
departemen, pusat kerja dan peralatan untuk meningkatkan efesiensi penanganan
bahan.
Pada dasarnya setiap industri/perusahaan yang dijalankan dengan
perencanaan yang baik akan menghasilkan laba yang besar. Dalam proses
produksi tata letak fasilitas yang dirancang dengan baik akan berjalan dengan
efektif dan efesien untuk mencapai laba yang optimal (Karmila,2018). Pengaturan
yang baik yaitu dengan memperhatikan pengaturan tata letak fasilitas produksi
(layout). Tujuan dasar tata letak fasilitas yaitu untuk menjamin kelancaran kerja
melalui sistem, untuk mencapai pemanfaatan ruang, peralatan dan tenaga kerja,
interaksi dengan konsumen dan juga fleksibilitas dari tata letak itu sendiri.
Perancangan tata letak fasilitas termasuk istilah penting dalam menyusun
unsur fisik pabrik dan juga layanan jasa pada Industri Kerupuk Ikan Tengiri Ibu
Satiye karena termasuk industri rumahan yang sudah sangat berkembang yang
memproduksi kerupuk dalam kemasan yang sudah siap konsumsi. Sebuah layout
dapat digunakan sebagai petunjuk pengaturan sebuah industri dalam menunjang
kelancaran proses produksi yang ada didalamnya sehingga dapat memaksimalkan
hasil produksi dan juga mendukung kenyamanan ruang gerak pekerja.
1. 2 Tujuan
Adapaun tujuan dari pelaksanaan praktikum gambar dan desain tata letak
fasilitas/ industri yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui tahapan dan aliran proses dalam desain tata letak fasilitas
pabrik/industri.
2. Dapat memberikan rekomendasi penataan ulang (relayout)desain tata
letak fasilitas pabrik/industri.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Tata Letak Fasilitas Industri


2. 1. 1 Tata Letak Proses (Process Layout)
Tata letak proses (process layout) merupakan jenis layout yang menyusun
tata letak fasilitas berdasarkan pada kesamaan proses dari proses produksi yang
dilakukan dalam suatu perusahaan atau industri. Tata letak jenis ini sering disebut
sebagai tata letak fungsional karena penyusunannya berdasarkan fungsi dari
masing-masing peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Dalam tata
letak proses mesin-mesin dan peralatan yang mempunyai fungsi yang sama
dikelompokkan dalam satu tempat/ruangan/departemen (B. Ristyanadi & Nia O,
2019). Berikut merupakan gambar tata letak proses dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tata Letak Proses (Process Layout)


Adapun contoh pemanfaatan tata letak proses (Process layout) pada
sebuah perusahaan dibidang manufaktur panel listrik PT. Andalas Citra
Elektrindo. Pada perusahan ini mesin-mesin diatur berdasarkan fungsi yang sama,
mesin dengan fungsi yang sama diletakkan dalam satu kelompok atau departemen
sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kriteria masing-masing yang
diinginkan oleh konsumen (Budi Mangologi,2017). Berikut tata letak letak PT.
Andalas Citra Elektrindo :
2. 1. 2 Tata Letak Produk (Product Layout)
Tata letak produk (Product Layout) atau sering disebut sebagai tata letak
garis (Line layout) merupakan jenis tata letak yang dalam penyusunan letak
fasilitas berdasarkan urutan proses dari awal proses bahan baku sampai end
product (produk akhir). Tata letak produk dalam penataan mesin-mesin dan
peralatan disusun berdasarkan urutan proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk (B. Ristyanadi & Nia O, 2019). Jalannya proses produksi ditentukan
terlebih dahulu lalu menentukan urutan mesin- mesin atau peneralatannya. Berikut
merupakan gambar tata letak produk dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Tata Letak Produk (Product Layout)


Berdasarkan gambar layout tersebut, produk akan dikerjakan dalam satu
departemen terlebih dahulu tanpa pindah-pindah ke departemen lain. Dari tata
letak tersebut dapat diketahui bahwa bahan baku akan dipindahkan dari satu
operasi ke operasi lainnya sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan tata letak
jenis ini yaitu mengurangi proses pemindahan bahan dan juga memudahkan
pengawasan dalam aktifitas produksi.

Gambar 2.1 PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. NOODLE DIVISION


Adapun contoh pemanfaatan tata letak produksi yaitu PT. Indofood Sukses
Makmur. Tbk. Noodle Division. Industri ini bergerak dibidang pangan mie instan
dari proses produksi sampai pengemasan produk jadi. Penempatan mesin-
mesinnya disesuaikan dengan urutan prosesnya dari pemilihan bahan baku,
produksi, sampai proses packing secara berurutan sehingga memudahkan
karyawan dalam bekerja. Lintasannya berbentuk lintasan garis lurus sehingga
waktu yang dibutuhkan relatif pendek, singkat dan mengandung komponen
produksi. Jadi proses produksiya berurutan jika material belum selesai diproses
pertama maka tidak akan beralih ke proses berikutnya.
2. 1. 3 Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Layout)
Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Layout) merupakan metode pengaturan dan
penempatan stasiun kerja dimana komponen utamanya tetap baik posisi maupun
lokasinya, sedangkan fasilitas seperti alat, mesin, tenaga kerja dan komponen
pendukung bergerak menuju lokasi komponen utama. Jadi bisa dikatakan jika
komponen utama dan komponen pendukungnya berada pada posisi yang berbeda
sehingga fasilitas yang dibutuhkan bergerak/berpindah menju produk karena
produknya tidak dapat dipindhakan selama proses produksi. Tata letak jenis ini,
hanya digunakan satu kali proses produksi saja. Tata letak jenis ini ditujukan
untuk proses perakitan produk-produk dengan ukuran yang sangat besar sehingga
mempertimbangkan kemudahan proses pemindahan bahan menjadi hal utama
sehingga dipilih dalam posisi tetap (A Andryzo, FH Mustofa, L Fitria, 2014).
Berikut merupakan gambar tata letak tetap dapat dilihat pada Gambar 3.

2. 1. 4 Tata Letak Teknologi Kelompok (Group Technology)


Tata Letak Teknologi Kelompok (Group Technology) merupakan jenis
tata letak yang penyusunannya berdasarkan pengelompokan produk atau
komponen yang akan dibuat. Tata letak jenis ini tidak didasarkan pada langkah,
bentuk, mesin ataupun peralatannya melainkan dikelompokkan berdasarkan
kelompok produk dengan mengkombinasikan agar efeiensi aliran dapat tercapai
(M Pramono, IGA Widyadana, 2015). Pada tipe tata letak ini nantinya seluruh
fasilitas produksi juga akan dikelompokkan dalam sebuah “manufacturing cell”.
Efisiensi yang tinggi akan dicapai sebagai hasil dari pengaturan fasilitas produksi
secara kelompok karena menjamin kelancaran aliran kerja (Kulsum, 2019) .
Berikut merupakan gambar tata letak kelompok dapat dilihat pada Gambar 4.
2. 2 Profil Industri
Industri Kerupuk Amplang Ikan Tengiri UD. Matahari Ibu Satiya
meupakan sebuah industri yang berdiri karena melihat hasil laut berupa ikan
tengiri di Desa Kertasada yang melimpah dan dijual dengan harga murah oleh
nelayan. Oleh karena itu, Ibu Satiye mengolah ikan tengiri tersebut menjadi
olahan makanan ringan berupa kerupuk Amplang Ikann tengiri dan di jual
dilingkungan rumahnya saja. Semakin lama produksi kerupuknya semakin
meningkat sehingga Ibu Satiye merekrut karyawan untuk usahanya. Selain itu,
usaha milik Ibu Satiye termasuk usaha yang terpilih dalam program pemerintah
kerlautan dalam memanfaatkan sumber daya kelautan. Industri Keupuk Amplang
Ikan tengiri UD. Matahari Ibu Satiye ini bertempat di Jl. Pelabhan Kertasada,
Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Proses pembuatan
kerupuk ini terdiri dari 6 proses yang meliputi proses fillet ikan, proses
penghalusan ikan, proses pembuatan adonan, proses pencetakan, proses
penggorengan, proses pengemasan produk. Proses produksi dilakukan pada satu
ruangan dengan ukuran 10,95 x 4,5 m ini, sudah memiliki jumlah total karyawan
yaitu 8 orang dengan tugas masing-masing dalam proses produksi. Untuk
karyawan pada proses pengolahan ikan meliputi pemfilletan dan penghalusan
dilakukan oleh 1 orang karyawan dengan gaji Rp. 25.000/bungkus (1,5 kg
perbungkus), untuk karywan pada proses pembuatan adonan yaitu 1 orang dengan
gaji Rp. 25.000/7x adonan. Untuk proses pembentukan/penyetakan dilakukan
oleh 4 orang karywan dengan gaji Rp.25.000/7x adonan dan untuk proses
peggorengan dilakukan oleh 1 orang karyawan dengan gaji Rp. 45.000/7x
penggorengan.
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3. 1. Waktu dan Tempat


3. 1. 1. Waktu
Praktikum Gambar dan Desain Tata Letak fasilitas pabrik dilakukan pada
hari Minggu, 17 Oktober 2021.
3. 1. 2. Tempat
Praktikum ni dilaksanakan di rumah produksi usaha kerupuk amplang ibu
Satiye yang berlokasi di jl. Pelabuhan kertasada RT/RW 08/04. Kecamatan
Kalianget, Kabupaten sumenep Jawa Timur.

3. 2. Alat dan Bahan


3. 2. 1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Laptop
2. Meteran
3. Aplikasi Sketch up
3. 2. 2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Pensil
2. Spidol
3. Penggaris
4. Buku Gambar A3
BAB IV. PEMBAHASAN

4. 1. Peta Aliran Proses


PETA ALIRAN PROSES
PEKERJAAN : Pembuatan Kerupuk Amplang Ikan Tengiri
NOMOR : 01
DIPETAKAN : Supratiana Rahayu
TANGGAL PEMETAAN : 21 Oktober 2021
URAIAN LAMBANG Alat Juml Wa J
KEGIATAN peminda ah ktu a
han (M r
eni a
t) k

Persiapan bahan  - 1 10
Penimbangan  - 1 15
ikan
Filleting ikan  - 1 30
Penghalusan ikan  - 1 25
Pemindahan  Manusia 1 5 1
ketempat
pembuatan
adonan
Persiapan adonan  Manusia 1 10
Pembuatan  - 1 50
adonan
Menunggu  Manusia 1 50
adonan diproses
Pemindahan  Manusia 1 5 2
adonan ketempat
pencetakan
Pembentukan  - 1 60
Menunggu proses  Manusia 1 60
pembentukan
Penggorengan  - 1 10
kerupuk
Penirisan  1 10
kerupuk
Pengemasan  - 1 60 2
Penyimpanan  Manusia 1 - 3
Total 1 37 8
5

Jenis kegiatan Simbol Total kegiatan Waktu total


Operasi 7 250

Pemeriksaan/Inspeksi 2 20

Penyimpanan 1 -

Delay 3 120

Transportasi/Pengangkutan 2 10

Aktivitas Gabungan

4. 2. Tata letak Fasilitas Industri

4.2.1 Layout Awal Industri Kerupuk Amplang Ikan Tengiri


Layout awal Inustri Kerupuk Amplang Ikan Tengiri juga berdasarkan tat
letak proses karena pengerjaan yang sama, dimana mesin-mesin atau peralatan
yang sama terletak pada satu tempat, serta pengaturan letak mesin-mesin atau
fasilitas produksi pembuatan Kerupuk Amplang Ikan Tengiri tersebut berdasarkan
atas urutan urutan proses produksi.
Layout Industri Kerupuk Amplang Ikan tengiri
4. 2. 1. Relayout Peta Aliran Proses
Untuk relayout yang dapat digunakan pada Industri Krupuk Ampalng Ikan
Tengiri yaitu pada tata letak proses penggorengan dan pengemasan. Dimana
sebaiknya tempat siller dan tempat produk digabung menjadi satu untuk
menghemat ruang. Untuk luas tempatnya sendiri, menyesuaikan dengan
pertukaran tempat tersebut. Dikarenakan untuk proses siller tidak perlu
membutuhkan banyak ruang seperti tempat produk. Selanjutnya, untuk meja dan
lemari digabung dalam satu ruang yang disebut area pengemasan untuk lebih
menghemat ruang dan proses pengerjaan. Tempat timbangan digabung dengan
plastic dan kemasan dan menghilangkan ruang untuk tempat keranjang karena
kurangefesien

Relayout Industri Kerupuk Amplang Ikan Tengiri


BAB V. PENUTUP

5. 1. Kesimpulan
5. 2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Ristyanadi, B., & Orchidiawati, N. (2019). Perancangan Tata Letak di PT.


Aerowisata Catering Service dengan Menggunakan Metode CRAFT
(Computerized Relative Allocation Of Facilities Techniques). Media
Mahardhika, 17(3), 394-399.
Arif, M. (2017). Perancangan Tata Letak Pabrik. Deepublish.
Pramono, M., & Widyadana, I. G. A. (2015). Perbaikan Tata Letak Fasilitas
Departemen Sheet Metal 1 PT. MCP. Jurnal Titra, 3(2), 347-352.
Andryzio, A., Mustofa, F. H., & Fitria, L. (2014). Usulan Perancangan Tata Letak
Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Automated Layout Design
Program (ALDEP) di CV. Kawani Tekno Nusantara. Reka Integra, 2(4).
Mangoloi, B. (2017). Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi dengan
Pendekatan Process Layout dan Product Layout pada PT. Andalas Citra
Elektrindo.
Ismianik, T. DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk SEMARANG JAWA
TENGAH (PENGENDALIAN MUTU MIE INSTAN).
LAMPIRAN GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai