Anda di halaman 1dari 2

1.

Aplikasi Kemasan Kaleng pada Pengalengan Tuna


Dalam pembuatan kemasan kaleng diperlukan beberapa macam atau type mesin
mulai dari bahan tinplate sampai dengan pengisian.

Langkah pertama bahan baku

(tinplate) akan lebih dahulu diperiksa agar memenuhi kualitas dan dilanjutkan kebagian
pencetakan atau pelapisan untuk diberi dekorasi atau dilapisi coating (protective).
Kemudian dilanjutkan dengan proses slitting, untuk memotong tinplate menjadi body
blank. Setelah itu, proses pressing bertugas untuk membuat komponen-komponen kaleng
seperti tutup atas atau bawah atau body kaleng pada twoo peaces. Setelah itu, proses
assembly yaitu menyatukan body dan tutup body kaleng dibuat dari body blank dengan
welding. Dan proses terakhir adalah proses pengalengan (canning).

Pada proses

pengisian, mesin kemas kaleng hanya berfungsi untuk penutupan kaleng setelah diisi
dengan bahan yang akan di kemas. Pada pengalengan ikan tuna (kandungan sulfida
tinngi), berat minimal timah (tin coating), pada bagian Badan, Luar = 10 + dekorasi
varnish, dalam = 25 + lacquer tahan sulfide dan bagian tutup atau alas, bagian luar = 25 +
varnish dan menggunakan pelapis phenolic lacquers (Direktorat Jendral Industri Kecil
Menengah, 2007).
Jenis kaleng yang digunakan untuk pengalengan ikan tuna harus bersifat tahan
terhadap korosi, terutama pada bagian dalam (yang kontak dengan produk). Salah satu
cara untuk mencegah terjadinya korosi pada kaleng adalah dengan melapisi kaleng
dengan enamel. Enamel sendiri merupakan bahan organic yang dilapiskan pada kaleng
untuk melindungi dari korosi dan juga untuk mencegah kemungkinan terjadinya kontak
antara bahan makanan dengan kaleng yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
warna pada produk pangan. Enamel yang biasa digunakan pada kaleng ikan adalah jenis
non metal, seperti fenolik dan epoksi fenolik (Choles,et,al. 2003)
Kaleng yang digunakan dalam produksi Tuna adalah kaleng dengan jenis Two
Can Piece (307 x 108) dan Three Can Piece ( 603 x 408) yang non-printing. Hal ini
sesuai dengan () dalam perkembangannya ada beberap jeni skaleng diantaranya, kaleng
baja bebas timah (tin-free steel), kaleng tiga lapis (three pieces cans) dan kaleng lapis
ganda (twoo pieces cans). Jenis

TFS

yang

paling

banyak

digunakan

untuk

pengalengan makanan adalah jenis Tin Free Steel Chrome Type (TFS-CT), yaitu
lembaran baja yang dilapisi kromium secara elektris, sehingga terbentuk khromium

oksida di seluruh permukaannya. Three piece cans yang mempunyai ukuran (diameter)
yang tidak terbatas, mempunyai range yang luas terhadap ketebalan kekerasan dari
lembaran timah yang digunakan untuk badan dan tutup kaleng, mempunyai daya
perlindungan yang tinggi terhadap isi kaleng. Dan Two Piece Cans yang tidak
mempunyai sambungan sisi sehingga terhindar dari sisi kaleng, mempunyai daya tahan
terhadap tumpukan yang tinggi, tidak terdapat hasil pematrian, dapat disablon sehingga
dapat mengurangi biaya pelabelan dan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan
dengan three piece cans (Julianti dan Mimi, 2006).
Direktorat Jendral Industri Kecil Menengah, 2007. Teknologi Berbagai Jenis Kemasan
( Teknologi Mesin-Mesin Kemas Kaleng). Departemen Perindustrian. Jakarta.
Choles, R., McDowell, D., dan Kirwan, Mark J. 2003. Food Packaging Technology.
Blackwell Publishing, Garsington Road, Oxford, UK.
Junianti, E dan mimi. Nurminah. 2006. Buku Ajar Teknologi Pengemasan. Deaprtemen
Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai