PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buah-buahan dan sayuran terolah minimal (minimally processed of fresh cut
produce)
produk
menggunakan
pangan
kemasan modified
yang
penting
dan
atmosphere (MAP)
berkembang
merupakan
pesat serta
banyak
diminati kalangan industri berbahan baku produk segar, industri pangan, outlet
retail, restoran,
Produk
itu
hotel
dan
jasa
pangan
lainnya
yang
sudah
mapan.
pengolahan minimal
buah-buahan/sayuran dan
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1.
2.
respirasi
dan
transpirasi,
mempertahankan
kesegaran,
serta
II.
TINJAUAN PUSTAKA
dasar
dalam
penerapan
MAP adalah
modifikasi
atmosfer
dilakukan
dengan
cara
Cara Modified Atmosphere dengan kemasan film ini lebih murah dan lebih
tinggi Ketepatannya Teknik pengemasan MAP adalah cara pengemasan
menggunakan plastik film yang memiliki tingkat permeabilitas terhadap O2 dan
CO2 tertentu sehingga menghasilkan konsentrasi gas (O2 dan CO2) di dalam
kemasan yang optimum (sesuai yang direkomendasikan untuk produk yang
dikemas). Komposisi gas yang optimum menyebabkan produk tidak mati, tetapi
hanya mengalami penurunan metabolisme, tidak mengalami perubahan-perubahan
kimia dan tidak merusak produk. Kondisi atmosfir ini dapat menekan laju
respirasi sehingga masa simpan dapat diperpanjang.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kandungan
O2 dan
CO2 dalam
2. Faktor
bahan
pengemas
permukaan, permeabilitas)
(jenis
dan
film
faktor
plastik,
ketebalan,
lingkungan
luas
(suhu
dan
sifat
III.
METODELOGI
Pisau
2.
Alas Potong
3.
Timbangan Digital
4.
Cawan
5.
Sealer
6.
Vacuum Sealer
7.
Oven,
8.
Refrigerator
9.
Termometer
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :
1.
2.
IV.
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
Pengemasan teknologi Modified Atmosphere Packaging (MAP) adalah
pengemasan dengan memodifikasi konsentrasi O2 dan CO2 dalam kemasan
sehingga akan terjadi perubahan konsentrasi O2 dan CO2 yang menyebabkan
konsentrasi O2 akan menurun dan konsentrasi CO2 akan meningkat sebagai
akibat kegiatan laju respirasi buah yang tersimpan (Do dan Salunkhe, 1986).
Pengemasan dengan Modified Atmosphere Packaging (MAP) dapat menurunkan
aktivitas respirasi dan menurunkan secara lambat proses penuaan secara fisiologi
pada buah.
Penggunaan teknologi Modified Atmosphere Packaging (MAP) pasif mampu
mempertahankan mutu dan memperpanjang masa simpan buah melalui penurunan
konsentrasi O2 dan peningkatan konsentrasi CO2. Menurut Winarno dan
Wiranatakusumah (1981), dengan meningkatnya CO2 dalam ruang penyimpanan,
maka proses pematangan akan terhambat. Selain itu juga konsentrasi CO2 yang
cukup tinggi dapat memperpanjang umur simpan buah karena terhambatnya
proses respirasi (Muchtadi, 1989).
antara 80-85%;
2. Penyimpanan pada atmosfir terkontrol (merupakan cara pengaturan kadar O2
dan kadar CO2 dengan asumsi oksigen atau menaikan kadar karbon dioksida
(CO2), dapat mengurangi proses respirasi;
3. Dalam ruang tanpa pengatur suhu: merupakan penyimpanan jangka pendek
dengan cara memberi alas dari jerami kering setebal 10-15 cm dengan disusun
sebanyak 4-5 lapis dan setiap lapisnya diberi jerami kering.
Kelompok kami menguji buah melon untuk pengemasan MAP aktif, dimana
melon tersebut dikemas dengan styrofoam kemudian bagian atas ditutup dengan
sealer dan divakumkan, lalu dimasukkan gas-gas O2, CO2, dan N2 dan di taruh di
suhu refrigerator dan suhu ruang. Sedangkan
praktikum,
kelompok
mekanisme
MAP
pasif
saat
film
tersebut dilapisi untuk melindungi produk dan mengurangi laju difusi udara
didalam kemasan tersebut.
Mekanisme MAP akftif dalam praktikum yaitu :
1. Bahan pangan dikupas dan dibersihkan dari kulit kemudian ditimbang dan
dipilih 1 buah untuk satu pengemas.
2. Bahan diletakkan pada styrofoam
3. Styrofoam di tutup dengan Strech Film dan dilekatkan dengan sealer.
4. Campuran gas yang diinginkan dimasukkan dengan menusukkan jarum
kedalam kemsan yang di tutup Strech Film. Hal ini dilakukan agar melindungi
dan menjaga udara didala kemasan.
5. Untuk kemasan aktif, tambahkan gas N2, CO2 dan O2.
6. Untuk kemasan pasif hanya dikemas tidak diberikan gas tambahan karna
mengngandalakan jenis bahan pengemas.
7. Ditaruh pada suhu runag dan suhu refrigerator agar membendingkan udara
antara keduanya.
mikroorganisme
CO2
efektif
menghambat
pertumbuhan
bakteri
anaerobik.
Pengaruh
N2
terhadap
pertumbuhan
mikroorganisme.
Dalam kemasan yang demikian, buah ataupun sayuran masih melakukan
respirasi yang dengan sendirinya masih melakukan modifikasi atmosfir di
Terlihat pada grafik yang didapatkan pada prktikum ini bahwa grafik tidak
linier tetapi berubah-ubah. Hal ini disebabkan karna kesalahan saat melakukan
pemngemasan MAP. Pada pengemasan yang diletakkan pada suhu ruang terus
meningkat seiring dengan bertambahnya waktu, hal ini dikarnakan susut bobot
pada suhu pada lingkungan lebih tinggi sehingga bahan akan terus menguap.
Berbanding terbalik dengan suhu pada refrigerator dimana suhu akan menurun,
hal ini dikarnakan semakin lama suhu bahan akan sedikit membeku sehingga
susut bobot akan menurun.
Beberapa alat bantu yang digunakan untuk melakukan penegemasan MAP
diantaranya :
1. Vacuum sealer
2. Sealer
Gambar 2. Sealer
Prinsip kerja sealer adalah dengan cara menginduksikan panas dari filament
ke lapisan Teflon yang pada akhirnya dislurkan ke lapisan plastik. Hal ini
mengakibatkan panas dari filament terserap oleh plastik sehingga kemasan plastik
merekat. Rekatan plastik itulah yang mampu menyegel produk anda terkemas rapi
dan terhindar dari kontaminasi udara bebas.
3. Refrigerator
Apel memiliki tekstur yang keras dan tidak memiliki banyak air, sehingga
dapat betahan dalam waktu yang cukup lam. Pada pengemasan MAP pasif pada
ushu ruang lebih baik di banding kan dengan perlakuakan pada suhu dingin pada
buah apel.
Buah belimbing adalah komoditas yang mudah rusak karna kulitnya yang
tipis, dan banyak mengandung air sehingga hanya bertahan selama 2-3 hari
setelah panen. Pada perlakuan MAP pasif pada suhu ruang belimbing lebih lama
bertahan dibandingkan dengan buah melon dan apel. Hal ini dikarnakan pada saat
praktikum terjadi kesalahan dimana udara luar dapat masuk pada kemasan MAP
sehingga kemasan terkontaminasi.
V.
A. Simpulan
1. MAP aktif
Dimana udara didalam kemasan pada awalnya dikontrol dengan cara
menarik semua udara di dalam kemasan untuk kemudian diisi kembali
dengan udara dan kosentrasi yg telah diatur dengan menggunakan alat
sehingga kesetimbangan langsung tercapai.
2. MAP pasif
Untuk MAP pasif kita harus mengetahui karakteristik film kemasan dan
konsumsi O2 dan produksi CO2 hasil respirasi. Kesetimbangan anatara CO2
dan O2 didapatkan melalui pertukaran udara diadalam kemasan melalui
film kemasan. Jadi kesetimbangan yg diinginkan tidak dikontrol pada
awalnya melainkan hanya film kemasan yg digunakan.
3. Teknologi tepat guna dalam pendinginan yang dapat menekan laju
respirasi
dan
transpirasi,
mempertahankan
kesegaran,
serta
DAFTAR PUSTAKA