Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Raya KM 4, Panancangan, Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten 42124, Indonesia
Mikrobiologi merupakan kajian dapat memperbaiki sifat fisik dan struktur
ilmu yang mempelajari makhluk tanah, meningkatkan daya menahan air, mikroskopik dalam bentuk sel tunggal, kimia tanah dan biologi tanah. Sumber multisel, maupun aselular seperti bakteri, bahan pupuk kompos antara lain berasal mikrofungi, kapang, mikroalga, protozoa, dari limbah organik seperti sisa-sisa dan Archaea serta virus. Mikrobiologi tanaman (jerami, batang, dahan), sampah dimulai sejak ditemukannya mikroskop rumah tangga, kotoran ternak (sapi, dan berkembang menjadi ilmu yang kambing, ayam, itik), arang sekam, abu multidisipliner. Dalam penerapannya di dapur dan lain-lain. (Rukmana, 2007). masa kini, mikrobiologi tidak dapat Pupuk organik dalam bentuk yang dipisahkan dengan ilmu yang lain dalam telah dikomposkan ataupun segar berperan aplikasinya di bidang farmasi, kedokteran, penting dalam perbaikan sifat kimia, fisika teknik kimia, arkeologi, pertanian, gizi dan dan biologi tanah serta sumber nutrisi kesehatan, serta pangan. (Madigan, 2006). tanaman. Penggunaan kompos/pupuk Mikrobiologi pertanian merupakan organik pada tanah memberikan manfaat salah satu cabang ilmu dalam bidang diantaranya menambah kesuburan tanah, mikrobiologi. Mikrobiologi pertanian memperbaiki struktur tanah menjadi lebih mempelajari pemamfaatan remah dan gembur, memperbaiki sifat mikroorganisme yang berkaitan dengan kimiawi tanah, sehingga unsur hara yang produksi tanaman pertanian, yaitu aspek tersedia dalam tanah lebih mudah diserap agronomi maupun lepas panen. Pada oleh tanaman, memperbaiki tata air dan lingkup pertanian termasuk pula dalam udara dalam tanah, sehingga akan dapat aspek produksi ternak (peternakan), menjaga suhu dalam tanah menjadi lebih perikanan dan lepas panennya, pengolahan stabil, mempertinggi daya ikat tanah dan pengawetan. (Syauqi, 2017). terhadap zat hara, sehingga mudah larut oleh air dan memperbaiki kehidupan jasad Kompos merupakan pupuk yang renik yang hidup dalam tanah. Untuk berasal dari sisa-sisa bahan organik yang memperoleh kualitas kompos yang baik perlu diperhatikan pada proses meningkatkan keragaman dan populasi pengomposan dan kematangan kompos, mikroorganisme di dalam tanah dan dengan kompos yang matang maka tanaman yang selanjutnya dapat frekuensi kompos akan meracuni tanaman meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, akan rendah dan unsur hara pada kompos kualitas dan kuantitas produksi tanaman akan lebih tinggi dibanding dengan (Maman Suparman, 1994). Kompos yang kompos yang belum matang. (Rukmana, dihasilkan dengan cara ini ramah 2007). lingkungan berbeda dengan kompos anorganik yang berasal dari zatzat kimia. Media tumbuh (tanah) untuk Kompos ini mengandung zat-zat yang pertumbuhan tanaman sangat kaya akan tidak dimiliki oleh pupuk anorganik yang keragaman mikroorganisme, seperti baik bagi tanaman. (Rukmana, 2007). bakteri Aktinomicetes, fungi, protozoa, alga dan virus. Sebagian besar mikroba Biofertilizer yang umum digunakan tanah mempunyai peranan yang adalah Effective Microorganism (EM). menguntungkan bagi pertanian, yaitu EM merupakan bahan yang membantu berperan dalam menghancurkan limbah mempercepat proses pembuatan pupuk organik, fiksasi biologis nitrogen, organik dan meningkatkan kualitas pupuk pelarutan fosfat, merangsang organik. EM juga bermanfaat memperbaiki pertumbuhan, biokontrol patogen dan struktur dan tekstur tanah menjadi lebih membantu penyerapan unsur hara. baik serta menyuplai unsur hara yang (Rukmana, 2007). dibutuhkan tanaman. EM dapat diformulasikan dalam bentuk cairan Effective Microorganism4 (EM4) dengan warna coklat kekuning-kuningan, merupakan mikroorganisme (bakteri) berbau asam mengandung 90% bakteri pengurai yang dapat membantu dalam Lactobacillus sp, bakteri fotosintetik, pembusukan sampah organik (Maman streptomycetes sp, dan yeast Suparman, 1994). Effective (mikroorganisme fermentasi). Selain Microorganism4 (EM4) berisi sekitar 80 berfungsi dalam proses fermentasi dan genus mikroorganisme fermentasi, di dekomposisi bahan organik , EM juga antaranya bakteri fotositetik, Lactobacillus mempunyai manfaat lain yaitu sp., Streptomyces sp., Actinomycetes sp. memperbaiki sifat fisik, kimia, dan dan ragi (Redaksi AgroMedia, 2007). EM4 biologis tanah; menyediakan unsur hara digunakan untuk pengomposan modern. yang dibutuhkan tanaman; menyehatkan EM4 diaplikasikan sebagai inokulan untuk tanaman, meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi. EM dapat diberikan secara langsung untuk menambah unsur hara tanah dengan cara ( Buah – buahan busuk atau sisa ) disiram langsung ke tanah, tanaman atau disemprotkan ke tanaman. (Indriani, 2007). ( Sayuran sisa atau busuk ) BAHAN DAN METODE A. Alat dan Bahan B. Metode Penelitian Pembuatan EM1 Alat yang digunakan dalam Seluruh bahan bahan yang akan di pembuatan EM1 ini adalah : Wadah ( digunakan harus dipersiapkan secara Baskom , panci atau ember ), Pengaduk lengkap sesuai dengan takaran yang Plastik, dan blender. telah di tentukan . Tahap pertama, gula Bahan yang digunakan dalam merah di larutkan dahulu di dalam air Pembuatan EM1 ini adalah : Sayuran Sisa beras dengan cara di masukan ke 1 kg, buah buahan sisa 1 kg, air, air cucian dalam air cucian beras dan di diamkan beras 2 liter, gula merah 1 ons , dan dedak selama beberapa menit sampai larut. padi 0,5 kg. Sayuran sisa dan buah sisa yang telah di siapkan di haluskan dengan blender . Selanjutnya dedak halus, air cucian beras serta sayuran dan buah yang telah di haluskan di masukan ke dalam satu wadah kemudian di aduk sampai tercampur merata dengan ( Dedak Padi ) menggunakan pengaduk. Bahan yang telah tercampur merata di tutup dengan menggunakan plastik dengan rapat kemudian didiamkan selama satu minggu di dalam suhu ruangan . Setelah di diamkan satu minggu kemudian di saring untuk diambil ( Gula merah ) cairannya (Em1).
( Air cucian beras )
DAFTAR PUSTAKA
Indriani, Y. H. 2007. Membuat Kompos
Secara Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta.
Madigan, M. Martinko, J. (editor). 2006.
Brock Biology of Microorganisms (13th ed.). Pearson Education. p. 1096. ISBN 0-321-73551-X.
Maman Suparman (1994). EM4
Mikroorganisma Yang Efektif. KTNA: Sukabumi.
Syauqi, A. (2017). Mikrobiologi
Lingkungan: Peranan Mikro- organisme dalam Kehidupan. : ANDI OFFSET: Yogyakarta.