Anda di halaman 1dari 7

UNVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK

UJIAN AKHIR SEMESTAR GASAL TH. 2020/2021

Mata Kuliah : Instrumentasi Industri


Hari/Tanggal : Senin/11 Januari 2021
Waktu : 08.00 – 09.30
Dosen : Diana Puspitasari, S.TP., MT
Sifat : Online Test

1. Jelaskan karakteristik yang dimiliki oleh alat ukur !


Jawab
1.      Karakteristik Statis
Karakteristik statis suatu alat ukur adalah karakteristik yang harus diperhatikan apabila alat
tersebut  digunakan untuk mengukur suatu kondisi yang tidak berubah karena waktu atau
hanya berubah secara  lambat laun.Karakteristik statis adalah hal-hal yang harus
diperhitungkan bila alat ukur dipergunakan untuk mengukur suatu keadaan yang tidak
bergantung pada waktu, yaitu :

a.       Ketelitian atau Keseksamaan (Accuracy)


Ketelitian atau accuracy didefenisikan sebagai ukuran seberapa jauh hasil pengukuran
mendekati harga sebenarnya dari pada besaran yang diukur. Ukuran ketelitian sering
dinyatakan dengan dua cara, atas dasar perbedaan atau kesalahan (error) terhadap harga yang
sebenarnya, yaitu

Contoh :                                                           
Sebuah amperemeter menunjukkan arus sebesar 10A sedangkan accuracy 1% maka
kesalahan pengukurannya adalah 1% X 10A = 0,1A sehingga harga sebenarnya dari hasil
pengukurannya adalah (10 + 0,1)A.

b.      Kecermatan atau Keterulangan (Precision/Repeatibility)


Adalah yang menyatakan seberapa jauh alat ukur dapat mengulangi hasilnya untuk harga
yang sama. Atau derajat dekat tidaknya hasil pengukuran satu terhadap yang lain. Dengan
kata lain, alat ukur belum tentu akan dapat memberikan hasil yang sama jika diulang,
meskipun harga besaran yang diukur tidak berubah. Hal diatas berarti bahwa jika suatu
mikrometer menghasilkan angka 0,0002 mm, dan hasil yang hampir sama akan diperoleh
kembali meskipun pengukuran diulang-ulang, dikatakan bahwa mikrometer tersebut sangat
cermat dan ketepatannya (presisi) tinggi.
c.       Resolusi
Adalah kemampuan sistem pengukur termasuk pengamatnya, untuk membedakan harga-
harga yang hampir sama. Resolusi adalah nilai perubahan terkecil yang dapat dirasakan oleh
alat ukur. Contoh : suatu timbangan pada jarum penunjuk yang menunjukkan perubahan 0,1
gram (terkecil yang dapat dilihat) maka dikatakan bahwa resolusi dari timbangan tersebut
adalah 0,1 gram. Harga resolusi sering dinyatakan pula dalam persen skala penuh.
Kemudahan pembacaan skala adalah sifat yang tergantung pada instrumen dan pengamatnya.
Ini menyatakan angka yang signifikan (mudah diamati) dan dapat direkam/dicatat sebagai
data. Pada meter analog, ini tergantung pada ketebalan tanda skala dan jarum penunjuknya.
Pada meter digital, digit terakhir (least significant) dapat dipakai sebagai ukuran kemudahan
pembacaan skala.

d.      Sensitifitas
Adalah rasio antara perubahan pada output terhadap perubahan pada input. Pada alat ukur
yang linier, sensitivitas adalah tetap. Dalam beberapa hal harga sensitivitas yang besar
menyatakan pula keunggulan dari alat ukur yang bersangkutan. Alat ukur yang terlalu sensitif
adalah sangat mahal, sementara belum tentu bermanfaat untuk maksud yang kita inginkan.
Kepekaan (sensitivitas) menyatakan berapa besarnya harga pengukuran untuk setiap satuan
harga sinyal input. Sinyal input yang paling kecil yang memberikan sinyal output dan dapat
diukur dinamakan sensitivitas alat ukur.

e.      Error atau kesalahan


Error dalam pengukuran dapat diartikan sebagai beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca
dengan nilai“sebenarnya “ dari obyek yang diukur. Tidak ada komponen atau alat ukur yang
sempurna, semuanya mempunyai kesalahan atau ketidak-telitian. Setiap hasil pengukuran
selalu mengandung error. Tidak ada pengukuran yang bebas error, ini merupakan sifat
alamia, kecuali jika yang diukur/dihitung adalah jumlah barang atau jumlah kejadian. Error
dalam pengukuran dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu spurious error, systematic error dan
random error.

f.        Validity
Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki
validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Terkandung di sini pengertian bahwa ketepatan validitas pada suatu alat ukur tergantung pada
kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang
valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan
gambaran yang cermat mengenai data tersebut.

g.      Reliability
Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur
tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di
dalam pengukur gejala yang sama.
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian
alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes
ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif,
apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas
tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur
secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten
setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian
dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang
sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang
berbeda-beda.

2.      Karakteristik Dinamis
Karakteristik dinamik dari suatu alat ukur menyatakan bagaimana kecepatan mengadakan
perubahan dari suatu kedudukan ke kedudukan yang baru. Yang termasuk kedalam
karakteristik dinamik yaitu :
a.      Kecepatan atau Respon
Kecepatan tanggapan (respon) adalah kecepatan alat ukur dalam memberi tangapan terhadap
perubahan kuantitas yang diukur.Keterlambatan dalam pengukuran yang berkaitan dengan
kecepatan tanggapan adalah perlambatan atau penundaan tanggapan suatu alat ukur terhadap
perubahan kontinuitas yang diukur. Perlambatan demikian merupakan karakteristik yang
tidak dikehendaki
b.      Kecermatan

Kecermatan adalah tingkat yang memberikan gambar apakah alat ukur menunjukkan
perubahan peubah yang diukur tanpa kesalahan dinamis. Kesalahan dinamis adalah
perbedaan antara kuantitas nilai sebenarnya yang berubah menurut  waktu, dan nilai yang
ditunjukkan alat ukur jika diasumsikan tidak ada kesalahan statis. Waktu mati (Dead time)
yang berkaitan dengan retardasi dalam pengukuran kesenjangan hanya mengubah tanggapan
alat ukur sepanjang skala waktu dan menyebabkan kesalahan dinamis. Secara umum,
kesenjangan pengukuran jenis ini sangat kecil dapat dinyatakan dalam sepersekian detik.
Waktu mati disebabkan oleh daerah mati (dead zone) dalam alat ukur oleh gesekan awal atau
pengaruh yang serupa.

2. Jelaskan perbedaan intrumentasi dengan mesin dan peralatan !


Jawab

 Instrumentasi adalah alat-alat dan peranti (device) yang dipakai


untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih
besar dan lebih kompleks. secara umum instrumentasi mempunyai
beberapa fungsi utama:
- sebagai alat pengukuran
- sebagai alat analisis
- sebagai alat kendali
- sebagai alat perekam/recorder terhadap suatu peralatan (dalam hal
disebut juga sebagai data trend)
 Peralatan (Equipment) merupakan barang barang yang berbentuk
alat maupun tempat yang digunakan untuk mendukung suatu
pekerjaan yang kita lakukan sehingga pekerjaan tersebut dapat
berjalan dengan baik.Peralatan biasanya lebih tahan lama
dibandingkan dengan perlengkapan. Adapun contoh peralatan
adalah Komputer, Perabot rumah tangga,Kendaraan,mesin,dll,
Sedangkan
3. Jelaskan prinsip kerja dari :
a. Bimetal termometer
Prinsip kerja termometer bimetal adalah apabila suhu berubah
menjadi tinggi keping bimetal akan melengkung ke arah logam yg
koefisien nya lebih tinggi.
b. Termometer air raksa
Prinsip kerja Termometer Air Raksa
terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan
kandungan air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa
ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur
meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan
memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai
dengan skala yang telah ditentukan. Adapun cara kerja secara umum
adalah sbb ;
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada
kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air
raksa dengan perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan
menyusut jika suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai
keadaan lingkungan.

4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari alat ukur analog dengan alat ukur digital.
Jawab
 Kelebihan alat ukur analog dibandingkan digital adalah
• Harga yg lebih murah
• Dapat mengukur fluktuasi yg bersifat sementara dan cepat berubah. Dalam Batas
Batas tertentu
• Pembacaan sangat cepat ketika probe mulai di tes pada rangkaian. Sehingga manuver
dalam melakukan usaha perbaikan dapat dengan cepat teratasi.
• Sangat baik untuk pekerjaan tuning rangkaian elektro ke nilai-nilai tertentu. Sebagai
contoh saat menyetel keluaran output tegangan dan nilai potensiometer. Jika pada tipe
digital terlebih yg berharga murah naik dan turunnya angka terkadang membingungkan
belum lagi harus menghitung koma pada digitnya.
Kekurangan Alat ukur analog dibanding digital juga ada banyak
• Akurasi yg terbatas. Berkisar dari plus 1% sampai 5% skala penuh.
• Tidak disediakan fitur autorange, sehingga sebelum melakukan ritual pengukuran
harus memilih selektor yg pas pada perkiraan arus atau besaran yg akan diukur.
• Human Reading sangat besar sekali potensi salah menetapkan nilai ukur, terlebih pada
teknisi-teknisi atau orang yg baru belajar menggunakan alat ukur dan belum familiar.
• Pembacaan skala yg rumit. Harus membagi dan mengkali besaran dengan selektor yg
dipilih.
• Rentan terhadap kerusakan terutama di bagian lilitan kumparan dan jarum terlebih
bila terjatuh.
• Ukuran fisik yg biasanya lebih besar dibandingkan alat ukur digital.
Beberapa kelebihan dari alat ukur digital dibanding analog adalah
• Akurasi bisa mencapai 90 % dari nilai sesungguhnya. Apalagi jika berasal dari merk-
merk yg memang sudah dikenal cukup baik.
• Auto range adalah fitur dimana ritual pemiilihan selektor batas pengukuran dapat
ditiadakan.
• Ukuran fisikal yg kecil bahkan dapat diselip ke dalam saku baju.
• Membaca secara langsung tanpa perlu membagi atau pun meng kali hasil lagi dengan
batas ukur.
• Hemat baterai dan mempunyai fitur auto power off.
• Dilengkapi grafik batang seperti pembacaan analog.
 Kekurangan pada alat ukur jenis digital ini adalah
• Harganya lebih mahal. Mengingat banyak komponen di dalamnya
• Untuk multimeter yg berharga murah pembacaan skala terkadang kurang nyaman
yaitu angka display yg tidak stabil. Semakin tinggi Count Display nya semakin stabil dan
cepat juga refresh hasil ukur yg ditampilkan. Untuk saat ini 6000 Count display adalah
standar terkini.
• Masih terdapat jeda waktu saat perpindahan angka display pembacaan yg naik turun.
Belum lagi situasi tangan saat memegang probe test yg yidak stabil berpotensi salah
dalam mengukur.
• Tidak boleh terlalu lama terpapar sinar matahari yg akan merusak dan mengeringkan
cairan likuid pada display.
5. Jelaskan fungsi dari unsur-unsur berikut pada alat ukur :
a. Pengindera primer
Unsur pengindera primer adalah unsur pertama yang pertama menerima energi dari
medium yang diukur dan menghasilkan keluaran yang dalam batas-batas tertentu
tergantung pada kuantitas yang diukur. Tidak diragukan bahwa alat ukur menyerap
sejumlah energi dari medium yang diukur. Karena itu kuantitas yang diukur selalu
terganggu oleh tindakan pengukuran, menyebabkan suatu pengukuran yang sempurna
adalah mustahil.
b. Pengkonversi peubah
Unsur pengkonversi peubah, jika diperlukan, dapat menukar keluaran dari unsur
pengindera primer dengan peubah yang lebih cocok, sedangkan informasi dalam peubah
sebelumnya tetap disimpan.
c. Penyaji data
unsur penyaji data berfungsi untuk menyajikan besaran yang diukur untuk tujuan
pemonitoran, pengendalian, atau analisis. Dengan demikian informasi tersebut harus
disajikan dalam bentuk yang dapat diterima oleh salah satu indra manusia
6. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis masukan/input pada alat ukur.
Jawab
1. Masukan yang dikehendaki
mewakili kuantitas yang akan diukur oleh alat ukur
Contoh : Perbedaan tekanan yang diukur oleh manometer air raksa
2. Masukan pengganggu
kuantitas yang dapat menimbulkan kepekaan alat ukur secara tidak disadari
Contoh : manometer air raksa peka terhadap sudut kemiringan
3. Masukan pengubah
mewakili kuantitas yang menimbulkan perubahan hubungan masukan-keluaran untuk
masukan yang dikehendaki dan masukan pengganggu
Contoh : gaya gravitasi dan suhu kamar merupakan masukan pengubah pada
manometer

7. Jelaskan prinsip kerja instrumen berikut ini :


a. Neraca pegas
Neraca pegas mempunyai dua baris skala,
yaitu skala N (newton) dan g (gram).
Untuk menimbang beban (benda),atur
terlebih dahulu skala 0 (nol) dengan cara
memutar sekrup pengatur skala. Setelah itu gantungkan benda padapengait neraca.
Selanjutnya, baca hasil pengukuran
b. Neraca ungkit
Neraca jenis ini menggunakan prinsip kerja ungkitan. Sebuah pengungkit akan seimbang
apabila jumlah momen semua gaya terhadap titik topang sama dengan nol.
8. Jelaskan perbedaan antara neraca sama lengan dengan neraca beda lengan.
Jawab
perbedaannya di segi penggunaan prinsip. Neraca pengas menggunakan pegas dan
prinsip hukum hooke sedangkan neraca ohauss menggunakan pegas dan lengan dan
prinsip pengungkit.

*** Selamat Bekerja ***

Anda mungkin juga menyukai