Anda di halaman 1dari 24

KUMPULAN JAWABAN

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

Dosen Pembimbing: Fivia Eliza, S.pd, M.pd

Kelompok 1 :

1. Vina Athiyah Rahmasari (19063071)


2. Naufal Athalif (19063061)
3. Thariq Muhammad (19063068)

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
PERTANYAAN SETIAP KELOMPOK:

1. .KELOMPOK KAMI

2. .Bagaimana cara mengatasi jika suatu alat yang sama tapi tidak memiliki akurasi yang
sama dan apakah yang menyebabkan hal tersebut?

Jawab:

faktor yang mempengaruhi tidak akurat alat ukur yaitu karena ketidaksampurnaan
pembuatan alat ukurnya di pabrik atau kesalahan kalibrasi ,bisa juga alat ukur nya sering
terjadi benturan atau jatuh dan menyebabkan nilai akurasinya berkurang,bisa juga
hausnya alat ukur yang sering digunakan / sudah lama

3. apa saja keuntungan dan kekurangan alat ukur menurut tipe recorder?

Jawab:

Keuntungan: mempermudah karena tipe ini menulis/dicatat secara otomatis

Kekurangan : membutuhkan energi listrik,tanpa adanya aliran listrik maka alat ini
tidak akan berfungsi/tidak akan bekerja

4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi pada saat melakukan pengukuran

Jawab:

1.tingkat ketelitian alat yang digunakan

2.banyaknya besaran yang diukur

3.kalibrasi alat sebelum digunkan

4.memiliki tempat pengukuran yang tetap

5. Ada dua komponen untuk akurasi posisi yaitu akurasi relative dan absolute. Jelaskan
komponen-komponen tersebut!

Jawab:
Akurasi relatif (atau lokal): Akurasi relatif adalah sejauh mana suatu titik pada peta
akurat relatif terhadap titik-titik lain dalam peta yang sama. Dengan kata lain, jika
jarak antara dua titik berukuran 10 inci di dunia nyata, jaraknya juga harus 10 inci di
peta Anda .

Akurasi absolut (atau global): Akurasi absolut, di sisi lain, adalah sejauh mana suatu
titik pada peta berhubungan dengan sistem koordinat tetap di dunia nyata. Jika peta
memiliki tingkat akurasi global yang tinggi, garis lintang dan bujur dari suatu titik pada
peta itu akan sesuai secara cukup akurat dengan koordinat GPS yang sebenarnya .

6. Bagaimana cara menghitung dengan menggunakan presisi?serta nyatakan contoh dari


presisi tersebut?

Jawab: sebenarnya kita telah menuliskan tentang cara menghitung menggunakan presisi
di makalah kelompok kami.

Nilai presisi menunjukan seberapa dekat suatu hasil pemeriksaan bila dilakukan berulang
dengan sampel yang sama. Presisi biasanya dinyatakan dalam nilai koefesien
variasi(%KV atau % CV).

SD = Standar deviasi ;

Xbar=Rata-rata hasil pemeriksaan

Semakin kecil nilai KV(%) semakin teliti sistem/metode tersebut dan sebaliknya.
Menurut Bievre (1998), presisi dapat dinyatakan sebagai keterulangan (repeatability), ketertiruan
(reproducibility) dan presisi antara (intermediate  precision). Parameter presisi tersebut antara
lain :

1. Keterulangan (Repeatability)

2. Presisi Antara (Intermediate Precision)

3. Ketertiruan(Reproducibility)
Contoh :

1. Presisi timbangan dengan melakukan penimbangan badan secara berulang sebanyak n-kali

2. Presisi mistar tinggi badan, dengan melakukan pengukuran tinggi badan sebanyak n-kali

Kelompok 7

Tolong jelaskan bagaimana cara mengukur presisi dengan menggunakan rumus dan jelaskan
maksud dari rumus tersebut ?

Jawab:
Kelompok 8

Mengapa pada alat ukur linier, sensitivitas alat ukurnya adalah tetap?

Jawaban :

Sebelumnya kami akan menjelaskan sedikit tentang pengukuran linear.

 Pengukuran linear : proses pengukuran untuk mengetahui dimensi dari suatu benda kerja
yang belum diketahui ukurannya. Jadi, untuk mengukur nya diperlukanlah sebuah alah
ukur linear.
 alat ukur linear sendiri, ada beberapa type semisal mistar ,jangka sorong, dan mikrometer
sekrup.
 kemudian, mengapa alat ukur linear memunyai sensitifitas yang tetap?

Hal ini dikarenakan, Waktu yang dibutuhkan alat ukur linear tersebut( semisal : mistar, jangka
sorong, ataupun mikrometer sekrup), sejak dari angka yang ditunjukkan sebelum pengukuran
sampai dengan tercapainya hasil pengukuran( lama pengukuran) adalah sama. Tetapi, karena
sensitivitas adalah sifat alat ukur, sehingga sensitivitas bukanlah pada besar waktu yang
dibutuhkan, tapi lebih kepada gradien perubahan terhadap waktu.

Kelompok 9

Mengapa suatu alat ukur harus memiliki akurasi dan presisi yang tinggi?

Jawaban :

 Akurasi dan presisi dari suatu alat ukur sangat dibutuhkan dalam suatu pengukuran,
karena dengan akurasi yang baik tercipta kedekatan pengukuran kuantitas terhadap nilai
yang sebenarnya, dengan presisi yang baik jika dilakukan pengulangan pengukuran
dalam kondisi sama mendapatkan hasil yang sama pula.
 Lalu, jika kita menggunakan pengukuran presisi dengan meningkatkan akurasi dapat
meningkatkan hasil pengukuran yang mendekati nilai pengukuran sebenarnya untuk
memperkecil kesalahan pengukuran yang kita lakukan.

Kelompok 10

Sebutkan pengertian dan macam-macam alat ukur dan pengukuran beserta tipe/jenis efisiensi ?

Jawaban:

Sebelumnya kami ingin sedikit menanggapi pertanyaan dari rekan-rekan. Bahwasanya


tipe/jenis efisiensi itu tidak ada.
Gambaran dan definisi efisiensi itu sendiri, yakni;
secara umum adalah ukuran keberhasilan dari suatu kegiatan yang diukur berdasarkan besarnya
sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jadi, dalam efisiensi,yang
ada itu berhasil atau gagal.

Secara alat ukur, efisiensi adalah perbandingan antara nilai pembacaan dari alat ukur dan daya
yang digunakan alat ukur pada saat bekerja untuk pengukuran tersebut. Semisal kita akan
mencari efisiensi dari voltmeter, setelah diperoleh hasil nya ternyata nilai daya-nya voltmeter
untuk mencapai skala penuh lebih besar dari nilai skala voltmeter tersebut, efisiensinya kurang
bagus. Namun jika sebaliknya, berarti efisiensinya bagus.

kemudian untuk pengertian dan macam-macam alat ukut sebagai berikut

A. Alat Ukur Panjang

1. Mistar

Alat ukur yang lebih dikenal dengan nama penggaris ini merupakan alat ukur serta alat bantu
gambar untuk menghasilkan garis lurus. Mistar sendiri terbagi menjadi beberapa macam, seperti
mistar segitiga dan mistar lurus. Begitu juga dengan bahan dari mistar ini, bisa berupa logam,
kayu, plastik, dan lain sebagainya.

2. Meteran

Selanjutnya ada meteran yaitu alat ukur panjang yang biasa digunakan dalam bangunan.
Ketelitian pengukuran pada rollmeter sampai 0,5 mm. Pada dasarnya alat ukur panjang ini sama
dengan mistar, akan tetapi lebih panjang serta bisa digulung. Satuan yang bisa digunakan pada
meteran adalah mm dan cm, feet atau inch. Panjang dari meteran ini biasanya sangat beragam,
untuk varian pendek biasanya berukuran 3 atau 5 meter. Sedangkan untuk ukur panjang bisa
mencapai 10, 20, 30, 50 bahkan 100 meter.

3. Jangka Serong

Jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lain, mungkin jangka serong merupakan alat yang
memiliki ketelitian paling detail yakni mencapai seperseratus millimeter. Jangka serong ini
terdiri dari dua bagian, yaitu geser (serong) dan rahang tetap.

Skala panjang yang ada pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek pada
rahang geser merupakan skala nonius atau Vernier. Skala utama pada alat ukur ini adalah cm dan
mm, sedangkan skala noniusnya adalah 9 mm kemudian dibagi 10 skala. Untuk penggunaannya
jangka serong, dibutuhkan keahlian dan ketelitian tinggi sebab nantinya akan berpengaruh besar
pada hasil pengukuran yang didapat. Untuk lebih jelasnya silahkan baca pembahasan kita
terkait jangka sorong.

4. Mikrometer Sekrup (Ulir)

Mikrometer sekrup ialah alat ukur yang memiliki tingkat akurasi tinggi serta memiliki presisi
tinggi. Dimana, mikrometer bisa melihat serta mengukur benda dengan satuan ukur yang
mempunyai ketelitian sampai 0,01 mm. Umumnya micrometer digunakan pada teknik mesin
serta elektro karena akurasinya yang begitu bagus dalam mengukur diameter serta ketebalan
benda dengan ukuran sangat kecil. Benda yang bisa diukur menggunakan mikrometer sekrup
antara lain adalah rambut, kertas, lempengan baja, seng, diameter kabel, kawat, dan masih
banyak lainnya.

B. Alat Ukur Massa

1. Neraca Ohaus

Neraca ohaus merupakan alat ukur massa yang mempunyai ketelitian 0,1 gram dan terdiri dari 3
skala. Skala pertama memakai ratusan gram, skala kedua memakai puluhan gram dan skala
ketiga memakai satuan gram. Prinsip kerja dari neraca ini ialah membandingkan massa benda
yang akan diukur dengan anak timbangan yang berada pada neraca Ohaus itu sendiri.
Kemampuan pengukuran neraca ohaus bisa diubah dengan menggeser posisi anak timbangan
sepanjang lengan.

2. Neraca Pegas

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin Anda lebih familiar menyebutnya sebagai dynamometer.
Dimana alat ukur massa ini sering kali digunakan pada laboratorium fisika karena sangat mudah
dan efektif dalam mengukur massa benda yang ringan. Neraca pegas memiliki dua skala, yaitu
skala N/newton yang berfungsi untuk mengukur berat benda dan skala G/gram yang berfungsi
untuk mengukur massa benda.

3. Timbangan Digital

Timbangan atau neraca digital merupakan alat ukur massa otomatis yang mampu memberikan
hasil presisi dan lebih praktis. Cara penggunaannya pun sangat mudah, hanya meletakkan benda
di atasnya, kemudian akan muncul hasil massa benda tersebut pada layar digital yang tersedia.
Ketelitian neraca digital sendiri mencapai 0,001 gram. Dengan tingkat ketelitian yang begitu
tinggi, timbangan ini sering digunakan pada laboratorium untuk mengukur massa benda yang
begitu kecil.

C. Alat Ukur Waktu

1. Stopwatch

Stopwatch merupakan alat ukur waktu yang dipakai untuk mengukur lamanya waktu yang
dibutuhkan pada sebuah kegiatan, semisal untuk mengukur berapa waktu yang dibutuhkan
seseorang dalam menempuh jarak dari titik A ke titik B.Alat ukur wakti ini terbagi menjadi 2
macam yakni stopwatch analog dan stopwatch digital. Untuk stopwatch analog mempunyai batas
ketelitian 0,1 second dan stopwatch digital mempunyai batas ketelitian sampai 0,01 second.

Cara penggunaan alat ukuran waktu ini ialah dengan menekan tombol start kemudian tekan lagi
untuk menghentikan penghitungan waktu. Untuk digunakan lagi, kembalikan stopwatch pada
waktu nol terlebih dahulu.

2. Jam Pasir

Meskipun sudah sangat jarang dijumpai, namun keakuratan alat ukur waktu ini pernah begitu
diakui pada zaman dahulu. Bentuk jam pasir sendiri terdiri dari dua tabung gelas yang terhubung
dengan sebuah lubang kecil. Salah satu tabung tersebut diisi dengan pasir yang bisa mengalir ke
tabung lain melalui lubang kecil tersebut. Ketika pasir sudah berpindah semua ke tabung bawah,
Anda bisa membaliknya dan mengatur waktu dari awal. Umumnya untuk memindahkan seluruh
pasir dari tabung atas ke tabung bawah dibutuhkan waktu sekitar 1 jam.

3. Jam

Alat ukur waktu ini merupakan salah satu yang paling populer dibandingkan alat ukur lainnya.
PAda pembuatannya, lama sebuah jam adalah 1/24 hari. Dimana dalam satu jam dibagi menjadi
beberapa unit waktu yang lebih kecil lagi yaitu 60 menit dan 3600 detik. Umumnya dalam setiap
jenis jam dilengkapi dengan jarum second, jarum menit dan jarum jam. Satuan terkecil pada jam
ialah detik. Di masa sekarang ini Anda juga bisa menjumpai jenis lain dari jam, yakni arloji atau
jam tangan. Prinsip kerjanya sama persis hanya berbeda ukuran dan desainnya.

D. Alat Ukur Listrik

1. Amperemeter

Amperemeter ialah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk
arus AC ataupun DC yang ada pada rangkaian tertutup. Biasanya amperemeter dipasang berderet
dengan elemen listrik.

Ya untuk mengukur arus pada penghantar listrik Anda harus merangkainya secara seri kemudian
memotong penghantar agar arus dapat mengalir melalui alat ukur tersebut.

2. Voltmeter
Voltmeter merupakan alat yang dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik di sebuah
rangkaian tertutup. Berbeda dengan amperemeter, voltmeter ini dipasang secara paralel dengan
letak komponen yang diukur pada rangkaian.

Voltmeter sendiri terdiri dari 3 buah lempengan tembaga yang terpasang di sebuah bakelite yang


dirangkai pada sebuah tabung plastik atau kaca. Lempengan luar berfungsi untuk Anode
sedangkan lempengan tengah berfungsi sebagai kotade.

3. Ohmmeter

Ohmmeter ialah alat yang dipakai untuk mengukur hambatan listrik di rangkaian tertutup atau
daya untuk menahan mengalirnya arus listrik di sebuah konduktor. Besarnya satuan gambaran
yang diukur oleh Ohmmeter dinyatakan dalam satuan ohm.

Alat ukur listrik ini menggunakan Galvometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang
mengalir atau lewa pada sebuah hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan pada satuan
ohm.

4. Wattmeter
Selanjutnya ada wattmeter yaitu alat yang dipakai untuk mengukur power listrik atau rate suplai
energi pada satuan watt untuk sirkuit atau rangkaian apapun. Bentuk dari alat ini sangatlah
simple. Dengan adanya jarum pada layar digital wattmeter Anda bisa mengetahui power listrik
pada rangkaian tersebut.

5. Multimeter

Bisa dikatakan jika alat ukur listrik satu ini sangat multifungsi, ya sesuai namanya multimeter
adalah alat ukur listrik yang bisa digunakan untuk mengukur hambatan listrik (ohmmeter),
tegangan listrik (voltmeter) dan juga arus listrik (ampere).

Ada dua jenis multimeter yang bisa Anda gunakan yakni multimeter digital atau DMM (Digital
Multi Meter) serta multimeter analog. Kelebihan dari DDM dibandingkan dengan multimeter
analog ialah tingkat ketelitian yang lebih tinggi pada pengukurannya. Kedua jenis multimeter
tersebut juga bisa digunakan untuk mengukur listrik AC ataupun DC.
6. Megger

Megger merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik
ataupun instalasi-instalasi. Output dari alat ukur listrik ini umumnya adalah tegangan tinggi arus
searah.

Megger kerap kali digunakan oleh petugas ketika mengukur tahanan isolasi untuk:

Kabel instalasi pada bangunan atau rumah-rumah.

Kabel tegangan tinggi serta rendah.

Transformator.

7. Oscilloscope (Osiloskop)

Berbeda dengan alat ukur listrik lain yang kebanyakan memberikan output dalam bentuk
tampilan angka, oscilloscope ini justru akan menunjukkan pada Anda gambaran atau bentuk dari
sinyal listrik dalam bentuk grafik dari tegangan. Penggambaran grafik dalam layar ini akan
memberikan gambaran yang cukup gamblang dan jelas. Osiloskop sendiri terdiri dari tabung
vacum dengan sebuah katode (elektrode negatif) di satu sisi yang menghasilkan pancaran
elektronik serta sebuah anode (electrode positive) untuk mempercepat gerakannya, dengan
begitu akan terdeteksi menuju layar tabung.

Susunan tersebut akan disebut dengan elektron gun. Dimana elektron-elektron disebut pancaran
sinar katode, sebab mereka dibangkitkan oleh Cathode serta menyebabkan osiloskop juga disebut
dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO.

8. KWH Meter

KWH meter merupakan alat yang biasa digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besarnya
penggunaan daya oleh pelanggan. Alat ini sangat mudah dijumpai pada rumah-rumah penduduk.
Bagian utama dari KWH Meter adalah kumparan tegangan, piringan alumunium, kumparan arus,
magnet tetap yang bertugas menetralkan piringan alumunium dari induksi medan magnet serta
gear mekanik yang mencatat jumlah putaran piringan alumunium.

D. Alat Ukur Suhu

1. Thermometer

Termometer ialah alat pengukur suhu yang memanfaatkan sifat termometrik suatu zat, yakni
perubahan sifat-sifat zat yang dikarenakan perubahan suhu zat tersebut. Pada saat pertama kali
ditemukan, alat ukur ini disebut dengan thermometer udara, sebab dilengkapi dengan bola kaca
dan sebatang pipa kaca panjang.
Pipa panjang ini nantinya dicelupkan pada cairan berwarna. Saat bola kaca dipanaskan, udara
pada pipa kan mengembang sehingga sebagian udara di pipa keluar. Namun ketika bola
didinginkan maka udara di pipa akan menyusut sehingga sebagian air akan naik ke pipa.

Seiring perkembangan zaman, kini Anda sudah bisa menggunakan thermometer raksa. Disebut
thermometer raksa sebab pada thermometer ini ada air raksa yang berfungsi sebagai penunjuk
suhu. Air raksa akan mengembang jika thermometer menyentuh benda yang lebih hangat raksa.

Secara keseluruhan, thermometer bisa diisi dengan berbagai benda, baik benda zat cair ataupun
padat. Berikut adalah beberapa jenis thermometer :

Thermometer diisi dengan benda cair :

Termometer laboratorium

Thermometer ruang

Termometer klinis

Termometer Six-Bellani

Thermometer yang diisi dengan benda zat padat:

Termometer bimetal

Termokopel

Thermometer hambatan.

Termometer optis:

Pirometer

Termometer infrared.

E. Alat Ukur Intensitas Cahaya

1. Lux Meter
Lux meter atau yang juga dikenal dengan nama lightmeter merupakan alat ukur intensitas
cahaya yang terdiri dari sebuah sensor cahaya dari bahan foto sel dan juga layar. Fungsi dari alat
ini ialah untuk mengukur tingkat pencahayaan pada suatu candela di sebuah tempat.

Intensitas cahaya diukur untuk menentukan tingkat pencahayaan pada sebuah tempat. Semakin
dari tempat tersebut dari sumber cahaya maka intensitasnya pun akan semakin kecil.

Sekarang ini Lux Meter sudah tersedia dalam versi digital. Penggunaannya tentu jauh lebih
mudah, hanya dengan meletakkan sensornya dan otomatis alat ini akan menampilkan besarnya
intensitas cahaya di layar digital yang tersedia.

Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan mengubah energi dari foton cahaya menjadi elektron.
Cahaya yang mengenai sel foto akan ditangkap sebagai energi yang diubah dalam bentuk arus
listrik. Semakin besar intensitas cahaya yang ditangkap maka akan semakin besar pula arus
listrik yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya.

2. Gonifotometer
Goniofotometer ialah alat yang dipakai untuk mengukur distribusi spesial sumber radiasi sampai
bisa menampilkan sifat fotometrik cahaya terlihat di sudut tertentu. Pengambilan nama alat ini
diambil dari bahasa Yunani kuno yaitu Goni yang artinya sudut dan Fotometer yang artinya
cahaya.

Pada dasarnya alat ukur intensitas cahaya ini bukan hanya bisa mengukur distribusi intensitas
cahaya saja namun juga koordinat warna serta temperatur warna.

3. Spektrofotometer

Spektrofotometer ialah alat yang berfungsi untuk mengukur jumlah cahaya di panjang


gelombang tertentu yang melewati sebuah materi. Alat ukur intensitas cahaya ini mengukur
berdasarkan interaksi antara materi dengan cahaya yang ditembakkan pada benda/materi
tersebut.

Cahaya yang dimaksud disini bisa berupa ultraviolet, infrared, ataupun cahaya tampak.
Sedangkan materinya dapat berupa molekul atau atom. Spektrofotometer sendiri terdiri dari dua
jenis yaitu beam tunggal dan beam ganda.

Itulah beberapa macam-macam alat ukur yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan dapat dengan mudah Anda jumpai.
Alat-alat ukur di atas sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, efektif
dan cepat. Sebagai gambaran mudah saja, meteran/mistar yang sangat dibutuhkan dalam proses
pembangunan rumah.

Jika tidak menggunakan alat ukur panjang tentunya akan sangat sulit mendapatkan sisi bangunan
yang presisi dan juga seimbang. Begitu juga dengan alat ukur lain, seperti alat ukur suhu yang
bisa digunakan untuk memprediksi kesehatan seseorang.
Kesimpulan :

Nah selain macam-macam alat ukur di atas, sebenarnya masih ada banyak alat ukur lain yang
bisa Anda gunakan, dan tentunya masing-masing memiliki fungsi serta kelebihan/kekurangan
tersendiri. Namun, dari sekian banyak alat ukur, beberapa yang disebutkan di atas merupakan
yang paling banyak digunakan dan mampu memberikan efektifitas hasil ukuran yang sempurna.

Kelompok 11

Apa perbedaan antara akurasi dan presisi ? Pengertian Akurasi

Jawaban :

Akurasi Presisi
Pengertian Akurasi mengacu pada level Presisi mengartikan level
kesepakatan antara keberagaman yang terletak
pengukuran actual dan pada nilai beberapa
pengukuran absolut pengukuran dari factor yang
sama
Menggambarkan Seberapa dekat hasil dengan Seberapa dekat hasil dengan
nilai standart yang lain
Derajat Derajat kecocokan Derajat reprodusibilitas
Faktor Faktor tunggal Banyak faktor
Pengukuran dari Perkiraan statikal Keberagaman statistikal
Terkait dengan Kesalahan sistematik Kesalahan acak

Dengan istilah ‘akurasi’, kita memaksudkan derajat pemenuhan terhadap pengukuran standar,
yaitu yang mana menjangkau pengukuran aktual mendekati ukuran standar, yaitu tepat sasaran.
Akurasi mengukur ketepatan dan kemiripan hasil pada waktu yang sama dengan
membandingkannya terhadap nilai absolut.Oleh karena itu, semakin mendekati ukurannya,
semakin tinggi level akurasi. Hal itu tegantung secara utama pada caranya; data dikumpulkan.

Definisi Dari Presisi, Presisi menggambarkan keseragaman dan pengulangan pada pengukuran.
Presisi merupakan derajat keunggulan, pada performa dari suatu operasi atau teknik yang
digunakan untuk mendapatkan hasil. Presisi mengukur tingkat yang mana hasilnya mendekati
satu sama lain, yaitu ketika pengukuran berkerumun bersama-sama.Oleh karena itu, semakin
tinggi level presisi semakin kecil variasi antar pengukuran. Contohnya: presisi adalah ketika satu
titik yang sama ditembak, lagi dan lagi, yang mana titik yang tepat bukan hal yang penting

Kunci Perbedaan Antara Akurasi Dan Presisi

Perbedaan antara akurasi dan presisi bisa digambarkan secara jelas seperti di bawah ini:

Level kecocokan antara pengukuran aktual dan pengukuran absolut disebut akurasi. Tingkat
keberagaman yang terletak pada nilai beberapa pengukuran dari faktor yang disebut presisi

Akurasi menggabarkan kedekatan dari pengukuran dengan pengukuran aktual. Di sisi lain,
presisi menunjukkan kedekatan dari masing-masing pengukuran dengan yang lain.

Akurasi adalah derajat kesesuaian, yaitu tingkat yang mana pengukuran adalah tepat ketika
dibandingkan dengan nilai absolut. Sementara, presisi adalah derajat reprodubilitas, yang mana
menjelaskan konsistensi dari pengukuran.

Akurasi berdasarkan faktor tunggal sedangkan presisi berdasarkan pada lebih dari satu faktor.

Akurasi adalah pengukuran perkiraan statiskal sementara presisi adalah pengukuran


keberagaman statiscal.

Akurasi berfokus pada kesalahan sistematik, yakni kesalahan yang diakibatkan oleh masalah
pada peralatan. Sebaliknya,presisi terkait dengan kesalahan acak, yang mana terjadi secara
periodik tanpa pola yang dikenali

Kesimpulan:

Jadi, jika pengukuran aktual tinggi pada akurasi dan presisi, hasilnya akan bebas dari
kesalahan. Jika pengukuran aktual presisi tetapi tidak akurat. Oleh karena itu, hasilnya tidak
cocok dengan yang diperkirakan. Jadi hasil aktual akurat tetapi presisi, ada keberagaman yang
besar pada pengukurannya. kemudian, akhirnya ,jika pengukuran akurasi maupun presisi,
hasilnya akan kurang tepat dan pastinya pada waktu yang bersamaan.

Kelompok 12:
Jelaskan perbedaan resolusi pada alat ukur dan pada kamera
Jawaban: Resolusi dari suatu alat ukur adalah pertambahan yang terkecil dari besaran yang
diukur yang dapat dideteksi alat ukur dengan pasti, Sementara Resolusi pada kamera adalah
menunjukkan ukuran dari besar atau kecilnya pixel pada sebuah gambar yang dihasilkan kamera

Kelompok 13 :
Jelaskan cara menghitung presisi pada alat ukur digital ?
Jawaban : Salah satu contoh alat ukur presisi digital adalah mikrometer digital, dengan cara
pengukuran yang sama dengan mikrometer analog/konvensional

Kelompok 14 :
Pada kesalahan sistematis yang kami baca dari makalah kelompok, salah satunya adalah
kesalahan pada alat. Apa yang harus kita lakukan jika terjadi kesalahan pada alat tersebut?
Jawaban : Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pada alat
ukur, salah satu contohnya adalah kesalahan akibat perubahan alat ukur dikarenakan usia alat
tersebut yang sudah tidak layak pakai, solusi yang bisa diberikan adalah mengganti alat ukur
tersebut dengan jenis/versi terbaru dan lebih efisien
Kelompok 15 :
Apa yang akan terjadi jika Efesiensi tidak diambil dalam skala penuh ?
Jawaban : sebelumnya sudah dijelaskan dalam materi kelompok kami bahwasanya efisiensi
dapat dihitung jika impedansi dan arus yang mengalir pada skala penuh diketahui, jika efisiensi
diambil dalam skala yang tidak penuh,maka efisiensi tidak dapat dihitung.

Kelompok 16 :
Bagaimana cara mengatasi akurasi dan presisi pada alat ukur, jelaskan dan sertakan contohnya!
Jawaban : sebuah alat bisa presisi namun tidak akurat, begitu juga sebaliknya,sebuah alat bisa
akurat namun tidak presisi ,presisi berkaitan dengan seberapa besar penyimpangan pada alat ukur
ketika dilakukan pengukuran secara berulang-ulang,sementara akurasi berkaitan dengan seberapa
dekat hasil pengukuran dengan nilai yang sebenarnya.
-Salah satu contoh dari presisi adalah :
pengukuran berat badan seorang bayi dengan timbangan bayi lebih presisi dibandingkan dengan
pengukuran berat badan bayi tersebut dengan timbangan beras.
-Salah satu contoh dari akurasi adalah :
Dua orang siswa melakukan percobaa untuk mengukur massa jenis air. Setelah melakukan
beberapa kali pengukura dalam percobaannya, siswa A memperoleh hasil 1002 kg/m3 sedangkan
siswa B memperoleh hasil 1005 kg/m3. Dalam kasus ini, kita katakan hasil pengukuran siswa A
memiliki akurasi yang lebih tinggi (lebih akurat) dibandingkan dengan hasil pengukuran siswa
B.

Anda mungkin juga menyukai