PENGUKURAN (KALIBRASI)
VOLUME DAN MASSA JENIS
ALUMUNIUM
ikwan fold
Fisika Dasar
Wildani Deza Fahmi
ABSTRAK
PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM. Pengukuran yang akurat
merupakan bagian penting dari fisika walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar – benar tepat. Ada
ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda.
Percobaan kali ini menggunakan alat ukur mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter dan panjang
benda serta menggunakan neraca untuk mengukur massa benda. Benda yang di ukur adalah alumunium. Mikrometer
sekrup yang digunakan untuk mengukur benda memiliki ukuran maksimal sekitar 2,50 cm. Pengukuran massa benda di
ukur dengan neraca yang mempunyai ketelitian 0,001 gram. Untuk menghitung massa jenis di gunakan persamaan:
ρ=
m
. Hasil pengukarn diameter alumunium 2,222 cm; panjang silinder alumunium 9,996 cm; massa aluminum
v
103,0213 g, volume alumunium 38,7 cm3, 2,66 g/cm3.
1. Pendahuluan
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengukur
mempunyai pengaruh besar terhadap sesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah
perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya, membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar
misalnya teknologi elektronika, teknologi ukuran tertentu. Menurut Saifuddin Azwar (2010:
informasi, dan teknologi alat ukur. Hal ini 4-6) karekteristik dari pengukuran, yaitu: 1)
disebabkan di dalam fisika mengandung prinsip perbandingan antara atribut yang di ukur dengan
prinsip dasar mengenai gejala-gejala alam yang alat ukurnya, maksudnya apa yang di ukur adalah
ada di sekitar kita. Fenomena dan gejala-gejala atribut atau dimensi dari sesuatu, bukan sesuatu
alam tersebut meliputi besaran-besaran fisika di itu sendiri; 2) hasilnya dinyatakan secara
antaranya: gerak, cahaya, kalor, listrik, dan energi. kuantitatif artinya, hasil pengukuran berwujud
Penerapan besaran-besaran fisika dalam aktivitas angka; 3) hasilnya bersifat deskriptif, maksudnya
kegiatan sehari-hari senantiasa berkaitan dengan hanya sebatas memberikan angka yang tidak
pengamatan dan pengukuran. Sebagai contoh, diinterpretasikan lebih jauh. Dari ketiga
informasi kecepatan gerak pesawat terbang bagi karakteristik yang disebutkan tersebut maka dapat
seorang pilot berguna untuk mengoperasikan dikemukakan bahwa pengukuran merupakan
pesawat yang dikendalikannya. Besarnya suhu pengambilan keputusan yang menghasilkan
badan kita merupakan informasi untuk mengetahui sebuah angka tetapi angka yang diberikan tidak
apakah badan kita sehat atau tidak. Sepatu dan memberikan interpretasi lebih jauh.
pakaian yang kita gunakan mempunyai ukuran Berdasarkan beberapa definisi tersebut,
tertentu. maka dapat dikemukakan bahwa pengukuran
Pengukuran yang dalam bahasa inggris adalah proses pemberian angka atau deskripsi
dikenal dengan istilah measurement merupakan numerik kepada individu atau benda. Hasil dari
suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur. pengukuran adalah angka. Oleh karena itu, dapat
Artinya memberi angka terhadapsesuatu yang dipahami bahwa pengukuran bersifat kuantitatif.
disebut objek pengukura atau objek ukur. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan
Menurut Allen & Yen (1979: 2) pengukuran suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang
(measurement) adalah penetapan angka bagi digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat
individu dengan cara sistematis yang diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut
mencerminkan sifat (karakteristik) dari individu. besaran, sedangkan pembanding dalam
Menurut Saifuddin Azwar (2010: 3) pengukuran suatu pengukuran disebut satuan. Satuan
adalah suatu prosedur pemberian angka terhadap
atribut atau variabel suatu kontinum. Sementara
yang digunakan untuk melakukan
itu, menurut Anas Sudijono (2011: 4) pengukuran pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap
22
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 2012
untuk semua orang disebut satuan baku, 1. Poros Tetap yaitu poros di ujung yang
sedangkan satuan yang digunakan untuk tidak bergerak
melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak 2. Poros Geser, poros yang bisa dierakkann
sama untuk orang yang berlainan disebut satuan ke depang dan kebelakang
tidak baku. 3. Skala utama (salam satuan mm)
Kegiatan mengukur dapat diartikan sebagai 4. Skala Nonius atau Skala Putar
proses perbandingannsuatu obyek terhadap 5. Pemutar, menggerakkan poros geser
standar yang relevan dengan mengikuti 6. Pengunci
peraturan peraturan terkait dengan tujuan untuk 7. Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kecil
obyek ukurnya. Dengan melakukan proses 8. Frame berbentuk U
•
pengukuran dapat:
membuat gambaran melalui karakteristik
•
suatu obyek atau prosesnya.
mengadakan komunikasi antar perancang,
•
pelaksana pembuatan,
penguji mutu dan berbagai pihak yang
•
terkait lainnya.
•
memperkirakan hal hal yang akan terjadi
melakukan pengendalian agar sesuatu yang
akan terjadi dapat sesuai dengan harapan
perancang.
Gambar Alumunium.
Mikrometer Sekrup
Untuk mengukur panjang benda sampai ketelitian
0,01 mm atau 0,001 cm digunakan mikrometer
sekrup. Mikrometer sekrup memiliki dua macam Spesifikasi Alumunium:
skala, yaitu skala utama dan skala melingkar. 1. Panjang = 100 mm
Bagian utama mikrometer sekrup adalah sebuah 2. Massa = 103 gram
poros berulir yang dipasang pada silinder pemutar 3. Diameter = 22 mm
atau biasa disebut bidal. Pada ujung silinder
pemutar ini terdapat garis-garis skala yang
membagi 50 bagian yang sama. Jika silinder
pemutar diputar satu putaran penuh, maka poros Fungsi dari Mikrometer Sekrup
akan bergerak sejauh 0,5 mm. Mengingat silinder Mikrometer berfungsi untuk mengukur
pemutar memiliki 50 skala, maka kalau silinder panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang
pemutar bergerak satu skala, poros akan bergeser cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium,
0,5 mm/50 = 0,01 mm = 0,001 cm. Mikrometer diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih
sekrup pada Gambar menghasilkan pembacaan banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat
7,38 mm. Hasil ini berasal dari bacaan pada 7 mm luas, intinya adalah mengukur besaran panjang
pada skala utama ditambah 0,38 pada skala dengan lebih presisi.
melingkar.
Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang
ketelitiannya dapat mencapai
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian,
bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan
ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian
keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display
digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
Gambar 1.1 Mikrometer sekrup ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang
dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.
23
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 2012
• untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang dan mempunyai arah, berat suatu benda
biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun dipengaruhi oleh massa benda dan gravitasi yang
•
lainnya) dengan cara diulur; mempengaruhinya.
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang
pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Tabel 1.1 Massa Jenis Benda.
Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar
karena berada di sisi pemegang.
Neraca
24
Spektra: Jurnal Fisika
a dan Aplikasiinya, Vol. 13 E
Edisi 1 Mei 20
012
3.Hasill Penelitian
n
Berikut data
d penelitiann langsung yanng telah kami lakukan :
1. Diameter
D silindder aluminiumm dan grafik standar deviasiinya
Tabel 1.22 Diameter siliinder yang terrukur
Diameterr silinder alum
munium meng
ggunakan micrrometer
No Data Standar Deviasi
D
1 2,24 0,011
2 2,23 0,011
3 2,23 0,011
4 2,23 0,011
5 2,2 0,011
6 2,21 0,011
7 2,22 0,011
8 2,21 0,011
9 2,23 0,011
10 2,2 0,011
11 2,25 0,011
12 2,22 0,011
13 2,23 0,011
14 2,2 0,011
15 2,23 0,011
rata-rata 2,2222
Δx 22,2 − 22
Ketidakppastian relatif = × 100% ⇔ × 100% = 0,9%
x 222
25
Spektra: Jurnal Fisika
a dan Aplikasiinya, Vol. 13 E
Edisi 1 Mei 20
012
Δx 99,9 − 100
Ketidakppastian relatif : = × 1000% ⇔ × 1000% = −0,1%
x 100
26
Spektra: Jurnal Fisika
a dan Aplikasiinya, Vol. 13 E
Edisi 1 Mei 20
012
Δm 103,02 − 10
= × 100% ⇔ × 100% = 0,01%
03
Ketidakppastian relatif massa
m
m 103
27
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 2012
ρ= = = 2,6 g/cm3
alam. Pusat perbukuan Departemen Nasional.
m 103 Depdiknas.Jakarta. 1994.
v 38,7 [2] Prof. DR. H. Djaali dan DR. Pudji Mujiono,
ρ hitung − ρ ukur
Kesalahan Literatur Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Pasca
= × 100%
Sarjana, UNJ, 2007 eprints.uny.ac.id
ρ hitung
2,6 − 2,7
= × 100% = −3,8%
2,6
28