Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

ALAT UKUR ANALOG, DIGITAL, DAN ELEKTRONIK

Kekompok 2:

1. Nadatul Nazhifah Deona (19063060)


2. Wahyu Putra Perdana (19063099)
3. Yoga Edlino (19063100)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Alat Ukur Analog, Digital, dan Elektonik” ini. Penyusunan makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Mata KuliahAlat Ukur dan Pengukuran. Selain itu
tujuan penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang menganalisis
lingkungan usaha.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

Padang, 22 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
1. Untuk mengetahui apa itu alat ukur analog dan macamnya.................................1
2. Untuk mengetahui apa itu gigital dan macamnya..................................................1
3. Untuk mengetahui alat ukur elektronik dan macamnya........................................1
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Alat Ukur Analog......................................................................................................2
B. Alat Ukur Digital.......................................................................................................4
1. Pengertian Alat Ukur Digital..........................................................................4
2. Macam-macam Alat Ukur Digital..................................................................4
C. Alat Ukur Elektonik................................................................................................10
1. Amperemeter / Ampere Meter......................................................................10
2. Voltmeter / Volt Meter..................................................................................13
3. Ohmmeter / Ohm Meter................................................................................15
4. Galvanometer................................................................................................17
5. Multimeter.....................................................................................................18
6. Wattjam / Watthour Meter............................................................................19
7. Megger..........................................................................................................19
8. Wattmeter......................................................................................................20
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................22
A. Kesimpulan...............................................................................................................22

ii
B. Saran.........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebesaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan sebagainya tidak dapat secara
langsung kita tanggapi dengan panca indera kita. Untuk memungkinkan pengukuran
maka kebesaran listrik ditransformasikan melalui suatu fenomena fisis yang akan
memungkinkan pengamatan melalui panca indera kita, misalnya kebesaran listrik
seperti arus ditransformasikan melalui suatu fenomena fisis ke dalam kebesaran
mekanis. Perubahan tersebut bisa merupakan suatu rotasi melalui suatu sumbu yang
tertentu. Besar sudut rotasi tersebut berhubungan langsung dengan kebesaran arus
listrik yang yang akan kita amati, sehingga dengan demikian maka pengukuran
dikembalikan menjadi pengukuran terhadap suatu perputaran, dan besar sudut adalah
menjadi ukuran kebesaran listrik yang ingin diukur. Hal ini adalah lazim untuk suatu
pengukuran arus dan alat ukur demikian ini disebut pada umumnya sebagai
“pengukur amper”. Kumpulan dari peralatan listrik yang bekerja atas dasar prinsip-
prinsip tersebut akan disebutkan di sini sebagai alat ukur listrik.
Yang dimaksud dengan alat pengukur adalah untuk memungkinkan mengamati
besar arus yang dimaksudkan. Di samping kebesaran arus, masih banyak pula
kebesaran listrik lainnya seperti tegangan, daya, energi, frekuensi dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu alat ukur analog dan apa saja macamnya?
2. Apa itu alat ukur digital dan apa saja macamnya?
3. Apa itu alat ukut elektonik dan apa saja macamnya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu alat ukur analog dan macamnya
2. Untuk mengetahui apa itu gigital dan macamnya
3. Untuk mengetahui alat ukur elektronik dan macamnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat Ukur Analog


Alat ukur listrik analog merupakan alat ukur generasi awal dan sampai saat ini
masih digunakan. Bagiannya banyak komponen listrik dan mekanik yang saling
berhubungan. Bagian listrik yang penting adalah, magnet permanen, tahanan meter,
dan kumparan putar. Bagian mekanik meliputi jarum penunjuk, skala dan sekrup
pengatur jarum penunjuk

multimeter analog

Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan


listrik,arus listrik,dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara
umum. Sedangakan pada pengembangannya multimeter masih bisah digunakan untuk
beberapa fungsi seperti mengkur temperature, induktansi, frenkuensi dan sebagainy`.
Ada juga orang menyembut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin
maksudnya A (Amper), V (Volt), dan(Ohm). 
Konstruksi multimeter analog dasar dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian
utama, yaitu: Jaringan Pengukuran, Rangkaian Penguat, dan Penggerak Meter
Analog.

2
Cara Pengukuran Menggunakan Multimeter
1. Mengukur Tegangan dengan Voltmeter

2. Mengukur Arus dengan Amperemeter

3. Mengukur Resistansi dengan Ohm-meter

3
B. Alat Ukur Digital
1. Pengertian Alat Ukur Digital
Alat ukur digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur
dalam bentuk angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh
penunjukan langsung dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal
ditunjukan pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran.
 Disamping ini ada keuntungan-keuntungan lain seperti penggunaan signal-
signal digital untuk pencetakan(printing out) atau perekaman langsung pada
pita berlubang atau pita magnetis atau selanjutnya untuk berhubungan
langsung. Komputer-komputer alat-alat digital untuk menambah efisiensi
pengolahan data.
Didalam alat ukur digital, dikenal suatu bagian komponen yang digunakan
untuk merubah sistem analog ke digital yang dsebut dengan AD konvekter.
Alat ukur digital saat sekarang banyak dipakai dengan berbagai kelebihannya, mudah
dioperaikan, dan praktis.
2. Macam-macam Alat Ukur Digital
a. Termometer Digital
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda
dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung
menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi
maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Termometer digital memiliki beberapa jenis menurut cara pemakaiannya,
ada yang diletakakan pada telinga dan ada pula yang di letakkan pada mulut
untuk memperoleh hasil pengukurannya tetapi memiliki prinsip kerja yang
sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian.
Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang
kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian
elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.

4
Termometer digital biasanya dilengkapi dengan bunyi (misalnya bip) yang
akan memberitahukan bahwa pengukuran suhu telah selesai dilakukan.
Termometer air raksa sangat akurat dan murah harganya. Sayangnya, bila
jatuh akan langsung pecah sehingga tidak terlalu dianjurkan penggunaannya
pada bayi dan balita. Termometer digital lebih mahal harganya tetapi relatif
lebih aman penggunaannya.
Cara Pengukuran Termometer:
Cara pengukuran umumnya sama dengan cara pengukuran dengan
memakai termometer konvensional (air raksa), hanya saja Anda tidak perlu
melihat jam untuk mengetahui kapan pengukuran suhu selesai.Walau
demikian, biasakan membaca dahulu petunjuk yang disertakan oleh pabrik
pembuat termometer tersebut. Sebab mungkin saja termometer yang Anda
beli memerlukan cara berbeda untuk pemakaiannya.
Prinsip Kerja Termometer Digital
Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan
berubah nilai tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg
mengenainya..Perubahan nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus,
sehingga nilai arus ini bisa dikonversi ke dalam bentuk tampilan display-
Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan nilai acuan dan nilai
offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan
amper ke dalam satuan volt yg akan dikonversi ke display.Kalibrasinya biasa
menggunakan kalibrator manual atau otomatis, kalibrator manual suhu yg
dikenakan ke sensor adalah suhu pemanas nyata dimulai dari 0 derajat untuk
setting ofsetnya. Kalibrasi otomatis terdiri dari suhu pemanas dan checker
untuk gain dalam rangkaian komparatornya.
Material Penyusunnya :
1) Sensor PTC/ NTC
2) Komparator (OP-amp dan sejenisnya)
3) Analog to Digital konverter
4) Dekoder display (IC 7447 TTL misalnya)

5
5) Display (7 segmen, LCD, monitor)

b. Multimeter Digital
Multimeter sering digunakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik.
Selain itu alat ini juga atau biasa disebut AVO (Ampere, Volt, dan Ohm)
meter yang artinya suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat
arus listrik (I) dengan satuan ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan
satuan volt, dan untuk mengukur besarnya tahanan listrik  dengan satuan ohm.
Multimeter digital memiliki resistansi konstan 1M (often 10 MΩ) untuk
seluruh jangkah ukur tegangan DC ini lebih dari cukup untuk seluruh
rangkaian.
Pengukuran arus dan tegangan dengan multimeter :
1) Pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih
dapat dilakukan.
2) Sambungkan meter, yakinlah sambungan pada sisi yang benar.
Multimeter sangat mudah rusak oleh perlakuan sembrono mohon diperhatikan
hal ini:
1) Selalu melepas meter sebelum memindah jangkah ukur
2) Selalu periksa letak jangkah sebelum dihubungkan kerangkaian
3) Jangan membiarkan pengukuran arus paling besar resiko kerusakannya berada
pada resistansi rendah.
Pengukuran resistansi dengan Digital Multimeter :
1) Letakkan jangkah ukur lebih besar dari yang ada. Perhatikan penampil
menunjukan “off dari skala” (biasanya kososng atau 1 pada sisi kiri).
2) Lebih besar dari yang ada Sentuhkan ujung pengukur meter bersama dan
periksa apakah terbaca nol, jika tidak nol, putar saklar ‘set zero’ jika tidak
coba lagi.

6
3) Letakkan ujung penduga ke komponen. Jauhi sentuhan lebih dari satu
sambungan pada waktu yang sama atau anda akan dapatkan kenaikan
pembacaan.

c. Voltmeter Digital
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan
listrik. ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan
pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari
interaksi antar medan magnet dan kuat arus.
Pada voltmeter digital menunjukan tegangan dapat pula untuk mengukur
tahanan meter-meter voltohm atau dapat untuk dua-duanya tegangan DC dan
DC. Metode-metode yang dipakai secara garis besar dapat dilkaukan dengan
metode perbandingan. Metode perbandingan Voltmeter berdasarkan metode
ini mempunyai suatu tegangan standar berkode yang dibandingkan oleh suatu
amplifier pembanding. Adapaun tegangan standar dapat berubah secara
otomatis sampai menyamai tegangan yang diukur kemudian tegangan standar
yang berkode ini ditunjukan secara bilangan. Metode ini memiliki beberapa
sifat sedemikian rupa sehingga perbandingan langsung antara tegangan yang
diukur dan tegangan standar menjamin ketelitian dan ketepatan pengukuran.
1) Pasanglah kabel hitam yang sudah ada ke COM (Ground), kemudian pasang
pula kabel merah ke lubang paling kanan yang berada di voltmeter (V/Ohm)
2) Setelah terpasang (kedua kabel yaitu merah dan hitam) sekarang tentukan
obyek yang ingin diukur beda potensialnya. Kali ini kami member contoh
menguku baterai hp n-k-ayang berkapasitas 3,7 Volt
3) Kemudian lihat pada multitester pada bagian V, bagian ini ada dua yaitu:
a) DC Volt yaitu tegangan yang searah, contohnya tegangan baterai, teg.
Output IC, dan lain sebagainya (terdapat polaritas + dan -).
b) AC Volt yaitu tegangan yang bolak balik, contohnya tengan listrik
PLN.

7
4) Biasanya jika ingin mengukur tegangan lemah seperti tegangan baterai hp
digunakan yang DC Volt.
5) Setelah memilih DC Volt (karena pada contoh ini kami mengambil baterai Hp
untuk obyek pengukuran) ada nilai-nilai yang tertera pada bagian DC Volt,
yaitu :
a) 200mV artinya dapat mengukur tegangan maksimal 0,2 V
b) 2 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 2 V
c) 20 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 20 V
d) 200 V artinyan dapat mengukur tegangan maksimal 200 V
e) 750 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 750 V
6) Agar pengukuran tegangan berjalan akurat, maka piilihlah nilai yang tepat.
Contohnya untuk mengukur baterai bertegangan 3,76 V maka pilihlah nilai 20
V.
7) Apa bila kita memilih nilai 2 V maka akan tertera 1 tandanya oveeload atau
melebihi skala maksimum.
8) Jika kita memilih nilai 200 V nilai tegangan akan tertera, namun tidak bisa
akurat. Baterai 3,76 V akan tertera 3,6 V
9) Dan jika menggunakan 750 V nilai tegangan pun bisa tertera, naum tentu
tidak akurat. Baterai 3,76 V akan tertera 3 atau 4 V.
10) Jika kita sudah memilih nilai yang tepat maka tempelkan kabel merah ke
kutub positif baterai dan kabel hitam ke kutub negative baterai. Jika kita salah
menempelkan maka didepan nilai tegangan yang tertera akan menjadi
negatif(-).
d. Amperemeter Digital
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Amperemeter
biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam
praktikum sumber listrik arus searah, amperemeter biasanya digunakan untuk
mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar.
Pada amperemeter digital sistem yang dimiliki, hampir sama dengan sistem
yang ada pada volt meter digital. Yang membedakan hanya pada besar dan

8
cara pengukurannya. Selain itu, isyarat yang masuk tetap diubah dari analog
ke digital. Adapun metode yang dipakai pada alat ini yaitu metode
perbandingan. Metode perbandingan, amperemeter berdasarkan metode ini
mempunyai suatu kuat arus standar berkode yang berubah-ubah, dengan mana
arus yang diukur dibandingkan oleh suatu amplifier pembanding.
Cara mengukur menggunakan amperemeter :
1) Posisikan Saklar Selektor ke DCA.
2) Cari skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus
yang akan diukur adalah 200mA maka putarlah saklar selector ke 300mA
(0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering
(fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita
dapat memakainya lagi.
3) Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
4) Hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut.
Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input
Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih
jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
Kelebihan Alat Ukur Digital Dibanding Dengan Analog
1. Alat-alat ukur digital menunjukan kebesaran yang diukur dalam bentuk angka,
sedangkan alat ukur analog menacu pada sistem kerja mekanik.
2. Sistem digital secara umum lebih mudah dirangcang
3. Penyimpanan informasi lebih mudah
4. Ketepatan dan ketelitian lebih besar
5. Untai digital lebih kebal terhadap derau (noise)
6. Lebih banyak untai digital dapat dkemas dalam keping IC

9
C. Alat Ukur Elektonik
1. Amperemeter / Ampere Meter

a. Bagian – Bagian Ampere meter


1) Terminal positif (+) dan negatif (-)
2) Skala tinggi dan rendah
3) Batas ukur
Rumus Ampere meter:
I=V/R
V = Tegangan (volt)
I  = Arus (ampere)
R = Hambatan (ohm)
Dalam fisika, ampere dilambangkan dengan A, adalah satuan SI untuk
arus listrik yang sering dipendekkan menjadi amp. Satu ampere adalah suatu
arus listrik yang mengalir dari kutup positif ke kutup negatif, sedemikian
sehingga di antara dua penghantar lurus dengan panjang tak terhingga, dengan
penampang yang dapat diabaikan, dan ditempatkan terpisah dengan jarak satu
meter dalam vakum, menghasilkan gaya sebesar 2 × 10-7 newton per meter.
Pengukuran daya ac
Pengukuran Daya Rangkaian AC dapat dilakukan menggunakan
kombinasi volt meter dan amper meter yang dikombinasikan. Secara teori

10
daya rangkaian AC merupakan daya rata-rata pada rangkaian listrik
tersebut.Dalam arus bolak-balik daya yang ada setiap saat berubah sesuai
dengan waktu.Daya dalam arus bolak-balik merupakan daya rata-ratanya. Jika
sedang dalam kondisi steady state, daya yang ada pada saat itu dirumuskan :
Dimana :
P = merupakan harga daya saat itu,
V = tegangan
I = arus
Dimana V dan I merupakan harga rms dari tegangan dan arus.Cos ?
merupakan faktor daya dari beban. Dari hasil yang diperoleh didapatkan
bahwa faktor daya (cos f ) berpengaruh dalam penentuan besarnya daya dalam
sirkit AC, ini berarti bahwa wattmeter harus digunakan dalam pengukuran
daya dalam sirkuit AC sebagai pengganti Ampermeter dan Voltmeter
b. Cara Pengukuran
Ada 2 cara melakukan pengukuran dengan Ampere Meter, 
1) Ampere meter yang tidak memiliki clamp ampere
Clamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang
berfungsi membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa
menyatu dengan alat ukur atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter yang
tidak menggunakan clamp ampere adalah model Ampere meter Analog.
Amper meter Analog
Berikut cara melakukan pengukurannya:
 Ampere meter dipasang seri dengan bebannya, seperti gambar di bawah:
 Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas
cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.
 Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan
jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila posisi
jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter.
Skala

11
 pengecekan apakah cakupan sudah benar dan pembacaan masih dibawah
cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan
knob pada cakupan yang lebih kecil.
 Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi
yang mudah dibaca.
 Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan
menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya. Bila arus
terlalu besar dapat merusakkan jarum penunjuk.
2) Ampere meter yang memiliki Clamp Ampere
Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere,
baik menyatu dengan Alat ukur maupun terpisah.
Berikut cara pengukurannya:
Pengukuran ampere tidak perlu memutus rangkaian, cukup dengan
meletakkan clamp ampere pada kabel yang akan diukur, dengan terlebih dulu
memilih range yang sesuai. Berikut ilustrasinya:
Sebagai penutup seri Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau multimeter yang bisa
kita manfaatkan :
a) Auto Ranging 
keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran alat
ukur secara otomatis pada range (rentang) tegangan, arus, atau tahanan yang
benar.
b) Auto Polarity
keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada
display digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu
khawatir ujung colok terbalik.
c) HOLD
yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari
memori meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila
mengukur ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas
hasil pengukurannya.

12
d) Dioda Test 
Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan
semikonduktor. Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju
meter akan menampilkan penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar,
sedangkan pada bias mundur alat ukur akan menampilka OL. Dan jika
dihubung singkat, alat ukur akan menunjuk angka nol dan memancarkan suara
yang terus menerus.
e) MAX/MIN
digunakan untuk mengetahui nilai maksimal/minimal pengukuran selama alat
ukur di colok.
f) Response Time 
waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan
rangkaian elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.

2. Voltmeter / Volt Meter

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan


listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan
pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan
kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur

13
voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang
mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi
a. Jenis-Jenis Voltmeter
Ada 2 jenis voltmeter, yaitu :
1. Voltmeter analog 
2. Voltmeter digital
Kedua jenis voltmeter tersebut mempunyai fungsi sama, yang
membedakan adalah tampilannya, jika voltmeter analog menggunakan jarum
penunjuk sedangkan voltmeter digital menggunakan LCD ( liquid crystal
display ).
b. Bagian-Bagian Voltmeter
1) Terminal positif (+) dan negatif (-)
2) Skala tinggi dan rendah
3) Batas ukur
c. Cara Pengukuran
Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya kita sudah bisa
memperkirakan berapa besar tegangan yang akan diukur, ini digunakan
sebagai acuan menentukan Batas Ukur yang harus digunakan. Pemilihan batas
ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang diukur.
Contoh : untuk pengukuran tegangan PLN, diketahui jenis tegangan-nya adalah AC
dan besar tegangan adalah 220 VAC, sehingga batas ukur yang harus digunakan
adalah 250 atau 1000. Jika tidak diketahui nilai tegangan yang akan diukur, pilih
batas ukur tertinggi.
1) Hubungkan/Colokan probe merah pada terminal (+), dan probe hitam pada
terminal (-) pada multimeter. 
2) Menentukan Batas Ukur pengukuran. Karena tegangan PLN secara teori
adalah 220VAC maka kita arahkan selektor pada bagian VAC dengan Batas
Ukur 250 atau 1000 (ingat Batas Ukur dipilih lebih besar dari pada tegangan
yang akan diukur). Untuk pembahasan kita kali ini kita akan menggunakan
Batas Ukur 250. 

14
3) Dalam pengukuran tegangan AC posisi penempatan probe bisa bolak-balik. 
4) Hubungkan kedua ujung probe (colokan) multimeter masing-masing pada dua
kutub jalur tegangan PLN misalnya stop kontak.
5) Perhatikan saat melakukan pengukuran, jangan sampai ujung probe merah dan
hitam saling bersentuhan, karena akan menyebabkan korsleting.
6) Dari pengukuran tersebut diperoleh penunjukan jarum sebagai berikut.
7) Cara menentukan pembacaan hasil ukur, rumus yang digunakan tidak berbeda
saat kita menghitung hasil ukur tegangan DC.

3. Ohmmeter / Ohm Meter

Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dandipublikasikannya pada


sebuah koran pada tahun 1827, The Galvanic CircuitInvestigated
Mathematically
Ohm-meter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk
menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor.Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm.Alat ohm-meter ini
menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat
pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
a. Jenis – Jenis Ohm- Meter
Pada ohm-meter ada dua bentuk yaitu bentuk ohm-meter analoq dan bentuk
ohm-meter digital.
1) Ohm-Meter Analoq

15
            Ohm-meter analoq lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti
para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog.
2) Ohm-Meter Digital
Ohm-meter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang
lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki
tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang
lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja.

b. Mengukur Nilai Resistansi Resistor (Ohm)


Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan sebelum melakukan pengukuran
menggunakan ohm meter, yaitu :
1) Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
2) Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan angka nol (0), bila
menurut anda angka yang ditunjuk sudah nol maka tidak perlu dilakukan
pengaturan sekrup.
3) Lakukan Kalibrasi alat ukur. Posisikan saklar pemilih pada skala ohm
pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel
terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Atur jarum AVO merer tepat
pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan tombol pengatur Nol
Ohm.
4) Setelah kalibrasi atur saklar pemilihpada posisi skala Ohm yang
diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x
(kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca
pada alat ukur nntinya akan dikalikan dengan nilai skala Ohm yang dipilih
oleh saklar Pemilih.
5) Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan diukur ingat jangan
pasangalat ukur ohm saat komponen masih bertegangan).
6) Baca Alat ukur.
c. Cara Membaca Ohm Meter

16
1) Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter
sangatlah mudah.
2) Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh
Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala
yang di pilih dengan sakelar pemilih.
3) Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang
anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai
tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.

Misalkan pada gambar terbaca nilai tahanan suatu Resistor:


Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai
resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:
Nilai yang di tunjuk jarum   = 26
Skala pengali                     = 10 k
Maka nilai resitansinya       = 26 x 10 k
                                         = 260 k
                                         = 260.000 Ohm.

4. Galvanometer

a. Kegunaan dari Galvanometer :


Adalah untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik yang kecil. Galvanometer
juga alat yang digunakan untuk menentukan kehadiran, arah, dan kekuatan dari arus

17
listrik dalam konduktor. Galvanometer didasarkan pada penemuan oleh hans
C.Oersted bahwa jarum magnetik dibelokkan oleh kehadiran arus listrik dalam
konduktor terdekat. Ketika arus listrik melewati konduktor, jarum magnetik
cenderung berbelok disudut kanan ke konduktor sehingga arah paralel ke garis
induksi di sekitar konduktor dan yang poin kutub utara ke arah dimana garis-garis ini
induksi mengalir. Secara umum, sejauh mana jarum ternyata tergantung pada
kekuatan saat ini.

b. Spesfikasi dan cara penggunaan:


Galvanometer pertama, jarum magnetik bebas digantung disebuah lilitan
darikawat, magnet itu tetap dan kumparan bergerak. Galvanometer modern saat ini
kumparan type movable dan disebut d’Arsoval galavanometers. Jika point melekat
kekumparan bergerak maka akan menunjukan skala yang sudah dikalibrasi,
galvanometer dapat digunakan untuk mengukur secara kuantitatif saat itu
Galvanometer dikalibrasi seperti yang digunakan dalam banyak alat ukur listrik.
Amperemeter DC, alat untuk mengukur arus searah. Karena arus berat akan merusak
galvanometer, maka dsediakan bypass, atau shunt sehingga hanya dikenal presentase
tertentu saat ini melewati galbanometer. Voltmeter DC, yang dapat mengukur
tegangan langsung, terdiri dari galvanometer yang dikalibrasi dan dihubungkan
secara seri dengan hambatan tinggi. Untuk mengukur tegangan antara dua titik,
voltmeter dihubungkan satu sama lain. Arus yang melalui galvanometer akan
sebanding dengan tegangan.

5. Multimeter

18
Multimeter adalah alat pengukuran listrik yang sering dikenal sebagai VOM
(Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-
meter), maupun arus (ampere meter). Ada dua kategori multimeter yauitu multimeter
digital atau DMM (digital multi meter) dimana multimeter ini merupakan yang baru
dan lebh akurat hasilnya, serta multimeter analog. Masing masing kategori dapat
mengukur listrik AC maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan perangkat
genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan,
maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)
(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.

6. Wattjam / Watthour Meter

Wattjam adalah alat ukur energi listrik. Wattjam (Wh = watt-hour) atau
kilowatt-jam (kWh) sebetulnya alat ukur listrik yang banyak terpasang di setiap

19
rumah. Kita sering salah memahami mengira bahwa alat ukur yang terpasang
dirumah adalah alat ukur daya listrik. Padahal sebetulnya alat ukur listrik yang
terpasang dirumah kita itu adalah Wattjam. Angka penunjuk pun menyatakan nilai
energi listrik yang terpakai dalam rentang waktu tertentu.

7. Megger

Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik


maupun instalasi-instalasi. Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur
tahanan isolasi antara lain untuk:
a. Kabel instalasi pada rumah-rumah / bangunan.
b. Kabel tegangan tinggi.
c. Kabel tegangan rendah.
d. Transformator.
e. Dan peralatan listrik lainnya

8. Wattmeter

20
Wattmeter adalah alat ukur untuk daya listrik. Sebetulnya wattmeter adalah
gabungan dari alat ukur listrik dengan alat ukur tegangan listrik, namun dirancang
sedemikian rupa sehingga penunjukkannya menunjukkan nilai daya listrik yang
terpakai
a. Cara menggunakan wattmeter
pertama-tama telitilah kedudukan jarum penunjuknya; jika kedudukannya
sudah tepat pada angka 0 berarti wattmeter sudah siap untuk digunakan. Apabila
kedudukan jarum penunjuk belum tepat pada angka 0, maka harus diatur dengan
memutar sekrup pengatur kedudukan jarum.
b. Cara Menggunakan Wattmeter
Diagram hubungan wattmeter dapat diperlihatkan seperti pada gambar di bawah.

21
Dari gambar diagram hubungan wattmeter diatas terlihat bahwa terminal
tegangan yaitu
terminal 240 V dan terminal ± dihubungkan secara paralel, sedangkan terminal arus
A dan terminal ± dihubungkan secara seri. Gambar a terlihat bahwa terminal-terminal
hubungan disambung antara terminal atas dan terminal bawah, ini disebut hubungan
seri. Sedangkan pada gambar b terminal samping kanan disambung dengan terminal
samping kiri, ini disebut hubungan paralel.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat ukur listrik analog merupakan alat ukur generasi awal dan sampai
saat ini masih digunakan. Bagiannya banyak komponen listrik dan mekanik
yang saling berhubungan. Bagian listrik yang penting adalah, magnet
permanen, tahanan meter, dan kumparan putar. Bagian mekanik meliputi
jarum penunjuk, skala dan sekrup pengatur jarum penunjuk
Alat ukur digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur
dalam bentuk angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan
dihilangkan oleh penunjukan langsung dengan angka dari besaran yang
diukur, dan titik desimal ditunjukan pula secara langsung untuk memudahkan
pengukuran.
Disamping ini ada keuntungan-keuntungan lain seperti penggunaan signal-
signal digital untuk pencetakan(printing out) atau perekaman langsung pada
pita berlubang atau pita magnetis atau selanjutnya untuk berhubungan
langsung. Komputer-komputer alat-alat digital untuk menambah efisiensi
pengolahan data.
Didalam alat ukur digital, dikenal suatu bagian komponen yang digunakan untuk
merubah sistem analog ke digital yang dsebut dengan AD konvekter.

B. Saran
Sebelumnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini, seperti yang penuli sadari bahwa 
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu saya sebagai penulis 
meminta masukan, kritik, saran dan keterlibatan pembaca yang konstruktif dalam 
upaya perbaikan dan verifikasi makalah ini kedepanya. Akhirnya semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita dan pembaca pada umumnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/makalah-alat-ukur-listrik.html
https://permatapc.blogspot.com/2015/05/makalah-tentang-alat-ukur-listruk.html
http://muhamadrobi31.blogspot.com/2018/05/alat-ukur-analog.html
https://www.academia.edu/19642219/MAKALAH_ALAT_UKUR

24

Anda mungkin juga menyukai