“ AMPERMETER “
Oleh
Nama : Nike Julian Nensi
Nim : 221331053
0
KETERANGAN
1. Kelompok :7
2. Judul Praktek : Praktikum Amperemeter
3. Tanggal Praktek : 23 September 2022
4. Tanggal Pengumpulan Laporan : 29 September 2022
5. Nama Praktikan : Nike Julian Nensi
6. Nama Partner : 1. Rio Febrian
2. Rizki Ramadhan Yusuf
7. Nama Dosen : Mina Naidah Gani, DUT,
ST, M. Eng
Rifa Hanifatunnisa, SST,
MT
1
Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur
DAFTAR ISI
KETERANGAN .......................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................................i
BAB I........................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1 Dasar Teori ......................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum .............................................................................................................. 4
BAB II ......................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................. 5
2.1 Fungsi Resistor .................................................................................................................. 5
2.2 Prinsip Voltmeter ............................................................................................................... 5
2.3 Ampermeter ....................................................................................................................... 5
BAB III ........................................................................................................................................ 7
METODE PRAKTIKUM ............................................................................................................ 7
3.1 Metode Praktikum.............................................................................................................. 7
3.2 Alat Dan Bahan .................................................................................................................. 7
3.3 Langkah Kerja.................................................................................................................... 7
BAB IV ........................................................................................................................................ 9
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 9
4.1 Tabel Percobaan Penggukuran ........................................................................................... 9
4.2 Tabel Percobaan Perhitungan Error................................................................................. 11
4.3 Analisis Data ................................................................................................................... 12
BAB V ....................................................................................................................................... 15
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 16
LAMPIRAN .............................................................................................................................. 17
1
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur
BAB I
PENDAHULUAN
Multimeter digital adalah sejenis multimeter yang menggunakan tampilan digital untuk
menunjukkan jumlah listrik yang diperkirakan dalam angka. Setelah hadirnya multimeter digital
dengan harga yang semakin terjangkau, penggunaan multimeter sederhana semakin berkurang.
Hal ini karena beberapa variabel menguntungkan terkait dengan pemanfaatan multimeter digital
itu sendiri. Bagian utama dari multimeter digital adalah unit etalase di samping encoder,
konverter sederhana ke digital, perangkat keras cetakan sinyal, dan bagian pendukung lainnya.
Misalnya, dalam memperkirakan hambatan sebuah resistor, ukuran spesifik aliran listrik dari
multimeter akan diberikan kepada resistor yang oposisinya akan diperkirakan. Tegangan pada
resistor akan ditentukan oleh multimeter menjadi nilai resistansi dan diubah dengan
menggunakan ADC (Simple to Computerized Converter) sehingga nilai hambatan resistor yang
dimaksud dapat ditampilkan pada LCD Show dari Multimeter canggih.
Multimeter analog adalah jenis multimeter yang menggunakan skala jarum untuk
mengukur jumlah listrik seperti tegangan, aliran, dan halangan dikenal sebagai multimeter
sederhana. Pada dasarnya, setiap kali besaran listrik ditaksir dengan multimeter sederhana akan
menunjukkan hasil dalam struktur sederhana dengan menggunakan jarum penunjuk untuk
menunjukkan nilai skala. Membaca dengan teliti pada skala mencerminkan jumlah yang akan
diperkirakan. Estimasi menghasilkan jenis timbangan yang dibentuk oleh ikal yang bergerak
dengan jarum yang menunjukkan nilai masing-masing pada timbangan. Aturan dasar aktivitas
adalah pengalihan pointer atau jarum sesuai kekuatan yang berlaku. Multimeter Sederhana ini
pada dasarnya terdiri dari drum atau pusat bulat dan berongga antara beberapa magnet yang
sangat tahan lama dan di sekitar drum ada lilitan loop. Jarum Penunjuk melekat pada loop atau
puntiran ikal. Ketika suatu besaran arus tertentu diperkirakan melalui lilitan loop atau curl, akan
ada medan tarik menarik yang menggerakkan jarum untuk menunjukkan nilai tertentu pada
skala Multimeter Sederhana.
tegangan dc yang tinggi. Power supply mendapatkan energi dari steker dan mengubah energi
AC (arus pengganti) menjadi DC (arus searah) yang dibutuhkan PC. Alat ini juga digunakan
untuk mengatur seberapa besar energi gadget yang memadai dan tidak berlebihan. Ini
memungkinkan PC berjalan seperti yang diharapkan tanpa terlalu panas. Power supply adalah
salah satu bagian utama dari PC, server, dan gadget elektronik lainnya. Tanpa itu, berbagai
bagian gadget tidak akan berfungsi seperti yang diharapkan. Di gadget, Anda dapat menemukan
power supply dengan melihat di mana tautannya dikaitkan. Tautan ini digunakan untuk
memindahkan energi ke gadget. Jika Anda membuka power supply, di dalamnya ada kotak
logam berisi kipas dan beberapa tautan yang menghubungkannya ke perangkat.
Project Board atau sering disebut sebagai BreadBoard merupakan alasan berkembangnya
suatu rangkaian elektronika dan merupakan model dari suatu rangkaian elektronika. Di masa
sekarang istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada jenis beban tertentu di mana bagian-
bagian dikumpulkan, di mana beban ini tidak memerlukan siklus pengelasan (langsung
terhubung). Karena lembaran ini tanpa solder, mereka tidak perlu diikat sehingga dapat
digunakan kembali, dan selanjutnya dapat digunakan untuk pembuatan prototipe yang tidak
permanen dan membantu menjelajahi berbagai jalan terkait rencana sirkuit elektronik. Kerangka
kerja elektronik yang berbeda dapat dibuat prototipe menggunakan papan tempat memotong
roti, mulai dari sirkuit kecil yang sederhana dan terkomputerisasi hingga membangun unit
penanganan terpadu (prosesor pusat).
Resistor adalah bagian elektronik yang memiliki kemampuan untuk membatasi dan
mengarahkan seberapa besar daya yang akan digunakan pada berbagai bagian dalam rangkaian
elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut Obstruksi atau Tahanan dan
biasanya disingkat dengan huruf “R”. Satuan hambatan atau oposisi resistor adalah Ohm (Ω).
Sebagai pengakuan terhadap penciptanya, ungkapan “OHM” diambil dari nama George Simonn
Ohm, seorang fisikawan Jerman yang telah menemukan bagian elektronik dari resistor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Ampermeter
• Pengertian Ampermeter
Ampere meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus lisrik.Ampere meter ini di
pasang pada bagian luar pintu panel agar mudah di lihat. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi
elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut Avometer gabungan dari fungsi
Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter
• Fungsi ampermeter
Ampere meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk
deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambahkan
dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada
kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula
simpangannya.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
BAB IV
Teori
Nominal R(Ω) (mA)
No R
Digital
Asli Digital I I₁ I₂
R : 68 R : 67,7
1 R≤100Ω R₁ : 68 R₁ : 68 0,014 768x10−3 633x10−3
R₂ : 82 R₂ : 82
R : 330 R : 327,2
2 100<R≤1kΩ R₁ : 330 R₁ : 327,4 288x10−3 169x10−3 118x10−3
R₂ : 470 R₂ : 466
R : 1,5k R : 1,486k
3 1k<R≤10kΩ R₁ : 3,3k R₁ : 3,293k 347x10−4 10075x10−4 2395x10−4
R₂ : 3,3k R₂ : 3,313k
R : 15k R : 14,96k
R₁ : 15k R₁ : 14,91k
4 10k<R≤100kΩ R₂ : 47k R₂ : 46,9k 5709x10−5 4332x10−5 1377x10−5
R : 220k R : 222,1k
5 100k<R≤1MΩ R₁ : 220k R₁ : 223,1k 401x10−6 275x10−6 127x10−6
R₂ : 470k R₂ : 484k
Asli Digital I I₁ I₂
R : 68 R : 67,7
1 R≤100Ω R₁ : 68 R₁ : 68 10,5 5,5 5
R₂ : 82 R₂ : 82
R : 330 R : 327,2
2 100<R≤1kΩ R₁ : 330 R₁ : 327,4 2 0,82 0,95
R₂ : 470 R₂ : 466
R : 1,5k R : 1,486k
3 1k<R≤10kΩ R₁ : 3,3k R₁ : 3,293k 0,45 0,25 0,24
R₂ : 3,3k R₂ : 3,313k
R : 15k R : 14,96k
4 10k<R≤100kΩ R₁ : 15k R₁ : 14,91k 50 13 38
R₂ : 47k R₂ : 46,9k
R : 220k R : 222,1k
5 100k<R≤1MΩ R₁ : 220k R₁ : 223,1k 4 1,2 3
R₂ : 470k R₂ : 484k
Asli Digital I I₁ I₂
R : 68 R : 67,7
1 R≤100Ω R₁ : 68 R₁ : 68 10,8 5,3 4,9
R₂ : 82 R₂ : 82
R : 330 R : 327,2
2 100<R≤1kΩ R₁ : 330 R₁ : 327,4 2,02 1,10 1,13
R₂ : 470 R₂ : 466
R : 1,5k R : 1,486k
3 1k<R≤10kΩ R₁ : 3,3k R₁ : 3,293k 0,44 0,21 0,22
R₂ : 3,3k R₂ : 3,313k
R : 15k R : 14,96k
4 10k<R≤100kΩ R₁ : 15k R₁ : 14,91k 53,8 12,8 40,6
R₂ : 47k R₂ : 46,9k
R : 220k R : 222,1k
5 100k<R≤1MΩ R₁ : 220k R₁ : 223,1k 3,7 1,1 2,5
R₂ : 470k R₂ : 484k
Error
Nominal R(Ω) Digital (mA)
No R
Asli Digital I I₁ I₂
R : 68 R : 67,7
1 R≤100Ω R₁ : 68 R₁ : 68 74 72,59 78,94
R₂ : 82 R₂ : 82
R : 330 R : 327,2
2 100<R≤1kΩ R₁ : 330 R₁ : 327,4 64,44 48,71 80,47
R₂ : 470 R₂ : 466
R : 1,5k R : 1,486k
3 1k<R≤10kΩ R₁ : 3,3k R₁ : 3,293k 129,99 24,95 100,76
R₂ : 3,3k R₂ : 3,313k
R : 15k R : 14,96k
4 10k<R≤100kΩ R₁ : 15k R₁ : 14,91k 87,44 30,61 27,7
R₂ : 47k R₂ : 46,9k
R : 220k R : 222,1k
5 100k<R≤1MΩ R₁ : 220k R₁ : 223,1k 40,56 17,86 96,55
R₂ : 470k R₂ : 484k
• R<100Ω
68𝑥82 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=68+68+82 I=𝑅𝑡𝑜𝑡 I1=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅 I2=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅
5576 1,5 82 68
=68+ 150 =105,17 =68+82 0,014 =68+82 0,014
• 100<R≤1kΩ
330𝑥470 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=330+ I= I1 = 𝐼𝑅 I2 = 𝐼𝑅
330+470 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2
• 1k<R≤10kΩ
3300𝑥1500 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=3300+ I= I1 = 𝐼𝑅 I2 = 𝐼𝑅
3300+1500 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2
• 10k<R≤100kΩ
15000𝑥47000 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=15000+15000+47000 I=𝑅𝑡𝑜𝑡 I1=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅 I2=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅
• 100k<R≤1mΩ
220000𝑥470000 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=220000+ I= I1= 𝐼𝑅 I2= 𝐼𝑅
220000+470000 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2
Menghitung nilai teori digital arus di setiap masing masing resistor dengan rumus
seperti berikut:
• R<100Ω
67,7𝑥82 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=67,7+67,7+82 I=𝑅𝑡𝑜𝑡 I1=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅 I2=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅
• 100<R≤1kΩ
327,2𝑥466 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=327,2+ I= I1 = 𝐼𝑅 I2 = 𝐼𝑅
327,2+466 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2
• 1k<R≤10kΩ
3313𝑥1486 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=3293+ I= I1 = 𝐼𝑅 I2 = 𝐼𝑅
3313+1486 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2
• 10k<R≤100kΩ
14910𝑥46900 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=14960+14910+46900 I=𝑅𝑡𝑜𝑡 I1=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅 I2=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅
• 100k<R≤1mΩ
222100𝑥484000 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=222100+ I= I1= 𝐼𝑅 I2= 𝐼𝑅
222100+484000 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Praktikum online di atas dapat membawa kita pada kesimpulan bahwa arus resistansi
berkurang dengan meningkatnya nilai resistansi. Keakuratan data yang diperoleh ditentukan
oleh keakuratan praktikum serta kondisi dan alat praktikum.
Dengan penyajian alat ukur voltmeter ini dan bagian percobaannya maka dapat diduga
bahwa alat ukur multimeter ini dapat mengukur besaran arus listrik yang mengalir pada
rangkaian, nilai tegangan listrik dan nilai hambatan pada rangkaian dan di sana. elemen yang
berbeda dari multimeter adalah: untuk menentukan harga kapasitor, harga kekambuhan,
induktor dan sebagainya. Memperoleh nilai perhitungan dan percobaan yang agak unik karena
beberapa faktor kesalahan yang digambarkan dalam pemeriksaan percakapan.
DAFTAR PUSTAKA
Hanif, A., Prasetyo, S. D., & Kusharjanta, B. Penggunaan Amperemeter Dan Voltmeter
Dalam Pengukuran Listrik DC.
Putra, Valentinus Galih Vidia, et al. "Metode pengukuran kapasitansi dengan menggunakan
mikrokontroler arduino uno." JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset
Ilmiah) 3.1 (2019): 36-45.
LAMPIRAN
No Nominal Ω Hp Analog
I1 I2 I3
1 R<100Ω
2 100≤R≤1kΩ
3 1k≤R≤10kΩ
4 10k≤R≤100kΩ
5 100k≤R≤1mΩ
No Nominal Ω Hp Digital
I1 I2 I3
1 R<100Ω
2 100≤R≤1kΩ
3 1k≤R≤10kΩ
4 10k≤R≤100kΩ
5 100k≤R≤1mΩ