Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN ALAT UKUR

“ AMPERMETER “

Oleh
Nama : Nike Julian Nensi
Nim : 221331053

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2022 - 2023

0
KETERANGAN

1. Kelompok :7
2. Judul Praktek : Praktikum Amperemeter
3. Tanggal Praktek : 23 September 2022
4. Tanggal Pengumpulan Laporan : 29 September 2022
5. Nama Praktikan : Nike Julian Nensi
6. Nama Partner : 1. Rio Febrian
2. Rizki Ramadhan Yusuf
7. Nama Dosen : Mina Naidah Gani, DUT,
ST, M. Eng
Rifa Hanifatunnisa, SST,
MT

1
Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

DAFTAR ISI

KETERANGAN .......................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................................i
BAB I........................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1 Dasar Teori ......................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum .............................................................................................................. 4
BAB II ......................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................. 5
2.1 Fungsi Resistor .................................................................................................................. 5
2.2 Prinsip Voltmeter ............................................................................................................... 5
2.3 Ampermeter ....................................................................................................................... 5
BAB III ........................................................................................................................................ 7
METODE PRAKTIKUM ............................................................................................................ 7
3.1 Metode Praktikum.............................................................................................................. 7
3.2 Alat Dan Bahan .................................................................................................................. 7
3.3 Langkah Kerja.................................................................................................................... 7
BAB IV ........................................................................................................................................ 9
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 9
4.1 Tabel Percobaan Penggukuran ........................................................................................... 9
4.2 Tabel Percobaan Perhitungan Error................................................................................. 11
4.3 Analisis Data ................................................................................................................... 12
BAB V ....................................................................................................................................... 15
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 16
LAMPIRAN .............................................................................................................................. 17

1
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik (Voltmeter),
oposisi listrik (Ohm meter), juga aliran listrik (Ampere). Ada dua macam multimeter, yaitu
multimeter lanjutan khusus atau DMM (Computerized Multi Meter), dan multimeter sederhana.
Manfaat multimeter terkomputerisasi dibandingkan multimeter sederhana adalah tingkat presisi
yang lebih tinggi dalam estimasi. Namun, kedua jenis multimeter ini dapat mengukur daya AC
dan DC. (Mirza S, 2004:201).

Multimeter digital adalah sejenis multimeter yang menggunakan tampilan digital untuk
menunjukkan jumlah listrik yang diperkirakan dalam angka. Setelah hadirnya multimeter digital
dengan harga yang semakin terjangkau, penggunaan multimeter sederhana semakin berkurang.
Hal ini karena beberapa variabel menguntungkan terkait dengan pemanfaatan multimeter digital
itu sendiri. Bagian utama dari multimeter digital adalah unit etalase di samping encoder,
konverter sederhana ke digital, perangkat keras cetakan sinyal, dan bagian pendukung lainnya.
Misalnya, dalam memperkirakan hambatan sebuah resistor, ukuran spesifik aliran listrik dari
multimeter akan diberikan kepada resistor yang oposisinya akan diperkirakan. Tegangan pada
resistor akan ditentukan oleh multimeter menjadi nilai resistansi dan diubah dengan
menggunakan ADC (Simple to Computerized Converter) sehingga nilai hambatan resistor yang
dimaksud dapat ditampilkan pada LCD Show dari Multimeter canggih.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

Multimeter analog adalah jenis multimeter yang menggunakan skala jarum untuk
mengukur jumlah listrik seperti tegangan, aliran, dan halangan dikenal sebagai multimeter
sederhana. Pada dasarnya, setiap kali besaran listrik ditaksir dengan multimeter sederhana akan
menunjukkan hasil dalam struktur sederhana dengan menggunakan jarum penunjuk untuk
menunjukkan nilai skala. Membaca dengan teliti pada skala mencerminkan jumlah yang akan
diperkirakan. Estimasi menghasilkan jenis timbangan yang dibentuk oleh ikal yang bergerak
dengan jarum yang menunjukkan nilai masing-masing pada timbangan. Aturan dasar aktivitas
adalah pengalihan pointer atau jarum sesuai kekuatan yang berlaku. Multimeter Sederhana ini
pada dasarnya terdiri dari drum atau pusat bulat dan berongga antara beberapa magnet yang
sangat tahan lama dan di sekitar drum ada lilitan loop. Jarum Penunjuk melekat pada loop atau
puntiran ikal. Ketika suatu besaran arus tertentu diperkirakan melalui lilitan loop atau curl, akan
ada medan tarik menarik yang menggerakkan jarum untuk menunjukkan nilai tertentu pada
skala Multimeter Sederhana.

Power supply adalah pengembangan komponen elektronik yang dimaksudkan untuk


memasok kapasitas listrik ke sesuatu seperti setidaknya satu gadget elektronik. Selain itu, catu
daya juga dapat digunakan untuk mengubah beberapa jenis energi yang berbeda, seperti energi
matahari, mekanik, atau sintetis menjadi energi listrik. Untuk menjalankan beberapa perangkat
keras elektronik, Anda memerlukan berbagai sumber daya yang bergantung pada kebutuhan
perangkat yang sebenarnya. Untuk IC dan semikonduktor, Anda memerlukan tegangan dc yang
rendah. Untuk sementara, untuk mengoperasikan CRT dan gadget yang berbeda membutuhkan

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

tegangan dc yang tinggi. Power supply mendapatkan energi dari steker dan mengubah energi
AC (arus pengganti) menjadi DC (arus searah) yang dibutuhkan PC. Alat ini juga digunakan
untuk mengatur seberapa besar energi gadget yang memadai dan tidak berlebihan. Ini
memungkinkan PC berjalan seperti yang diharapkan tanpa terlalu panas. Power supply adalah
salah satu bagian utama dari PC, server, dan gadget elektronik lainnya. Tanpa itu, berbagai
bagian gadget tidak akan berfungsi seperti yang diharapkan. Di gadget, Anda dapat menemukan
power supply dengan melihat di mana tautannya dikaitkan. Tautan ini digunakan untuk
memindahkan energi ke gadget. Jika Anda membuka power supply, di dalamnya ada kotak
logam berisi kipas dan beberapa tautan yang menghubungkannya ke perangkat.

Project Board atau sering disebut sebagai BreadBoard merupakan alasan berkembangnya
suatu rangkaian elektronika dan merupakan model dari suatu rangkaian elektronika. Di masa
sekarang istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada jenis beban tertentu di mana bagian-
bagian dikumpulkan, di mana beban ini tidak memerlukan siklus pengelasan (langsung
terhubung). Karena lembaran ini tanpa solder, mereka tidak perlu diikat sehingga dapat
digunakan kembali, dan selanjutnya dapat digunakan untuk pembuatan prototipe yang tidak
permanen dan membantu menjelajahi berbagai jalan terkait rencana sirkuit elektronik. Kerangka
kerja elektronik yang berbeda dapat dibuat prototipe menggunakan papan tempat memotong
roti, mulai dari sirkuit kecil yang sederhana dan terkomputerisasi hingga membangun unit
penanganan terpadu (prosesor pusat).

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

Resistor adalah bagian elektronik yang memiliki kemampuan untuk membatasi dan
mengarahkan seberapa besar daya yang akan digunakan pada berbagai bagian dalam rangkaian
elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut Obstruksi atau Tahanan dan
biasanya disingkat dengan huruf “R”. Satuan hambatan atau oposisi resistor adalah Ohm (Ω).
Sebagai pengakuan terhadap penciptanya, ungkapan “OHM” diambil dari nama George Simonn
Ohm, seorang fisikawan Jerman yang telah menemukan bagian elektronik dari resistor.

1.2 Tujuan Praktikum


1) Mahasiswa dapat mengenal voltmeter
1. Posisi voltmeter
2. Batas ukur
3. Skala percobaan
2) Mahasiswa dapat mengetahui cara mengukur arus dengan ampermeter
3) Mahasiswa dapat membaca skala arus ampermeter dengan benar
4) Mahasiswa bisa menyusun rangkaian arus listrik pada papan project board

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fungsi Resistor


1. Secara efektif menahan sebagian aliran listrik agar sesuai dengan persyaratan sirkuit
elektronik (González, et al 2019).
2. Secara efektif menurunkan tegangan seperti yang diharapkan oleh rangkaian elektronik.
3. Secara efektif mempartisi tegangan. 4. Berfungsi untuk menciptakan frekuensi tinggi
dan rendah dengan bantuan semikonduktor dan kapasitor (Badamasi, 2014).

2.2 Prinsip Voltmeter


Standar Voltmeter adalah Daya tarik akan muncul dari hubungan antara medan tarik dan
kuat arus. Daya tarik tersebut sebenarnya ingin membuat jarum pengukur voltmeter bergerak
ketika ada arus listrik. Semakin menonjol aliran listrik semakin besar penyimpangan jarum.
Aparatus ini dimasukkan dalam persamaan karena tegangan dalam rangkaian yang sama adalah
besar yang ekivalen.

2.3 Ampermeter
• Pengertian Ampermeter

Ampere meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus lisrik.Ampere meter ini di
pasang pada bagian luar pintu panel agar mudah di lihat. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi
elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut Avometer gabungan dari fungsi
Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter

• Fungsi ampermeter

Ampere meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk
deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambahkan
dengan hambatan shunt.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

• Prinsip kerja ampermeter

Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada
kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula
simpangannya.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Metode Praktikum


Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif sedangkan teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan
melakukan eksperimen atau percobaan menggunakan alat ukur multimeter, power supply dan
komponen seperti resistor. Dalam hal ini multimeter yang digunakan adalah multimeter analog
dan multimeter digital dan hasil dari penelitian ini akan didapatkan setelah melakukan
pengukuran pada komponen tersebut.

3.2 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktek kali ini yaitu sebagai berikut:

1. Resistor (≤100Ω) : 2 buah (68Ω dan 82Ω)


2. Resistor (100<R≤1kΩ) : 2 buah (330Ω dan 470Ω)
3. Resistor (1k<R≤10kΩ) : 2 buah (1,5kΩ dan 3,3kΩ)
4. Resistor (10k<R≤100k Ω) : 2 buah (15kΩ dan 47kΩ)
5. Resistor (100k<R≤1mΩ) : 2 buah (220kΩ dan 470kΩ)
6. Power supply
7. Papan percobaan (project board)
8. Multimeter analog dan digital
9. Kabel jumper

3.3 Langkah Kerja


1. Mengambil peralatan yang di perlukan terlebih dahulu
2. Setelah siap, rangkailah rangkaian tersebut di atas papan percobaan project board
3. Mengukur sumber tegangan (power supply) menggunakan voltmeter dengan
ukuran 1,5V.
4. Menyusun resistor pada project board dengan rangkaian seperti berikut

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

5. Kemudian ukur arus menggunakan multimeter digital dan analog


6. Hitung hasil arus I1, I2 dan I3 secara teori menggunakan rumus yang sudah di
tentukan begitupun pada hp analog dan juga digital
7. Setelah selesai salin pada tabel yang sudah di buat
8. Dan kembalikan masing masing alat pada tempatnya

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

BAB IV

HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Percobaan Penggukuran


Teori
Nominal R(Ω) (mA)
No R
Asli
Asli Digital I I₁ I₂
R : 68 R : 67,7
1 R≤100Ω R₁ : 68 R₁ : 68 0,014 0,0076 0,0063
R₂ : 82 R₂ : 82
R : 330 R : 327,2
2 100<R≤1kΩ R₁ : 330 R₁ : 327,4 0,0029 0,0017 0,0011
R₂ : 470 R₂ : 466
R : 1,5k R : 1,486k
3 1k<R≤10kΩ R₁ : 3,3k R₁ : 3,293k 34x10−4 2337x10−4 10625x10−4
R₂ : 3,3k R₂ : 3,313k
R : 15k R : 14,96k
4 10k<R≤100kΩ R₁ : 15k R₁ : 14,91k 5688x10−5 4312x10−5 1376x10−5
R₂ : 47k R₂ : 46,9k
R : 220k R : 222,1k
5 100k<R≤1MΩ R₁ : 220k R₁ : 223,1k 406x10−6 277x10−6 129x10−6
R₂ : 470k R₂ : 484k

Teori
Nominal R(Ω) (mA)
No R
Digital
Asli Digital I I₁ I₂
R : 68 R : 67,7
1 R≤100Ω R₁ : 68 R₁ : 68 0,014 768x10−3 633x10−3
R₂ : 82 R₂ : 82
R : 330 R : 327,2
2 100<R≤1kΩ R₁ : 330 R₁ : 327,4 288x10−3 169x10−3 118x10−3
R₂ : 470 R₂ : 466
R : 1,5k R : 1,486k
3 1k<R≤10kΩ R₁ : 3,3k R₁ : 3,293k 347x10−4 10075x10−4 2395x10−4
R₂ : 3,3k R₂ : 3,313k
R : 15k R : 14,96k

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

R₁ : 15k R₁ : 14,91k
4 10k<R≤100kΩ R₂ : 47k R₂ : 46,9k 5709x10−5 4332x10−5 1377x10−5
R : 220k R : 222,1k
5 100k<R≤1MΩ R₁ : 220k R₁ : 223,1k 401x10−6 275x10−6 127x10−6
R₂ : 470k R₂ : 484k

Nominal R(Ω) Analog (mA)


No R

Asli Digital I I₁ I₂
R : 68 R : 67,7
1 R≤100Ω R₁ : 68 R₁ : 68 10,5 5,5 5
R₂ : 82 R₂ : 82
R : 330 R : 327,2
2 100<R≤1kΩ R₁ : 330 R₁ : 327,4 2 0,82 0,95
R₂ : 470 R₂ : 466
R : 1,5k R : 1,486k
3 1k<R≤10kΩ R₁ : 3,3k R₁ : 3,293k 0,45 0,25 0,24
R₂ : 3,3k R₂ : 3,313k
R : 15k R : 14,96k
4 10k<R≤100kΩ R₁ : 15k R₁ : 14,91k 50 13 38
R₂ : 47k R₂ : 46,9k
R : 220k R : 222,1k
5 100k<R≤1MΩ R₁ : 220k R₁ : 223,1k 4 1,2 3
R₂ : 470k R₂ : 484k

Nominal R(Ω) Digital (mA)


No R

Asli Digital I I₁ I₂
R : 68 R : 67,7
1 R≤100Ω R₁ : 68 R₁ : 68 10,8 5,3 4,9
R₂ : 82 R₂ : 82
R : 330 R : 327,2
2 100<R≤1kΩ R₁ : 330 R₁ : 327,4 2,02 1,10 1,13
R₂ : 470 R₂ : 466
R : 1,5k R : 1,486k
3 1k<R≤10kΩ R₁ : 3,3k R₁ : 3,293k 0,44 0,21 0,22
R₂ : 3,3k R₂ : 3,313k

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

R : 15k R : 14,96k
4 10k<R≤100kΩ R₁ : 15k R₁ : 14,91k 53,8 12,8 40,6
R₂ : 47k R₂ : 46,9k
R : 220k R : 222,1k
5 100k<R≤1MΩ R₁ : 220k R₁ : 223,1k 3,7 1,1 2,5
R₂ : 470k R₂ : 484k

4.2 Tabel Percobaan Perhitungan Error


Error
Nominal R(Ω) Analog (mA)
No R
Asli Digital I I₁ I₂
R : 68 R : 67,7
1 R≤100Ω R₁ : 68 R₁ : 68 77,85 69,42 77,16
R₂ : 82 R₂ : 82
R : 330 R : 327,2
2 100<R≤1kΩ R₁ : 330 R₁ : 327,4 70,88 65,75 95,71
R₂ : 470 R₂ : 466
R : 1,5k R : 1,486k
3 1k<R≤10kΩ R₁ : 3,3k R₁ : 3,293k 126,15 20,72 91,03
R₂ : 3,3k R₂ : 3,313k
R : 15k R : 14,96k
4 10k<R≤100kΩ R₁ : 15k R₁ : 14,91k 94,38 29,09 29,5
R₂ : 47k R₂ : 46,9k
R : 220k R : 222,1k
5 100k<R≤1MΩ R₁ : 220k R₁ : 223,1k 37,74 16,62 80,29
R₂ : 470k R₂ : 484k

Error
Nominal R(Ω) Digital (mA)
No R
Asli Digital I I₁ I₂
R : 68 R : 67,7
1 R≤100Ω R₁ : 68 R₁ : 68 74 72,59 78,94
R₂ : 82 R₂ : 82
R : 330 R : 327,2
2 100<R≤1kΩ R₁ : 330 R₁ : 327,4 64,44 48,71 80,47
R₂ : 470 R₂ : 466
R : 1,5k R : 1,486k
3 1k<R≤10kΩ R₁ : 3,3k R₁ : 3,293k 129,99 24,95 100,76

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

R₂ : 3,3k R₂ : 3,313k
R : 15k R : 14,96k
4 10k<R≤100kΩ R₁ : 15k R₁ : 14,91k 87,44 30,61 27,7
R₂ : 47k R₂ : 46,9k
R : 220k R : 222,1k
5 100k<R≤1MΩ R₁ : 220k R₁ : 223,1k 40,56 17,86 96,55
R₂ : 470k R₂ : 484k

4.3 Analisis Data


Menghitung nilai teori asli arus di setiap masing masing resistor dengan rumus
seperti berikut

• R<100Ω
68𝑥82 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=68+68+82 I=𝑅𝑡𝑜𝑡 I1=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅 I2=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅

5576 1,5 82 68
=68+ 150 =105,17 =68+82 0,014 =68+82 0,014

=105,17 =0,014 =0,0076 =0,0063

• 100<R≤1kΩ
330𝑥470 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=330+ I= I1 = 𝐼𝑅 I2 = 𝐼𝑅
330+470 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2

155100 1,5 470 330


=330+ = =330+470 0,0029 = 0,0029
800 523,87 330+470

=523,87 =0,0029 =0,0017 =0,0011

• 1k<R≤10kΩ

3300𝑥1500 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=3300+ I= I1 = 𝐼𝑅 I2 = 𝐼𝑅
3300+1500 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2

4950000 1,5 3300 1500


=3300+ = =3300+1500 0,00034 = 0,00034
4800 4331,25 3300+1500

=4331,25 =0,00034 =10625x10−4 =2337x10−4

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

• 10k<R≤100kΩ
15000𝑥47000 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=15000+15000+47000 I=𝑅𝑡𝑜𝑡 I1=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅 I2=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅

705000000 1,5 47000 15000


=15000+ 62000
=26370,96 =15000+47000 0,00005688 =15000+47000 0,00005688

=26370,96 =5688x10−5 =4312x10−5 =1376x10−5

• 100k<R≤1mΩ
220000𝑥470000 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=220000+ I= I1= 𝐼𝑅 I2= 𝐼𝑅
220000+470000 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2

1,034𝑒11 1,5 470000 220000


=220000+ = = 0,00000406 = 0,00000406
690000 369855,072 220000+470000 220000+470000

=369855,072 =406x10−6 =277x10−6 =129x10−6

Menghitung nilai teori digital arus di setiap masing masing resistor dengan rumus
seperti berikut:

• R<100Ω
67,7𝑥82 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=67,7+67,7+82 I=𝑅𝑡𝑜𝑡 I1=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅 I2=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅

5551.4 1,5 82 67,7


=67,7+ 149,7 =104,78 =67,7+82 0,014 =67,7+82 0,014

=104,78 =0,014 =7668x10−3 =633x10−3

• 100<R≤1kΩ
327,2𝑥466 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=327,2+ I= I1 = 𝐼𝑅 I2 = 𝐼𝑅
327,2+466 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2

192,22 1,5 466 327,2


=327,2+ = =327,2+466 288𝑥10−3 = 288x10−3
793,2 519,42 327,2+466

=519,42 =288x10−3 =1691x10−3 =1188x10−3

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

• 1k<R≤10kΩ
3313𝑥1486 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=3293+ I= I1 = 𝐼𝑅 I2 = 𝐼𝑅
3313+1486 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2

4923118 1,5 1486 3313


=3293+ = =3313+1486 347𝑥10−4 = 347x10−4
4799 4318,86 3313+1486

=4318,86 =347x10−4 =10625x10−4 =2395x10−4

• 10k<R≤100kΩ
14910𝑥46900 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=14960+14910+46900 I=𝑅𝑡𝑜𝑡 I1=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅 I2=𝑅1+𝑅2 𝐼𝑅

699279000 1,5 46900 14910


=14960+ 61810
=26273,36 =14910+46900 0,00005709 =14910+46900 0,00005709

=26273,36 =5709x10−5 =4332x10−5 =1377x10−5

• 100k<R≤1mΩ
222100𝑥484000 𝑣𝑠 𝑅2 𝑅1
Rtot=222100+ I= I1= 𝐼𝑅 I2= 𝐼𝑅
222100+484000 𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1+𝑅2 𝑅1+𝑅2

1,07496𝑒11 1,5 484000 223100


=222100+ = = 0,00000401 = 0,00000401
706100 374339,626 222100+484000 222100+484000

=374339,626 =401x10−6 =275x10−6 =127x10−6

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Praktikum online di atas dapat membawa kita pada kesimpulan bahwa arus resistansi
berkurang dengan meningkatnya nilai resistansi. Keakuratan data yang diperoleh ditentukan
oleh keakuratan praktikum serta kondisi dan alat praktikum.

Dengan penyajian alat ukur voltmeter ini dan bagian percobaannya maka dapat diduga
bahwa alat ukur multimeter ini dapat mengukur besaran arus listrik yang mengalir pada
rangkaian, nilai tegangan listrik dan nilai hambatan pada rangkaian dan di sana. elemen yang
berbeda dari multimeter adalah: untuk menentukan harga kapasitor, harga kekambuhan,
induktor dan sebagainya. Memperoleh nilai perhitungan dan percobaan yang agak unik karena
beberapa faktor kesalahan yang digambarkan dalam pemeriksaan percakapan.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

DAFTAR PUSTAKA

HANIF, Abdurrahman; PRASETYO, Singgih Dwi; KUSHARJANTA, Bambang.


Penggunaan Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Pengukuran Listrik DC.

Hanif, Abdurrahman, Singgih Dwi Prasetyo, and Bambang Kusharjanta. "Penggunaan


Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Pengukuran Listrik DC.".

Hanif, A., Prasetyo, S. D., & Kusharjanta, B. Penggunaan Amperemeter Dan Voltmeter
Dalam Pengukuran Listrik DC.

Putra, Valentinus Galih Vidia, et al. "Metode pengukuran kapasitansi dengan menggunakan
mikrokontroler arduino uno." JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset
Ilmiah) 3.1 (2019): 36-45.

Izzulhaq, Arfiansyah, Singgih Dwi Prasetyo, and Bambang Kusharjanta. "PRAKTIKUM AV


METER DAN VOLTMETER DC."

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

LAMPIRAN

No Nominal Ω Hp Analog
I1 I2 I3
1 R<100Ω

2 100≤R≤1kΩ

3 1k≤R≤10kΩ

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

4 10k≤R≤100kΩ

5 100k≤R≤1mΩ

No Nominal Ω Hp Digital
I1 I2 I3
1 R<100Ω

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

2 100≤R≤1kΩ

3 1k≤R≤10kΩ

4 10k≤R≤100kΩ

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur

5 100k≤R≤1mΩ

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai