PRODI ELKASISTA
Disusun oleh:
Serda Andik Sugiarta
Nosis 20200517-E
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya
telah menyelesaikan Makalah tentang prinsip kerja multitester dengan tepat
waktu. Makalah ini diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Instrumentasi Sistem Senjata. Makalah ini dibuat untuk mempelajari dan
mengetahui tentang prinsip kerja multitester.
Akhir kata, penulis minta maaf atas segala kesalahan dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang dan dapat menambah
pengetahuan tentang prinsip kerja multitester. Aamiin.
Penulis
Andik Sugiarta
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................................
2.1 Dasar Teori......................................................................................................3
2.2 Pengertian Multimeter.....................................................................................3
2.3 Jenis-jenis Multimeter.....................................................................................4
2.4 Prinsip Kerja Multimeter..................................................................................6
2.5 Batas Ukur Multimeter....................................................................................7
2.6 Prosedur Penggunaan Multimeter..................................................................8
2.7 Cara Mengukur dan Membaca Skala pada Multimeter..................................9
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Multimeter lebih sering dipilih daripada alat ukur yang lain karena simpel dan
bisa digunakan untuk mengukur banyak satuan listrik meskipun hanya dengan satu
alat yakni multimeter saja. Dalam perkembangannya multimeter selalu mengalami
perubahan, tentu saja perubahan yang dimaksud akan membawa multimeter menuju
ke alat ukur yang lebih cermat serta mudah dalam penggunaannya.
Pada dasarnya multimeter merupakan gabungan alat ukur dari volt meter,
ohm meter dan ampere meter. Tapi sekarang ternyata multimeter masih diciptakan
lagi dengan versi terbarunya. Jika dahulu orang hanya mengenal multmeter analog
maka akhir-akhir ini perkembangan multimeter menunjukkan multimeter versi yang
terbaru yakni multimeter digital. multimeter digital tentunya lebih baik dari multimeter
analog, dengan akurasi pengukuran yang tinggi dan kemudahan dalam penggunaan
serta pembacaan data hasil ukur membuat multimeter digital mulai disenangi dan
menyebabkan multimeter analog ditinggalkan. Meskipun demikian masih banyak
pula orang yang menggunakan multimeter analog karena merasa sudah terbiasa
dan selain itu harganya lebih murah daripada harus membeli multimeter versi digital.
1.2 Rumusan Masalah
2.Jenis-jenis Multitester ?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Jenis-jenis Multimeter
1. Multimeter Analog
4
Cara Menggunakan Multimeter Analog :
2. Multimeter Digital
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih
banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-
tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak,
tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai
pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi,
tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang
memakai multimeter digital.
5
Cara Menggunakan Multimeter Digital :
1. Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan setelah
alat ukur siap dipakai.
2. Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur setelah
disambungkan dengan alat ukur.
3. Catat angka yang tertera pada multimeter digital.
4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya
terpasang terbalik karena display dapat memberitahu.
Multimeter merupakan salah satu alat ukur kumparan putar yang bekerja atas
dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan
magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen. Arus yang dialirkan melalui
kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan
putar tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur arus searah, akan tetapi juga
dapat digunakan untuk arus bolak-balik.
6
Magnet permanan yang memiliki kutub utara dan selatan dan diantara kutub-
kutub tersebut ditempatkan suatu silinder inti besi. Hal tersebut akan menyebabkan
terbentuknya medan magnet yang rata pada celah diantara kutub magnet dan
silinder inti besi besi, yang masuk melalui kutub-kutub ke dalam silinder, secara
radial sesuai dengan arah-arah panah. Dalam celah udara ini ditempatkan kumparan
yang dapat melalui sumbu. Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir
melalui kumparan tersebut, suatu gaya elektromagnetik/yang mempunyaiarah
tertentu akan dikenakan pada kumparan putar, sebagai hasil antara arus dan medan
magnet. Arah dari gaya dapat ditentukan menurut ketentuan dari tori fleming.
Besarnya dari gaya ini dapat diturunkan dengan mudah. Pada setiap ujung dari
sumbu, ditempatkan pegas yang salah satu ujungnya melakt padanya sedangkan
ujung yang lain pada dasar tetap. Setiap pegas akan memberikan gaya reaksinya
yang berbanding lurus dengan besar sudut rotasi dari sumbu dan berusaha untuk
menahan perputaran. Jadi, dengan kata lain pegas membaerikan pada sumbu yang
berlawanan arahnya.
Adapun batas ukur adalah angka yang menunjukkan nilai maksimum untuk
defleksi jarum maksimum.
1. Batas Ukur (Range) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25 –
25 – 500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur
berkisar dari 0 – 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang
dapat diukur berkisar dari 0 – 25 mA. Untuk batas ukur (range) 500, kuat
arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 500 mA.
7
3. Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (kΩ).
Untuk batas ukur (range) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung
dibaca pada papan skala (pada satuan Ω). Untuk batas ukur (range) x10,
semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10
(pada satuan Ω). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (kΩ), semua hasil
pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan kΩ),
Untuk batas ukur (range) x10k (10kΩ), semua hasil pengukuran dibaca
pada papan skala dan dikali dengan 10kΩ.
Untuk pengukuran tahanan, arahkan saklar pemilih pada batas ukur Ohm
meter terlebih dahulu, lalu hubungkan test pin positif (+) dan test pin negative (-)
hingga ujung test pin saling bersentuhan, setelah itu atur jarum skala hingga
menunjuk angka nol disebelah kanan dengan menggunakan knop pengatur nol ohm.
Perlu di ingat bahwa setiap batas ukur Ohm meter, Jarum skala tidak selalu
menunjuk ke angka nol, untuk itu perlu di set dengan benar setelah mengganti batas
ukur yang akan digunakan. Bila proses pengukuran sudah selesai atau multimeter
sedang tidak digunakan, maka jangan lupa mengatur saklar pemlih pada posisi mati
(off) agar baterai yang digunakan tidak cepat habis.
8
2.7 Cara Mengukur dan Membaca Skala pada Multimeter
9
2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
10
sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya
sebelum kita dapat memakainya lagi.
3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita
putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan
Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang
akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
11
Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur :
12
7. Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai
tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya
tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di
posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih
Skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar
Penunjukan Jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0-50
dan BUKAN lagi 0-10 ataupun 0-250.
8. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan
bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50
yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt.
Perhatikan gambar berikut:
13
Tegangan Terukur = (50 / 50) x 15
Nilai Tegangan Terukur = 15
Berikut saya akan berikan Contoh agar kita lebih mudah dalam
memahaminya:
Contoh
Saat melakukan pengukuran ternyata Jarum Alat Ukur berada pada
posisi seperti yang terlihat pada gambar:
14
5. Pilih skala pengukuran yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m , 25m , atau
0.25A.
6. Pasangkan alat ukur seri terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di
ukur.
7. Baca Alat ukur (pembacaan alat ukur sama dengan pembacaan tegangan
DC diatas)
Mengukur nilai tahanan / resistansi resistor (Ohm)
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:
1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter
sangatlah mudah.
2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum
Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih
dengan sakelar pemilih.
3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda
pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut
adalah 2000 Ohm atau setara dengan 2K Ohm.
15
Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17