A. RANGKAIAN ADC
1. Pengertian
ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi
untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC
(Analog To Digital Converter) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian elektronika
maupun suatu chip IC. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk
menjembatani pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital.
2. Fungsi
Seperti yang sudah kami jelaskan bahwa ADC merupakan alat elektronika yang
digunakan untuk mengubah informasi yang berbentuk analog ke informasi digital. Alat
ini nanti akan mengubah masukan atau input analog menjadi sebuah kode-kode digital.
Banyak orang yang memanfaatkan ADC sebagai pengontrol dan pengatur dari sebuah
proses industri, rangkaian pengukuran, komunikasi digital, pengujian, dan lain
sebagainya.
Secara umum, ADC memang digunakan sebagai perantara atau jembatan seperti
untuk keperluan cahaya, sensor suhu, tekanan, aliran, berat, dan lain-lain kemudian
akan dilakukan pengukuran dengan menggunakan digital atau komputer. ADC
dilengkapi dengan 2 karakter prinsip, yakni kecepatan sampling dan juga resolusi.
3. Converter
Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode –
kode digital. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi
digital dan rangkaian pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai
perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti
sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan
menggunakan sistim digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2
karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi.
4. Kecepatan Sampling
Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan “seberapa sering sinyal analog
dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu”. Kecepatan sampling
biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).
5. Resolusi
Resolusi ADC menentukan “ketelitian nilai hasil konversi ADC”. Sebagai contoh:
ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan
dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti
sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit
akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit.
6. Prinsip Kerja
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang
merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh,
bila tegangan referensi 5 Volt, tegangan input 3 Volt, rasio input terhadap referensi
adalah 60 %. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan
didapatkan sinyal digital sebesar 60 % x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001
(bentuk biner).
7. Komparator ADC
Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog adalah
piranti (biasanya berupa IC) disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara
skematik pada gambar dibawah, secara sederhana membandingkan dua tegangan
pada kedua terminal inputnya. Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar,
outputnya akan berupa sinyal digital 1 (high) atau 0 (low). Komparator ini digunakan
secara luas untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem pemroses digital. Elemen ini
juga merupakan satu bagian dengan konverter analog ke digital dan digital ke analog
yang akan didiskusikan nanti.
8. Jenis – Jenis
1) ADC Simultan.
ADC Simultan atau biasa disebut flash converter atau parallel converter.
Input analog Vi yang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan
pada sisi + pada komparator tersebut, dan input pada sisi – tergantung pada
ukuran bit converter. Ketika Vi melebihi tegangan input – dari suatu komparator,
maka output komparator adalah high, sebaliknya akan memberikan output low.
Bila Vref diset pada nilai 5 Volt, maka dari gambar 3 dapat didapatkan :
1) V(-) untuk C7 = Vref * (13/14) = 4,64 Volt
2) V(-) untuk C6 = Vref * (11/14) = 3,93 Volt
3) V(-) untuk C5 = Vref * (9/14) = 3,21 Volt
4) V(-) untuk C4 = Vref * (7/14) = 2,5 Volt
5) V(-) untuk C3 = Vref * (5/14) = 1,78 Volt
6) V(-) untuk C2 = Vref * (3/14) = 1,07 Volt
7) V(-) untuk C1 = Vref * (1/14) = 0,36 Volt
Misal :
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 1 0 1 1
0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Ada beberapa konsep dasar dari ADC adalah dengan cara Counter Ramp
ADC, Successive Aproximation ADC dan lain sebagainya.
B. RANGKAIAN DAC
1. Pengertian
DAC (Digital To Analog Converter) merupakan perangkat elektronik yang berfungsi
untuk mengubah data dalam format digital menjadi data sinyal analog. Pada dasarnya
DAC (Digital To Analog Converter) dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu DAC jenis
Binary Weight Resistor dan DAC jenis R-2R Laddder. Rangkaian Digital To Analog
Converter (DAC) dapat dibangun dengan mudah menggunakan op-amp yang diberi
masukan dengan mengatur switch-switch yang mewakili besaran digital. Nilai berlogic 1
jika switch dihubungkan dengan supply 5 volt dan logic 0 bila dihubungkan dengan
ground/dilepas.
2. Fungsi
Bobot Bit = 2n
Bobot Bit ke-4 dari kiri = 2n = 23 = 8
Bobot Bit dikalikan dengan nilai Bit. Karena Bit bisa berupa 0 atau 1, dengan demikian :
Nilai Bit 1 x Bobot Bit = 1 x 2n = 2n
Nilai Bit 0 x Bobot Bit = 0 x 2(n-1) = 0
Sekarang tambahkan bobot semua bit dengan nilainya dalam bilangan biner 10011 :
100112 = (1 x 24) + (0 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (1 x 20)
100112 = 16 + 0 + 0 + 2 + 1
100112 = 19
Cara diatas merupakan cara kerja Digital to Analog Converter (DAC) dengan
menambahkan bobot dari semua bit yang sesuai dengan nilainya untuk menghasilkan
nilai analog pada keluarannya. Untuk menjelaskan tentang cara kerjanya ini, kita akan
membahas secara sederhana bagaimana sinyal suara yang disimpan dalam bentuk
digital kemudian dikonversikan menjadi sinyal analog yang dapat didengar oleh telinga
kita : Suara yang dihasilkan dari peralatan audio adalah bentuk analog dari data input
digital. Konverter DAC ini memungkinkan Audio diubah dari format digital atau jenis file
audio yang digunakan pada komputer dan elektronik lainnya ke format yang berbentuk
analog yang berupa tegangan atau arus yang menggerak perangkat audio (dalam hal ini
adalah Speaker).
DAC mengambil bilangan biner dari bentuk digital audio dan mengubahnya menjadi
tegangan atau arus analog yang jika dilakukan untuk seluruhnya pada sebuah lagu,
dapat membuat gelombang audio yang mewakili sinyal digital. Ini membuat versi analog
dari audio digital dalam “langkah-langkah” dari setiap pembacaan digital.
Sebelum membuat audio, DAC membuat gelombang anak tangga. Ini adalah
gelombang di mana ada “lompatan” kecil di antara setiap pembacaan digital. Untuk
mengubah lompatan ini menjadi pembacaan analog yang mulus dan terus menerus,
DAC menggunakan interpolasi. Intepolasi ini adalah metode untuk melihat dua titik
bersebelahan pada gelombang anak tangga dan menentukan nilai di antaranya. Dengan
demikian, suara yang dihasilkannya ini akan lebih halus dan tidak terlalu terdistorsi. DAC
mengeluarkan tegangan ini yang telah dihaluskan menjadi bentuk gelombang kontinu.
5. Jenis – Jenis
Pada DAC Jenis R-2R Ladder pemasangan nilai resistor pada input-input nya adalah
R-2R, jadi kalau Nilai R = 10k, maka 2R nya dipasang 20 k. Pemasangan
nilairesistor yang seperti itu adalah untuk mendapatkan V out yang linier (kenaikan
per step nya tetap).