Anda di halaman 1dari 16

ALAT UKUR DIGITAL

Disusun Oleh:
Kelompok
AHMAN BERUTU         170150054
ABDUL MUFTI             170150056
FITRIANI                      170150039
M.  AJAY SAHPUTRA   170150047

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2018

  
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Alat ukur digital” pada
mata kuliah Dasar Elektronika. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan
kita kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut –
pengikutnya sampai akhir zaman.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa
mendatang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan
dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu
pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Lhokseumawe, 17 desember 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................      i
DAFTAR ISI............................................................................................. ............................    ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................    1     
a.       Indentifikasi Masalah...................................... ......................................................................    1
b.      Rumusan Masalah............................................... ...................................................................    1
c.       Tujuan Penulisan........................................... .........................................................................    2
BAB II ................................................. .................................................................................    3
PEMBAHASAN........................................... ........................................................................    3
a.       Pengertian Alat ukur................................................. .............................................................    3
b.      Jenis-jenis Alat ukur................................................ ...............................................................    4
c.   kelebihan dan kekurangan alat ukur digital...........................................................................   14

BAB III
PENUTUP............................................ .................................................................................  15
a.       Kesimpulan .................................................. .........................................................................  15

DAFTAR PUSTAKA.................................................. .........................................................   iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang Masalah
Pengukuran adalah aktivitas  membandingkan suatu besaran yang  diukur dengan
alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting,  segala sesuatu yang
berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, tinggi,  berat, volume, ataupun
dimensi dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas, biasanya
terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu.  Pengukuran tidak hanya terbatas pada
kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat  diukur dan dapat dinyatakan dengan angka
disebut  besaran, sedangkan  pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan.
Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau
tetap untuk semua  orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan
untuk  melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang
yang  berlainan disebut satuan tidak baku. Alat ukur jarak merupakan salah satu alat
ukur yang sering  digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang
tersebut,  maka diperlukan alat ukur yang mudah digunakan, baik pemakaian
maupun  pembacaan hasilnya. Alat ukur yang ada saat ini masih menggunakan
alat   manual. Belum ada layar penampil untuk menampilkan hasil ukurnya
secara  langsung sehingga kesalahan pembacaan bisa saja terjadi. Karena dalam
Pembacaan ukuran milimeter jaraknya kecil sehingga dibutuhkan ketelitian.2 Pada
penelitian ini, peneliti merancang sebuah inovasi baru dalam  pengukuran jarak dengan
memanfaatkan sensor rotary encoder. Penelitian ini diharapkan bisa menggantikan  alat
ukur konvensional dengan  alat ukur  digital.  Alat ukur ini akan mempermudah
membaca hasil pengukuran jika  dibandingkan dengan alat ukur manual, dengan
mempermudah pembacaan  hasil sehingga pengguna dapat langsung melihat hasilnya
pada layar.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang tersebut adalah  sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sebuah alat ukur jarak digital yang mudah dalam pembacaan
nilai dan penggunaannya.
2. Bagaimana melakukan pengujian alat ukur jarak digital agar  mudah  dalam
pembacaan nilai ukur.

1.3. Batasan Masalah


Untuk mencapai sasaran yang diinginkan dalam penelitian ini, maka
permasalahan dibatasi sebagai berikut :
1. Jarak maksimal yang dapat dijangkau dari alat ukur ini sejauh 3 meter, karena
disesuaikan dengan jarak maksimal dari  alat  ukur  konvensional  pembanding.
2. Kontroler yang digunakan adalah Arduino uno.
3. Papan display yang digunakan adalah lcd 2x16.3
4. Pengukuran dilakukan sekali tarikan untuk mendapatkan nilai ukur yang
tepat.
1.4. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji maka penelitian ini bertujuan  untuk :
         Merancang sebuah alat ukur jarak digital yang mudah dalam pembacaan  nilai dan
penggunaanya.
         Menguji alat ukur jarak digital agar mudah dalam pembacaan nilai ukur.
1.5. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
         Dihasilkan sebuah  alat ukur jarak yang nilainya dapat ditampilkan  langsung pada
layar penampil.
         Sebagai bahan pembelajaran, khususnya bagi mahasiswa jurusan Teknik  Elektro
UMS mengenai penerapan sensor rotary encoder.
         Menjadi telaah penelitian selanjutnya apabila ingin mengembangkan alat  dengan
inovasi dan teknologi baru yang lebih baik

BAB II
PEMBAHASAN

1.     Pengertian Alat Ukur Digital

                 Alat ukur digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur
dalam bentuk angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh
penunjukan langsung dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal
ditunjukan pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran.
                 Disamping ini ada keuntungan-keuntungan lain seperti penggunaan signal-
signal digital untuk pencetakan(printing out) atau perekaman langsung pada pita
berlubang atau pita magnetis atau selanjutnya untuk berhubungan langsung. Komputer-
komputer alat-alat digital untuk menambah efisiensi pengolahan data.
                 Didalam alat ukur digital, dikenal suatu bagian komponen yang digunakan
untuk merubah sistem analog ke digital yang dsebut dengan AD konvekter.
                 Alat ukur digital saat sekarang banyak dipakai dengan berbagai
kelebihannya, mudah dioperaikan, dan praktis.

2.      Macam-macam Alat Ukur Digital


1.    TERMOMETER DIGITAL

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan
alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba.
Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk
mengukur suhu dengan valid.
Termometer digital memiliki beberapa jenis menurut cara pemakaiannya, ada yang
diletakakan pada telinga dan ada pula yang di letakkan pada mulut untuk memperoleh
hasil pengukurannya tetapi memiliki prinsip kerja yang sama dengan termometer yang
lainnya yaitu pemuaian.

Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian
memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan
dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca. Termometer digital biasanya
dilengkapi dengan bunyi (misalnya bip) yang akan memberitahukan bahwa pengukuran
suhu telah selesai dilakukan.
Termometer air raksa sangat akurat dan murah harganya. Sayangnya, bila jatuh akan
langsung pecah sehingga tidak terlalu dianjurkan penggunaannya pada bayi dan balita.
Termometer digital lebih mahal harganya tetapi relatif lebih aman penggunaannya .

1.1 CARA PENGUKURAN TERMOMETER


Cara pengukuran umumnya sama dengan cara pengukuran dengan memakai
termometer konvensional (air raksa), hanya saja Anda tidak perlu melihat jam untuk
mengetahui kapan pengukuran suhu selesai.Walau demikian, biasakan membaca
dahulu petunjuk yang disertakan oleh pabrik pembuat termometer tersebut. Sebab
mungkin saja termometer yang Anda beli memerlukan cara berbeda untuk
pemakaiannya.

1.2 PRINSIP KERJA TERMOMETER DIGITAL


Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan berubah nilai
tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg mengenainya..Perubahan nilai
tahanan ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa dikonversi ke
dalam bentuk tampilan display- Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan
nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan
setiap satuan amper ke dalam satuan volt yg akan dikonversi ke display.Kalibrasinya
biasa menggunakan kalibrator manual atau otomatis, kalibrator manual suhu yg
dikenakan ke sensor adalah suhu pemanas nyata dimulai dari 0 derajat untuk setting
ofsetnya. Kalibrasi otomatis terdiri dari suhu pemanas dan checker untuk gain dalam
rangkaian komparatornya.
Material Penyusunnya :
·         sensor PTC/ NTC
·         komparator (OP-amp dan sejenisnya)
•         Analog to Digital konverter
•         dekoder display (IC 7447 TTL misalnya)
•         display (7 segmen, LCD, monitor)
2.     MULTIMETER DIGITAL
Multimeter sering digunakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik. Selain itu alat
ini juga atau biasa disebut AVO (Ampere,Volt, dan Ohm) meter yang artinya suatu alat
ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan satuan ampere,
mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk mengukur besarnya
tahanan listrik  dengan satuan ohm.

 
Multimeter digital memiliki resistansi konstan 1M (often 10 MΩ) untuk seluruh jangkah
ukur tegangan DC ini lebih dari cukup untuk seluruh rangkaian.
Pengukuran arus dan tegangan dengan multimeter
1.      Pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih dapat
dilakukan.
2.      Sambungkan meter, yakinlah sambungan pada sisi yang benar.
Multimeter sangat mudah rusak oleh perlakuan sembrono mohon diperhatikan hal ini:
§  Selalu melepas meter sebelum memindah jangkah ukur
§  Selalu periksa letak jangkah sebelum dihubungkan kerangkaian
§  Jangan membiarkan pengukuran arus paling besar resiko kerusakannya berada
pada resistansi rendah.
Pengukuran resistansi dengan Digital Multimeter
1.    Letakkan jangkah ukur lebih besar dari yang ada. Perhatikan penampil menunjukan
“off dari skala” (biasanya kososng atau 1 pada sisi kiri).
2.    Lebih besar dari yang ada Sentuhkan ujung pengukur meter bersama dan periksa
apakah terbaca nol, jika tidak nol, putar saklar ‘set zero’ jika tidak coba lagi.
3.    Letakkan ujung penduga ke komponen.
Jauhi sentuhan lebih dari satu sambungan pada waktu yang sama atau anda akan
dapatkan kenaikan pembacaan.

3.    VOLTMETER DIGITAL
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan
listrik.ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat
voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan
magnet dan kuat arus.
Pada voltmeter digital menunjukan tegangan dapat pula untuk mengukur tahanan
meter-meter voltohm atau dapat untuk dua-duanya tegangan DC dan DC. Metode-
metode yang dipakai secara garis besar dapat dilkaukan dengan metode perbandingan.
Metode perbandingan Voltmeter berdasarkan metode ini mempunyai suatu tegangan
standar berkode yang dibandingkan oleh suatu amplifier
pembanding. Adapaun tegangan standar dapat berubah secara otomatis sampai
menyamai tegangan yang diukur kemudian tegangan standar yang berkode ini
ditunjukan secara bilangan. Metode ini memiliki beberapa sifat sedemikian rupa
sehingga perbandingan langsung antara tegangan yang diukur dan tegangan standar
menjamin ketelitian dan ketepatan pengukuran.
4.    AMPEREMETER DIGITAL
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Amperemeter biasanya
dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum sumber listrik
arus searah, amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang
mengalir pada kawat penghantar.
Pada amperemeter digital sistem yang dimiliki, hampir sama dengan sistem yang ada
pada volt meter digital. Yang membedakan hanya pada besar dan cara pengukurannya.
Selain itu, isyarat yang masuk tetap diubah dari analog ke digital. Adapun metode yang
dipakai pada alat ini yaitu metode perbandingan. Metode perbandingan, amperemeter
berdasarkan metode ini mempunyai suatu kuat arus standar berkode yang berubah-
ubah, dengan mana arus yang diukur dibandingkan oleh suatu amplifier pembanding.
5.     NERACA DIGITAL

Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam
tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi,
sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan
elektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Kegunaan neraca ini
tergantung dari skala dari neraca tersebut misal neraca/timbangan elektrik yang ada di
pasar swalayan dengan yang di laboratorium tentu sensitivitas dan skala neracanya
jauh berbeda.

a.      Proses Pengukuran
Secara umum proses meninbang dengan neraca elektronik/digital adalah:
1.      Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2.      Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi).
3.      Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4.      Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan
tersebut.
5.      Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena
hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

b.      NST Neraca Digital dan Ketelitiannya


Nilai satuan terkecil dari Neraca Digital yaitu 0,01 g. Bearti Neraca Digital mampu
menimbang massa minimal 0,01 g.

6.     OSILOSKOP DIGITAL
            Osiloskop digital tidak bagus dalam hal resolusi, hal ini disebabkan proses
pembagian digitalisasi sebuah sinyal kedalam pengukuran diskrit (dipecah-pecah),
kebanyakan DSO kehilangan kemampuan resolusi yang diperoleh dalam osiloskop
analog. Namun demikian, osiloskop digital yang lebih maju telah berhasil
menggabungkan teknik pencuplikan yang pintar dan cermat dengan moda akuisisi
untuk menaikkan resolusi vertikal maupun horisontalnya. Dengan menaikkan laju
cuplikan, sebuah osiloskop digital dapat menaikkan resolusi horisontalnya secara
memadai. Osiloskop digital dapat menangkap gejala gelombang seperti halnya pada
osiloskop analog, karena dapat mencuplik sampai 400.000 gelombang per detik. Dalam
hal penyimpanan bentuk gelombang yang diukur, jelas di sini DSO memiliki keunggulan
karena ia memiliki memori.
                Gambar Osiloskop Digital

Lingkaran 1 menyatakan bahwa sumber signal :


§  Switch pada posisi CH1 artinya sumber signal berasal dari Channel 1.
§  Switch pada posisi CH2 artinya sumber signal berasal dari Channel 2.
§  Switch pada posisi LINE artinya sumber signal berasal dari Line.
§  Switch pada posisi EXT artinya sumber signal berasal       dari sumber external di luar
osiloskop.

Lingkaran 2 menyatakan bahwainput Channel 1.


§  Osiloskop tersebut mempunyai 2 Channel input, yaitu Channel 1dan Channel 2.
Lingkaran 3 menyatakan bahwa Channel yang ditampilkan pada layar yaitu :
§  Switch pada posisi CH1 artinya layar akan menampilkan grafik di Channel 1 dari Channel
1.
§  Switch pada posisi CH2 artinya layar akan menampilkan grafik dari Channel 2.
§  Switch pada posisi dual artinya layar akan menampilkan grafik dari Channel 1dan
Channel 2 secara   bersamaan.
§  Switch pada posisi ADD artinya layar akan menampilkan grafik dari Channel 1 di
superposisi dengan Channel 2.
Lingkaran 4 menyatakan bahwa jenis signal input.
§  Switch pada posisi AC artinya signal input berupa signal AC.
§  Switch pada posisi GND artinya signal input berupa signal ground.
§  Switch pada posisi DC artinya signal input berupa signal DC.
Keluaran head unit dan amplifier adalah signal AC maka untuk menampilkan signalnya di
osiloskop,  switch harus diletakkan pada posisi AC.
Lingkaran 5 menyatakan bahwa Volts/Div (besarnya Volts perkotak pada layar osiloskop).
§  Tombol Volts/Div diputar ke kanan artinya semakin besar Volts perkotak sehingga
tampilan signal semakin kecil.
§  Tombol Volts/Div diputar ke kiri artinya semakin kecil Volts perkotak sehingga tampilan
signal semakin besar.
§  Perhatikan ada tombol kecil di tengah tombol besar yang berfungsi sama tetapi dengan
skala yang lebih kecil (fine-tuning).
Tombol Volts/Div harus diatur sedemikian rupa sehingga  seluruh bagian dari signal tampak
pada layar.
Lingkaran 6 menyatakan bahwa Vertikal Position (posisi secara vertikal).
§  Apabila tombol Vertikal Position diputar ke kanan maka tampilan signal bergerak ke atas.
§  Apabila tombol Vertical Position diputar kekiri maka tampilan signal bergerak ke bawah.
Tombol Vertikal Position harus diatur sedemikian rupa sehingga posisi signal berada tepat
di tengah layar.
Lingkaran 7 menyatakan bahwa Horizontal Position (posisi secara horizontal).
§  Apabila tombol Horizontal Position diputar ke kanan maka tampilan signal bergerak ke
kanan.
§  Apabila tombol Horizontal Position diputar ke kiri maka tampilan signal bergerak ke kiri.
Lingkaran 8 menyatakan bahwa Time/Div (waktu per kotak pada layar osiloskop).
§   Time/Div merupakan kebalikan dari frekuensi.
§   Satuan Time/Div adalah second atau milisecond (ms).
§   Satuan frekuensi adalah Hz atau 1/second.
§  Tombol Time/Div diatur sesuai dengan frekuensi signal input.

Cara Mengoperasikan Osiloskop


Untuk mengoperasikan osiloskop perlu  memperhatikan langkah-langkah berikut :
§   Untuk keamanan, memperhatikan tegangan  AC apakah sudah cocok dengan tegangan
AC  pada jala-jala.
§  Mengetahui bahwa objek yang akan diukur  tidak melebihi kapasitas ukur, misalkan
untuk lebih aman menggeser posisi switch dari Volt/div pada posisi tertinggi yaitu 20
Volt/div dan untuk sweep Time/div cukup pada posisi mS.

Menentukan Kalibrasi pada Osiloskop


v   Switch Volt/div ditetapkan pada posisi 1 V/div.
v  Switch sweep time/div ditetapkan pada posisi 1 mS/div.
v  Menarik CAP dari probe dengan ujung jari  sampai connector positif terlihat dan
menempelkannya pada terminal CALΩ1V pp, maka pada layar akan keluar gambar
isyaratnya.

7.  Gas Analizer

Gas analizer
Gas analizer adalah alat untuk mengukur kadar racun pada gas buang. Cara penggunaan alat ini
cukup mudah yaitu dengan memasukkan stik / tongkat pendeteksi ke dalam lubang mufler
( knalpot). Tunggu beberapa menit, maka akan terbaca hasil dari gas pembuangan yang keluar.
seperi kadar Oksigen, Karbon dioksida,  karbon monoksida dan hidro karbon. Serta kita juga
dapat mengetahui perbandingan bahan bakar dan udara yang sedang terjadi.

Dari hasil yang sudah terbaca, kita bisa langsung menjadikan data yang ada menjadi bentuk print
out. Yang mana bisanya hasil print out inilah yang diberikan kepada pemilik mobil.

8.  Scan Tool / Scanner / Diagnostic Scan


Scan Tool

Scan Tool adalah alat untuk mengetahui kondisi kerja mesin pada jenis mesin yang sudah
menggunakan komputer ( EFI ). Jadi Scan Tool tidak bisa digunakan untuk mendeteksi kerja
mesin pada mobil - mobil konvensional yang masih menggunakan karburator.

Scan Tool tergolong alat canggih yang memudahkan teknisi untuk mengetahui kerja dari setiap
sensor, campuran bahan bakar dan banyak lagi. Selain itu, Scan Tool yang ada saat ini
mempunyai kemampuan untuk mendeteksi lebih dari 10 merek mobil yang berbeda.

Cara penggunaanya yaitu dengan cara menyambungkan soket pada scanner ke soket OBD ( On
Board Diagnostic Pada Mobil ). Setelah keduanya sudah terpasang, maka kita tinggal
mengunggu  system berjalan dan memilih jenis mobil yang sedang kita periksa.

Dari kecanggihan yang dimilikinya, maka wajar jika alat ini harganya sangat mahal bahkan
hampir mencapai puluhan juta rupiah.
3.    Kelebihan dan kekurangan alat  ukur digital

Kelebihan alat ukur digital:

 dapat mengurangi error pengukuran karena kesalahan pembacaan (skala, paralaks,


kondisi mata).
 murah, mudah dioperasikan, praktis.
         Alat-alat ukur digital menunjukan kebesaran yang diukur dalam bentuk angka,
sedangkan alat ukur analog menacu pada sistem kerja mekanik.
         Sistem digital secara umum lebih mudah dirangcang
         Penyimpanan informasi lebih mudah
         Ketepatan dan ketelitian lebih besar
         Untai digital lebih kebal terhadap derau (noise)
         Lebih banyak untai digital dapat dkemas dalam keping IC

Kekurangan:

 perlu sumber eksternal yakni baterei untuk catu daya bagi komponen-komponen di dalam
rangkaian digitalnya.
 pembacaannya kurang spesifik karena menggunakan angka biner,.
BAB III
KESIMPULAN
Alat ukur digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur dalam
bentuk angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh
penunjukan langsung dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal
ditunjukan pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran.
Adapun jenis-jenis alat ukur digital adalah:
         Termometer digital
         Multimeter digital
         Voltmeter digital
         Amperemeter digital
         Neraca digital
         Osiloskop
         Gas analyzer
         Scan tools

Alat ukur digital juga mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagaimana dengan alat
ukur analog, aapun kelebihan dan kekurangannya sbb:
Kelebihan
         Penyimpanan informasi lebih mudah
         Ketepatan dan ketelitian lebih besar
         Untai digital lebih kebal terhadap derau (noise)
         Lebih banyak untai digital dapat dkemas dalam keping IC
Kekurangan

 perlu sumber eksternal yakni baterei untuk catu daya bagi komponen-komponen di dalam
rangkaian digitalnya.
         pembacaannya kurang spesifik karena menggunakan angka biner,.

DAFTAR PUSTAKA
Fathi M, Jenis-Jenis alat ukur digital, (Online),
(http://instrumenhouse.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-talat ukur digital_1.html?
m=1), diakses pada 20 November 2013

Pengukuranrelektronika.com, Pengertian dan Fungsi alat ukur digital, (Online),


(http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-alat ukur digital/), diakses pada
25 November 2013

Wikipedia Indonesia, kelebihan dan kekurangan alat ukur digital, (Online),


(http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor), diakses pada 20 November 2013

Wikipedia Indonesia, thermometerdigital,(Online),


(http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_sambungan_dwikutub), diakses pada 27 November 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini


MAKALAH TRANSISTOR
Oktober 12, 2019
MAKALAH TRANSISTOR DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH: 
DASAR ELEKTRONIKA DOSEN PEMBIMBING:  MISBAHUL JANNAH, S.T., M.T DI
SUSUN OLEH: Ahman Berutu                       170150054 Faisal Manurung                   
170150059 Muhammad Sofian                170150014 Suriyanto                               
170150036 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH TAHUN PELAJARAN 2018 KATA PENGANTAR Puji dan syukur
penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Transistor” pada mata kuliah
Dasar Elektronika. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita
kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut –
pengikutnya sampai akhir zaman. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna
BACA SELENGKAPNYA
PEMBAHASAN TENTANG TRANSISTOR
Oktober 12, 2019

BAB I TRANSISTOR 1.1 Pengertian transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya” . sedangkan apabila ditinjau dari
segi bahasa transistor berasal dari dua kata yang memiliki arti berbeda yaitu “transfer” yang
berarti penyaluran atau pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Sedangkan
transistor menurut dasarelektronika.com (2013) adala

Anda mungkin juga menyukai